METODE NUMERIK
Dosen Pengampu :
Fiki Alghadari
Disusun Oleh :
Jl. Raya Jakarta – Bogor Km. 24, Cijantung, Jakarta Timur 13770
Beberapa metode yang perlu dicoba : Metode grafik, metode Horner, aturan
Descartes, metode tabulasi, metode bagi dua, metode posisi palsu, metode
Newton-Raphson, metode secant, metode iterasi titik tetap, atau metode yang
lainnya.
1. Metode Horner
Metode horner digunakan untuk pembagi yang berderajat satu ataupun
pembagi berderajat n yang dapat difaktorkan menjadi pembagi- pembagi
dengan derajat 1, metode horner merupakan metode cepat untuk membagi
suku banyak, namun metode ini hanya bisa digunakan jika pembaginya
berbentuk x – k. langkah-langkah dalam menggunakan metode ini adalah :
a) Menuliskan koefisien dari polinominalnya dengan berurutan dari
koefisien xn , xn-1 dan seterusnya untuk variable yang tidak memiliki
koefisien maka ditulis 0 misalnya 5x3 – 8 maka koefisien-koefisiennya
adalah 5, 0, 0, -8.
b) Jika pembagi berbentuk ax2+bx+c maka kita harus memfaktorkannya
terlebih dahulu contoh x2+x-2 maka kita faktorkan menjadi (x+2)(x-1)
4 14 36 82 176 +
2 7 18 41 88 183 sisa
1
= (2x-1)(x-1) sehingga x = dan x = 1
2
1
Untuk (2x-1) atau x = → p(x1)
2
1
2 3 4 5 6 7
2
1 2 3 4 5 +
2 4 6 8 10 12 sisa 1
1 2 4 6 8 10
2 6 12 20 +
2 6 12 20 30 :2
1 3 6 10 15 sisa 2
Perhatikan bahwa baris terakhir kita bagi dengan 2 karena pada awalnya
kita melakukan pembagian dengan (2x-1) dengan a = 2
Kemudian kita susun kembali koefisiennya kedalam xn dengan berurutan :
H(x) = x3+3x2+6x+10 dengan s1 = 12 dan s2 = 15
Maka sisa baginya kita menggunakan rumus :
S(x) = p(x1) x s1 + s2
= (2x – 1) 15 + 12
= 30 x -3
Jadi hasil baginya adalah x3+3x2+6x+10 dan sisa pembagi adalah 30x-3
Contoh soal untuk variable yang tidak memiliki koefisien
1 4 1 2
F(x) = x + x +3 di bagi dengan p(x) = x-2
2 2
1 −2
2 0 0 3
2 3
1 2 3 4 +
1 4 8 25
1 sisa
2 3 3 3
1 3 2 4 8 25
H(x) = x +x + x + dan sisanya s(x) =
2 3 3 3
2. Metode Tabulasi
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara
membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis
dalam metode tabulasi pertama kita harus memisalkan nilai (x1 dan x2)
dengan syarat f(x1) X f( x2) < 0 setelah syarat terpenuhi, langkah
selanjutnya adalah membuat tabel tabulasi. Tabel ini digunakan untuk
mencari nilai x yang paling mendekati < 0,00001 atau kesalahan yang
paling kecil sampai nilai eror < 0,00001
Contoh soal
F(x) = x3 – 7x + 1
Misalkan
x1 = -2 → f(-2) = (-2)3 – 7(-2) + 1 = -8 + 14 + 1 = 7
x2 = 1 → f(1) = (1)3 – 7(1) + 1 = -5
syaratnya adalah f(x1) X f( x2) < 0
f(x1) X f( x2) < 0
7 x (-5) < 0
-35 < 0 → sehingga syarat terpenuhi
Tabel tabulasi I
Tabel tabulasi II
Tabel tabulasi IV
Tabel tabulasi V
Tabel tabulasi VI