1. Kasus-kasus pelanggaran HAM a. Kategori pelanggaran HAM berat, menurut UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM § Genocida (pembunuhan masal) § Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan § Penyiksaan § Penghilangan orang secara paksa Perbudakkan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis Kategori pelanggaran HAM lainnya : - Rasialisme - Diskriminasi - Terorisme - Pemerintahan totaliter - Kejahatan perang - Genocida b. Contoh kasus pelanggaran HAM - Kasus Poso (Sulawesi) - Kasus Tri sakti (1998) - Huru hara Ambon, Sampit (Kalteng) - Tanjung Priok (1984) - Kasus Timika, kasus Aceh - Kasus bom Bali I, II - Kasus Marsinah, kasus Munir dll. 2. Cara-cara penanganan pelanggaran HAM § Melalui KOMNAS HAM § Melalui Pengadilan HAM § sebagian sudah diproses, divonis dan dieksekusi. C. Menghargai upaya perlindungan HAM 1. Peran Lembaga Perlindungan HAM a. Tugas dan wewenang Komnas HAM - Melakukan pengkajian dan penelitian intrumen internasional HAM. - Pembahasan berbagai masalah yang berkaitan dengaan perlindungan, penegakkan dan kemajuan HAM - Mendamaikan kedua belah pihak - Memberikan saran kepada para pihak untuk menyelesaikan sengketa melalui pengadilan - Dst b. Tugas Pengadilan HAM - Berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat. - Berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang dilakukan diluar batas territorial wilayah Negara RI oleh warga Negara Indonesia. 2. Mengklasifikasi pasal-pasal dalam UUD 1945 yang berkaitan dengan HAM a. Pasal 27 (1): HAM dalam hukum dan pemerintahan Pasal 27 (2) : HAM dalam pekerjaan dan penghidupan yang layak Pasal 27 (3) : HAM dalam pemebelaan negara b. Pasal 28 : hak berserikat dan berkumpul Pasal 28A : hak hidup Pasal 28B : hak berkeluarga, hak melanjutkan keturunan Pasal 28C : hak mengembangkan dan memajukan diri Pasal 28D : hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum, hak untuk bekerja, hak dalam pemerintahan, hak atas status kewarganegaraan Pasal 28E : hak memeluk agama dan beribadah, hak berserikat dan berkumpul Pasal 28F : hak berkomunikasi dan memperoleh informasi Pasal 28G : hak atas perlindungan diri, hak terbebas dari penyiksaan, hak memperoleh suaka politik dari Negara lain Pasal 28H : hak hidup sejahtera, hak mendapat kemudahan, hak atas jaminan sosial Pasal 28I : hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak Pasal 28J : kewajiban asasi untuk menghormati hak asasi orang lain c. Pasal 29 (2) : hak memeluk agama dan beribadah d. Pasal 30 (1) : hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara e. Pasal 31 (1) : hak mendapatkan pendidikan f. Pasal 32 (1) : hak memajukan kebudayaan nasional g. Pasal 33 (1)(2)(3) : hak dalam bidang perekonomian h. Pasal 34 (1) : hak bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara. D. Menghargai upaya penegakkan HAM 1. Sikap positif terhadap uapaya perlindungan HAM - Menghargai upaya ibu/bapak dalam melindungi anak-anaknya - Membina dan mendidik para siswa di sekolah - Menghormati hak orang lain, baik dalam keluarga, kelas, sekolah, pergaulan maupun masyarakat - Mempelajari tentang peran lembaga-lembaga perlindungan HAM, seperti KOMNAS HAM - Menghargai dan mengakui pluralism pendapat dan kepentingan dalam masyarakat - dll 2. Sikap positif terhadap upaya penegakkan HAM - Membiasakan hidup rukun dengan anggota keluarga - Turut serta membantu tegaknya keadilan dan kebenaran - Membantu dengan menjadi saksi dalam proses penegakkan HAM - Tidak mengganggu jalannya persidangan HAM di Pengadilan HAM - Memberikan informasi kepada aparat penegak hukum dal lembaga-lembaga HAM bila terjadi pelanggaran HAM - Dll