PENDAHULUAN
1
sambungan yang dapat di buka tanpa merusak bagian yang disambung serta
alat penyambung ini sendiri.
Penyambungan dengan mur dan baut ini paling banyak digunakan
sampai saat ini, misalnya sambungan pada konstruksi konstruksi alat berat.
Bagian-bagian terpenting dari mur dan baut adalah ulir. Ulir adalah suatu
yang diputar disekeliling silinder dengan sudut kemiringan tertentu.
Perancangan elemen mesin telah banyak diaplikasikan terutama untuk
komponen-komponen pada alat pemesinan, sehingga sampai saat ini sistem
perencanaan elemen mesin merupakan sistem yang sangat diperlukan dalam
dunia industri untuk faktor keamanan dalam suatu pekerjaan. Maka dengan
itu sistem perencanaan elemen mesin dibutuhkan suatu metodologi yang baik,
tentu dengan adanya perolehan data yang didapat serta perhitungan-
perhitungan yang sesuai dengan ketentuannya. Agar dalam perancangan
suatu komponen tersebut efektif, efisien dan aman sesuai dengan
kegunaannya.
2
6. Apa jenis atau bahan yang digunakan pada baut dan mur?
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Dalam penulisan laporan ini memiliki batasan-batasan masalah yang
disajikan dalam isinya yaitu hanya terfokus menganalisa dimensi utama baut
dan mur dalam perancangan beserta dengan perhitungan tegangan-tegangan
yang terjadi pada Hook Crane SPS16000/SINOTRUCK
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.3 Prinsip Dasar Perencanan Elemen Mesin
1. Menentukan kebutuhan
Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan
elemen mesin yang akan direncanakan, sesuai dengan fungsinya.
2. Pemilihan mekanisme
Berdsarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari elemen
tersebut.
Contoh: Memindahkan putaran poros penggerak ke poros yang
digerakkan dengan roda gigi miring.
3. Beban mekanis
Berdasarkan mekanisme yang ditentukan pada tahap ke 2 beban-
beban mekanis yang akan terjadi harus dihitung berdasarkan data pada
tahap ke 1, hingga diperoleh gaya-gaya yang bekerja pada elemen
tersebut.
Contoh: Data-data : daya yang ditransmisikan, putaran
4. Pemilihan Material
Untuk mendapatkan elemen mesin yang tahan dipakai, dilakukan
pemilihan material dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban
yang terjadi.
5. Menetukan Ukuran
Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban
mekanis, dapat dicari ukuran-ukuran elemen mesin yang direncanakan
dengan standar.
6. Modifikasi
Modifikasi bentuk diperlukan bila elemen-elemen mesin yang
direncanakan telah pernah dibuat sebelumnya.
7. Gambar kerja
Pada tahap ini, ukuran-ukuran untuk penggambaran gambar kerja
diperoleh, baik gambar detail maupun gambar perakitan.
5
8. Pembuatan dan control kualitas
Dengan gambar kerja dapat dibuat elemen mesin yang diperlukan.
6
Gambar 2.1 Mobile Crane SPS16000/SINOTRUCK
(sanyglobal.com, 2017)
1. Kabin operator dari truck crane tersebut adalah sebuah ruangan untuk si
pengemudi truck crane untuk bisa mengemudikannya ketika ingin pindah
ke lokasi lain.
2. Kabin operator crane itu juga merupakan sebuah ruangan untuk
mengontrol atau mengendalikan crane. Umumnya ada di bagian belakang
truck crane tersebut, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara
bobot truck dengan bobot crane ketika mengangkat beban berat, sehingga
bisa meminimalisir resiko kecelakaan dan keselamatan kerja.
3. Lengan crane nya adalah lengan untuk mengangkat beban berjenis
teleskopik, yang bisa dipanjang atau dipendekkan sesuai dengan
kebutuhan anda.
7
4. Kait crane berfungsi untuk menggantung sebuah beban. Yang terbuat dari
bahan baja berbentuk mata kail dan dibertujuan untuk pengangkatan
ataupun penggantungan beban berat. Kaitnya berjumlah 2 buah, berukuran
sangat besar dan bisa mengangkat beban seberat 3 sampai 25 ton, serta
kait yang berukuran kecil untuk mengangkat beban di bawah 3 ton.
5. Motor penggerak berfungsi untuk menggerakkan truck serta juga
menggerakkan cranenya.
6. Untuk jenis talinya memang berbahan dasar baja atau stell wire core,
sebab jenis ini mempunyai kelebihan tersendiri, yaitu tahan terhadap aus,
ringan, jarang sekali terbelit, penyambungannya jauh lebih cepat, serta
mudah untuk ditekuk.
8
penggantungan beban berat. Kaitnya berjumlah ada yang 1 atau 2 buah,
berukuran sangat besar dan bisa mengangkat beban seberat 3 sampai 25 ton,
serta kait yang berukuran kecil untuk mengangkat beban di bawah 3 ton. Kait
Crane diperlihatkan pada Gambar 2.2
a.Gaya
b.Momen
9
c.Kesetimbangan
10
Tegangan timbul akibat adanya tekanan, tarikan,
bengkokan, dan reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi tegangan
tarik, pada pembebanan tekan terjadi tegangan tekan, begitu pula
pada pembebanan yang lain.
a. Tegangan Normal
Tegangan normasl terjadi akibat adanya reaksi yang
diberikan pada benda. Jika gaya dalam diukur dalam N,
sedangkan luas penampang dalam m2, maka satuan tegangan
adalah N/m2 atau dyne/cm2. Dapat dilihat pada Gambar 2.4
b. Tegangan Tarik
Tegangan tarik pada umumnya terjadi pada rantai, tali,
paku keling, dan lain-lain. Rantai yang diberi beban W akan
mengalami tegangan tarik yang besarnya tergantung pada
beratnya. Ilustrasi Tegangan tarik ini dapat dilihat pada
Gambar 2.5
11
Gambar 2.5 Tegangan Tarik
(funny-mytho.blogspot.com, 2010)
c. Tegangan Tekan
Dapat dilihat dari Gambar 2.6 Tegangan tekan terjadi
bila suatu batang diberi gaya F yang saling berlawanan dan
terletak dalam satu garis gaya. Misalnya, terjadi pada tiang
bangunan yang belum mengalami tekukan, porok sepeda, dan
batang torak. Tegangan tekan dapat ditulis:
d. Tegangan Geser
Tegangan geser (tercantum pada Gambar 2.7) terjadi
jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan
arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya namun
pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini
banyak terjadi pada konstruksi. Misalnya: sambungan keling,
gunting, dan sambungan baut.
12
Gambar 2.7 Tegangan Geser
(funny-mytho.blogspot.com, 2010)
e. Tegangan Lengkung
Misalnya, pada poros-poros mesin dan poros roda yang
dalam keadaan ditumpu. Jadi, merupakan tegangan
tangensial. Gambar 2.8. Tegangan lengkung pada batang
rocker arm.
f. Tegangan Puntir
Tegagan puntir sering terjadi pada poros roda gigi dan
batang-batang torsi pada mobil, juga saat melakukan
pengeboran. Jadi, merupakan tegangan trangensial Gambar
2.9.
13
Gambar 2.9 Tegangan Puntir
funny-mytho.blogspot.com, 2010
14
Gambar 2.11 Ulir Whitworth
(slideplayer.info , 2017)
2. Ulir Metris (M), Ukuran dalam mm dengan sudut kemiringan
60°. Dapat dilihat pada Gambar 2.12
15
Gambar 2.14 Baut Mur Biasa
(slideplayer.info , 2017)
16
menentukan tegangan tarik izin pada suatu perencanaan baut dan mur menggunakan
rumus :
σt = St Bahan / V
Keterangan :
σt : tegangan tarik izin ( N/mm2)
St : jenis material
V : faktor keamanan
W
F
σ= A = π
x d2
4
4W
d= √ σ .π
17
Tabel 2.3 Spesifikasi Ukuran Baut (mhasanalbana.blogspot.com, 2016)
18
BAB III
19
METODOLOGI DAN PERHITUNGAN
Diagram alir perencanaan baut dan mur dalam tugas perancagan ini
diperlihatkan pada Gambar 3.1
20
Beban F (N)
21
3.2 Perhitungan
Untuk mengetahui variabel dimensi dari mur dan baut, diperlihatkan pada
Gambar 3.2
22
Beban Rencana (Fd) ;
Fd = F x Fc
Fd = 69748 N x 1,2
Fd = 83697 N
2. Bahan Baut
Pada baja 0,25% C termasuk jenis baja karbon rendah dengan nilai
ST 37 yang memiliki kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm2 atau 370
N/mm2. Maka untuk mencari :
a. Tegangan tarik izin (σt)
Dengan asumsi faktor keamanan (Sf) adalah 7
st bahan
σt = sf
370 N / mm2
σt = 7
= 52,85 N/mm2
23
D = 45 mm (Diameter luar)
D2 = 42,07 mm (Diameter efektif)
P = 4,5 mm (Jarak bagi)
3. Bahan Mur
Pada baja 0,25% C termasuk jenis baja karbon rendah
dengan nilai ST 37 yang memiliki kekuatan tarik sebesar 37
kg/mm2 atau 370 N/mm2. Maka untuk mencari :
a. Tegangan tarik izin (σt)
Dengan asumsi faktor keamanan (Sf) adalah 7
st bahan
σt = sf
370 N / mm2
σt = 7
= 52,85 N/mm2
24
H1 = 2,436 mm (Tinggi kaitan gigi dalam)
25
j. Hasil berdasarkan perhitungan dan persamaan
Ketentuan perhitungan dan persamaan dalam menentukan
hubungan antara tegangan geser akar ulir baut (τb) dengan
tegangan geser yang diizinkan (τa) dan hubungan antara tegangan
geser akar ulir mur (τn) dengan tegangan geser yang diizinkan (τa)
adalah
τb ≤ τa
τn ≤ τa
17,19 N/mm2 ≤ 26,425 N/mm2 (benar)
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa tegangan yang
terjadi lebih kecil dari tegangan izin. Tegangan izin merupakan tegangan yang
diperoleh dari bahan. Berikut ini parameter – parameter hasil perhitungan baut
dan mur sebagai berikut:
27
DAFTAR PUSTAKA
Ade Mulyana Putra. (2017). TABEL ULIR ISO METRIK NORMAL. Diambil
kembali dari academia.edu:
https://www.academia.edu/7097229/Tabel_stdr_ulir
28
29