PEMBAHASAN
2.1 Risiko
Resiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu (SDM, finansial, hukum, management,
peristiwa alam, kegiatan operasi, m management, peristiwa alam, kegiatan operasi,
masyarakat, politik, teknologi) rakat, politik, teknologi) yang akan berdampak (harta,
komunitas, biaya, lingkungan, manusia, kinerja, reputasi, pendapatan, pelayanan) pada
tujuan (strategi, operasional, pelaporan, dan pelayanan) (Ristekdikti, 2015 pelaporan,
dan pelayanan) (Ristekdikti, 2015). Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan
keparahan dari suatu kejadian. Dalam aspek K3, risiko biasanya bersifat negatif seperti
cedera, kerusakan atau gangguan operasi. Ririko yang bersifat negatif harus dihindarkan
atau ditekan seminimal mungkin. (Ramli, 2010). Secara umum risiko dapat
diklasifikasikan menurut berbagai sudut pandang yang tergantung dari kebutuhan dalam
penanganannya:
1. Risiko murni dan risiko spekulatif (Pure risk and speculative risk). Dimana risiko
murni dianggap sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan adanya suatu
luaran (outcome), yaitu kerugian.
2. Risiko terhadap benda dan manusia. Dimana risiko terhadap benda adalah risiko
yang menimpa benda, seperti rumah terbakar, sedangkan risiko terhadap manusia
adalah risiko yang menimpa manusia seperti, cidera kematian.
3. Risiko fundamental dan risiko khusus (fundamental risk and particular risk). Risiko
fundamental adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian
besar anggota masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada seseorang atau beberapa
orang sebagai penyebabnya, contoh risiko fundamental : bencana alam, peperangan.
Risiko khusus adalah risiko yang bersumber dari peristiwa-peristiwa yang mandiri
dimana sifat dari risiko ini adalah tidak selalu bersifat bencana, bisa dikendalikan
atau umumnya dapat diasuransikan.
Pengelompokan risiko ini menjadi sangat penting, karena setiap kegiatan usaha baik
perseorangan maupun sebagai suatu badan akan selalu berhadapan dengan risiko
tersebut, baik itu risiko spekulatif maupun risiko murni. Walaupun kategori suatu risiko
tidak selalu jelas, namun kebanyakan risiko dapat diklasifikasikan. Suatu risiko
tergolong risiko spekulatif atau risiko murni akan sangat tergantung pada pendekatan
yang digunakan. Contohnya jika seseorang atau suatu perusahaan ingin membeli
asuransu sebagai usaha untuk mengurangi risiko yang dihadapi, maka hanya risiko
murni saja yang dapat diasuransikan. (Kasidi, 2010).
Secara umum risiko bahaya di rumah sakit dapat dikelompokkan dalam 5 kelompok
sebagai berikut:
1. Risiko Bahaya Fisik
a. Benda-benda lancip, tajam dan panas dengan risiko bahaya tertusuk, terpotong,
tergores, dan lain-lain. Contohnya tertusuk jarum suntik.
b. Benda-benda bergerak yang dapat membentur. Contohnya kereta dorong untuk
mengangkut pasien dan barang-barang logistik. Risiko yang dapat terjadi adalah
pasien jatuh dari brankart/tempat tidur, terjepit /tertabrak kereta dorong, dan
lain-lain.
c. Risiko terjepit, tertimbun dan tenggelam
d. Risiko jatuh dari ketinggian, terpeleset, tersandung, dan lain-lain
2. Risiko bahaya radiasi
a. Bahaya radiasi pengion adalah radiasi elektromagnetik atau partikel yang
mampu menghasilkan ion langsung atau tidak langsung. Contoh di rumah sakit :
diunit radiodiagnostik, radiotherapi dan kedokteran nuklir.
b. Bahaya radiasi non pengion adalah radiasi elektromagnetik dengan energi yang
tidak cukup untuk ionisasi, misal radiasi infra merah atau radiasi gelombang
mikro
3. Risiko Bahaya Biologi
a. Risiko dari kuman-kuman patogen dari pasien (nosokomial)
b. Risiko dari binatang (tikus, kecoa, lalat, kucing, dan lain-lain)
4. Resiko Bahaya Kimia
a. Desinfektan, yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk dekontaminasi
lingkungan dan peralatan di rumah sakit, seperti mengepel lantai, desinfeksi
peralatan, permukaan peralatan dan ruangan
b. Antiseptik, yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk cuci tangan dan mencuci
permukaan kulit pasien, seperti alkohol, iodine povidone, dan lain-lain
c. Detergen, yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk mencuci linen dan peralatan
lainnya
d. Reagen, yaitu zat atau bahan yang dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium klinik dan patologi anatomi
e. Obat-obat sitotoksik, yaitu obat-obatan yang dipergunakan untuk pengobatan
pasien
f. Gas medis, yaitu gas yang dipergunakan untuk pengobatan dan bahan
penunjang pengobatan pasien seperti oksigen, karbon dioxide, nitrogen, nitrit
oxide, nitrous oxide, dan lain-lain
5. Risiko Bahaya Fisiologi / Ergonomi
Risiko ini terdapat pada hampir seluruh kegiatan di rumah sakit, berupa
kegiatan: angkat dan angkut, posisi duduk, ketidaksesuaian antara peralatan kerja
dan ukuran fisik pekerja.
6. Risiko Bahaya Psikologi
Risiko ini juga dapat terjadi di seluruh rumah sakit, berupa ketidak harmonisan
hubungan antar manusia didalam rumah sakit, baik sesama pekerja, pekerja dengan
pelanggan, maupun pekerja dengan pimpinan.