Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REPORT

Ilmu Kesejahteraan Keluraga


Dosen Pengampu : Dra. Armaini Rambe, M.Si.

Pendidikan Keluarga Dalam Era Global


(Semiawan, R Conny, 2002)
Disusun oleh:
Feby Else Laras Tambunan 5193144001
Ivana Dora Pakpahan 51933440128
Maria Ngapulis Purba 5193344016

PENDIDIKAN TATA RIAS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
saya dapat menyelasaikan tugas Critical Book Review ini dengan baik untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah “Ilmu Kesejahteraan Keluarga”. Tidak lupa saya
juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu
saya menyelesaikan tulisan ini.

Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari buku yang berjudul “Ilmu Kesejahteraan
Keluarga” mulai dari identitas buku, keunggulan dan kelemahan, serta kesimpulan
dan saran dari buku tersebut. Harapan saya semoga Critical Book Review ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya yakin masih


banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar dapat didiskusikan dan dipelajari demi kemajuan wawasan dan
ilmu pengetahuan.

Medan, 28 Februari 2020

Penyusun,

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................3
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR...............................................................................................3
B. Tujuan Penulisan CBR..............................................................................................................3
C. Manfaat CBR.............................................................................................................................3
D. Identitas Buku...........................................................................................................................3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.....................................................................................................5
Bab 1 Hakikat manusia dan pendidikan.........................................................................................6
Bab 2 Pendidikan Keluarga............................................................................................................7
Bab 3 Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga................................................................................9
Bab 4 Pendidikan Prenatal dalam Keluarga.................................................................................12
Bab 5 Pendidikan dan Pengembangan Kreativitas Anak dalam Keluarga....................................12
Bab 6 Pendidikan Spiritual dalam Keluarga.................................................................................13
BAB III PEMBAHASAN DAN KRITIK BUKU............................................................................14
A. Pembahasan..........................................................................................................................14
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku.........................................................................................15
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................................17
A. Kesimpulan..........................................................................................................................17
B. Rekomendasi........................................................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Kita sering bingung memilih buku referensi untuk dibaca dan di pahami
sebagai kebutuhan pengetahuan. Ada saatnya ketika kita buku yang kita miliki
atau kita baca tidak sesuai dengan apa yang kita butuhkan atau bahkan
penataan isi buku yang kurang baik, misalnya dari segi analisis bahasa atau
penulisan. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok
bahasan tentang pendidikan dalam keluarga.

B. Tujuan Penulisan CBR


- Penyelesaian tugas CBR Ilmu Kesejahteraan Keluarga yang telah ditetapkan
- Menambah pengetahuan dalam memilih buku yang tepat dan benar sesuai
kebutuhan melalui referensi dan kritikan pada buku dalam CBR
- Meningkatkan minat baca dan sikap kritis seseorang dalam menganalisis
buku
- Menguatkan kemampuan kritik seseorang dan kemampuan menilai buku

C. Manfaat CBR
- Mempermudah pembaca dengan adanya referensi dalam memilih buku
- Menambah wawasan tentang menjahit pada pemula

D. Identitas Buku
BUKU 1

1. Judul : Pendidikan Keluarga Dalam Era Global


2. Penulis : Prof. Dr. Conny R. Semiawan

3
3. Penerbit : PT Prenhallindo
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2002
6. ISBN : 979-683-034-5

BUKU 2

1. Judul : Pendidikan Keluarga; Konsep dan Strategi


2. Penulis : Safrudin Aziz, M.Pd.I.
3. Penerbit : Gava Media
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2015
7. ISBN : 978-602-7869-96-7

4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

BUKU 1

Bab III Membina Hubungan Harmonis dalam Keluarga

Setiap manusia memiliki suatu kehidupan psikologis yaitu suatu struktur individual
yang mewakili sutau dunnia nilai. Struktur individual ini merupakan sikap hiudp
individual.

Struktur individual ini hanya mewakili satu kutub dari ekstensi manusia , yang pada
umumnya bersifat subjektif, dan juga menampilkan perjuangannya sebagai makhluk
yang bertumbuh kemang memperjuangkan hak untuk menyatakan dirinya sebagai
makhluk sendiri.

Namun, manusia sebagai makhluk social seperti dikatakan struktur juga mewakili
super-individual atau juga disebut struktur social yang mencerminkan nilai yang ada
diluar dirinya,yaitu keseluruha nn kehidupan spiritual dan kultural dimana ia hidup
dan dari mna ia memperoleh pengaruh.

Kehidupan keluarga yang sehat akan mampu menyesuaiakan diri terhadap tuntutan
zaman, namun sekaligus dapat bertahan terhadap berbagai pengaruh negative yang
dating dari masyarakat luar dari kehidupan keluarga.

Bagi wanita menjadi pengemudi rumah tangga, perku wawasan jelas tentang tugas
dan fungsinya, betapa oun perannya banyak diwarnai oleh kemandiiriannya.

Pembinaan kesejahteraan keluarga yang harmonis mempersoalkan pemahaman


terhadap konteks nilai tersebut, meskipun kadang-kadang mitra berbeda pendapat
terhadap hal tersebut. Seni keluarga yang bertolak ‘memberi dan menerima’ (take
and give) memiliki ciri bahwa dalam memberikan sesuat (kelebihan) pengabdian,
kepercayaan, tidak dengan sendirinya menuntut balasan, bahkan memberikannya
harus tanpa pamrih, penuh kasih saying. Bila relasi seperti ini dpaat terpelihara, yaitu
relasi oleh Buber dan Marcel disebut relasi “ aku-kamu “ (Oldendorf, 1956) berbeda
dari dunia “aku-dia” (Satre,J.P., dalam Oldendorrf, 1956) maka dasar telah diletakkan
untuk meningkatkan harmoni dalam keluarga

5
Bab IV Disiplin dalam Keluarga dan Sukses dalam Karir

Manusia bekerja berkenaan dengan kondisi psikologis maupun social ekonominya,


karena suatu kebutuhan psikologis atau suatu kebuthan social dapat digunakan untuk
mencapai kemajuan atau pengakuan dari masyarakat.

Karir seseorang di Indonesia tumbuh dari kesadaran tentang partisipasinya didalam


pembangunan Negara kita yang tercinta

Yang menjadi persoalan adalah untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan
yang harus dilaksanakan dalam keserasian dan kesejahteraann keluarga,
putra/putrinya, sebab yang disebut sejahtera adalah sejahtera jiwa dan raga. Ini berarti
bahwa kemandirian untuk mengambil keputusan sendiri, maupun mandiri dalam arti
ekonomis dan social yang tumbuh dari dan dibinna oleh disiplin keluarga,dalam
partisipasinya terhadap lingkungan rumah maupun masyarakat dimana ia
berkicimpung, harus timbal balik dapat mengkontirbusikan terorganisasikannya
disiplin dalam kelurga yang lebih baik lagi.

Disiplin keluarga menjadi wahana dalam menjaga keselarasan, keseimbangan dan


keserasian keluarga dalam menempuh kehidupan dalam suasana yang sehat dan wajar
dengan membaktikan diri kepada masyarakat.

BUKU 2

Bab 1 Hakikat manusia dan pendidikan

A. Hakikat manusia
Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
dengan mahkluk ciptaan yang lain. Selain memiliki seperangkat akal untuk
berpikir, manusia juga memiliki emosi dan nafsu yang dapat memberikan
peran untuk mendobrak bukti-bukti kebesaran Tuhan secara rasional ataupun
irasional {metafisik). Sehingga peradaban dan perkembangan yang paling
memuncak dibumi diprakrsai oleh manusia dari pada mahkluk yang lain.

B. Hakikat Manusia dan Pendidikan

6
Pendidikan pada hakikatnya dibutuhkan manusia semenjak dalam kandungan
hingga menjelang akhir hayatnya. Sebab pada hakikatnya manusia adalah
mahkluk terdidik yang memerlukan pendidikan baik secara langsung maupun
tidak langsung guna membekali dirinya dalam menjalalni kehidupan.

Bab 2 Pendidikan Keluarga

A. Pengertian Keluarga
Secara etimologis keluarga dalam istilah Jawa terdiri dari dua kata yakni
Kawula dan warga. Kawula berarti abdi dan warga adalah anggota. Artinya
kumpulan individu yang memilki rasa pengabdian tanpa pamrih demi
kepentingan seluruh individu yang bernanung di dalamnya. Keluarga adalah
suatu kelompok sosial yang ditandai oleh tempat tinggal bersama, kerjasama
ekonomi, dan reproduksi yang dipersatukan oleh pertalian perkawinan atau
adopsi yang disetujui secara sosial, yang saling berinteraksi sesuai dengan
peranan-peranan sosialnya.
Secara normatif, keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena
terikat oleh suatu ikatan perkawinan, lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai
suatu gabungan yang khas dan bersama-sama memperteguh gabungan itu
untuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan ketentraman semua anggota yang ada
di dalam keluarga tersebut.
Secara definitif, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
atas suami-istri dan anak-anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya.

B. Fungsi Keluarga
Fungsi ekonomi berarti keluarga menjadi tulang punggung memperoleh
sekaligus mengelola kegiatan ekonomi secara profesional. Fungsi sosial
adalah keluarga merupakan sarana pertama dalam proses interaksi sosial dan
menjalin hubungan yang erat baik dalam satu keluarga ataupun secara luas.

7
Adapun fungsi pendidikan, bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan
pertama bagi kehidupan seorang anak. Begitu pula dengan fungsi psikologis,
bahwa keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan dan
kematangan psikologis anggotanya. Sedangkan fungsi reproduksi, tanpa
adanya ikatan yang sah dalam sebiah keluarga tidak akan menghasilkan
keturunan yang sah pula. Ada juga fungsi tambahan seperti fungsi agama
yang disebut juga sebagai fungsi religius yang berhubungan dengan perintah
untuk senantiasa menjalankan perintah Tuhan yang Maha Esa dan menjauhi
larangannya melalui pembiasaan diri secara optimal. Fungsi biologis sebagai
pemenuhan kebutuhan agar keberlangsungan hidupnya tetap terjaga. Fungsi
kasih sayang yakni bagaimana setiap anggota keluarga harus menyayangi satu
sama lain. Fungsi perlindingan yakni setiap anggota keluarga berhak
mendapatkan perlindungan dari anggota lainnya. Fungsi rekreasi adalah
penyegaran pikiran, menenangkan jiwa dalam bentuk rekreasi guna
mengakrabkan tali kekeluargaan.

C. Pendidikan dalam Keluarga


Keluarga secara realitas merupakan lembaga pendidikan pertama bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak dipersiapkan untuk mampu
berbahasa, berpendapat, berkreasi, berimajinasi, hingga mampu memproduksi
sesuatu adalah berkat pendidikan pertama yang diterimanya dalam keluarga.
Dengan kata lain, keluarga adalah pengantar secara berpikir, bersikap,
bergerak hingga memutuskan sesuatu secara tepat.

D. Tujuan Pendidikan Dalam Keluarga


Pendidikan dalam keluarga pada hakikatnya bertujuan menanamkan dasar-
dasar pengetahuan secara lahiriah maupun batiniah melalui berbagai upaya
agar terlahir manusia yang berakhlak dan unggul dalam berbagai bidang.

8
Selanjutnya, pendidikan keluarga pada ranah kognitif dan ppsikomotorik lebih
menekankan pada pembekalan manusia yang kreatif, krits, dan terampil
melalui kepemilikan life skills yang matang serta memiliki kesiapan bersaing
secara global. Harapannya melalui pendidikan dalam keluarga seseorang akan
mampu menjawab berbagai problem yang ada dalams etiap sisi kehidupan.

E. Kendala-Kendala Pendidikan Keluarga


Adapun kendala pelaksanaan pendidikan dalam keluarga diklasifikasikan
menjadi dua unsur yakni kendala secara internal dan eksternal. Beberapa
kendala internal diantaranya sebagai berikut :
1. Pemahaman dan perhatian orang tua terhadap pentingnya pendidikan
2. Kemiskinan ekonoi keluarga
3. Lemahnya keimanan orang tua
4. Unsur psikologis
5. Tidak adanya pendidik (orangtua) dalam keluarga
6. Sakit atau cacat fisik dan psikologis
7. Komunikasi orangtua dan anak

Sedangkan kendala eksternal yang tampak dari pelaksanaan pendidikan dalam


keluarga mencakup antara lain:

1. Tontonan
2. Kepedulian masyarakat dalam menumbuhkan nilai-nilai pendidikan
3. Aspek budaya
4. Aspek kenyamanan dan kerjasama

Bab 3 Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga

A. Kewajiban dan Hak Ayah


Kewajiban Ayah :

9
1. Pemberian tanggung jawab
2. Menafkahi keluarga
3. Menjadi pemimpin yang adil dalam keluarga
4. Menghindarkan anak dari kebakhilan
5. Kecintaan untuk memiliki
6. Menerapkan rasa malu pada anak
7. Mendidik anak untuk menahan amarah
8. Menjauhkan anak dari sifat dusta
9. Menghindarkan anak dari kebiasaan mencuri
10. Menjauhkan anak dari sikap sombong

Hak ayah :

1. Dihormati
2. Dibantu dalam mengelola rumah tangga
3. Diperlakukan dengan baik dan penuh cinta kasih dalam memenuhi
kebutuhan fisik, biologis maupun psikisnya
4. Menuntut istri untuk menjaga kehormatan dirinya dan keluarga yang
diamanahkan kepadanya
5. Di santuni dan disayangi di hari tua oleh anak bahkan setelah
meninggalnya.

B. Kewajiban dan Hak Ibu (Istri)


Kewajiban Ibu:
1. Mengetahui pengetahuan secara komprehensif
2. Menjadi seorang manager rumah tangga
3. Memberikan kasih sayang dan ketentraman kepada suami ataupun anggota
keluarga yang lain

10
4. Memperhatikan kesehatan rumah tangga yang aman, dan tenteram bagi
seluruh keluarganya
5. Sebagai pendidik pertama dan utama bagi putra-putrinya.

Hak Ibu :
1. Memperoleh conta dan kasih sayang dari suami
2. Mendapatkan nafkah yang halal dan baik
3. Mendapatkan bimbingan dan pendidikan khususnya pendidikan agama
dan keluarga
4. Dicukupi segala kebutuhannya

C. Hak dan Kewajiban Anak


Hak anak :
1. Hak nasab dan penyusuan
2. Memperoleh pengasuhan dari kedua orang tuanya.
3. Memperoleh nama baik
4. Mendapat bimbingan dan nasihat dari kedua orang tuanya termasuk
pertimbangan dalam memperoleh jodoh atau calon pasangan hidup

Kewajiban anak :
1. Hormat dan patuh pada kedua orang tua
2. Berakhlak baik pada keluarga
3. Mendoakan keluarga khususnya kedua orang tua
4. Menjunjung tinggi nama baik orang tua

11
Bab 4 Pendidikan Prenatal dalam Keluarga

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Prenatal


Kehidupan dalam usia prenatal pada hakikatnya dimulai dari pertemuan sel
kelamin pria (spermatozoa) dan sel kelamin wanita (ovum) yang selanjutnya
disebut zigot (sel telur yang telah dibuahi). Seiring berkembangnya waktu,
zigot mengalami perkembangan secara biologis yakni mengalami perubahan
hingga menjadi segumpal daging yang bergulung-gulung. Dari proses tersebut
kemudian tumbuh kerangka-kerangka tulang yang kelak akan terbungkus oleh
daging-daging baru hingga pada akhirnya berbentuk wujud manusia yang
sempurna.

B. Hakikat Pendidikan Prenatal


Secara sederhana pendidikan prenatal dapat didefinisikan sebagai bentuk
pemberian pendidikan bago calon anak sebelum dilahirkan ke dunia.
Pendidikan orenatal ini pada hakikatnya mencakup beberapa kerangka dasar
yang diberikan orang tua kepada janin setelah memiliki ruh yang dilengkapi
oleh tiga indera yakni pendengaran, penglihatan dan hati. Adapun beberapa
pakar menyatakan bahwa anak mampu menerima pendidikan dari kedua orang
tuanya sekitar umur 120 hari ketika anak sudah memiliki ruh.

Bab 5 Pendidikan dan Pengembangan Kreativitas Anak dalam Keluarga

Setiap anak yang lahir normal berpotensi untuk menjadi cerdas dan kreatif.
Kecerdasan dan kreativitas ini tidak semata melekat secara alami namun keduanya
merupakan anugerah Tuhan yang sangat berharga di samping kebersihan hati yang

12
tidak semu amanusia memilikinya. Manusia dibekali indera, pengetahuan, kecerdasan
dan kemampuan-kemampuan nalar yang tinggi, hingga dapat membantunya
memahami sesuatu serta manusia dilahirkan membawa persiapan, potensi dan
motivasi yang menggerakkan mereka untuk berjalan dan menjelajah. Sehingga
melalui kepemilikan kecerdasan dan kreativitas seseorang mampu menciptakan
kemajuan serta membebaskan masyarakat darikebodohan dan kebiadaban, menuju
tatanan yang lebih baik dan beradab.

Bab 6 Pendidikan Spiritual dalam Keluarga

Pendidikan spiritual merupakan sebuah sistem yang lebih memfokuskan pada


pembinaan aspek rohaniah manusia, atai sebuah pembinaan bagi seseorang untuk
mengembangkan segala potensi rohaniahnya yang dapat melahirkan perilaku atau
sikap terpuji menuju terwujudnya kepribadian yang mulia, sehingga bermanfaat bagi
dirinya dan masyrakat luas. Pendidikan spiritual keluarga pada prinsipnya diberikan
dari materi yang sederhana hingga kompleks. Bahkan pemberian materi ini dituntut
tidak sebatas bersifat dogmatis namun mengajak elemen keluarga berpikir secara
ilmiah dan rasional. Sehingga implementasi pendidikan spiritual dalam keluarga lebih
bersifat mencerdaskan.

13
BAB III
PEMBAHASAN DAN KRITIK BUKU

A. Pembahasan
Keluarga secara empiris merupakan dasar pendidikan pertama yang harus
diberikan secara sistematis dan komprehensif kepada setiap anggotanya
serta disesuaikan dengan tingkat kematangan psikologis, emosi dan
spiritualnya. Bahkan tidak dapat dipungkiri, keluarga menjadi salah satu
unsur tri pusat pendidikan semenjak manusia itu sendiri dilahirkan.
Pendidikan dalam keluarga jika dikalkulasikan dengan proses pendidikan
dimanapun akan sangat berbeda out put maupun biayanya. Pendidikan
keluarga terlayani 24 jam semenjak anak dilahirkan sampai pada usia
menjelang berumah tangga. Bahkan seseorang yang sudah berkeluarga
saja masih memperoleh pendidikan dari kedua orang tuanya. Dalam
kontek itulah, tak terasa pendidikan dalam keluarga memerlukan biaya
sangat mahal dibandingkan dengan biaya pendidikan yang ditempuh pada
jenjang pendidikan sekolah, kursus, ataupun pendidikan lainnya.
Selain itu pendidikan keluarga memiliki ciri khas yang unik yakni lebih
ditekankan pada pengembangan karakter, kreativitas, mandiri, inquiry,
discovery serta lebih memperhatikan aspek perkembangan emosional dan
sosial setiap anak. Berbeda dengan pendidikan sekolah yang lebih
menitikberatkan pada pengembangan intelektual, knowledge, dan skill.
Sehingga banyak orang yang mengenyam pendidikan tinggi namun tidak
memiliki karakter yang baik. Hal ini diakibatkan gagalnya pendidikan
dalam keluarga yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya
disebabkan orang tua modern lebih berorientasi mengejar kepuasan karir,
pekerjaan, tanpa memahami betapa pentingnya pendidikan keluarga dan
lukanya batin setiap anak karena seringnya diacuhkan dalam kebersamaan.

14
Padahal pendidikan keluarga sifatnya pasti dan tidak bisa diulang karena
usia anak semakin terus tumbuh dan berkembang.
Buku ini hadir sebagai solusi memberikan pendidikan keluarga yang tepat
melalui pengalaman teknis aplikatif penulis serta proses perenungan
panjang dengan memperhatikan tradisi pendidikan keluarga yang sudah
luntur dalam kehidupan keluarga modern.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Kelebihan :
BUKU 1
Didalam buku yang pertama menjelaskan materi secara menyeluruh
sehingga kita dapat menegerti lebih mudah disbanding buku ke-2. Buku
pertama menjelaskan dengan tata bahasa yang sesuai dengan EYD. Pada
buku pertama juga menjelaskan sesuai dengan fakta yang ada dalam
keadaan yang pernah dialami semua orang sehingga buku ini menarik
untuk dibaca. Buku tidak terlalu tebal dan besar khususnya pelajar tidak
akan bosan untuk membacanya. Keterangan identitas buku juga lengkap.
Buku ini mencamtumkan daftar pustaka pada tiap tiap bab. Buku ini juga
menjelaskan identitas sipenulis pada akhir buku.
BUKU 2
Sampul buku memiliki tampilan yang menarik dan sederhana, penyusunan
materi juga sangat baik sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Isi
materu lengkap dengan penggabungan 2 paham yaitu paham sumber dan
paham penulis sama seperti buku pertama. Font yang digunakan
mengikuti standar penulis. Kalimat pendukung sesuai kalimat utama buku
juga menyediakan keyword atau kata kunci.

15
Kekurangan :

BUKU 1

Tampilan buku kurang menarik dikarena sudah lama dan tua sehinngga
tampilan terlihat kusam.

BUKU 2

Elaborasi terlalu banyak membuat pembaca mudah bosan dan tidak


menggunakan bullets yang memudahkan pembaca untuk melihat daftar bagian
dari sebuah materi.

16
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia adalah mahkluk terdidik yang memerlukan pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung guna membekali dirinya dalam menjalani
kehidupan. pada hakikatnya manusia adalah mahkluk terdidik yang memerlukan
pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung guna membekali dirinya
dalam menjalalni kehidupan. Keluarga secara realitas merupakan lembaga
pendidikan pertama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. keluarga adalah
pengantar secara berpikir, bersikap, bergerak hingga memutuskan sesuatu secara
tepat.

B. Rekomendasi
Dalam CBR ini penulis memiliki harapan agar pembaca dapat memahami isi CBR
dengan baik dan dapat menetapkan pilihan yang tepat dalam memilih buku. Buku
yang di kritik memiliki sedikit kekurangan dengan banyak kelebihannya. Buku ini
sangat baik untuk pembaca yang memiliki kesulitan dalam memahami buku karena
ditulis secara lengkap dan rinci. Penulis memiliki harapan agar pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun, karena penulis menyadari dalam
penulisan makalah CBR ini memiliki kekurangan.

17
DAFTAR PUSTAKA

[CITATION Sem02 \l 1033 ]

[ CITATION Saf15 \l 1033 ]

18

Anda mungkin juga menyukai