Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA DENGAN GANGGUAN HALUSINASI

Disusun oleh :
Muzaini 1130017154

Dosen Pembimbing:
Syiddatul Buduri, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan dan laporan kasus keperawatan jiwa dengan gangguan


kecemasan telah diperiksa sebagai bukti telah mengikuti praktik keperawatan jiwa pada
tanggal 07 Juni- 18 Juni 2021.

Surabaya, 07 Juni 2021

Mengetahui,
Pembimbing akademik Mahasiswi

Syiddatul Buduri, S.Kep., Ns., M.Kep Muzaini


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan.
Kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan
suatu hal yang di butuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan
sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang
lain sebagai mana adanya. Serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan
orang lain (Kemenkes, 2013).
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana klien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaaan atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada (Damaiyanti, 2012).Halusinasi adalah hilangnya kemampuan
manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan
eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan
tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien mengatakan
mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara (Kusumawati & Hartono,
2012).

Dampak yang dirasakan oleh keluarga dengan adanya anggota keluarga


mengalami halusinasi adalah tingginya beban ekonomi, beban emosi keluarga,
stress terhadap perilaku pasien yang terganggu, gangguan dalam melaksanakan
kegiatan rumah tangga sehari-hari dan keterbatasan melakukan aktifitas. Beban
sosial ekonomi diantaranya adalah gangguan dalam hubungan keluarga ,
keterbatasan melakukan aktifitas sosial, pekerjaan, dan hobi , kesulitan finansial,
dan dampak negatif terhadap kesehatan fisik keluarga. Beban psikologis
menggambarkan reaksi psikologis seperti perasaan kehilangan, sedih, cemas dan
malu terhadap masyarakat sekitar, stress menghadapi gangguan perilaku dan
frustasi akibat perubahan pola interaksi dalam keluarga (Ngadiran, 2010).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dan sebagai tugas
untuk memahami keperawatan jiwa tentang maraknya kejadian halusinasi,
maka perlu kiranya untuk membahas masalah gangguan jiwa dengan halusinasi
menggunakan Asuhan Keperawatan Jiwa dengan diagnose keperawatan
Halusinasi.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan laporan pendahuluan ini adalah untuk
mengetahui dan memahami teori serta asuhan keperawatan jiwa dengan
gangguan halusinasi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami gangguan halusinasi
2. Mengetahui dan memahami Evidance Base Practice keperawatan jiwa
3. Mengetahui dan meimplementasikan asuhan keperawatan jiwa dengan
gangguan halusinasi.
BAB 2
TEORI
2.1 Pohon Masalah

2.2 Evidance Based Practice Keperawatan Jiwa Terbaru


JURNAL 1
Pengaruh Tehnik Kombinasi Menghardik Dengan Zikir Terhadap Penurunan
Halusinasi
Tahun: 2020
Penulis: Slamet Wiwi Jayanti, M. Fatkhul Mubin
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien di ruang
Arimbi RSJD Amino Ghondhohutomo Semarang. Jumlah
responden dalam studi kasus ini berjumlah 2 responden.
Intervensi Terapi spiritual atau terapi religius yang antara lain terapi zikir,
apabila dilafalkan secara baik dan benar dapat membuat hati
menjadi tenang dan rileks. Terapi zikir juga dapat diterapkan
pada pasien halusinasi, karena ketika pasien melakukan terapi
zikir dengan tekun dan memusatkan perhatian yang sempurna
(khusu’) dapat memberikan dampak saat halusinasi itu muncul,
pasien juga bisa menghilangkan suara-suara yang muncul dapat
menyibukkan diri dengan melakukan terapi zikir, (Fananda,
2012).
Comparasi Metode yang digunakan dalam studi kasus ini dengan
menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan
mengenai proses asuhan keperawatan dengan memfokuskan
pada salah satu masalah penting dalam asuhan keperawatan
pada pasien halusinasi. Alat pengumpulan data dengan cara
pengkajian dan pemantauan tingkat halusinasi dengan skala
AHRS. Proses keperawatan yang dilakukan untuk mendapatkan
data dengan cara pengkajian, perencanaan (intervensi),
implementasi (tindakan keperawatan), dan evaluasi. Proses
studi kasus dilakukan dengan 3 kali pertemuan dengan 2 jenis
stimultan yaitu menghardik dan zikir saat klien mengalami
halusinasi, dibantu cara melakukan menghardik dan zikir yang
benar, dan di amati dan di observasi saat halusinasi.
Pengambilan data dilakukan, mengisi data pengkajian kepada
lien dengan observasi saat halusinasi menggunakan skala
AHRS.
Outcome Hasil studi menunjukkan bahwa ke 2 pasien di ruangan Arimbi
RSJD Amino Ghondhohutomo dengan diagnosis keperawatan
perubahan presepsi halusinasi, setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan dan strategi pelaksanaan teknik kombinasi
menghardik dengan zikir menunjukkan hasil penurunan tingkat
halusinasi dengan menurunnya tingkat penurunan suara,
frekuensi, durasi, lokasi, kekuatan suara, keyakinan asal suara,
jumlah isi suara, jumlah tekanan, dan gangguan akibat suara.
Pemberian teknik 3 kali pertemuan dengan jadwal yang telah di
sepakati saat awal bertemu.
BAB 3
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
3.1 Pengkajian
Nama Mahasiswa : Muzaini Tanggal Pengkajian : 10 Juni 2021
NIM : 1130017154 Jam pengkajian : 11.00- 12.00 WIB
Tempat Praktik : Jl. Tambak Mayor
Surabaya

A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. F
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. RM :-
Informan : Klien dan Ibu klien
B. KONDISI KLIEN
Klien sering senyum-senyum sendiri, ngomel-ngomel sendiri, tidak bisa tidur,
gelisah, klien mengatakan mendengar suara-suara dan bisikan yang menyuruh klien
untuk memecahkan kaca rumah nya.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? √tidak  iya
2. Pengobatan sebelumnya?  Berhasil  Kurang berhasil
 Tidak berhasil
3. Pengalaman klien : klien sering mendapatkan tindakan kekerasan dari
suaminya. Klien sering menangis tanpa sebab. Dan klien di ceraikan oleh
suaminya
Pelaku Usia Korban Usia Saksi Usia
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam rumah - - - - - -
tangga
Tindakan kriminal - - - - - -

Jelaskan nomor 1, 2, 3 :
1. Keluarga klien (ibu) mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami
gangguan jiwa
2. Keluarga mengatakan klien belum pernah di rawat di RS dan tidak
pernah mengalami sakit seperti ini.
Masalah keperawatan :
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
 Ya √Tidak
Hubungan dengan keluarga : Tidak ada masalah
Gejala : Tidak ada masalah
Riwayat pengobatan : Tidak ada masalah
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : klien merasa kehilangan saat
ayah klien meninggal dunia.
Masalah keperawatan : Respon Pasca Trauma
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
TD = 120/80 mmHg N = 94 x/menit S = 36,4oC RR = 20x/menit
2. Antopometri
TB = 158 cm BB = 59 Kg IMT = 55 kg
3. Keluhan fisik :  Ya  Tidak
Jelaskan : Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan fisik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
= laki-laki meninggal
= laki-laki
= pasien

= perempuan meninggal
= perempuan
= tinggal satu rumah
= garis keturunan

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


2. Konsep diri
a. Gambaran diri: klien mengatakan suka dengan semua anggota
tubuhnya, penampilan klien bersih, rapi tidak bau dan klien mampu
merawat dirinya
b. Identitas: klien mengatakan sudah menikah dan mempunyai 1 orang
anak dan klien merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
c. Peran: klien merupakan kepala keluarga
d. Ideal diri: Klien ingin cepat sembuh agar dapat berkumpul seperti
biasanya dengan keluarga.
e. Harga diri : Klien merasa penuh dosa kepada orang lain dan ingin
meminta maaf atas apa yang sudah klien perbuat kepada orang lain.
Masalah keperawatan: gangguan konsep diri Harga Diri Rendah.
3. Hubungan Sosial:
a. Orang berarti: klien mengatakan orang yang berharga adalah ibunya,
karena ibunya lah yang mengajarkan banyak ilmu.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien kooperatif
selalu mengikuti kegiatan yang diadakan di kampungnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tidak ada
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
4. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan: klien percaya adanya Tuhan
b. Kegiatan ibadah: klien melakukan kegiatan beribadah dll.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
√ Rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan klien bersih, sesuai keadaan dan rapi.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
√ Cepat  Keras  Gagap  Inkoheren
 Apatis  Lambat  Membisu  Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan :
Klien berbicara lancar dan selalu menjawab jika ditanya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik
 Lesu  Tegang √ Gelisah  Agitasi
 Tik  Grimasing  Tremor  Kompulsif
Jelaskan : klien merasa gelisah karena klien ingin cepat sembuh.
Masalah keperawatan : gangguan alam pikir
4. Alam perasaan
 Sedih  Ketakutan  Putus asa √ Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan : Klien khawatir karena suara-suara tidak jelas dan tidak
ada wujudnya itu selalu mengganggu klien.
Masalah keperawatan : gangguan alam pikir
5. Afek
 Datar  Tumpul √ Labil  Tidak sesuai
Jelaskan : labil disaat ada suara bisikan, klien berbicara sendiri,
senyum-senyum sendiri, dan kadang gelisah.
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
6. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan  Tidak kooperatif  Mudah
tersinggung
 Kontak mata kurang  Defensif  Curiga
Jelaskan : pada saat wawancara klien tampak kooperatif, dan mau
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi halusinasi
√ Pendengaran  Penglihatan  Perabaan
 Pengecapan  Pembauan
Jelaskan : berupa bisikan dan suara-suara yang menyuruh klien
untuk memecahkan kaca jendela rumahnya, frekuensi kadang-kadang, waktu
disaat pagi dan jika tidak ada teman untuk diajak bicara.
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
8. Proses pikir
 Sirkumtansial  Tangensial  Kehilangan asosiasi
 Flight of ideas  Blocking Pengulangan
pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : klien menjawab saat ditanya dengan perawat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi pikir
 Obsesi  Fobia  Hipokodria
 Depersonalisasi  Ide yang terkait  Pikiran magis

Waham
 Agama  Somatik  Kebesaran  Curiga
 Nihilistik  Sisip pikir  Siap pikir  Kontrol
pikir

Jelaskan : Pada saat wawancara, klien kooperatif dan memberi


respon yang cukup dan tidak ditemukan berpikir waham
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
 Bingung  Sedasi  Stupor

Disorientasi
 Waktu  Tempat  Orang

Jelaskan : Tingkat kesadaran klien cukup karena klien masih


mengetahui waktu dan tempat dimana klien sekarang.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang  Gangguan daya ingat
 Gangguan daya ingat jangka pendek  Konfabulasi
Jelaskan : Memori klien baik, klien masih dapat mengingat
kejadian yang lalu dan kejadian yang sekarang dan dapat menceritakannya
kepada perawat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : kosentrasi klien baik dan mampu berhitung
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
√ Gangguan ringan  Gangguan bermakna
Jelaskan : klien ingin suara bisikan itu agar segera hilang.
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
14. Daya tilik diri
√ Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : klien mengatakan bahwa dirinya tidak mengerti dengan
penyakitnya.
Masalah keperawatan : kurangnya informasi
G. KEBUTUHAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan
Makanan : √ Ya  Tidak
Pakaian : √ Ya  Tidak
Transportasi : √ Ya  Tidak
Keamanan : √ Ya  Tidak
Uang : √ Ya  Tidak
Tempat tinggal : √ Ya  Tidak
Perawatan kesehatan : √ Ya  Tidak
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Aktivitas hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
Mandi :  Bantuan minimal  Bantuan total
Eliminasi uri/alvi :  Bantuan minimal  Bantuan total
Kebersihan :  Bantuan minimal  Bantuan total
Ganti pakaian :  Bantuan minimal  Bantuan total
Makan :  Bantuan minimal  Bantuan total
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b. Nutrisi
Apakah puas dengan pola makan? √ Ya  Tidak
Apakah memisahkan diri saat makan?  Ya  Tidak
Jika ya, jelaskan : tidak ada masalah
Frekuensi makan/hari : 3x sehari
Frekuensi kudapan/hari : __________________________
Nafsu makan  Meningkat  Menurun  Berlebih
 Sedikit-sedikit
BB tertinggi = - kg
BB terendah = - kg
Diet khusus : Tidak melakukan diet khusus
Jelaskan : Tidak ada masalah
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Istirahat tidur
Apakah ada masalah?  Ya √ Tidak
Apakah merasa segar setelah bangun tidur? √ Ya  Tidak
Apakah kebiasaan tidur siang?  Ya √ Tidak
Apa yang menolong untuk tidur?  Ya √ Tidak
Waktu tidur malam : 21.00 s/d 04.00
Waktu bangun : 13.00 s/d 14.00
 Sulit untuk tidur  Terbangun saat tidur
 Bangun terlalu pagi  Gelisah saat tidur
 Semnabolisme  Berbicara saat tidur
Jelaskan :
Klien mengatakan sebelum tidur biasanya menonton tv dan ngobrol dengan
teman, kegiatan setelah bangun tidur saat pagi hari yaitu senam dan bermain
volly.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Kemampuan klien
Mengantisipasi kebutuhan sendiri
√ Ya  Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
√ Ya  Tidak
Mengatur penggunaan obat
√ Ya  Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up)
√ Ya  Tidak
Jelaskan :
Dalam kemampuan klien melakukan dengan mandiri
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah
4. Sistem pendukung klien
Keluarga : √ Ya  Tidak
Teman sejawat :  Ya  Tidak
Kelompok sosial :  Ya √Tidak
Profesional/terapis :  Ya √ Tidak
Jelaskan :
Tidak ada masalah
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
5. Apakah klien menikmati saat bekerja atau melakukan hobi?
√ Ya  Tidak
Jelaskan :
Tidak ada masalah
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebih
 Teknik relakasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif √Menghindar
√ Olahraga  Mencederai diri
 Lainnya, __________________  Lainnya, __________________
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

I. MASALAH PSIKOSOSIAL & LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Tidak ada masalah
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Klien mampu berhubungan dengan lingkungan.
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Klien mengatakan lulus tingkat SMA
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien sebelumnya bekerja sebagai karyawan
Masalah dengan perumahan, spesifik
Klien tinggal dengan ibu, kakak dan adik-adiknya
Masalah dengan ekonomi, spesifik
Tidak ada masalah
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Tidak ada masalah
Masalah lainnya, spesifik
Tidak ada masalah
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
√ Penyakit jiwa √ Sistem pendukung
√ Faktor presipitasi √ Penyakit fisik
√ Koping  Obat-obatan
 Lainnya,
Klien kurang mengerti tentang penyakit yang dialami, serta belum tau tentang
penanganan dari penyakit yang dialami, hanya bisa pasrah dengan situasi yang ada.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
K. DATA LAIN-LAIN
Tidak ada
L. ASPEK MEDIK
Diagnosa medis :
Terapi medis :
M. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
a. Gangguan persepsi sensori “halusinasi pendengaran”
b. Respon pasca trauma
c. Harga diri rendah
d. Gangguan alam pikir
e. Kurangnya informasi tentang penyakitnya.
N. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran

3.2 Analisa Data


Data Etiologi Masalah
Keperawatan
DS: Isolasi sosial: Halusinasi
1. Klien mengatakan menarik diri pendengeran
mendengar suara dan ↓
bisikan-bisikan yang
Perubahan
menyuruh klien
persepsi sensori:
untuk memecahkan
halusinasi
jendelah rumahnya.
pendengaran
2. Klien merasa gelisah

dan takut.
Resiko tinggi
3. Klien kooperatif dan
mencederai diri
memberi respon
sendiri, orang
yang cukup.
4. Jika ditanya, klien lain, dan
selalu menjawab lingkungan

DO:
1. Tanda-tanda Vital :
TD: 120/80 mmHg,
Nadi: 94x/menit,
Suhu: 360C,
Pernapasan:
20x/menit.
2. Ukur: TB: 158 cm,
BB: 59 kg.

POHON MASALAH
Resiko tinggi perilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensorik:


Halusinasi pendengaran

Isolasi sosial
3.3 Diagnosa Keperawatan
Nama Pasien : Tn. F Ruangan :-
Umur : 24 Tahun No. Register : -

No Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
3.4 Intervensi Keperawatan

Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf


Persepsi sensori (L.09093) Manajemen Halusinasi (1.09288)
Setelah dilakukan tindakan selama Observasi :
1x24 jam diharaapkan ansietas klien 1. Jelaskan bina hubungan saling
dapat menurun percaya

Muzaini
TUM : 2. Memperkenalkan diri dengan
Klien secara bertahap dapat sopan
menunjukan sikap tenang dalam 3. Monitor perilaku yang
mengatasi ansietas mengidentifikasi halusinasi
4. Monitor dan sesuaikan tingkat
TUK 1: aktivitas dan stimulasi
Klien dapat membina hubungan lingkungan
saling percaya 5. Monitor isi halusinasi
Kriteria hasil :
1. Ekspresi wajah bersahabat Terapeutik :
2. Klien menunjukkan rasa senang 1. Pertahankan lingkungan yang
3. Ada kontak mata nyaman
4. Klien bersedia menyebutkan nama 2. Lakukan tindakan keselamatan
5. Klien bersedia duduk ketika tidak dapat mengontrol
berdampingan dengan perawat perilaku
6. Klien berkenan mengutarakan 3. Diskusikan perasaan dan
masalah yang dihadapi respons terhadap halusinasi
4. Hindari perdebatan tentang
TUK 2: validitas halusinasi
Klien dapat mengenali halusinasi
Kriteria hasil : Edukasi :
Klien mampu mengidentifikasi jelas 1. Anjurkan memonitor sendiri
waktu, isi, frekuensi, situasi dan situasi terjadinya halusinasi
kondisi yang menimbulkan 2. Anjurkan berbicara pada orang
halusinasi yang percaaya untuk memberi
dukungan dan umpan balik
TUK 3: korektif terhadap halusinasi
Klien dapat mengendalikan 3. Anjurkan melakukan distraksi
halusinasinya 4. Ajarkan pasien dan keluarga
Kriteria hasil : cara mengontrol halusinasi
Kolaborasi :
Klien dapat menyebutkan tindakan 1. Kolaborasi pemberian obat
yang bisa mengendalikan/mengatasi antipsikotik dan ansietas, jika
halusinasinya perlu.

TUK 4:
Klien dapat mengkonsumsi obat
untuk mengendalikan halusinasinya
Kriteria hasil :
Klien menyebutkan manfaat dan
kerugian meminum obat.

TUK 5:
Meningkatkan pengetahuan dan
kesiapan keluarga dalam merawat
pasien dengan gangguan halusinasi
Kriteria hasil :
1. Keluarga mengetahui masalah
halusinasi anggota keluarganya
2. Keluarga mengetahui
penangganan anggota keluarga
dengan gangguan halusinasi
3.5 Implementasi dan Evaluasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn. R Ruangan :


Pasien
Umur : 25 tahun No. :
Register

Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf


/Jam
20 Mei 1. Menjelaskan bina S:
2021 hubungan saling 1. Klien bersedia
09.00 percaya dengan menjawab pertanyaan
komunikasi terapeutik
2. Memperkenalkan diri
dari perawat
2. Klien bersedia Muzaini
dengan sopan berinteraksi dengan
3. Memonitor perilaku perawat
yang mengidentifikasi 3. Klien bersedia untuk
halusinasi diberikan asuhan
4. Memonitor dan keperawatan
sesuaikan tingkat O:
aktivitas dan stimulasi 1. Klien beriteraksi
lingkungan dengan perawat
dengan baik
2. Adanya kontak mata
yang baik
3. Ekspresi wajah
bersahabat
4. Klien mau bercerita
masalahnya
A:
Bina hubungan saling
percaya tercapai, masalah
13.00 tercapai
P:
Lanjutkan intervensi,
adakan kontrak waktu
pertemuan berikutnya, Muzaini
pemberian terapi musik

5. Memonitor isi S:
halusinasi 1. Klien akan mengikuti
6. Menganjurkan anjuran perawat untuk
melakukan distraksi melakukan distraksi
7. Menganjurkan 2. Klien bersedia untuk
berbicara pada orang berbicara pada orang
yang percaya untuk yang dipercaya untuk
memberi dukungan dan meberi dukungan
umpan balik korektif 3. Klien mengatakan mau
terhadpa halusinasi belajar untuk
8. Mengajarkan pasien dan mengontrol
keluarga cara halusinasinya
mengontrol halusinasi O:
1. Klien mampu
merespon tindakan
yang diberikan perawat
2. Klien mengikuti
anjuran yang diberikan
perawat
3. Klien dapat melakukan
tindakan mengontrol
halusinasi
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai