1. Adelia Aisyah M 4. Alexandra Exelsia S 2. Adjie Suryo S 5. Amanda Chairunnisa 3. Aldafi Irfan A 6. Amelia Akiko R Bentuk negara dan bentuk pemerintahan Pada periode ini, bentuk NRI adalah kesatuan dengan bentuk pemerintahan adalah repubik yang mana presiden Sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara, system pemerintahan pada periode ini adalah Presidensial. Dalam periode ini, pelaksanaan UUD 1945 belum dapat dijalankan dengan baik, dikarenakan bangsa Indonesia Baru saja memproklamasikan kemerdekaanya. Walaupun UUD 1945 telah berlaku, namun yang baru dapat Dibentuk hanya presdien, wakil presiden, serta menteri dan gubernur. Provinsi yang baru dibentuk terdiri atas Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil MPR dan DPR RI belum dimanfaatkan karena pemilu belum diselenggarakan. Lembaga lembaga tinggi yang lain seperti MPR, DPR, DPA, BPK dan MA belum dapat diselenggarakan Sehbungan dengan keadaan darurat dan harus dibentuk berdasarkan undang-undang Pasal IV Aturan peralihan UUD 1945 ● Dalam enam bulan sesudah memberikan kekuasaan yang teramat berakhirnya peperangan Asia luas kepada presiden. Kekuasaan Timur Raya, presiden Indonesia yang besar itu diberikan kepada mengatur dan presiden hanya untuk sementara waktu, supaya penyelenggaraan menyelenggrakan segala hal negara dapat berjalan. Oleh karena yang ditetapkan dalam UUD ini itu, PPKI dalam UUD 1945 mencantumkan dua ayat aturan ● Dalam enam bulan setelah MPR tambahan yang menegaskan bahwa: dibentuk, majelis itu bersidang untuk menetapkan undang- undang dasar Pasal IV Aturan Peralihan UUD a. Maklumat Wakil Presiden 1945 dijadikan dalih oleh Belanda untuk menuduh Nomor X 16 Oktober 1945 Indonesia sebagai negara b. Maklumat Pemerintah 3 diktaktor arena kekuasaan presiden terpusat. Untuk November 1945 melawan propaganda tersebut, c. Maklumat pemerintah 14 pemerintah RI mengeluarkan 3 November 1945 buah maklumat SISTEM PARLEMENTER (14 November 1945 – 27 Desember 1949) ● Terjadi beberapa kali pergantian kabinet : 1. Kabinet Sutan Syahrir 2. Kabinet Sutan Syahrir I 3. Kabinet Sutan Syahrir II 4. Kabinet Sutan Syahrir III ● Pemerintah membentuk Kabinet Presidensial kembali (27 Juni 1947 – 3 Juli 1947). Namun, atas desakan berbagai partai politik, Presiden Soekarno kembali membentuk Kabinet Parlementer. KABINET PARLEMENTER
Kabinet Amir Syarifudin I
(3 Juli 1947 – 11 November 1947) Kabinet Amir Syarifudin II (11 November 1947 – 29 Januari 1948) Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 – 4 Agustus 1949) Kabinet Darurat : Mr. Sjafruddin Prawinegara (29 Januari 1948 – 4 Agustus 1949) Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 – 20 Desember 1949) Berakhirnya Kabinet Parlementer ● Kondisi pemerintahan tidak stabil karena kabinet yang dibentuk tidak bertahan lama serta rongrongan kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia ● Periode NKRI berakhir seiring dengan hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar yang mengubah bentuk negara menjadi negara serikat pada
tanggal 27 Desember 1949
● Pada periode ini ditandai dengan munculnya gerakan separatis atau pergolakan. Gerakan – Gerakan Separatis
1. Pemberentokan PKI Madiun 2. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam
(18 September 1948) Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat Pemberontakan ini dipimpin oleh Muso Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekar bertujuan untuk mengganti dasar negara Madji Maridjan (SM) Kartosuwiryo Pancasila dengan komunis serta ingin yang memiliki cita – cita untuk mendirikan Soviet Republik Indonesia. PKI mendirikan Negara Islam Indonesia. melakukan aksi dengan menguasai seluruh Untuk megatasi pemberontakan yang karesidenan Pati. PKI juga melakukan dilakukan oleh Kartosuwiryo, Pasukan peculikan dan pembunuhan secara besar – TNI dan rakyat menggunakan Operasi besaran. PKI berhasil ditumpas pada tanggal Pagar Betis di Gunung Geber. 30 September 1948 oleh TNI yang dibantu Akhirnya, pada tanggal 4 Juni 1962 oleh rakyat. Kartosuryo berhasil ditangkap. Terima Kasih Apakah ada yang ingin bertanya?