Gejala yang ditunjukkan dari orang yang terjangkit penyakit ini biasanya berupa gejala
yang non-spesifik yaitu sakit kepala, mual, muntah, demam. Dan karena penyakit ini
menginfeksi jaringan yang menutup otak dan sumsum tulang belakang biasanya penderita juga
mengalami kesulitan untuk menggerakkan lehernya. Kemudian dalam dua atau tiga hari,
penderita mulai mengalami efek pembengkakan pada otak. Efek ini dapat berupa gangguan
dengan keseimbangan dan koordinasi, kelumpuhan pada beberapa kelompok otot, tremor,
kejang, dan gangguan dalam kesadaran.
Dalam rangka mencegah dampak dari penyakit yang berbahaya tersebut Tanggal 18
November 2017 Diskes Bali telah melaksanakan workshop Petugas imunisasi dalam rangka
introduksi imunisasi Japanese Encephalitis (JE). Dengan workshop tersebut diharapatkan
petugas imunisasi di masing-masing Kab/Kota siap untuk memberikan sosialisasi dan
pelayanan imunisasi kepada masyarakat terkait Imunisasi JE.
Kampanye Imunisasi dijadwalkan pada Bulan Maret-April Tahun 2018 yang dibagi
menjadi 2 Tahap Pelaksanaan yaitu Bulan Maret dilaksanakan di PAUD, TK, SD, SMP Se-
Provinsi Bali sedangkan Bulan April di Posyandu, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit dan Pos
Pelayanan Imunisasi JE. Yang menjadi sasaran dalam pemberian imunsasi ini adalah anak
pada usia 9 Bulan s/d usia kurang dari 15 Tahun.
Diharapakan dengan pemberian imunsasi ini dapat memberikan kekebalan pada anak-
anak dari bahaya penyakit Japanese Enchapilitis (JE). Jangan Lupa untuk mengajak buah hati
kesayangan anda di Fasilitas Kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunsasi JE pada bulan
Maret-April 2018.