Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

DOSEN : Dr. KHAIRUL AMAR,M,Or.AIFO.

DISUSUN

OLEH:

INDRI ANA WATI

NURMEILANI

EWI KUSENDANG

SALAHUDIN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN TAMAN SISWA


BIMA (STKIP)

TAHUN AJARAN 2021 /2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah Penjaskes ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dengan adanya penyusunan makalah ini, dapat kita pelajari kembali pada
kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita terutama
dalam bidang pendidikan jasmani dan kesehatan. Dalam penyusunan
tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran
sangat saya harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan
untuk pelajaran bagi saya dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di
masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar
bersama demi kemajuan kita,pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bima, 3 juni 2021 penyusun


Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,
mental, serta emosional. Pendidikan yang mengaktualisasikan potensi aktivitet manusia yang
berupa sikap tindak dan karya untuk diberi bentuk –isi-dan arah menuju kebulatan kepribadian
sesuai dengan cita-cita kemanusian. Pendidikan jasmani bukanlah imbangan terhadap pendidikan
rohani. Jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Olahraga ialah
kesibukan manusia untuk menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah. Kegiatan ini
dalam perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan atau
juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi. Olahraga sudah menempati posisi
yang penting dalam kehidupan sehari hari. Minat masyarakat ditunjukkan dengan semakin
bertambahnya klub – klub atau kelompok – kelompok dari berbagai cabang olahraga. Pendidikan
jasmani cenderung bersifat fleksibel, sedangkan olahraga sudah ada peraturan yang dijadikan
acuan untuk menjalankannya. Pendidikan jasmani juga mempengaruhi beberapa aktivitas
manusia, salah satunya perkembangan sosial. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan dassaar
yang baik pula bagi perkembangan olahraga di luar sekolah. Pendidikan jasmani serta olahraga
dapat dengan sengaja serta sadar

kita arahkan pada suatu tujuan tertentu, yakni kepada penididikan seluruh pribadi sang anak.
Olahraga dan pendidikan jasmani tidak dapat dipisah pisah kan. Kedua sangat erat hubungannya
dan saling mempengaruhi. Pendidikan jasmani bukan sekedar mengembangkan segi-segi
kejasmanian,memelihara kesehatan jamani,agar supaya terhindar dari kerugian kerugian jasmani
melainkan melalui kegiatan kegiatan jasmani hendak menanmkan norma norma pegangan hidup
yang nyata (positif) pada anak, agar dapat berdiri sendiri sebagai personal tanpa merugikan orang
atau siapa pun dan tidak pula merugikan dirinya sendiri.
Pengertian Pendidikan Jasmani olahraga

Pendidikan jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah yang merupakan media
pendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap
sportifitas, pembiasaan pola hidup sehat dan pembentukan karakter (mental,
emosional, spiritual dan sosial) dalam rangka mencapai tujuan sistem pendidikan
Nasional.

Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu mata ajar yang diberikan
di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan
keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk
bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi,
selaras dan seimbang (Depdiknas, 2006:131).

Berikut ini beberapa definisi dan pengertian pendidikan jasmani dari beberapa sumber
buku:

ikut ini beberapa definisi dan pengertian pendidikan jasmani dari beberapa sumber
buku:
X

 Menurut Sukintaka (2000:2), pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan


merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan
mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi
masyarakat dengan wahana aktivitas jasmani. 
 Menurut Samsudin (2008:2), pendidikan Jasmani adalah suatu proses
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
 Menurut Firmansyah (2009:04), pendidikan jasmani adalah proses pendidikan
yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola
melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia
seutuhnya.
 Menurut Winarno (2006:33), pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
proses pendidikan secara keseluruhan yang menggunakan aktivitas jasmani
sebagai media atau alat untuk mencapai tujuan, pendidikan jasmani bertujuan
untuk mengembangkan individu secara organis, neuromusculer, intelektual, dan
emosional.

Tujuan Pendidikan Jasmani 

Menurut Suryobroto (2004:8), tujuan pendidikan jasmani adalah untuk pembentukan


anak, yaitu sikap atau nilai, kecerdasan, fisik, dan keterampilan (psikomotorik),
sehingga siswa akan dewasa dan mandiri, yang nantinya dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.

Tujuan Pendidikan Jasmani menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah


sebagai berikut:

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan


dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. 
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama,
percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif.

Menurut Suherman (2009:7), tujuan pendidikan jasmani secara umum deklasifikasi


menjadi empat tujuan perkembangan, yaitu:

1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan


aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ
tubuh seseorang (physical fitnes).
2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan
gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna (skill full).
3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir
dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani
ke dalam lingkungannya.
4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa
dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.

Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani 


Menurut BNSP (2006:513), ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Permainan dan olahraga. Meliputi olahraga tradisional, permainan, eksplorasi


gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, sepakbola, bolabasket, bolavoli, tenis meja, tenis lapangan, bulu
tangkis, dan beladiri serta aktivitas lainnya. 
2. Aktivitas pengembangan. Meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. 
3. Aktivitas senam. Meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai serta aktivitas lainnya.
4. Aktivitas ritmik. Meliputi: Gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik
serta aktivitas lainnya. 
5. Aktivitas air. Meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak
di air, dan renang serta aktivitas lainnya. 
6. Pendidikan luar sekolah. Meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah dan mendaki gunung. 
7. Kesehatan. Meliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif
dalam kegiatan P3K dan UKS.

Manfaat Pendidikan Jasmani 

Menurut KTSP (Depdiknas, 2006), manfaat pendidikan jasmani, olahraga dan


kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak 

Pendidikan jasmani merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan anak-
anak. Di dalamnya anak-anak dapat belajar sambil bergembira melalui penyaluran
hasratnya untuk bergerak. Semakin terpenuhi kebutuhan akan gerak dalam masa-masa
pertumbuhannya, makin besar bagi kualitas pertumbuhan itu sendiri.

b. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya 

Pendidikan Jasmani adalah waktu untuk berbuat. Anak-anak akan lebih memilih
untuk berbuat sesuatu dari pada hanya harus melihat atau mendengarkan orang
lain ketika mereka sedang belajar. Dengan bermain dan bergerak anak benar-
benar belajar tentang potensinya dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba
mengenali lingkungan sekitarnya.

c. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna 

Peranan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar cukup unik, karena turut


mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai
berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari.

d. Menyalurkan energi yang berlebihan 

Anak adalah makhluk yang sedang berada dalam masa kelebihan energi. Kelebihan
energi ini sangatlah perlu disalurkan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku
dan mental anak. Segera setelah kelebihan energi tersalurkan, anak akan memperoleh
kembali keseimbangan dirinya, karena setelah istirahat, anak akan kembali
memperbaharui dan memulihkan energinya secara optimal.

e. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun


emosional 

Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang
lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah jika para ahli
percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk
membentuk manusia seutuhnya.

E.     Pentingnya Pendidikan Jasmani di SD

Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang penting untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan amnesia, karena pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan gerak manusia.
Gerak bagi manusia sebagai aktivitas jasmani merupakan salah satu kebutuhan hidup yang
sangat penting, yaitu sebagai dasar bagi manusia untuk belajar, baik untuk belajar mengenal
alam sekitar dalam usaha memperoleh berbagai pengalaman berupa pengetahuan dan
keterampilan, nilai dan sikap, maupun untuk belajar mengenal dirinya sendiri sebagai makhluk
individu dan makhluk social dalam usaha penyesuaian dan pengajaran pendidikan jasmani yang
diselenggarakan di sekolah dasar dapat terorganisasikan dengan baik, akan dapat memberikan
sumbangan yang sangat berarti bagi pertumbuhan dan perkembangan murid-murid di SD, baik
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rihani yang harmonis, maupun dalam rangka
menyiapkan murid-murid secara fisiologis yang mengarah kepada usaha-usaha keras yang sangat
berguna untuk meningkatkan kemantapan jasmani dan rohani dalam membantu mengembangkan
kemampuan dan kepribadian, yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam
lingkungannya.

Wujud dari pelaksanaan pengajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar berpangkal pada gerak
murid, yang menampakkan dirinya ke luar terutama dalam bentuk-bentuk aktivitas jasmaninya.
Namun bukanlah semata-mata hanya berfungsi untuk merangsang dan mengembangkan organ-
organ tubuh serta fungsinya saja, melainkan juga demi pembentukan dan pengembangan
kepribadian yang utuh dan harmonis di dalam kehidupannya, yaitu dalam rangka membentuk
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan yang secara bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Oleh sebab itu apabila program pendidikan
jasmani yang diterapkan di SD dapat dilaksanakan secara wajar, maka akan dapat merupakan
bagian yang sangat penting bagi kehidupan murid dan akan sangat berarti, serta bermanfaat
dalam pendidikan.

Olahraga
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan,
perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi,
kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Jenis olahraga untuk anak anak


Berdasarkan usia, ada berbagai permainan olahraga yang bisa dilakukan untuk di masa
perkembangan anak 6-9 tahun.
Jenis olahraga ini juga dapat membantu perkembangan fisik anak usia sekolah di antaranya
adalah sebagai berikut:

Olahraga untuk anak SD usia 6-7 tahun

Saat usia 6-7, ada beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan. Pada usia ini, pengembangan
fisik anak biasanya sedang berkembang cukup pesat, menurut laman kids Health.
Bahkan, semakin sering anak melakukan aktivitas fisik, kemampuan fisiknya juga ikut
meningkat.

Jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh anak SD pada usia ini adalah:

 Berenang
 Bersepeda
 Bermain bola
 Skating

Olahraga untuk anak SD usia 8-9 tahun

Olahraga yang bisa dilakukan anak SD usia 8-9 tahun antara lain:
 Lari
 Bermain bola seperti sepakbola, bola basket, bola voli
 Bulu tangkis
 Olahraga senam/ gimnastik
 Renang
 Olahraga bela diri

Usia 10-12 tahun

Saat menginjak usia ini, kemampuan motorik, kemampuan berpikir, serta kemampuan
mengambil keputusan semuanya menjadi lebih baik. Anak juga sudah mampu mengikuti arahan
yang semakin lama semakin rumit dan bisa mengingatnya dengan baik. Bahkan, anak sudah
mulai bisa berpikir mengenai strategi-strategi tertentu saat bermain. Dengan kondisi ini, anak
akan siap untuk melakukan olahraga yang lebih rumit. Baik dari sisi instruksi maupun
gerakannya. Olahraga anak di rentang usia ini antara lain: Sepak bola Bola basket Bola voli
Bulu tangkis Baseball atau softball

Pentingnya manfaat olahraga secara rutin untuk kesehatan tubuh


Olahraga bukan hanya perlu dilakukan untuk menurunkan berat badan. Ada banyak manfaat
yang bisa didapatkan baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Rutinitas olahraga juga tidak
terbatas pada aktivitas olahraga yang berat. Meskipun hanya olahraga ringan, manfaatnya akan
tetap terasa oleh tubuh.

Manfaat olahraga secara rutin merupakan keuntungan yang bisa didapatkan oleh tubuh saat
seseorang melakukan aktivitas olahraga teratur. Saat dilakukan secara teratur, olahraga akan
memberikan manfaat bagi seluruh kalangan usia dengan beragam kondisi kesehatan. Yuk, simak
manfaat yang bisa didapatkan tubuh saat melakukan olahraga dengan rutin.

1. Mencegah Penyakit
Olahraga membantu fungsi jantung untuk dapat memompa darah yang mengandung oksigen ke
seluruh tubuh. Terlepas dari kondisi kesehatan atau berat badan saat ini, olahraga bisa membantu
menurunkan kolesterol jahat (LDL). Jika sudah dilakukan secara teratur, potensi penyakit kronis
seperti jantung, stroke, diabetes, dan kanker dapat dicegah.

2. Memperkuat Tulang dan Otot


Semakin bertambahnya usia, massa dan fungsi otot bisa berkurang. Hal ini juga dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan otot. Oleh karena itu, aktivitas fisik sebaiknya dilakukan
secara rutin untuk mencegah osteoporosis. Menariknya, latihan berat seperti lari, basket, dan
sepak bola ternyata mampu meningkatkan kepadatan tulang.

3. Merangsang Hormon Bahagia


Olahraga ringan seperti joging juga memberikan manfaat positif bagi tubuh, loh! Aktivitas fisik
yang dilakukan di luar ruangan mampu merangsang hormon bahagia yaitu serotonin. Suasana
hati akan lebih baik dan mungkin juga lebih percaya diri dengan penampilan tubuh yang prima.
Jadi, lakukan rutinitas olahraga secara rutin untuk menjaga suasana hati.

4. Mengoptimalkan Energi dalam Tubuh


Apakah seseorang akan merasa lelah setelah berolahraga? Tidak, kok. Olahraga malah bisa
mengurangi kelesuan karena oksigen terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh. Hal ini dipicu
oleh fungsi jantung yang optimal sehingga energi bisa bertambah. Aktivitas sehari-hari pun bisa
semakin produktif.

5. Meningkatkan Kualitas Tidur


Selain energi yang meningkat, olahraga juga mampu meningkatkan kualitas tidur di malam hari.
Saat sudah waktunya beristirahat, seseorang akan lebih mudah terlelap. Baik olahraga aerobik
maupun latihan ketahanan tubuh sama-sama bisa membantu meningkatkan kualitas tidur menjadi
lebih baik.
6. Membuat Jantung Lebih Sehat
Kinerja jantung yang terlatih dari rutinitas olahraga sehari-hari juga mampu mengoptimalkan
kesehatan jantung. Denyut jantung yang meningkat bermanfaat untuk membawa oksiden agar
dapat diedarkan ke seluruh sel tubuh. Karena itulah, olahraga sudah disarankan sejak kecil untuk
mencegah risiko penyakit jantung koroner.

7. Meningkatkan Kinerja Kognitif Otak


Melansir dari klikdokter.com, fungsi kecerdasan otak juga akan meningkat dengan berolahraga.
Seseorang bisa berkonsentrasi dan mengatur fokus dengan baik saat bekerja sama di dalam tim.
Kemampuan kerja sama dan perencanaan otak juga bisa ikut terasah lebih tajam saat melakukan
olahraga permainan.

8. Meningkatkan Kesehatan Seksual


Olahraga teratur dapat meningkatkan performa seksual yang lebih baik. Rutinitas olahraga
mampu memperkuat sistem kardiovaskular, sirkulasi darah, kekuatan otot, dan fleksibilitas
tubuh. Hal ini mampu meningkatkan gairah seiring dengan meningkatnyan frekuensi aktivitas
seksual.

9. Menjaga Kesehatan Kulit


Kesehatan kulit sangat dipengaruhi oleh pertahanan antioksidan tubuh. Radikal bebas pada sel
seharusnya mampu diperbaiki oleh antioksidan. Jika tidak, struktur internal sel akan rusak dan
memperburuk sel kulit tubuh. Oleh karena itu, lakukan olahraga teratur untuk dapat menjaga
produksi antioksidan alami yang bisa melindungi sel tubuh.

10. Mengurangi Rasa Sakit Akibat Penyakit Kronis


Penderita penyakit kronis biasanya disarankan untuk berisitrahat dan menghentikan aktivitas.
Melansir dari artikel healthline.com, rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit kronis malah bisa
berkurang dengan berolahraga. Dengan begitu, aktivitas fisik yang dilakukan seseorang juga
mampu memperbaiki kualitas hidupnya menjadi lebih baik.

Bab III

Penutup

Kesimpulan dan Saran Dari makalah yang saya buat, dapat saya simpulkan bahwa ternyata
pendidikan jasmani adalah persamaan (sinonim) dari pendidikan dan struktur persekutuan hidup
modern yang menyebabkan pendidikan jasmani menjadi satu kebutuhan yang perlu dan

harus ada. Maka pendidikan jasmani patuh di sesuaikan benar dengan kebutuhankebutuhan
biologis dan sosiologis anak. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan dasar yang baik pula
baik perkembangan olahraga di luar sekolah. Pendidikan jasmani serta olahraga dapat dengan
sengaja serta sadar kita arahkan pada suatu tujuan tertentu, yakni kepada pendidikan seluruh
pribadi sang anak. Olahraga dan pendidikan jasmani tidak dapat dipisah pisahkan. Keduanya
sangat erat hubungan nya dan saling mempengaruhi. Saran Dari kesimpulan diatas saya
memberikan saran sebagai berikut : a. Menyediakan sarana olahraga dan hiburan bagi
masyarakat melalui fasilitas Sport Center b. Menambah fasilitas olahraga serta hiburan

Daftar Pustaka

 Winarno. 2009. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: Ganecsa Exacta.


 Depdiknas. 2006. Permendiknas.No.22 tentang Tujuan Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.
 BNSP. 2006. Ruang Lingkup Penjasorkes. Jakarta: Depdiknas.
 Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani Filosofi Pembelajaran dan Masa
Depan. Bandung: Yayasan Nuansa Cendikia.
 Samsudin. 2008. Penbelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan(SD/MI). Jakarta: Litera.
 Firmansyah, H. 2009. Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa dengan Hasil
Belajar Pendidikan Jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 6
No. 1.
 Rosdiani, Dini. 2013. Model Pembelajaran Langsung Dalam Pendidikan
Jasmani Dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
 Mulyanto, Respaty. 2014. Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: UPI. 
 Suryobroto, Agus S. 2004. Diklat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani.
Yogyakarta: FIK UNY.
 Suherman, Adang. 2009. Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan
Jasmani. Bandung: UPI.

Anda mungkin juga menyukai