Anda di halaman 1dari 24

ANGGARAN DASAR

FORUM SILATURAHMI KABUPATEN SUKABUMI SEHAT

MUQODIMAH

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan hal tersebut, pada realitasnya
pemerintah tidak dapat bergerak sendiri, perlu ada pelibatan (engagement) yang kuat dari
semua pihak dan peran masyarakat yang concern terhadap permasalahan kesehatan,
artinya bahwa upaya pembangunan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama.
Selama ini harapan masyarakat belum terpenuhi secara maksimal, sehingga perlu ada
yang menjembatani antara harapan masyarakat akan kebutuhan hak dasar kesehatan
dengan harapan pemerintah dalam upaya melakukan pelayanan kesehatan yang optimal.
Berangkat dari latar belakang tersebut, pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi bersama NGO, CSO, Stakholder, Media dan masyarakat
memandang perlu membentuk suatu lembaga kesehatan yang merupakan wadah
komunikasi dan silaturahmi untuk membangun Kabupaten Sukabumi Sehat. Wadah
komunikasi dan silaturahmi tersebut dinamakan Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi
Sehat yang disingkat dengan FSKSS.
FSKSS dibentuk pada hari rabu tanggal 27 April 2011 bertempat di gedung pendopo
Kabupaten Sukabumi membentuk FSKSS sekaligus memilih Ketua Forum Silaturahmi
Kabupaten Sukabumi Sehat, yang selanjutnya untuk melengkapi kepengurusan diadakan
pertemuan lanjutan pada hari selasa tanggal 3 Mei 2011 di Hotel Augusta Cikukulu-
Sukabumi.
Dengan terbentuknya FSKSS diharapakan dapat memfasilitasi, mengkoordinasikan dan
mengkomunikasikan kebutuhan hak dasar kesehatan masyarakat terhadap upaya layanan
kesehatan, sehingga harapan untuk meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten
Sukabumi dapat terwujud.

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Organisasi ini bernama Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi Sehat yang disingkat
dengan FSKSS.
(2) FSKSS didirikan pada hari rabu tanggal 27 April 2011 bertempat di gedung pendopo
Kabupaten Sukabumi, sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
(3) FSKSS berkedudukan di Kabupaten Sukabumi, dan dapat membentuk kepengurusan
forum kesehatan di tingkat kecamatan dan desa sesuai dengan hasil musyawarah
ditingkat kecamatan dan tingkat desa.

1
BAB II
VISI DAN MISI

Pasal 2

(1) Visi FSKSS adalah Mendorong Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Sehat yang
Ditandai dengan Adanya Peningkatan Derajat Kesehatan Melalui Pelayanan
Kesehatan yang Maju, Ramah dan Berkualitas.
(2) Misi FSKSS adalah sebagai berikut:
a. Mendorong Peningkatan Layanan Kesehatan baik dari aspek ketersediaan
layanan (availability), keterjangkauan layanan (accessibility), keberterimaan
layanan (acceptability) dan kualitas layanan (quality);
b. Mendorong Penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Sukabumi
c. Mewujudkan lingkungan masyarakat yang sehat dan optimal;
d. Memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan;
e. Membangun pusat pengaduan dan informasi kesehatan;
f. Meningkatkan akuntabilitas untuk menguatkan kebijakan dan sumber daya;
g. Memperkuat pemenuhan hak atas kesehatan, khususnya bagi masyarakat
miskin, rentan dan marginal;
h. Mendorong perbaikan kebijakan kesehatan, dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan;
i. Meningkatkan dan memperkuat kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi
mewujudkan Kabupaten Sukabumi Sehat;
j. Menginventarisasi masalah-masalah kesehatan melalui penelaahan terhadap
berbagai informasi dan data yang relevan atau berpengaruh terhadap proses
pembangunan kesehatan;
k. Membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mengatasi
permasalahan kesehatan;
l. Melakukan advokasi terhadap layanan kesehatan dan alokasi penggunaan dana
dari semua sumber agar pemanfaatannya efektif, efisien, dan sesuai dengan
strategi yang ditetapkan;
m. Menjadi forum kesehatan yang paling berhasil di wilayah provinsi Jawa Barat.

BAB III
AZAS, LANDASAN DAN SIFAT

Pasal 3

FSKSS berazaskan pancasila, dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang


Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor
34 tahun 2005 dan Menteri Kesehatan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 44 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Pembinaan, Pengembangan Kabupaten Sukabumi Sehat.
Pasal 4

Organisasi FSKSS bersifat independen, terbuka, kemitraan dan kekeluargaan.

2
BAB IV
TUJUAN

Pasal 5

Tujuan FSKSS adalah:


a. Menjadi lembaga yang mampu menjembatani harapan masyarakat dengan harapan
pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam mengatasi permasalahan kesehatan;
b. Mendorong peningkatan derajat kesehatan di Kabupaten Sukabumi melalui
lingkungan masyarakat yang sehat, perilaku masyarakat yang bersih dan sehat serta
layanan kesehatan yang berkualitas.

BAB V
PERAN DAN FUNGSI

Pasal 6

FSKSS memiliki peran sebagai berikut:


a. Membantu pemerintah dan masyarakat dalam bidang kesehatan sesuai dengan
ruang lingkup kerja FSKSS;
b. Membantu pemerintah menginventarisasi masalah melalui penelaahan terhadap
berbagai informasi dan data yang relevan atau berpengaruh terhadap proses
pembangunan kesehatan;
c. Memberikan masukan kepada pemerintah tentang sasaran pembangunan
kesehatan secara obyektif selama masa bhakti FSKSS;
d. Memberikan masukan kepada pemerintah dalam pengidentifikasian dan
penggerakan sumber daya untuk pembangunan kesehatan;
e. Melakukan advokasi tentang jaminan layanan kesehatan masyarakat dan jaminan
pembiayaan kesehatan masyarakat;
f. Membantu mendistribusikan informasi kesehatan kepada masyarakat yang
menyangkut program dan kebijakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan kesehatan daerah;
h. Membantu pelaksanaan program kesehatan dan program pemberdayaan lainnya;
i. Melakukan pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat dalam mengakses
layanan kesehatan.

Pasal 7

FSKSS memiliki fungsi sebagai berikut:


a. Sebagai mitra pemerintah dalam mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan
di Kabupaten Sukabumi;
b. Sebagai mitra sektor swasta dalam mendorong sinergitas program-program respon
sosial di bidang kesehatan;
c. Sebagai mitra lembaga-lembaga profesi di bidang kesehatan atau lembaga
kemasyarakatan lainnya di bidang kesehatan secara koordinatif dalam merumuskan
masukan-masukan kepada pemerintah dan pembinaan masyarakat;

3
d. Sebagai lembaga pembinaan dan koordinasi forum kesehatan dari tingkat desa
sampai tingkat kabupaten;
e. Sebagai fasilitator, mediator, motivator, coordinator, collector, informatory,
transformator dan advisor masyarakat yang menjembatani harapan dan aspirasi
masyarakat terhadap upaya pembangunan kesehatan;
f. Sebagai penyelenggara pembangunan Kabupaten Sukabumi Sehat, dan pelaksana
program kesehatan serta program pemberdayaan masyarakat lainnya

BAB VI
ORGANISASI FORUM

Pasal 8

(1) Organisasi forum terdiri dari:


a. Dewan Penasihat;
b. Dewan Pembina;
c. Majelis Kehormatan Kode Etik Forum;
d. Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi Sehat;
e. Forum Silaturahmi Kecamatan Sehat;
f. Forum Silaturahmi Desa Sehat.
(2) Dewan Penasihat, Dewan Pembina dan Majelis Kehormatan Kode Etik Forum, diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII
KEPENGURUSAN

Pasal 9

(1) Kepengurusan forum kesehatan terdiri dari:


a. Pengurus Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi (FSKSS) di tingkat Kabupaten
Sukabumi.
b. Pengurus Forum Silaturahmi Kecamatan Sehat (FSKS) di tingkat Kecamatan.
c. Pengurus Forum Silaturahmi Desa Sehat (FSDS) di tingkat Desa.
(2) Kepengurusan FSKSS sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) melibatkan
organisasi masyarakat, lembaga profesi, dan media.
(3) Kepengurusan FSKSS adalah setiap orang yang memenuhi syarat dan telah di sahkan
berdasarkan hasil Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten.
(1) Ketentuan mengenai susunan dan keanggotaan pengurus FSKSS, FSKS dan FSDS
sebagaimana pasal 9 ayat (1) di atur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
PERTEMUAN FORUM

Pasal 10
Musyawarah dan Rapat

4
(1) Pengambilan keputusan dalam forum kesehatan dilakukan melalui musyawarah dan
rapat.
(2) Pertemuan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh forum kesehatan
sebagaimana yang dimaksud ayat (1) terdiri dari:
a. Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten;
b. Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa;
c. Musyawarah Forum Kesehatan Kecamatan;
d. Musyawarah Forum Kesehatan Desa;
e. Rapat Pleno Dewan Pembina;
f. Rapat Pleno Dewan Penasihat;
g. Rapat Kerja Forum Kesehatan;
a. Rapat Pengurus.

Pasal 11
Quorum Pengambilan Keputusan

(1) Musyawarah dan rapat adalah sah, apabila:


a. Musyawarah Forum dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota;
b. Rapat Kerja Forum dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota;
c. Rapat Pengurus Forum dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota;
(2) Pengambilan keputusan pada dasarnya di usahakan sedapat mungkin dilakukan
dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat;
(3) Jika dalam pencapaian keputusan tidak tercapai mufakat maka pengambilan
keputusan di tentukan berdasarkan suara terbanyak.

BAB IX
ATRIBUT FORUM

Pasal 12

Atribut FSKSS terdiri dari lambang, bendera, seragam dan perlengkapan lainnya yang di
atur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB X
KEUANGAN FORUM

Pasal 13

(1) Sumber Keuangan FSKSS diperoleh dari:


a. Bantuan pemerintah pusat dan daerah berupa hibah, bansos dan lainnya;
b. Sumbangan atau Bantuan dari pihak lain yang sah dan tidak mengikat;
c. Usaha-usaha dan pendapatan lainnya yang sah.
(2) Tata cara pengelolaan keuangan FSKSS diatur dalam Standar Operasional dan
Prosedur (SOP) keuangan FSKSS.

BAB XI
PEMBUBARAN FORUM

5
Pasal 14

(1) FSKSS hanya dapat dibubarkan bila ada mufakat bulat melalui Musyawarah Forum
Kesehatan Kabupaten atau Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa
yang diselenggarakan khusus untuk maksud tersebut.
(2) Pembubaran FSKSS dapat dibahas dan dilakukan, harus berdasarkan persetujuan
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Forum Kesehatan Kecamatan (FSKS) yang ada di
Kabupaten Sukabumi.
(3) Apabila organisasi ini dinyatakan bubar berdasarkan hasil musyawarah sebagaimana
pasal 13 ayat (1), maka segala bentuk kekayaan atau keuangan milik FSKSS dapat
dihibahkan kepada badan atau lembaga sosial lainnya yang ada di Kabupaten
Sukabumi dan sesuai dengan visi misi FSKSS.
(4) Penetapan lembaga penerima kekayaan milik FSKSS, dan perhitungan asset FSKSS
ditentukan oleh tim yang dibentuk oleh Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten
atau Musyawarah Forum Kesehatan Luar Biasa yang membahas tentang
pembubaran FSKSS.

BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 15

(1) Anggaran Dasar dapat dirubah dan ditetapkan melalui Musyawarah Forum
Kesehatan Kabupaten atau Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa.
(2) Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan dan di anggap sah, jika mendapat
persetujuan sekurang-kurangnya setengah di tambah 1 (satu) dari jumlah anggota
forum yang hadir.

BAB XIII
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 16

(1) Segala sesuatu yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar akan di atur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
(2) Anggaran Rumah Tangga yang disahkan dan ditetapkan melalui Musyawarah Forum
Kesehatan Kabupaten adalah bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar.

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17

Anggaran Dasar ini di sahkan dan ditetapkan pada Musyawarah Forum Kesehatan
Kabupaten (MFKK) ke-3, yang dilaksanakan di Villa Pelangi Kadudampit -Sukabumi pada
tanggal 23 Desember 2020 dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

6
ANGGARAN RUMAH TANGGA

FORUM SILATURAHMI KABUPATEN SUKABUMI SEHAT

7
BAB I
UMUM

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga FSKSS merupakan pengaturan lebih lanjut dari Anggaran Dasar
FSKSS.

BAB II
ATRIBUT FORUM

Pasal 2

Atribut FSKSS adalah perlengkapan yang menjadi ciri dan identitas organisasi.

Pasal 3
Lambang Forum

Lambang FSKSS berbentuk bulat berisi padi kapas dan bintang bertuliskan FSKSS yang
bermakna menuju kabupaten sukabumi sehat mandiri dan sejahtera.

Pasal 4
Bendera Forum

Bendera FSKSS berwarna dasar putih atau hijau toska perbandingan panjang dan lebar
(3:2) dengan ukuran bendera standar 120 cm X 80 cm. Lambang FSKSS terletak di tengah-
tengah dengan diameter 1/3 lebar bendera. Tulisan FSKSS berwarna hitam jika dasarnya
berwarna putih dan tulisan FSKSS berwarna kuning jika dasarnya berwarna hijau toska
berada di bawah lambang, simetris antara sisi bawah lambang dengan sisi bawah bendera.

Pasal 5
Seragam Forum

Seragam FSKSS terdiri dari jas yang bentuk, warna dan modelnya seragam. Berwarna hijau
toska dengan logo FSKSS terdapat di dada sebelah kiri dengan diameter 5 cm, dan di
bawah logo bertuliskan FSKSS bersulam benang warna kuning keemasan

Pasal 6
Kop Surat dan Stempel Forum

(1) Kop surat forum terdiri dari kop surat FSKSS, FSKS dan FSDS.
(2) Pada kop surat forum terdapat lambang organisasi, dengan nama status organisasi
bertuliskan FORUM SILATURAHMI KABUPATEN SUKABUMI SEHAT, FORUM
SILATURAHMI KECAMATAN SEHAT, dan FORUM SILATURAHMI DESA SEHAT. Tulisan
kedudukan forum serta alamat lengkap sekretariat organisasi.

8
(3) Stempel forum terdiri dari stempel FSKSS, FSKS dan FSDS.
(4) Stempel forum berbentuk lingkaran dengan diameter 3,7 cm untuk surat
dan diameter 1,5 cm untuk kartu anggota. Di bawah lingkaran tercantum kedudukan
organisasi dengan posisi simetri dengan bagian bawah lingkaran bertuliskan FSKSS,
FSKS dan FSDS serta tinta stempel berwarna ungu.

BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 7

(1) Keanggotaan Forum Kesehatan terdiri dari:


a. Anggota Biasa;
b. Anggota Kehormatan.
(2) Anggota Biasa adalah setiap orang yang menjadi pengurus pada Forum Silaturahmi
Kabupaten Sukabumi Sehat, Forum Silaturahmi Kecamatan Sehat dan Forum
Silaturahmi Desa Sehat.
(3) Anggota Kehormatan adalah setiap orang yang dianggap telah berjasa kepada forum
atau yang dianggap dapat berkontribusi kepada forum dan disetujui penetapannya
serta disahkan dalam rapat pengurus harian forum di tingkatannya masing-masing.

Pasal 8
Syarat Keanggotaan Forum

Anggota forum harus memenuhi syarat sebagai berikut:


a. Bukan anggota parlemen;
b. Membuat profil atau biodata diri;
c. Menyatakan secara tertulis kesediaan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, Kode Etik Forum dan peraturan-peraturan forum lainnya.
d. Anggota Kehormatan diusulkan oleh Dewan Pembina yang kemudian dibahas dan
ditetapkan dalam Musyawarah Forum Kesehatan.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 9
Anggota Biasa

(1) Anggota Biasa memiliki hak-hak sebagai berikut:


a. Hak berbicara dan hak suara;
b. Hak memilih dan dipilih;
c. Hak melakukan pembelaan diri secara lisan maupun tertulis dalam hal terjadinya
pelanggaran terhadap AD ART forum;
d. Hak mendapat pembinaan, perlindungan dan pembelaan dari forum;
e. Hak memperoleh informasi terhadap seluruh aktivitas organisasi dan informasi
yang digunakan untuk bahan advokasi kesehatan.
(2) Anggota Biasa memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut:

9
a. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi;
b. Mematuhi dan mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik
Organisasi dan peraturan organisasi lainnya;
c. Menghadiri pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan dan di undang oleh
organisasi;
d. Aktif melaksanakan kegiatan yang mendukung terhadap upaya peningkatan
derajat kesehatan;
e. Melaksanakan seluruh kegiatan forum dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab demi mencapai tujuan organisasi.

Pasal 10
Anggota Kehormatan

(1) Anggota Kehormatan memiliki hak-hak sebagai berikut:


a. Hak berbicara;
b. Hak dipilih dengan ketentuan disepakati melalui Musyawarah Forum Kesehatan
Kabupaten
c. Hak melakukan pembelaan diri secara lisan maupun tertulis dalam hal terjadinya
pelanggaran terhadap AD ART organisasi;
d. Hak mendapat perlindungan dan pembelaan dari organisasi.
(2) Anggota Kehormatan memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut:
a. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi;
b. Mematuhi dan mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik
Organisasi dan peraturan organisasi lainnya;
c. Mendukung seluruh pelaksanaan kegiatan organisasi.

BAB IV
PEMBERHENTIAN ANGGOTA

Pasal 11

Keanggotaan forum berakhir, apabila:


a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri atau berhenti atas kehendak sendiri yang disampaikan secara
tertulis;
c. Diberhentikan karena melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode
Etik forum dan peraturan forum lainnya;
d. Diberhentikan karena terbukti melakukan tindakan yang merugikan forum,
pemerintah dan negara.

Pasal 12
Mekanisme Pemberhentian Anggota Forum

(1) Pemberhentian atas kehendak sendiri dilakukan dengan mengajukan permohonan


pemberhentian secara tertulis untuk Ketua Forum ditujukan kepada Pemberi Surat
Keputusan (SK) dan untuk Anggota/Pengurus Forum ditujukan kepada Ketua Forum.

10
(2) Surat pemberhentian atas kehendak sendiri ditembuskan kepada Dewan Pembina
dan Dewan Penasihat.
(3) Mekanisme penentuan penyelesaian pemberhentian atas kehendak sendiri melalui
rapat pengurus forum dimasing-masing tingkatan.
(4) Anggota forum yang terbukti melakukan tindakan yang merugikan forum,
pemerintah dan negara, maka pemberhentian keanggotaan dilakukan oleh Rapat
Pengurus forum atas usulan setelah mendapat pertimbangan Dewan Pembina,
Dewan Penasehat dan Majelis Kehormatan Kode Etik Forum.

BAB V
ORGANISASI FORUM

Pasal 13

Organisasi forum terdiri dari:


a. Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi Sehat yang disingkat FSKSS, berkedudukan
di tingkat Kabupaten;
b. Forum Silaturahmi Kecamatan Sehat yang disingkat FSKS, berkedudukan di tingkat
Kecamatan;
c. Forum Silaturahmi Desa Sehat yang disingkat FSDS, berkedudukan di tingkat Desa;
d. Dewan Pembina Forum;
e. Dewan Penasihat Forum;
f. Majelis Kehormatan Kode Etik Forum.

BAB VI
KEPENGURUSAN FSKSS

Pasal 14
Pengurus FSKSS

(1) Pengurus forum kesehatan di tingkat kabupaten bernama Pengurus Forum


Silaturahmi Kabupaten Sukabumi Sehat di singkat Pengurus FSKSS.
(2) Susunan Pengurus Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi Sehat adalah sebagai
berikut:
a. Ketua
Wakil Ketua
b. Sekretaris
Wakil Sekretaris
c. Bendahara
Wakil Bendahara
d. Bidang-bidang Kegiatan
Ketua Bidang I Layanan
Ketua Bidang II Lingkungan
Ketua Bidang III Advokasi
Ketua Bidang IV Humas & Hubungan Antar Lembaga
Ketua Bidang V Organisasi
e. Anggota-anggota bidang

11
Masing-masing bidang memiliki anggota maksimal 3 (tiga) orang anggota
ditambah 1 (orang) ketua bidang.
f. Koordinator Wilayah
Koordinator wilayah terdiri dari 6 wilayah yang ada di Kabupaten Sukabumi.
(3) Pengurus FSKSS dipimpin oleh Ketua FSKSS, yang dipilih langsung melalui
Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten.
(4) Masa jabatan Ketua FSKSS selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk 1 (satu) kali periode kepengurusan berikutnya.

Pasal 15
Tugas, Wewenang dan Hak Ketua Umum FSKSS

(1) Ketua FSKSS, memiliki tugas-tugas sebagai berikut:


a. Membuat keputusan atau ketetapan kebijaksanaan forum sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik dan Keputusan-keputusan
lainnya melalui hasil musyawarah dan rapat;
b. Mengesahkan dan menetapkan pengurus FSKS di tingkat kecamatan;
c. Memimpin kepengurusan FSKSS dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab;
d. Memimpin pelaksanaan rencana program kegiatan selama 5 (lima) tahun yang
telah disepakati dalam Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten;
e. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan Musyawarah Forum
Kesehatan Kabupaten, Rapat Kerja Forum Kesehatan dan Rapat Pengurus;
f. Memberikan dukungan, motivasi dan arahan dalam pelaksanaan program
kegiatan di tingkat kecamatan dan desa;
g. Melakukan penggalian dana untuk pelaksanaan program-program yang telah
disepakati dalam Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten, Rapat Kerja Forum
Kesehatan dan Rapat Pengurus;
h. Membuat laporan tahunan yang disampaikan dalam Rapat Kerja Forum
Kesehatan, dan laporan pertanggungjawaban yang disampaikan dalam
Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten atau Musyawarah Forum Kesehatan
Kabupaten Luar Biasa.
(2) Ketua FSKSS, memiliki wewenang sebagai berikut:
a. Mewakili FSKSS dalam perjanjian dan perikatan dengan pihak lain;
b. Membentuk resource centre sebagai pusat kapasitas pengelolaan program dan
support dana untuk keberlangsungan forum;
c. Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus FSKSS atas sepengetahuan
Dewan Pembina dan Dewan Penasehat;
d. Mengajukan Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa dalam hal
terjadi pelanggaran AD ART forum.
(3) Ketua FSKSS, memiliki hak-hak sebagai berikut:
a. Hak membela diri di dalam pertemuan-pertemuan forum atas kebijakan yang
dipersoalkan oleh anggota forum, Dewan Pembina, Dewan Penasehat dan
Majelis Kehormatan Kode Etik Forum;
b. Memperoleh perlindungan dan pembelaan dari forum sehubungan dengan resiko
advokasi yang dilakukan.

Pasal 16

12
Pemberhentian Ketua Umum FSKSS

(1) Ketua FSKSS diberhentikan karena:


a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Forum.
(2) Pemberhentian sebagaimana dimaksud ayat (1) diberhentikan melalui Musyawarah
Forum Kesehatan Kabupaten atau Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar
Biasa atau Rapat Kerja Forum Kesehatan.

BAB VII
KEPENGURUSAN FSKS

Pasal 17
Pengurus FSKS

(1) Pengurus forum kesehatan di tingkat kecamatan bernama Pengurus Forum


Silaturahmi Kecamatan Sehat di singkat Pengurus FSKS.
(2) Susunan Pengurus Forum Silaturahmi Kecamatan Sehat adalah sebagai berikut :
a. Ketua FSKS
b. Sekretaris FSKS
c. Bendahara FSKS
d. Bidang-bidang Kegiatan
Ketua Bidang Layanan
Ketua Bidang Lingkungan
Ketua Bidang Advokasi
Ketua Bidang Humas
e. Anggota-anggota Bidang
Masing-masing bidang dapat memiliki anggota maksimal 2 (dua) orang anggota
ditambah 1 (satu) orang ketua bidang.
(3) Pengurus FSKS dipimpin oleh seorang ketua FSKS, yang dipilih langsung melalui
Musyawarah Forum Kesehatan Kecamatan.
(4) Masa jabatan Ketua FSKS selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk 1 (satu) kali periode kepengurusan berikutnya.

Pasal 18
Tugas, Wewenang dan Hak Ketua FSKS

(1) Ketua FSKS, memiliki tugas-tugas sebagai berikut:


a. Mengesahkan dan menetapkan pengurus FSDS di tingkat desa;
b. Memimpin kepengurusan FSKS dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab;
c. Memimpin pelaksanaan rencana program kegiatan selama 5 (lima) tahun yang
telah disepakati dalam Musyawarah Forum Kesehatan Kecamatan;
d. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan program kecamatan dan
pertemuan-pertemuan lainnya;
e. Berkoordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan, puskesmas dan
multistakeholder kesehatan lainnya di tingkat kecamatan;

13
f. Memberikan dukungan, motivasi dan arahan dalam pelaksanaan program
kegiatan di tingkat desa;
g. Melakukan penggalian dana untuk pelaksanaan program-program ditingkat
kecamatan yang telah disepakati;
h. Memberikan laporan tahunan FSKS yang disampaikan dalam Musyawarah
Forum Kesehatan Kecamatan dan laporan perkembangan FSKS yang
disampaikan dalam Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten.
(2) Ketua FSKS, memiliki wewenang sebagai berikut:
a. Mewakili FSKS dalam melakukan advokasi kebijakan kesehatan di tingkat
kecamatan;
b. Mewakili FSKS untuk menghadiri pertemuan-pertemuan.
(3) Ketua FSKS, memiliki hak-hak sebagai berikut:
a. Hak membela diri di dalam pertemuan-pertemuan forum atas kebijakan yang
dipersoalkan oleh anggota forum, Dewan Pembina, Dewan Penasehat dan
Majelis Kehormatan Kode Etik Forum;
b. Memperoleh perlindungan dan pembelaan dari forum sehubungan dengan
resiko advokasi yang dilakukan.

Pasal 19
Pemberhentian Ketua FSKS

(1) Ketua FSKS diberhentikan karena:


a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Forum.
(2) Pemberhentian sebagaimana dimaksud ayat (1) diberhentikan melalui Musyawarah
Forum Kesehatan Kecamatan atau Rapat Kerja Forum Kesehatan.
(3) Hasil Keputusan Ketua FSKS yang diberhentikan, disampaikan kepada Ketua Umum
FSKSS.

BAB VIII
KEPENGURUSAN FSDS

Pasal 20
Pengurus FSDS

(1) Pengurus forum kesehatan di tingkat desa bernama Pengurus Forum Silaturahmi
Desa Sehat di singkat Pengurus FSDS.
(2) Susunan Pengurus Forum Silaturahmi Desa Sehat adalah sebagai berikut :
a. Ketua FSDS
b. Sekretaris FSDS
c. Bendahara FSDS
d. Bidang-bidang Kegiatan
Ketua Bidang PHBS
Ketua Bidang Kesehatan Lingkungan
Ketua Bidang Layanan Kesehatan Dasar & Sistem Rujukan
Ketua Bidang KADARZI

14
Ketua Bidang Surveilance
Ketua Bidang Kegawatdaruratan dan Bencana Alam
(3) Pengurus FSDS dipimpin oleh seorang ketua FSDS, yang dipilih langsung melalui
Musyawarah Forum Kesehatan Desa.
(4) Masa jabatan Ketua FSDS selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk 1 (satu) kali periode kepengurusan berikutnya.

Pasal 21
Tugas, Wewenang dan Hak Ketua FSDS

(4) Ketua FSDS, memiliki tugas-tugas sebagai berikut:


a. Memimpin kepengurusan FSDS dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab;
b. Memimpin pelaksanaan rencana program kegiatan selama 5 (lima) tahun yang
telah disepakati dalam Musyawarah Forum Kesehatan Desa;
c. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan program desa dan
pertemuan-pertemuan lainnya;
d. Memberikan dukungan, motivasi dan arahan dalam pelaksanaan program
kegiatan di tingkat desa;
e. Melakukan penggalian dana untuk pelaksanaan program-program di tingkat
desa yang telah disepakati;
f. Memberikan laporan tahunan FSDS yang disampaikan dalam Musyawarah
Forum Kesehatan Desa dan laporan perkembangan FSDS yang disampaikan
dalam Musyawarah Forum Kesehatan Kecamatan.
(5) Ketua FSDS, memiliki wewenang sebagai berikut:
a. Mewakili FSDS dalam melakukan advokasi kebijakan kesehatan di tingkat desa;
b. Mewakili FSDS untuk menghadiri pertemuan-pertemuan.
(6) Ketua FSDS, memiliki hak-hak sebagai berikut:
a. Hak membela diri di dalam pertemuan-pertemuan forum atas kebijakan yang
dipersoalkan oleh anggota forum, Dewan Pembina, Dewan Penasehat dan
Majelis Kehormatan Kode Etik Forum;
b. Memperoleh perlindungan dan pembelaan dari forum sehubungan dengan
resiko advokasi yang dilakukan.

Pasal 22
Pemberhentian Ketua FSDS

(1) Ketua FSDS diberhentikan karena:


a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Forum.
(2) Pemberhentian sebagaimana dimaksud ayat (1) diberhentikan melalui Musyawarah
Forum Kesehatan Kecamatan atau Rapat Kerja Forum Kesehatan.
(3) Hasil Keputusan Ketua FSDS yang diberhentikan, disampaikan kepada Ketua Umum
FSKSS melalui FSKS.

BAB VII
DEWAN PENASIHAT

15
Pasal 23
Keanggotaan Dewan Penasihat

(1) Dewan Penasihat adalah pejabat pemerintah atau anggota kehormatan atau mantan
pengurus forum yang diperlukan peran sertanya untuk keberlangsungan dan
kemajuan forum.
(2) Anggota Dewan Penasihat terdiri dari Ketua, Sekretaris dan 5 (lima) orang anggota
dan di tetapkan dalam Musyawarah Forum Kesehatan.
(3) Masa jabatan Dewan Penasihat selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
periode berikutnya.
(4) Kedudukan Dewan Penasihat berada di Pengurus FSKSS, Pengurus FSKS dan
Pengurus FSDS.

Pasal 24
Tugas, Wewenang dan Hak Dewan Penasihat

(1) Dewan Penasihat memiliki tugas-tugas sebagai berikut:


a. Memberikan masukan, saran dan nasihat dalam pelaksanaan hasil Musyawarah
Forum Kesehatan dan Rapat Kerja Forum Kesehatan yang meliputi Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Forum;
b. Melakukan koordinasi dengan Dewan Pembina dan pengurus Forum Kesehatan;
c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewenangannya pada
Musyawarah Forum Kesehatan.
(2) Dewan Penasihat memiliki kewenangan sebagai berikut:
a. Memberikan saran atau nasihat kepada pengurus forum baik diminta maupun
tidak diminta sesuai kebutuhan dan untuk keberlangsungan serta kemajuan
forum;
b. Mengetahui dan menyetujui rencana program kerja hasil Musyawarah Forum
Kesehatan atau Rapat Kerja Forum Kesehatan;
c. Mengkaji kembali terhadap Ketua Forum, yang berhalangan tetap atau
mengundurkan diri;
d. Mengajukan saran dan nasihat kepada Dewan Pembina atas terjadinya
pelanggaran AD ART dan Kode Etik Forumm yang dilakukan oleh Ketua Forum.
(3) Dewan Penasihat memiliki hak-hak sebagai berikut:
a. Berhak memberikan nasihati dan peringatan terhadap anggota forum yang telah
melakukan pelanggaran AD ART dan Kode Etik Forum;
b. Hak membela diri di dalam pertemuan-pertemuan forum atas kebijakan yang
dipersoalkan;
c. Memperoleh perlindungan dan pembelaan dari forum.

Pasal 25
Pemberhentian Dewan Penasihat

Dewan Penasihat diberhentikan karena:


a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;

16
c. Melanggaran Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik;
d. Diberhentikan melalui Musyawarah Forum Kesehatan dan Rapat Kerja Forum
Kesehatan.

BAB VIII
DEWAN PEMBINA

Pasal 26
Keanggotaan Dewan Pembina

(1) Dewan Pembina adalah pejabat pemerintah atau tokoh masyarakat yang diperlukan
peran sertanya untuk keberlangsungan dan kemajuan forum.
(2) Anggota Dewan Pembina terdiri dari Ketua, Sekretaris dan 5 (lima) orang anggota
yang dipilih dan di tetapkan dalam Musyawarah Forum Kesehatan.
(3) Masa jabatan Dewan Pembina selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
periode berikutnya.
(4) Kedudukan Dewan Pembina berada di Pengurus FSKSS, Pengurus FSKS dan Pengurus
FSDS.

Pasal 27
Tugas, Wewenang dan Hak Dewan Pembina

(1) Dewan Pembina memiliki tugas-tugas sebagai berikut:


a. Mengawasi pelaksanaan hasil Musyawarah Forum Kesehatan dan Rapat Kerja
Forum Kesehatan yang meliputi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
Kode Etik Forum;
b. Membahas, mempertimbangkan dan menyetujui rencana program kerja hasil
Musyawarah Forum Kesehatan atau Rapat Kerja Forum Kesehatan;
c. Melakukan pemantauan pengawasan terhadap pelaksanaan program dan
keuangan yang dilakukan oleh forum;
d. Melakukan rapat rutin dengan Ketua Forum Kesehatan minimal 4 (kali) kali
dalam setahun;
e. Melakukan koordinasi dengan pengurus Forum Kesehatan;
f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewenangannya pada
Musyawarah Forum Kesehatan.
(2) Dewan Pembina memiliki kewenangan sebagai berikut:
a. Memberikan pengarahan, petunjuk, serta pembinaan untuk keberlangsungan
dan kemajuan forum;
b. Menunjuk pejabat sementara Ketua Forum, yang berhalangan tetap atau
mengundurkan diri;
c. Membentuk tim verifikasi forum;
d. Mengajukan Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa dalam hal
pelanggaran AD ART yang dilakukan oleh Ketua Umum FSKSS;
e. Menyelenggarakan Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa dalam
hal pengunduran diri Ketua Umum FSKSS.
(3) Dewan Pembina memiliki hak-hak sebagai berikut:

17
a. Berhak merekomendasikan anggota kehormatan yang selanjutnya di bahas pada
Musyawarah Forum Kesehatan;
b. Hak membela diri di dalam pertemuan-pertemuan forum atas kebijakan yang
dipersoalkan;
c. Memperoleh perlindungan dan pembelaan dari forum.

Pasal 28
Pemberhentian Dewan Pembina

Dewan Pembina diberhentikan karena:


a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Melanggaran Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik;
d. Diberhentikan melalui Musyawarah Forum Kesehatan dan Rapat Kerja Forum
Kesehatan.

BAB IX
MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK FORUM

Pasal 29
Keanggotaan Majelis Kehormatan Kode Etik Forum

(1) Majelis Kehormatan Kode Etik Forum adalah majelis yang memberikan
pertimbangan untuk masalah etik anggota forum.
(2) Anggota Majelis Kehormatan Kode Etik Forum terdiri dari Ketua, Sekretaris dan 5
(lima) orang anggota dan di tetapkan dalam Musyawarah Forum Kesehatan.
(3) Masa jabatan Majelis Kehormatan Kode Etik Forum selama 5 (lima) tahun dan dapat
dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya.
(4) Kedudukan Majelis Kehormatan Kode Etik Forum berlaku untuk Pengurus FSKSS,
Pengurus FSKS dan Pengurus FSDS.

Pasal 30
Tugas, Wewenang dan Hak Majelis Kehormatan Kode Etik Forum

(1) Majelis Kehormatan Kode Etik Forum memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
a. Melakukan penyelidikan dan menyelesaikan masalah pelanggaran kode etik
forum;
b. Memberikan pembinaan dalam penghayatan dan pengamalan kode etik forum;
c. Melakukan koordinasi dengan Dewan Pembina, Dewan Penasihat dan pengurus
Forum Kesehatan;
d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewenangannya pada
Musyawarah Forum Kesehatan.
(2) Majelis Kehormatan Kode Etik Forum memiliki kewenangan sebagai berikut:
a. Memutuskan perkara pelanggaran kode etik forum;
b. Memberikan rekomendasi penggantian antar waktu atas terjadinya pelanggaran
kode etik forum yang dilakukan oleh Ketua Umum FSKSS.
(3) Majelis Kehormatan Kode Etik Forum memiliki hak-hak sebagai berikut:

18
a. Hak membela diri di dalam pertemuan-pertemuan forum atas kebijakan yang
dipersoalkan;
b. Memperoleh perlindungan dan pembelaan dari forum.

BAB X
PERGANTIAN ANTAR WAKTU FUNGSIONARIS

Pasal 31
Pergantian Antar Waktu Ketua Umum FSKSS

(1) Apabila Ketua FSKSS berhalangan tetap atau mengundurkan diri sebelum habis masa
jabatannya, dilakukan penunjukkan Pejabat Sementara Ketua Umum FSKSS oleh
Dewan Pembina atas persetujuan Dewan Penasihat dengan tugas
Menyelenggarakan Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa.
(2) Masa jabatan Pejabat Sementara Ketua FSKSS berlaku sampai dengan
terselenggaranya Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah penunjukkan.
(3) Ketua FSKSS baru yang terpilih di dalam Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten
Luar Biasa hanya boleh menjabat sampai dengan berakhirnya masa jabatan Ketua
Umum FSKSS yang berhalangan tetap atau mengundurkan diri.

Pasal 32
Pergantian Antar Waktu Ketua FSKS dan Ketua FSDS

Tata cara dan mekanisme pergantian antar waktu Ketua FSKS dan Ketua FSDS diatur
tersendiri ditingkat Pengurus FSKS dan Pengurus FSDS.

Pasal 33
Pergantian Antar Waktu Dewan Pembina

(1) Apabila anggota Dewan Pembina berhalangan tetap atau mengundurkan diri
sebelum habis masa baktinya, dilakukan pengangkatan dan pengesahan anggota
Dewan Pembina pengganti antar waktu dalam Rapat Pleno Dewan Pembina.
(2) Pergantian antar waktu juga dapat dilakukan apabila anggota Dewan Pembina
melakukan aktivitas yang bertentangan dengan AD, ART dan Kode Etik Forum.
(3) Dalam hal tidak terpenuhinya pergantian antar waktu Dewan Pembina sebagaimana
yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada Rapat Kerja Forum Kesehatan.

Pasal 34
Pergantian Antar Waktu Dewan Penasihat

(1) Apabila anggota Dewan Penasihat berhalangan tetap atau mengundurkan diri
sebelum habis masa baktinya, dilakukan pengangkatan dan pengesahan anggota
Dewan Penasihat pengganti antar waktu dalam Rapat Pleno Dewan Penasihat.
(2) Pergantian antar waktu juga dapat dilakukan apabila anggota Dewan Penasihat
melakukan aktivitas yang bertentangan dengan AD, ART dan Kode Etik Forum.

19
(3) Dalam hal tidak terpenuhinya pergantian antar waktu Dewan Penasihat
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada Rapat Kerja Forum
Kesehatan.

BAB XI
PERTEMUAN FORUM

Pasal 35
Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten

(1) Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten merupakan forum pengambilan


keputusan tertinggi yang dilaksanakan sekali dalam 5 (lima) tahun untuk:
a. Membahas dan mengesahkan pertanggungjawaban Ketua FSKSS;
b. Mengevaluasi kegiatan FSKSS selama satu periode;
c. Merumuskan strategi kebijakan dasar atau perencanaan program FSKSS;
d. Menetapkan dan mengesahkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
Kode Etik Forum;
e. Memilih dan menetapkan Ketua FSKSS, Dewan Pembina, Dewan Penasihat dan
Majelis Kehormatan Kode Etik Forum.
(2) Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten diselenggarakan oleh pengurus FSKSS.
(3) Peserta Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten terdiri dari Pengurus FSKSS,
Perwakilan Pengurus FSKS, Dewan Pembina dan Dewan Penasihat.
(4) Perwakilan Dewan Pembina atau Dewan Penasihat, Perwakilan Pengurus FSKSS dan
Perwakilan Pengurus FSKS mempunyai hak bicara dan hak suara.
(5) Dalam pemilihan Ketua FSKSS, Perwakilan Dewan Pembina atau Dewan Penasihat,
Perwakilan Pengurus FSKSS dan Perwakilan Pengurus FSKS masing-masing
mempunyai 1 (satu) hak suara.
(6) Anggota forum dan undangan lainnya dimungkinkan menghadiri Musyawarah Forum
Kesehatan Kabupaten dengan status sebagai peninjau.
(7) Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten di anggap sah bilamana dihadiri oleh
sekurang-kurangnya setengah ditambah 1 (satu) dari anggota yang terdaftar sebagai
peserta.
(8) Keputusan Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten dianggap sah jika disetujui
oleh suara terbanyak dari anggota yang hadir.

Pasal 36
Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa

(1) Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa merupakan forum


pengambilan keputusan yang diselenggarakan untuk:
a. Terjadinya pelanggaran Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik
Forum;
b. Ketua FSKSS berhalangan tetap atau mengundurkan diri;
c. Pembubaran FSKSS.
(2) Dalam hal pembubaran FSKSS dapat dibahas dan dilakukan, harus berdasarkan
persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Forum Kesehatan Kecamatan
(FSKS) yang ada di Kabupaten Sukabumi.

20
(3) Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa mengambil keputusan
tentang:
a. Pertanggungjawaban dan pemberhentian Ketua FSKSS;
b. Pertanggungjawaban Ketua FSKSS yang mengundurkan diri sebelum akhir masa
jabatan;
c. Mengevaluasi kegiatan FSKSS yang telah dilaksanakan sampai pelaksanaan
Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa;
d. Membahas dan mensahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga jika
dianggap perlu;
e. Memilih dan menetapkan Ketua FSKSS
(4) Ketentuan dan tata cara penyelenggaraan Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten
Luar Biasa adalah sebagai berikut:
a. Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa diselenggarakan oleh
pengurus FSKSS;
b. Peserta Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa terdiri dari
Pengurus FSKSS, Perwakilan Pengurus FSKS, Dewan Pembina dan Dewan
Penasihat;
c. Perwakilan Dewan Pembina atau Dewan Penasihat, Perwakilan Pengurus FSKSS
dan Perwakilan Pengurus FSKS mempunyai hak bicara dan hak suara;
d. Dalam pemilihan Ketua FSKSS, Perwakilan Dewan Pembina atau Dewan
Penasihat, Perwakilan Pengurus FSKSS dan Perwakilan Pengurus FSKS masing-
masing mempunyai 1 (satu) hak suara;
e. Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa di anggap sah bilamana
dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah ditambah 1 (satu) dari anggota yang
terdaftar sebagai peserta;
f. Keputusan Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar Biasa dianggap sah
jika disetujui oleh suara terbanyak dari anggota yang hadir.

Pasal 37
Musyawarah Forum Kesehatan Kecamatan dan
Musyawarah Forum Kesehatan Desa

Tata cara dan mekanisme pelaksanaan Musyawarah Forum Kesehatan Kecamatan dan
Musyawarah Forum Kesehatan Desa diatur tersendiri di tingkat pengurus FSKS dan FSDS.

Pasal 38
Rapat Pleno Dewan Pembina Kabupaten

(1) Rapat Pleno Dewan Pembina Kabupaten merupakan forum pengambilan keputusan
yang diadakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam setahun atau mengikuti
kebutuhan untuk:
a. Membahas dan menyetujui usulan rancangan program dan anggaran satu tahun
yang diajukan oleh Ketua Umum FSKSS;
b. Membahas hasil pengawasan terhadap pelaksanaan program FSKSS;
c. Memberhentikan dan mengangkat anggota Dewan Pembina Kabupaten
pengganti antar waktu.

21
(2) Rapat Pleno Dewan Pembina Kabupaten dianggap sah jika dihadiri sekurang-
kurangnya setengah tambah 1 (satu) anggota Dewan Pembina Kabupaten.
(3) Keputusan Rapat Pleno Dewan Pembina Kabupaten dianggap sah bilamana disetujui
oleh suara terbanyak anggota Dewan Pembina Kabupaten.

Pasal 39
Rapat Pleno Dewan Pembina Kecamatan dan
Rapat Pleno Dewan Pembina Desa

Tata cara dan mekanisme pelaksanaan Rapat Pleno Dewan Pembina Kecamatan dan
Rapat Pleno Dewan Pembina Desa diatur tersendiri di tingkat pengurus FSKS dan FSDS.

Pasal 40
Rapat Pleno Dewan Penasihat Kabupaten

(1) Rapat Pleno Dewan Penasihat Kabupaten merupakan forum pengambilan keputusan
yang diadakan mengikuti kebutuhan untuk:
a. Memberikan masukan, saran dan nasihat dalam pelaksanaan hasil Musyawarah
Forum Kesehatan Kabupaten dan Rapat Kerja Forum Kesehatan Kabupaten yang
meliputi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Forum;
b. Memberhentikan dan mengangkat anggota Dewan Penasihat Kabupaten
pengganti antar waktu.
(2) Rapat Pleno Dewan Penasihat Kabupaten dianggap sah jika dihadiri sekurang-
kurangnya setengah tambah 1 (satu) anggota Dewan Penasihat Kabupaten;
(3) Keputusan Rapat Pleno Dewan Penasihat Kabupaten dianggap sah bilamana
disetujui oleh suara terbanyak anggota Dewan Penasihat Kabupaten.

Pasal 41
Rapat Pleno Dewan Pembina Kecamatan dan
Rapat Pleno Dewan Pembina Desa

Tata cara dan mekanisme pelaksanaan Rapat Pleno Dewan Penasihat Kecamatan dan
Rapat Pleno Dewan Penasihat Desa diatur tersendiri di tingkat pengurus FSKS dan FSDS.

Pasal 42
Rapat Kerja Forum Kesehatan Kabupaten

(1) Rapat Kerja Forum Kesehatan Kabupaten adalah rapat kerja untuk evaluasi program,
perencanaan program, struktur kepengurusan, keuangan FSKSS, pergantian antar
waktu Dewan Pembina Kabupaten dan pergantian Dewan Penasihat Kabupaten.
(2) Rapat Kerja Forum Kesehatan Kabupaten merupakan rapat kerja regular forum di
tingkat Kabupaten.
(3) Rapat Kerja Forum Kesehatan Kabupaten diadakan 1 (satu) kali dalam setahun yang
dipimpin oleh Ketua FSKSS.
(4) Rapat Kerja Forum Kesehatan Kabupaten dianggap sah jika dihadiri sekurang-
kurangnya setengah tambah 1 (satu) anggota Pengurus FSKSS.

22
(4) Keputusan Rapat Kerja Forum Kesehatan Kabupaten dianggap sah bilamana disetujui
oleh suara terbanyak anggota Pengurus FSKSS.

Pasal 43
Rapat Kerja Forum Kesehatan Kecamatan dan
Rapat Kerja Forum Kesehatan Desa

Tata cara dan mekanisme pelaksanaan Rapat Kerja Forum Kesehatan Kecamatan dan Rapat
Kerja Forum Kesehatan Desa diatur tersendiri di tingkat pengurus FSKS dan FSDS.

Pasal 44
Rapat Pengurus

(1) Rapat Pengurus merupakan rapat yang diadakan oleh Pengurus Forum di setiap
tingkatan untuk membahas hal-hal teknis dan mendesak untuk kelancaran
pelaksanaan program kegiatan.
(2) Rapat Pengurus dapat dipimpin langsung oleh ketua umum/pimpinan pengurus
forum pada tiap tingkatan.
(3) Rapat Pengurus dapat dilakukan oleh masing-masing bidang yang dipimpin oleh
Ketua Bidang.
(4) Hasil Rapat Pengurus yang dilakukan oleh masing-masing bidang disampaikan
kembali secara khusus dengan menghadirkan seluruh pengurus forum pada masing-
masing tingkatan.

BAB XII
SANKSI

Pasal 45
Bentuk dan Mekanisme Sanksi

(1) Setiap pelanggaran terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode
Etik Forum dapat dijatuhkan sanksi berupa:
a. Peringatan tertulis;
b. Pemecatan fungsionaris dan atau anggota forum;
c. Pembekuan dan atau pembubaran forum;
d. Pengumuman sanksi kepada seluruh anggota forum.
(2) Sanksi dapat ditentukan dalam MFKK, MFKK Luar Biasa dan Rapat Kerja Forum
Kesehatan Kabupaten.
(3) Sanksi dijatuhkan setelah terlebih dahulu dilakukan verifikasi dan pemberian
kesempatan membela diri kepada yang bersangkutan.
(4) Sanksi yang telah dijatuhkan bersifat final dan mengikat.

BAB XIII
PERATURAN TAMBAHAN

Pasal 46

23
(1) Segala sesuatu yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan hal-hal
yang dapat menimbulkan penafsiran yang berlainan akan ditetapkan melalui
Keputusan Pengurus Forum Kesehatan Kabupaten.
(2) Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah
Forum Kesehatan Kabupaten atau Musyawarah Forum Kesehatan Kabupaten Luar
Biasa yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah
anggota forum yang hadir.
(3) Kepengurusan Forum Hasil Keputusan MFKK ditindaklanjuti dan diperkuat melalui
Surat Keputusan Bupati.

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 47

Anggaran Rumah Tangga ini di sahkan dan ditetapkan pada Musyawarah Forum
Kesehatan Kabupaten (MFKK) ke-3, yang dilaksanakan di Villa Pelangi Kadudampit-
Sukabumi pada tanggal 23 Desember 2020 dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

24

Anda mungkin juga menyukai