Anda di halaman 1dari 24

MATEMATIKA DISKRIT

KETERHUBUNGAN

Dosen pengampu :
Endang Luliani.M.Pd
Di susun oleh :
Anita Permatasari 20188300020
Uswatun Hasanah 20188300021
Salah satu kajian penting dalam teori graf adalah
mengenai connectivity atau keterhubungan.
Connectivity dalam graf terbagi menjadi 2, yaitu
vertex-connectivity (keterhubungan titik dan edge-
connectivity (keterhubungan sisi). Vertex-connectivity
adalah jumlah minimum dari vertex yang akan
dihilangkan untuk membuat suatu graf G menjadi
disconnected (tidak terhubung). Sedangkan Edge-
connectivity adalah jumlah minimum edge (sisi) yang
akan dihilangkan untuk
membuat suatu graf menjadi disconnected (tidak
terhubung).
Suatu graf dikatakan terhubung jika untuk setiap dua
titik U dan V pada graf tersebut terdapat suatu
lintasan yang memuat U dan V. Didalam konsep
keterhubungan yakni pelenyapan atau penghilangan
beberapa titik atau sisi pada suatu graf namun graf
tersebut masih tetap terhubung. Dalam beberapa
buku teks teori graf diperkenalkan dua macam
keterhubungan yakni keterhubungan titik dan
keterhubungan sisi. Graf terhubung memiliki blok-
blok dan hanya terdidi atas komponen.
Selain titik potong atau jembatan, juga dikenal
adanya istilah blok dalam graf. Jika kita
memperhatikan suatu graf yang memuat titik-titik
potong, kemudian graf tersebut kita partisi menjadi
subgraf-subgraf terhubung yang tidak memuat titik
potong, maka subgraf-subgraf tersebut diaebut blok.
Sebelum mendefinisikan blok terlebih dahulu
didefinisikan graf nonseparable. Graf nonseparable
adalah graf terhubung nontrivial yang tidak memuat
titik potong, seperti graf lengkap,graf siklus, dan graf
roda.
KETERHUBUNGAN TITIK
Menurut pengertian tadi, suatu graf adalah
terhubung-2, jika dilenyapkan sembarang 1 titik,
akan dihasilkan subgraf yang masih terhubung. Graf
G pada Gambar 6.2.2 adalah graf terhubung-2 juga
terhubung-1, tetapi tidak terhubung-3 karena
apabila dilenyapkan dua titik secara sembarang,
subgraf yang dihasilkan tidak semuanya terhubung.
Misalnya titik u dan v dilenyapkan, maka subgraf
yang dihasilkan sudah tak terhubung. Jadi Graf G
pada Gambar 6.2.2 merupakan graf dengan .
KETERHUBUNGAN SISI
Menurut pengertian tersebut, suatu graf adalah
terhubung sisi-2, jika dilenyapkan sembarang 1
sisi, akan dihasilkan subgraf yang masih
terhubung. Graf G pada Gambar 6.2.2 adalah graf
terhubung sisi-2 juga terhubung-1, tetapi tidak
terhubung-3 karena apabila dilenyapkan dua sisi
secara sembarang, subgraf yang dihasilkan tidak
semuanya terhubung. Jadi Graf G pada Gambar
6.2.2 merupakan graf dengan lamda (G) = 2.
CONTOH SOAL

Berdasarkan graf di atas, carilah:


a. Sebuah jalan tertutup dengan panjang 9 ;
b. Sebuah trail terbuka dengan panjang 9 ;
c. Sebuah trail tertutup dengan panjang 7 ;
d. Sebuah lintasan path dari simpul a ke n;
e. Panjang sikel terpanjang dalam G ;
f. Panjang lintasan terpanjang dalam G ;
g. Lilitan (girth) dalam G ;
h. Sebuah graf bagian bukan rentang.
Jawaban
a. Contoh jalan tertutup dengan panjang 9 adalah
jalan dengan barisan titik i, c, ,d, e, m, l, d, k, c, i .
b. Contoh trail terbuka dengan panjang 9 adalah jalan
dengan barisan titik a, g, b, h, j, i, c, k, d, e .
c. Contoh trail tertutup dengan panjang 7 adalah jalan
dengan barisan titik c, d, e, m, l, d, k, c.
d. Contoh lintasan (path) dari a ke n adalah jalan
dengan barisan titik .a, g, b, i, c, d, e, n.
e. Panjang sikel terpanjang dalam G adalah 4. Salah
satu sikel yang panjangnya demikian adalah jalan
dengan barisan titik g, b, i, j, g.
f. Panjang lintasan (path) terpanjang dalam G adalah
12.Salah satu lintasan yang panjangnya demikian
adalah jalan dengan barisan titik a, g, b, h, j, i, c, k, d, l,
m, e, n.
g. Lilitan (girth) adalah panjang sikel terpendek dalam
suatu graf. Lilitan pada graf G di atas adalah 3
(contoh: jalan i, c, k).
h. Graf bagian bukan rentang adalah graf bagian yang
tidak memuat seluruh titik pada graf induknya.
Contohnya sebagai berikut ketika titik selain e, f, m, n
dihapus.
CONTOH SOAL
Jawaban
a) Bentuk graf yang sesuai dengan matriks keterhubungan langsung itu
adalah sebagai berikut.

Penjelasan:
Entri baris 1 kolom 1 = 0, berarti tidak ada sisi loop pada titik 1. Entri
baris 1 kolom 2 = 1, artinya ada 1 sisi yang menghubungkan titik 1 dan
2 . Entri baris 1 kolom 3 = 0, artinya tidak ada sisi loop pada titik 1 dan
3. Entri baris 1 kolom 4 = 2, artinya ada 2 sisi yang menghubungkan titik
1 dan 4, dan seterusnya.
b) Bentuk graf yang sesuai dengan matriks
keterhubungan langsung itu adalah sebagai berikut.

Tips! Entri pada baris pertama menyatakan keterhubungan titik 1


pada titik lain sesuai dengan kolom matriksnya. Begitu juga entri
pada baris kedua, yang menyatakan keterhubungan titik 2 pada
titik lain sesuai dengan kolom matriksnya, dan seterusnya.
Karena matriksnya simetris (transposnya sama), maka jika Anda
tinjau dari entri kolomnya juga bisa menggunakan prinsip yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai