Anda di halaman 1dari 9

Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No.

01, Maret Tahun 2018

ISSN- Print. 2541 – 3651


ISSN- Online. 2548 – 3897
Research Article
EVALUASI PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA DI
DEPO CENTRAL INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
RATU ZALECHA MARTAPURA

EVALUATION OF DRUG STORAGE OF NARCOTICS AND


PSYCHOTROPICS IN CENTRAL DEPO ON PHARMACY OF RSUD RATU
ZALECHA MARTAPURA

Nurul Mardiati1*, Guntur Kurniawan2, Nindya Fitri Meydina2


1
Program Studi DIII Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
2
Program Studi S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
*Email : nurulmardiati2007@gmail.com

ABSTRAK

Narkotika dan Psikotropika dapat merugikan apabila disalah gunakan atau digunakan tanpa
pengendalian dan pengawasan yang ketat. Pengelolaan obat Narkotika dan Psikotropika
termasuk proses penyimpanan haruslah efektif dan efisien. Oleh karena itu pengelolaan
obat khususnya penyimpanan obat narkotika dan psikotropika sangat memerlukan
penanganan dan perhatian lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi
penyimpanan obat narkotika dan psikotropika di Depo Central pada Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian metode deskriptif. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi dan wawancara
dibandingkan dengan standar indikator penyimpanan obat. Hasil penelitian menunjukkan
ruang penyimpanan dan lemari penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika di Depo
Central pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura secara
keseluruhan belum memenuhi standar sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun
2015

Kata kunci : evaluasi, penyimpanan obat, narkotika dan psikotropik


Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No. 01, Maret Tahun 2018

ISSN- Print. 2541 – 3651


ISSN- Online. 2548 – 3897
Research Article

ABSTRACT
Narcotics and Psychotropic can be disadvantageous if misused or used without strict
control and supervision. Narcotics and Psychotropic drug management including the
storage process must be effective and efficient. Therefore, the management of drugs,
especially the storage of narcotic drugs and psychotropic drugs need more handling
and attention. This research is to know the evaluation of drug storage of narcotics and
psychotropic at Depo Central at Pharmacy Installation of Ratu Zalecha Martapura
Hospital. This research uses descriptive research method. Research data obtained
from the observation and interviews compared with drug storage standard of
indikators. The results show that storage room and storage cabinet of Narcotics and
Psychotropic drugs in Depo Central at Pharmacy Installation of Ratu Zalecha
Martapura General Hospital as a whole has not fulfilled the standard according to
Minister of Health Regulations Number 3 Year 2015.

Keywords: evaluation, drug storage, narcotics and psychotropic

PENDAHULUAN saraf pusat). Oleh karena itu pengelolaan


Narkotika dan Psikotropika dapat obat khususnya penyimpanan obat
merugikan apabila disalah gunakan atau narkotika dan psikotropika sangat
digunakan tanpa pengendalian dan memerlukan penanganan dan perhatian
pengawasan yang ketat, jika digunakan lebih (Elyyani, 2016).
secara tidak rasional salah satu efek Pengelolaan obat termasuk proses
samping dari pemakaian obat ini yaitu penyimpanan haruslah efektif dan
dimana seseorang dapat mengalami efisien. Proses pengelolaan dapat terjadi
ketergantungan berat terhadap obat dan dengan baik bila dilaksanakan dengan
dapat menyebabkan fungsi vital organ dukungan kemampuan menggunakan
tubuh bekerja secara tidak normal seperti sumber daya yang tersedia dalam suatu
jantung, peredaran darah, pernafasan, sistem. Berdasarkan Permenkes Nomor 3
dan terutama pada kerja otak (susunan tahun 2015, pengelolaan obat narkotika
Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No. 01, Maret Tahun 2018

ISSN- Print. 2541 – 3651


ISSN- Online. 2548 – 3897
Research Article

dan psikotropika khususnya pada tahap kartu stok obat.


penyimpanan harus memiliki tempat dan Data penyimpanan obat narkotika
lemari khusus di instalasi farmasi rumah dan psikotropika di depo central pada
sakit milik pemerintah. Tujuan penelitian instalasi farmasi RSUD Ratu Zalecha
yaitu untuk mengetahui evaluasi Martapura yang sebenarnya diperoleh
penyimpanan obat narkotika dan dari hasil observasi dan wawancara
psikotropika di Depo Central pada dibandingkan dengan indikator
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum penyimpanan obat.
Daerah Ratu Zalecha Martapura.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Hasil observasi dan
Jenis penelitian ini adalah pengambilan data obat narkotika dan
penelitian deskriptif dengan menyajikan psikotropika pada tahap penyimpanan
data primer yaitu melalui observasi dan di Depo Central Instalasi Farmasi
wawancara mendalam dan data sekunder RSUD Ratu Zalecha Martapura dapat
yaitu berupa dokumen kartu stok, buku dilihat pada tabel 1.
masuk dan keluar obat, serta pengamatan
langsung dari lemari dan ruang
penyimpanan. Instrumen pada penelitian
ini menggunakan lembar observasi dan

Tabel 1. Hasil observasi dan pengambilan data obat Narkotika dan Psikotropika di di
Depo Central Instalasi Farmasi RSUD Ratu Zalecha Martapura

Indikator
Nilai
Persentase Kecocokan Antara Fisik Obat
26/26 X 100% = 100 %
Dan Kartu Stok
Stock Mati Obat Narkotika Dan
26/26 X 0 % = 0 %
Psikotropika
Persentase Obat Narkotika Dan
26/26 X 1 % = 1 %
Psikotropika Yang Kadaluarsa/Rusak
FIFO/FEFO 26/26 X 100 % = 100 %
Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No. 01, Maret Tahun 2018

ISSN- Print. 2541 – 3651


ISSN- Online. 2548 – 3897
Research Article

1. Persentase kecocokan antara fisik obat 3. Persentase obat Narkotika dan


dan kartu stok Psikotropika yang kadaluarsa atau
Indikator ini digunakan untuk rusak
mengetahui ketelitian petugas dan Indikator ini untuk mengetahui
mempermudah dalam pengecekan obat. jumlah fisik obat yang masa aman
Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian penggunaannya sudah berakhir di dalam
antara data jumlah obat Narkotika dan sistem penyimpanan (Prihatiningsih,
Psikotropika di kartu stok terhadap jumlah 2012). Hasil observasi di Depo Central
obat yang sebenarnya di Depo Central IFRS pada Instalasi Farmasi RSUD Ratu
Ratu Zalecha adalah 100%. Hal ini sudah Zalecha Martapura dapat diketahui
sesuai dengan persentase indikatormenurut bahwa tidak terdapat obat narkotika dan
Palupiningtyas (2014) dapat dikatakan psikotropika yang kadaluarsa/rusak. Hal
baik apabila kesesuaiannya sebesar 100%. ini sudah sesuai dengan standar indikator
2. Stock Mati Obat Narkotika dan menurut Palupingtyas (2014) untuk obat
Psikotropika kadaluarsa/rusak di Depo Central dapat
Indikator death stock (stok mati) yaitu dikatakan baik apabila kesesuaiannya
item persediaan barang di Instalasi sebesar 1%.
Farmasi yang tidak mengalami transaksi 4. FIFO/FEFO
dalam waktu minimal 3 bulan Indikator ini untuk mengetahui
(Palupiningtyas, R. 2014). Hasil observasi ketelitian petugas dalam penataan obat.
di Depo Central pada Instalasi Farmasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
RSUD Ratu Zalecha Martapura dapat sistem penataan obat narkotika dan
diketahui bahwa tidak terdapat obat yang psikotropika di Depo Central RSUD Ratu
tidak mengalami pergerakan selama 3 Zalecha adalah 100% FIFO/FEFO. Hal ini
bulan atau mengalami stok mati. sesuai dengan hasil penelitian Qiyaam
(2016) yang memberikan persentase
FIFO/FEFO sebesar 100%. Hal tersebut
didukung oleh hasil wawancara kepada
Apoteker di Instalasi Farmasi RSUD Ratu
Zalecha Martapura.
Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No. 01, Maret Tahun 2018

ISSN- Print. 2541 – 3651


ISSN- Online. 2548 – 3897
Research Article

Tabel 2. Ruang Penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika di Depo Central pada
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2015

Standar Ruang Penyimpanan Sesuai/


Obat tidak Hasil Pengamatan
sesuai
Dinding dan langit-langit terbuat dari Tidak terbuat dari
Tidak bahan
bahan yang kuat; sesuai cor sehingga
kekuatannya tidak
cukup kuat
Jika terdapat jendela atau ventilasi harus Tidak Ventilasi tidak
dilengkapi dengan jeruji besi; sesuai dilengkapi jeruji besi
Mempunyai satu pintu dengan 2 Sesuai
(dua) buah kunci yang berbeda;
Kunci ruang khusus dikuasai oleh
Apoteker penanggung jawab/Apoteker Sesuai
yang ditunjuk dan pegawai lain yang
dikuasakan; dan
Tidak boleh dimasuki oleh orang lain
tanpa izin Apoteker penanggung Sesuai
jawab/Apoteker yang ditunjuk.

Langit-langit atau flapond ruang tidak seluruhnya terbuat dari beton dan

penyimpanan hanya terbuat dari gypsum, langit-langit tidak terbuat dari bahan yang

tidak terbuat dari bahan cor sehingga cukup kuat.

kekuatannya tidak cukup kuat serta Selain itu pada jendela atau

beresiko untuk dibongkar oleh pencuri. ventilasi juga belum sesuai dengan

Hal ini tidak sesuai standar menurut standar menurut Permenkes RI no 3

Permenkes RI No. 3 tahun 2015, dimana tahun 2015. Jendela sudah memenuhi

Hal ini dinding sudah cukup kuat karena syarat yaitu menggunakan jeruji besi,

terbuat dari beton. Dibandingkan dengan namun pada ventilasi hanya

penelitian yang dilakukan oleh Lumenta menggunakan kaca tanpa dilengkapi

(2015) adalah dinding penyimpanan obat jeruji besi. Hal ini juga tidak jauh
Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No. 01, Maret Tahun 2018

ISSN- Print. 2541 – 3651


ISSN- Online. 2548 – 3897
Research Article
berbeda dengan hasil observasi oleh terpasang jeruji besi.
Lumenta (2015) yaitu ventilasi tidak
Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No. 01, Maret Tahun 2018

ISSN- Print. 2541 – 3651


ISSN- Online. 2548 – 3897
Research Article
Tabel 3. Lemari Penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika di Depo Central
pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha
Martapura berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015

Standar Lemari Sesuai/


Penyimpanan Obat Tidak Hasil Pengamatan
sesuai
Terbuat dari bahan yang kuat; Sesuai
Tidak mudah dipindahkan dan mempunyai
2 (dua) buah kunci yang berbeda; Tidak Lemari mudah
sesuai dipindahkan
Harus diletakkan dalam ruang khusus di Tidak Tidak diletakkan
sudut ruangan sesuai disudut ruangan
Diletakkan di tempat yang aman dan tidak Sesuai
terlihat oleh umum;
Kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker
penanggung jawab/Apoteker yang ditunjuk Sesuai
dan pegawai lain yang dikuasakan

Standar lemari tidak mudah yang berbeda. Adapun hasil peneliti dari

dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) Lumenta (2015), yaitu tidak tersedianya

buah kunci yang berbeda termasuk lemari untuk penyimpanan obat

kategori yang tidak sesuai menurut psikotropika dan tidak mempunyai dua

Permenkes No. 3 Tahun 2015, dalam hal buah kunci yang berbeda.

ini lemari penyimpanan mudah Lemari penyimpanan obat

dipindahkan, namun sudah mempunyai Narkotika dan Psikotropika di Depo

dua buah kunci yang berbeda. Adapun Central pada Instalasi Farmasi RSUD

hasil peneliti dari Lumenta (2015), yaitu Ratu Zalecha Martapura dikatakan masih

tidak tersedia lemari untuk penyimpanan kurang baik karena belum memenuhi

obat psikotropika dan tidak mempunyai standar. Hal tersebut didukung oleh hasil

dua buah kunci yang berbeda. wawancara yang dilakukan terhadap


petugas instalasi farmasi di RSUD Ratu
Standar lemari tidak mudah
Zalecha martapura yang menyatakan
dipindahkan dan mempunyai 2 (dua)
bahwa penataan obat Narkotika dan
buah kunci yang berbeda masuk kategori
Psikotropika memiliki resiko untuk
tidak sesuai menurut Permenkes No. 3
terjadi kesalahan karena lemari
Tahun 2015, dalam hal ini lemari
penyimpanan tidak memiliki
penyimpanan mudah dipindahkan,
sekat/pembatas antara obat Narkotika
namun sudah mempunyai dua buah kunci
Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No. 01, Maret Tahun 2018

ISSN- Print. 2541 – 3651


ISSN- Online. 2548 – 3897
Research Article
dan Psikotropika. Universitas Muhammadiyah.
Yogyakarta.

KESIMPULAN Lumenta, J.T., Adeanne C. W., Paulina


V. Y. Y. 2015. Evaluasi
1. Persentase kesesuaian obat Penyimpanan dan Distribusi
narkotika dan Psikotropika Obat Psikotropika di Rumah
Sakit Jiwa Prof. DR. V. L.
adalah 100% dan dikatakan Ratumbuysang. 4(4)
baik.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2. Stock Mati obat Narkotika dan Indonesia
Psikotropika adalah 0% dan No.3/MENKES/PER/2015/Tenta
ngPeredaran, Penyimpanan,
dikatakan baik. Pemusnahan, Dan Pelaporan
3. Persentase obat Narkotika dan Narkotika, Psikotropika,
Dan Prekursor Farmasi.
Psikotropika yang kadaluarsa Departemen Kesehatan RI,
atau rusak Martapura adalah 1% Jakarta.

dan dikatakan baik. Palupiningtyas, R. 2014. Analisis


4. Kesesuaian sistem pengeluaran System Penyimpanan Obat Di
Gudang Farmasi Rumah Sakit
obat Narkotika dan Psikotropika Mulya Tangerang. Skripsi.
adalah 100% FIFO/FEFO dan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan. Universitas Islam
dikatakan baik. Negeri Syarif Hidayatullah.
5. Ruang penyimpanan dan lemari Jakarta.

penyimpanan obat Narkotika Prihatiningsih, D. 2012. Skripsi:


Gambaran Sistem Penyimpanan
dan Psikotropika secara
Obat di Gudang Farmasi RS
keseluruhan belum memenuhi Asri Tahun 2011. Depok:
Universitas Indonesia.
standar sesuai Permenkes nomor
3 Tahun 2015 dan dikatakan Syamsuni., H. A. 2007. Ilmu Resep.
ECG. Jakarta.
kurang baik.
Qiyaam,N., Furqoni, N., Hariati. 2016.
DAFTAR PUSTAKA Evaluasi Manajemen
Penyimpanan Obat Di Gudang
Elyyani, F., Ghozali, M.F. 2016. Obat Instalasi Farmasi Rumah
Gambaran pengelolaan obat Sakit Umum Daerah dr. R.
narkotika dan psikotropika di Soedjono Selong Lombok
instalasi Farmasi RSUD Timur. 61-70.
Banjarbaru Kalimantan Selatan.
Karya Tulis Ilmiah. Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No. 01, Maret Tahun 2018

ISSN- Print. 2541 – 3651


ISSN- Online. 2548 – 3897
Research Article

Anda mungkin juga menyukai