Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anita Permatasari

NPM : 20188300020

Seperti yang kita ketahui, banyak fakta adanya kasus-kasus tentang “rendahnya” kepribadian
seorang guru. Hal ini dapat dilihat dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah
guru di beberapa lembaga sekolah, baik berupa kekerasan fisik maupun kekerasan psikis.
Selain itu, marak pula kasus tentang tindakan pelecehan seksual yang dilakukan guru kepada
siswanya. Atau kasus guru yang melakukan pemalsuan karya ilmiah. Dan masih banyak lagi
kasus-kasus yang menunjukkan bahwa memang masih rendahnya kompetensi kepribadian
guru di Indonesia, walaupun ada juga guru yang dapat digunakan sebagai suri tauladan bagi
siswanya karena kepribadiannya yang baik. Beberapa fakta di atas menunjukkan bahwa
kepribadian guru masih menjadi permasalahan dalam pendidikan di Indonesia, guru yang
selayaknya menampilkan kepribadian yang baik, justru melakukan tindakan yang menyalahi
kerpibadian yang seharusnya dimilikinya, seperti kekerasan, ketidak jujuran, dan tindakan
amoral lainnya yang dilakukan oleh guru merupakan permasaahan kepribadian yang perlu
mendapat perhatian dan harus diperbaiki. Kompetensi kepribadian adalah bagaimana guru
mesti memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur. Kompetensi kepribadian merupakan
faktor terpenting bagi seorang guru. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia
menjadi pembina atau pendidik yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak
atau penghancur bagi masa depan anak didik. Dikarenakan betapa pentingnya
memperhatikan kepribadian guru inilah, maka semua guru dituntut untuk memenuhi
kompetensi kepribadian, kompetensi kepribadian merupakan aspek terpenting dalam
sebuah proses pembelajaran. Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kompetensi kepribadian guru, misalnya seperti, dengan mengenali diri sendiri, bisa dilakukan
dengan memberikan Questionnaire. Questionnaire adalah daftar pertanyaan tertulis yang
harus dijawab oleh sejumlah orang yang khususnya untuk mengumpulkan data. Lembar ini
diisi oleh siswa/rekan sejawat/ kepala sekolah secara rutin pengisian bisa dengan/tanpa
identitas pengisi. Hasil Questionnaire bisa dihitung dan disimpulkan sendiri oleh masing-
masing guru berdasarkan petunjuk penghitungan. Dari hasil kesimpulan ini maka guru bisa
menilai dirinya sendiri sebaik/seburuk apa dia menurut penilaian orang lain. Hal ini akan
membantu guru dalam proses intropeksi/mengenal diri. Adanya pelatihan atau training
kepribadian yang diselenggarakan oleh pihak sekolah untuk membekali guru terkait dengan
kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh guru untuk menjadi suri tauladan bagi
siswa. Meningkatkan pemahaman guru mengenai tugas dan tanggungjawabnya sebagai
seorang pendidik seperti yang tertuang dalam 4 kompetensi yang harus dimiliki guru, salah
satunya adalah kompetensi kepribadian. Guru selalu dituntun untuk membiasakan perilaku-
perilaku terpuji walaupun kecil di setiap aktifitasnya. Bertindak sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. Menampilkan diri sebagai pribadi yang
jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Menampilkan diri
sebagai pribadi yang mantab, stabil, dewasa, arif dan berwibawa. Menunjukan etos kerja,
tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri. Menjunjung
tinggi kode etik profesi guru.

Anda mungkin juga menyukai