Anda di halaman 1dari 11

Makalah Proposal Penelitian

Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil


Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Energi Matahari
Energi matahari yang sampai ke bumi dalam bentuk paket paket energi
yang disebut foton. Dalam kaitannya dengan sel surya yaitu perangkat
pengkonversi radiasi matahari menjadi listrik, terdapat dua parameter penting
dalam energi surya yaitu intensitas radiasi dan jumlah daya matahari yang
datang kepada luas permukaan per luas area dan karakteristik spektrum
cahaya matahari. Parameter penting yang berkaitan dengan sel surya sebagai
perangkat pengkonversi antara lain intensitas radiasi, yaitu jumlah daya
matahari yang mengenai permukaan per luasan dan karakteristik spektrum
cahaya matahari. Intensitas radiasi matahari diluar atmosfer disebut konstanta
surya. Setelah disaring oleh atmosfer bumi, beberapa spektrum cahaya hilang,
dan intensitasnya menjadi sekitar 1000W/m2. Nilai ini adalah tipikal
intensitas radiasi pada keadaan permukaan tegak lurus sinar matahari dan
pada keadaan cerah.

B. Sel Surya
Sel surya adalah suatu perangkat yang memiliki kemampuan mengubah
energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menerapkan prinsip
Photovoltaic (PV). Photovoltaic merupakan bidang penelitian dan teknologi
yang berhubungan dengan pengembangan sel surya yang menggunakan solar
energi. Sel surya dirangcang khusus untuk menangkap energi matahari
sedangkan Photovoltaic cell menggunakan sumber energi yang tidak hanya
berasal dari matahari. Sistem photovoltaic bekerja dengan prinsip efek
photofoltaic. Efek photofolaic pertamakali ditemukan oleh Henri Becquerel
pada tahun 1839. Efek photofoltaic merupakan peristiwa dimana suatu sel
photofoltaic dapat menyerap energi cahaya dan merubahnya menjadi energi

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 1
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

listrik. Efek photofoltaic didefinisikan sebagai suatu peristiwa munculnya


beda potensial akibat kontak dua elektroda yang dihubungkan sistem padatan
atau cairan saat disinari cahaya (Tiwari dan Dubey, 2010).

C. Dye-Sensitized Solar Cell

Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) telah menarik cukup banyak


perhatian peneliti karena prosedur persiapan yang sederhana, ramah
lingkungan , dan mempunyai kinerja yang baik dalam menguraikan kondisi
cahaya. Konsep DSSC pertama kali diusulkan oleh Gratzel dan rekan
kerjanya pada tahun 1991. Saat pertama kali ditemukan, DSSC dapat
menyerap cahaya tampak sampai 800nm dengan efisiensi melebihi 7%. Pada
tahun 2011, efisiensi tertinggi yang dapat dicapai yaitu sebesar 11,4% dengan
menggunakan elektroda semikonduktor berpartikel nano.

Sensitizer/dye memainkan peran penting dalam penyerapan cahaya


pada DSSC. Sensitizer ini bisa berupa molekul dye anorganik, molekul dye
organik, dan molekul dye logam organik. Sensitizer dengan efisiensi tertinggi
yaitu senyawa Rutheum Complex (Ru). Selain itu dye ini juga memiliki
keuntungan seperti stabilitas yang baik dan tingkat penyerapan cahaya matari
juga lebih baik. Namun kelemahan dari sensitizer ini yaitu persiapan nya
yang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dye sensitized solar cell teriri dari sepasang substrat kaca berlapis
bahan TCO ( Transparent Conducting Oxide ) yang saling berhadapan. Kaca
tersebut berperan sebagai electroda dan counter electroda dan dipisahkan
olekh elektrolit redoks yang kemudian disusun dengan struktur sandwich,
seperti yang dilihatkan pada gambar 1. Pasangan redoks yang sering kali di
gunakan yaitu I- / I3- (iodide/triiodide). Pada TCO, counter electroda berupa
lapisan karbon untuk mempercepat reaksi redoks. Sedangkan pada elektroda
dideposisikan lapisan nanokristal berpori sebagai fotoanoda, serta
disensitisasi dye antosianin sebagai fotosensitizer.

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 2
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

(Anggraini, Laila.2009)

Gambar 2.1 Struktur Dye-Sensitized Solar Cell

D. Mekanisme Kerja DSSC


DSSC merupakan sebuah perangkat semikonduktor yang beroperasi
berdasarkan pada konversi radiasi matahari menjadi energi listrik. Prinsip
kerja pada DSSC secara skematik ditunjukkan oleh gambar 2 ,sedangkan
proses yang terjadi didalam DSSC dapat dijelaskan sebagai berikut:

(Anggraini, Laila.2009)
Gambar 2.2 Prinsip Kerja DSSC

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 3
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

i. Energi foton diserap oleh dye (D) yang melekat pada permukaan
partikel TiO2 sehingga electron berpindah dari level energi terendah
(HOMO) menuju level energi tertinggi(LUMO). Sehingga elektron
dari dye dapat tereksitasi (D*)
D + cahaya → D* (2.1)

ii. Pada keadaan tereksitasi (D*) , dye menginjeksi elektron menuju pita
konduksi (conducting band/CB) semi konduktor TiO2. Kemudian
elektron tersebut melewati TiO2 menuju elektroda TCO dan
selanjutnya elektron mengalir menuju elektroda lawan (counter
electroda) melalui rangkaian eksternal. Molekul dye yang ditinggalkan
kemudian dalam keadaan teroksidasi(D+)
D* + TiO2 → e-(TiO2) + D+ (2.2)
iii. Selanjutnya elektron masuk kembali kedalam sel dan mereduksi (i+)
yang ada pada elektrolit. Setelah itu dye teroksidasi (D+) menerima
elektron dari (I3-) dan teregenersi kembali menjadi (D).

D+ + e-(TiO2) → D + TiO2

2D+ + 3I- → 2D + I3-

Tegangan yang dihasilkan oleh sel surya nanokristal tersensitasi dye


berasal dari perbedaan tingkat energi konduksi semikondukto TiO 2 dengan
potensial elektrokimia pasangan elektrolit redoks I -/I-3 . Sedangkan arus
yang dihasilkan sel surya ini terkait langsung dengan jumlah foton yang
terlibat dalam proses konversi dan bergantung pada intensitas penyinaran
serta kinerja dye yang digunakan.

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 4
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

E. Material Dye Sensitized Solar Cell


1. Substrat DSSC
Substrat yang biasa digunakan pada DSSC yaitu transparent conducting
oxide (TCO). Substrat ini memiliki karakteristik khusus karena transparansi
tinggi dan resistansi rendah. Biasanya, pengaplikasian substrat ini sebagai sel
surya, display panel datar, LED, dsb. TCO memiliki celah pita lebar, terdiri
dari indium tin oxide(ITO), alumunium zinc oxide (AZO), dan flourine tin
oxide (ITO). Substrat yang biasa digunakan pada DSSC yaitu jenis TCO yang
merupakan kaca transparan konduktif. FTO memiliki stabilitas yang baik
pada suhu tinggi dan biaya yang kompetitif dibandingkan dengan ITO.
Transmitasi>80-85% tergantung ketebalan (yen dan Chen, 2010). Material
substrat itu sendiri berfungsi sebagai badan dari sel surya dan lapisan
konduktifnya berfungsi sebagai tempat muatan mengalir.
FTO dan ITO paling sering digunakan sebagai substrat padaDSS, dimana
prosessintering lapisan oksida pada substrt disuhu 450-500oC, material
material tersebut memiliki konduktifitas yang baik dan tidak menglami defect
atau cacat pada rentang suhu tersebut (Halme, 2002).

2. Karakteristik TiO2
Performa dari kemampuan suatuDSC dalam mengkonversi energi cahaya
menjadienergilistrik sangat ditentukan oleh layer oksida semikonduktor yang
digunakan. salah satu semikonduktor yang umum digunakan yaitu TiO2.
Dalam bidang energi dan lingkungan, banyak penelitian telah dilakukan
pada karakteristik TiO2 terutama pada aplikasi sebagai komponen utama dari
DSSC. Sintesis TiO2 mesopori pertama kali dilaporkan oleh antonelli dan
ying pada tahun 1995.
Titania (TiO2) merupakan semikonduktor fotokatalis yang bisa
dimanfaatkan untuk remediasi lingkungan, bersifat fotoaktif, bisa digunakan
dalam cahaya tampak, bersifat inert, murah, nontoxic, mudah diproduksi dan
digunakan. Titania mempunyai ketahanan yang bagus terhadap korosi
atmosfer, baik dilingkungan laut maupun dikawasan industri.

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 5
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

3. Dye
Zat pewarna pada layer oksida DSSC berfungsi untuk menangkap foton
cahaya. Selanjutnya foton tersebut akan diadsorbsi kedalam nanopartikel
TiO2. Pada Gratzel Cell, zat pewarna yang umum nya digunakan dan
mencapai efisiensi paling tinggi yaitu jenis ruthenium complex mencapai 11-
12%. Namun dye jenis ini cukup sulit untuk disintesis dan berharga mahal.
Meskipun demikian, pewarna alami yang ditemukan di bunga, daun, dan
buah-buahan dapat diekstraksi dengan prosedur sederhana. Karena efisien
biaya, non-toksik, dan biodegradasi, pewarna alami telah menjadi subjek
penelitian populer. Sejauh ini, beberap apewarna alami telah dimanfaatkan
sebagai sensitizerdalam DSSC, seperti antosianin, klorofil, cyanin, dan tanin
(Zhou,et.al , 2011).

a) Buah manggis
Buah manggis merupakan buah yang mempunyai banyak
keunggulan. Bagian kulit buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil zat warna alami yang dapat digunakan sebagai dye pada Dye
Sensitized Solar Cell. Penampilan kulit buah manggis yang berwarna
ungu menunjukkan ada pewarna alami didalamnya. Salah satu senyawa
flavonoid yang terkandung dalam kulit buah manggis adalah antosianin.
Berikut klasifikasi buah manggis :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Clusiaceae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia Mangostana

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 6
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

Gambar 1. Buah manggis


b) Buah naga merah
Buah naga merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah yang
beriklim tropis kering. Pertumbuhan buah naga dipengaruhi oleh suhu,
kelembaban udara, keadaan tanah dan curah hujan.
Habitat asli buah naga mberasal dari meksiko, amerika utara, dan
amerika selatan bagian utara. Namun buah naga saat ini telah
dibudidayakan diIndonesia seperti Jember, Malang, Pasuruan dan daerah
lainnya diIndonesia.
Hal menarik pada buah naga adalah manfaat dari kuli buahnya.
Kulit buah naga dapat dimanfaatkan dalam produksi pangan maupun
indusri seperti pewarna alami. Jenis buah naga ada empat, yaitu
Hylocereus Undatus ( buah naga daging putih), Hylocereus
Costaricencis (buah naga daging super merah), Hylocereus Polyrhizus
(buah naga daging merah), dan Selenicereus megalanthus (buah naga
kulit kuning daging putih).
Berikut klasifikasi dari buah naga merah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cactales
Famili : Cactales
Genus : Hylocereus

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 7
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

Spesies : Hylocereus Polyrhizus

Gambar 2. Buah naga merah

c) Antosianin
Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai
biru yang tersebar dalam tanaman. Secara spesifik antosianin terdapat
dalam sel epidermal dari buah, akar, daun dan bunga. Antosianin
merupakan pigmen warna yang paling umum pada tumbuhan tingkat
tinggi, juga memiliki aktifitas antioksidan. antosianin bersifat larut dalam
air.

Gambar 2.1. Struktur Molekul Anthocyanin


(Bechtold dan Mussak, 2009)

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 8
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kestabilan dari


antosianin menurut iversen (1999) :
 Suhu
Pemanasan mempengaruhi stabilitas pigmen antosianin. Penelitian
Adam dan Ogley (1972) melaporkan bahwa pengalengan jus buah
pada suhu 100oC selama 12 menit menyebabkan warna merah
turun, sedangkan pada suhu 50oC , antosianin dapat stabil selama 1-
2 bulan. Pemanasan dengan suhu yang semakin tinggi
menyebabkan pigmen antosianin semakin berkurang jumlahnya.
Pemanasan pada 40oC selama 30 menit menyebabkan jumlah
antosianin akan berkurang sebanyak 17,4% dan pada suhu 100oC
jumlah antosianin dapat berkurang sebesar 95,5% .
 Penyimpanan
Penyimpanan yang terlalu lama untuk buah buahan yang
mempunyai pigmen merah akan mengakibatkan warna pigmen
hilang dan berubah merah coklat yang akhirnyaberwarna coklat.
Penyimpanan pada suhu 1oC, antosianin tidak berubah selama 6
bulan. Tetapi bila disimpan pada suhu 21oC, warna akan cepat
berubah dan perubahan warna akan semakin ceat bila disimpan
pada suhu 38oC.
 Cahaya
Antosianin tak mantap dalam larutan netral atau basa dan bahkan
dalam larutan asam warnanya dapat memudar perlahan-lahan
akibat terkena cahaya, sehingga larutan sebaikna disimpan ditempat
gelap dan suhu dingin. Secara umum diketahuibahwa cahaya
mempercepat degradasi antosianin. Efek tersebut dapat dilihat pada
jus anggur dan “red wine”.

 pH

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 9
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

pigmen antosianin diperoleh dengan ekstraksi menggunakan air


atau alkohol yang diasamkan. Antosianin adalah indikator alami
pH. Dalam media asam , antosianin akan tampak berwarna merah
sedangkan dalam kondisi basa akan tampak berwarna biru. Eskin
(1990) menyebutkan bahwa pigmen antosianin stabil pada pH 1-3.
Pada pH 4-5, antosianin hampir tak berwarna. Kehilangan warna
ini bersifat “reversibble” dan warna merah akan kembali ketika
suasana asam.

4. Elektrolite
Elektrolite pada DSSC berfungsi untuk menyumbangkan elektron pada
pewarna yang telah mengalami eksitasi dan kehilangan elektron. DSSC
umumnga menggunakan triiodida/iodida (I3-/I-), merupakan pasangan redoks
yang terlarut dalam pelarut organik. Karakteristik ideal dari pasangan redoks
untuk elektrolite DSSC yaitu: potensial redoks nya secara termodinamika
berlangsung sesuai dengan potensial redoks dari dye untuk tegangan sel
maksimal, memiliki kestabilan yang baik dalam bentuk terduksi dan
teroksidasi dan bersifat innert terhadap komponen lain pada DSSC.

5. Katalis counter elektroda


Katalis diperlukan guna mempercepat kinetika reaksi proses reduksi
triiodide pada TCO. Yang sering digunakan yakni platina, dikarenakan
efisiensi katalitikna yang tinggi. Plaina merupakan material yang mahal,
sebagai alternatif Kay dan Gratzel mengembangkan design DSSC
menggunakan electrode karbon. Karbaon merupakan senyawa amorph,
memiliki kemampuan menyerap karena arang tersebut memiliki pori-pori
pada permukaannya. Digunakan karbon karena memiliki luar permukaan
yang tinggi, sehingga keaktifannya dalam mereduksi triiodida dapat
menyerupai platina (Kay dan Gratzel dalam Wilman, dkk.,2007).
F. Kasdhasdjkasdkgasdkgasd
G. Asdahsdashdv

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 10
Makalah Proposal Penelitian
Pembuatan Dye Sensitized Solar-Cell Dari Ekstrak Klorofil
Tanaman Suji (Dracaena Angustifoli)

H. Asdvasdasvhdahd
I.

HAFIZ MAULANA (121140036)


FARIZAN NADHIL P (121140212) 11

Anda mungkin juga menyukai