Anda di halaman 1dari 8

1

TUGAS KEPERAWATAN ANAK 1

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
1. ADITYA SAFITRA R (019.01.3619)
2. AINUN JARYAH (019.01.3620)
3. ANITA BAHAR (019.01.3621)
4. CHINTA VIRAHAN A (019.01.3622)
5. NI LUH PUTU WULANDARI (019.01.3643)
6. NURINTAN KOMALASARI (019.01.3644)
7. NI AYU RATNA YULIANI (019.01.3642)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM


2020/2021
2

Sumber : Soegeng (2006), Murwani (2011), Carpenito Lynda Juall (2007), Noersalam (2005), Herdman
(2010)
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis keperawatan NOC NIC


Hipertermia Setelah dilakukan Perawatan Demam
tindakan keperawatan a) Pantau suhu dan tanda-
Defenisi : peningkatan suhu diharapkan tanda vital lainnya
tubuh diatas kisaran normal termoregulasi normal b) Monitor warna kulit dan
dengan kriteria hasil: suhu
Batasan karakteristik : a) Tidak ada c) Berikan obat atau cairan
a) Kunvulsi peningkatan suhu IV (misalnya, antipiretik,
b) Kulit kemerahan tubuh agenantibakteri, dan agen
c) Peningkatan suhu tubuh b) Tidak ada hipertermia anti menggil)
diatas kisaran normal c) Tidak ada sakit kepala d) Monitor penurunan
d) Kejang d) Tidak ada sakit otot tingkat kesadaran
e) Takhikardi e) Tidak ada perubahan e) Tutup pasien dengan
f) Takhipnea warna kulit selimut atau pakaian
g) Kulit terasa hangat f) Tidak ada dehidrasi ringan, tergantung pada
fase demam ( yaitu:
Faktor yang berhubungan memberikan selimut
dengan : hangat untuk fase dingin,
a) Anastesia menyediakan pakaian
b) Penurunan respirasi atau linen tempat tidur
c) Dehidrasi untuk demam
d) Pemajanan lingkungan f) Dorong konsumsi cairan
yang panas g) Fasilitasi istirahat
Peningkatan laju h) Kompres hangat pasien
metabolisme pada lipat paha dan aksila

Kekurangan volume Setelah dilakukan Manajemen cairan


cairan tindakan keperawatan a) Pertahankan catatan
diharapkan terjadi intake dan output yang
Definisi : penurunan cairan keseimbangan cairan akurat
intravaskular, interstisial, dengan kriteria hasil : b) Monitor status hidrasi
dan atau intraseluler. Ini a) Tekanan darah tidak (misalnya membrane
mengacu pada dehidrasi. terganggu mukosa lembab, denyut
b) Keseimbangan intake nadi adekuat, dan
Faktor risiko : dan output tidak tekanan darah)
a) Perubahan status mental terganggu c) Monitor vital sign
b) Penurunan tekanan c) Berat badan stabil tidak d) Monitor masukan atau
darah terganggu cairan dan hitung intake
c) Penurunan tekanan nadi d) Turgor kulit tidak kalori harian
d) Penurunan volume nadi terganggu e) Monitor status nutrisi
e) Penurunan turgor kulit e) Hematokrit sedikit Dorong pasien untuk
Membranmukosa kering terganggu menambah asupan oral
g) Kulit kering f) Berat jenis urin sedikit (misalnya, memberikan
h) Peningkatan suhu tubuh terganggu sedotan, menawarkan
Faktor yang berhubungan cairan diantara waktu
dengan : Setelah dilakukan makan)
a) Kehilangan cairan aktif tindakan keperawatan g) Tawari makanan
Kegagalan mekanisme diharapkan hidrasi ringan(misalnya
regulasi tidak terjadi dengan minuman ringan dan
kriteria hasil : buahan segar/ jus buah)
a) Turgor kulit tidak h) Kolaborasi pemberian
terganggu cairan IV
b) Membran mukosa Monitor hasil
lembab tidak laboratorium
terganngu
c) Intake cairan tidak
terganggu
d) Output urin tidak
terganggu
e) Perfusi jaringan tidak
terganggu
f) Tidak ada haus
g) Tidak ada peningkatan
hematokrit
h) Tidak ada nadi cepat
dan lemah
Resiko syok Setelah dilakukan Manajemen hipovolemi
tindakan keperawatan
Defenisi : berisiko terhadap diharapkan keparahan a) Monitor status
ketidakcukupan aliran darah syok: hipovolemik tidak hemidinamik, meliputi
ke jaringan tubuh, yang terjadi dengan kriteria nadi, tekanan darah.
dapat mengakibatkan hasil: b) Monitor adanya tanda-
disfungsi seluler yang a) Tidak ada penurunan tanda dehidrasi
mengancam jiwa tekanan nadi perifer (misalnya: turgor kulit
b) Tidak ada penurunan buruk, capillary refill
Faktor resiko : tekanan darah sistolik terlambat, nadi lemah,
a) Hipotensi c) Tidak ada penurunan membrane mukosa
b) Hipovolemia tekanan darah diastolik kering, dan penurunan
c) Hipoksemia d) Tidak ada urin output
d) Hipoksia melambatnya waktu c) Monitor adanya sumber-
e) Infeksi pengisian kapiler sumber perdarahan
f) Sepsis e) Tidak ada nadi lemah (misalnya: perdarahan,
g) Sindrom respons dan halus muntah, keringat yang
inflamasi sistemik f) Tidak ada akral dingin, berlebihan)
kulit lembab/ basah d) Monitor adanya bukti
g) Tidak ada penurunan laboratorium terkait
tingkat kesadaran dengan kehilangan
darah (misalnya:
Setelah dilakukan hemoglonin,
tindakan keperawatan hematoktrit,
diharapkan tanda-tanda trombombosit)
vital dalam rentang e) Dukung asupan cairan
normal dengan kriteria oral (misalnya: berikan
hasil: cairan lebih dari 24 jam
a) Tekanan darah sistolik dan berikan cairan
tidak ada deviasi dari dengan makanan), jika
kisaran normal tidak ada kontraindikasi
b) Tidak ada deviasi dari f) Berikan cairan IV
kisaran normal tekanan isotonic (misalnya
darah diastolic cairan normal saline
c) Tidak ada deviasi dari atau Ringer Laktat)
kisaran normal tekanan untuk rehidrasi
nadi ekstraseluler dengan
d) Tidak ada deviasi dari tetesan aliran yang tepat
kisaran normal tingkat g) Instruksikan pada pasien
dan irama pernapasan dan/atau keluarga untuk
mencatat intake dan
output, dengan tepat
h) Instruksikan pada pasien
dan/atau keluarga
tindakn-tindakan yang
dilakukan untuk
mengatasi hopivolemi

Monitor tanda-tanda vital


a) Minitor tekanan darah,
nadi, suhu, dan status
pernapasan
b) Inisiasi dan pertahankan
perangkat pemantauan
suhu tubuh secara terus-
menerus dengan tepat
c) Monitor warna kulit,
suhu dan kelembaban
d) Monitor sianosis sentral
dan perifer
e) Identifikasi
kemungkinan penyebab
perubahan tanda-tanda
vital
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
Nutrisi Kurang Dari tindakan keperawatan a) Kaji adanya alergi
Kebutuhan Tubuh status nutrisi: asupan makanan
makanan dan cairan b) Kolaborasi dengan ahli
Defenisi: asupan nutrisi teratasi dengan kriteria gizi untuk menentukan
tidak cukup untuk hasil: jumlah kalori dan
memenuhi kebutuhan a) asupan makanan nutrisi yang dibutuhkan
metabolic secara peroral pasien
sepenuhnya adekuat c) Berikan informasi
Batasan Karakteristik: b) Asupan cairan secara tentang kebutuhan
a) Berat badan 20% atau peroral sepenuhnya nutrisi
lebih dibawah rentang adekuat
berat badan ideal c) Asupan cairan Monitor Nutrisi
b) Bising usus hiperaktif intravena sepenuhnya a) Monitor adanya
c) Kelemahan otot untuk adekuat penurunan berat badan
mengunyah d) Asupan nutrisi b) Monitor lingkungan
d) Kelemahan otot untuk parenteral sepenuhnya selama makan
menelan adekuat c) Monitor kulit kering dan
e) Kehilangan rambut perubahan pigmentasi
berlebihan d) Monitor kekeringan,
f) Membran mukosa pucat rambut kusam, dan
g) Ketidakmampuan mudah patah
memakan makanan e) Monitor mual muntah
h) Nyeri abdomen f) Monitor kadar albumin,
Faktor yang total protein, Hb, Ht
Berhubungan: g) Catat adanya edema,
a) Faktor biologis hiperemik, hipertonik,
Ketidakmampuan papilla lidah dan cavitas
mencerna makanan oral
b) Kurang asupan makanan
Ketidakefektifan Pola Setelah dilakukan Terapi Oksigen
Napas tindakan keperawatan a) Pertahankan kepatenan
diharapkan pola napas jalan napas
Defenisi: Inspirasi dan/ atau efektif dengan kriteria b) Siapkan peralatan
ekspirasi yang tidak member hasil: oksigen dan berikan
ventilasi adekuat a) Frekuensi pernapasan melalui system
tidak ada deviasi dari humidifier
Faktor Resiko: normal c) Berikan oksigen
a) Perubahan kedalaman b) Suara perkusi nafas tambahan seperti yang
pernapasan tidak ada deviasi dari diperintahkan
b) Perubahan ekskursi (Sambungan)
dada kisaran normal d) Monitor aliran oksigen
c) Mengambil posisi tiga c) Kapasitas vital tidak e) Monitor efektifitas
titik ada deviasi dari kisaran terapi oksigen
d) Bradipnea normal f) Atur posisi untuk
e) Penurunan tekanan meringankan sesak
ekspirasi napas
f) Penurunan tekanan g) Monitor status
inspirasi pernapasan dan
g) Penurunan ventilasi oksigenasi,
semenit sebagaimana mestinya
h) Penurunan kapasitas
vital
i) Dispnea
j) Pernapasan cuping
hidung
k) Fase kespirasi
memanjang
l) Takipnea

Faktor Berhubungan:
a) Ansietas
b) Posisi tubuh
c) Deformitas tulang
d) Deformitas dinding
dada
e) Keletihan
f) Hiperventilasi
g) Sindrom hipoventilasi

Sumber: Nanda (2015); Nursing Interventions Classification (NOC) (2013); Nursing Outcome
Classification (NIC) (2013)

Anda mungkin juga menyukai