Cikal bakal dari inti pemikiran teori relativitas oleh Albert Einstein yaitu teori relativitas klasik. Teori relativitas klasik adalah gabungan teori tranformasi Galileo dan relativitas Newton. Konsep dari teori relativitas Newton yaitu menyatakan bahwa “gerak mutlak tidak dapat dideteksi”. Namun pada abad ke-19, relativitas Newton tidak berlaku lagi diganti pemahaman tentang gerak benda itu tidak mutlak namun bersifat relatif. Transformasi Galileo adalah transformasi inersia yang berlaku secara umum untuk pengamat. Untuk menyatakan kedudukan sebuah titik atau benda kita memerlukan suatu sistem koordinat atau kerangka acuan. Kerangka acuan adalah suatu sistem koordinat (x, y, z) dimana seseorang pengamat melakukan pengamatan suatu kejadian. Pada tahun 1887,Michelsone dan Molay dua orang ilmuwan Fisika mengukur kelajuan eter dengan menggunakan interferometer. Hakekat percobaan ini membandingkan kelajuan cahaya sejajar dan tegak lurus pada gerak bumi mengelilingi matahari. Michelson dan Morley adalah perintisyang menggunakan contoh penalaran gerak perahu untuk mencoba mengukur kecepatan aliran eter. Berdasarkan percobana ini Michelson dan Morley menyimpulkan bahwa “Hipotesa tentang eter itu tidak benar, eter itu tidak ada dan kecepatan cahaya a Hipotesis Lorentz dibuat pada tahun 1893 untuk menjelaskan hasil eksperimen Michelson-Morley, “Semua objek bererak berkontraksi pada arah gerak (v adalah kecepatan benda yang bergerak, c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa). Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungan dengan sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listruk, menurut teori elektrodinamika. Keempat persamaan ini dengan hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum lengkap dari elektrodinamika klasik. Albert Einstein membuat dua terobosan besar yaitu Teori Relativitas Khusus (1905) dan Teori Relativitas Umum (1915). Relativitas khusus menangani kecepatan tinggi sedangkan relativitas umum menangani gravitasi. Einstein berangkat eksperimen Michelson-Morley yang mengungkapkan kontradiksi internal yang terkandung dalam fisika abad ke-19. J.J Thomson kemudian menunjukkan bahwa kecepatan elektron dalam medan listrik tegangan tinggi lebih rendah daripada yang diramalkan oleh fisika Newton klasik. Kontradiksi-kontradiksi dalam abad ke-19 tersebut dipecahkan oleh teori relativitas khusus. Teori fisika yang lama tidak mampu menjelaskan fenomena-fenomena radioaktif. Einstein menjelaskan hal ini sebagai pelepasan sebagian kecil dari satu kumpulan energi raksasa yang terjebak dalam suatu materi yang “diam”. Melalui teori relativitas khusus, Einstein menunjukkan bahwa cahaya melintasi ruang dalambentuk kuantum (sebagai berkas-berkas energi). Teori relativitas khusus berangkat dari asumsi bahwa kecepatan cahaya dalam ruang hampa akan selalu terukur pada nilai yang sama, tidak tergantung dari kecepatan sumber cahaya relatif terhadap pengamat. Selain itu, relativitas khusus menyatakan bahwa massa dan energi pada kenyataannya adalah setara. Penemuan Einstein akan hukum kesetaraan massa dan energi dinyatakan dalam E = mc2. Terdapat dua postulat Einstein yang memperkuat teori relativitas khusus yaitu postulat pertama, dikenal dengan prinsip relativitas. Pada postulat ini dinyatakan bahwa “hukum-hukum fisika adalah sama dalam tiap-tiap kerangka acuan inersia”. Jika hukum- hukum itu dibedakan maka perbedaan tersebut dapat membedakan satu kerangka inersia dengan kerangka lainnya atau dapat membuat satu kerangka yang bagaimanapun lebih benar dibandingkan kerangka lainnya. Postulat kedua, Einstein menjelaskan bahwa “laju cahaya dalam ruang hampa adalah sama dalam semua kerangka acuan inersia dan tidak bergantung pada gerak sumber itu”. Sehingga dari kedua postulat tersebut Einstein dihasilkan beberapa bentuk matematis sederhana yaitu relativitas kecepatanrelativitas panjang, relativitas massa, relativitas waktu, relativitas massa dan energi, dan momentum relativisik. Selanjutnya teori relativitas umum dibangun oleh Einstein berdasarkan dua asas yaitu (1) semua hukum fisika memiliki bentuk yang tetap (kovarian) di dalam sebarang kerangka inersial dan (2) kelajuan cahaya di dalam ruang hampa bernilai tetap (invarian) dan tidak bergantung pada gerak sumber maupun pengamat. Dalam teori relativitas umum ini, ia menyatukan teori relativitas khusus dengan hukum gravitasi Newton. Hal ini dilakukan dengan melihat gravitasi bukan sebagai gaya, tetapi sebagai manifestasi dari kelengkungan ruang dan waktu. relativitas umum menjadi penting ketika kita memandang sebuah sistem dengan jari-jari jauh lebih ekcil daripada massa ataupun massa jauh lebih besar daripada jari-jari. Kasus pertama berlaku pada objek-objek yang mengalami keruntuhan gravitasi seperti lubang hitam. Kasus kedua berlaku pada kosmologi, yakni jika ruang diisi dengan materi dengan kerapatan yang sama.Ramalan dari teori relavitas umum yang lain yaitu orbit planet mengelilingi matahari mengalami presisi. Selain itu adanya gelombang gravitasi yang terjadi akibat terjadinya pergerakan materi massif di dalam ruang-waktu