Sang Maha Pengaruh Media Sosial
Sang Maha Pengaruh Media Sosial
Media sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia
modern. Wujudnya kini mirip dengan media massa jenis baru, media massa dengan bentuk
yang bisa dimiliki oleh semua orang. Dahulu media massa dengan segala proses pembuatan
konten yang hanya bisa dikelola oleh orang dengan modal lebih, kini termodifikasi
sedemikian rupa dan muat di genggaman tangan dengan nama media sosial. Bahkan
barangkali bila ditanya, hampir semua orang akan langsung mengenali istilah ini dengan
beragam jenisnya. Media sosial menjadi ‘alat digital’ yang barangkali paling sering
digunakan sehari-hari. Fungsinya sendiri kini telah bergeser dari sekedar untuk sosial dan
komunikasi ke pemanfaatan untuk media berbisnis, berkomunitas, berdakwah, sosialisasi
gagasan hingga propaganda politik. Penggunaan ini tentu bukan tanpa alasan, media sosial
ampuh untuk membidik target audience t anpa penghalang batas dan waktu. H ootSuite,
sebuah situs layanan manajemen konten mengeluarkan data bahwa dari 7 miliar populasi
Indonesia dan 4 miliar diantaranya merupakan pengguna sosial media aktif. Ini berarti lebih
dari setengah populasi kita, adalah penghuni dunia ‘media sosial’.
Populasi dalam media sosial ini kemudian akan membentuk suatu lingkungan sosial
digital. Sebagaimana dalam siklus komunikasi masyarakat dunia nyata, muncul sosok-sosok
yang memiliki ‘kuasa’ lebih besar ketimbang yang lain dalam dunia media sosial. Hanya saja,
kekuasaan dalam dunia media sosial barangkali terwujud pada bentuk ‘pengaruh’. Hal ini
muncul karena satu sosok atau akun media sosial dianggap memiliki jangkauan audience
yang lebih luas ketimbang yang lain. Sehingga diasumsikan akan pengaruh yang lebih
signifikan melalui opini yang disampaikan. Besar jangkauan ini salah satunya dapat dilihat
dalam wujud jumlah pengikut, jumlah teman digital dan total engagement.
PROFIL PENULIS
Sosok yang mencintai ketenangan namun tetap bergairah di tengahnya ramai dan jago
bersyukur karena katanya kunci bahagia. Lahir dengan selamat pada hari batik setahun
sebelum abad 20, dihadiahi nama Salma Hanifah Dyanti (1806552) oleh orangtuanya. Gadis
sulung dengan tiga saudara yang lahir dari keluarga sederhana memiliki hobi selancar
internet.