Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewa Ketut Rama Berlian Nandana

Kelas : 4B
Nim : 1913071042

Perkembangan Teori Relativitas


Cikal bakal dari inti pemikiran teori relativitas oleh Albert Einstein yaitu teori relativitas
klasik. Teori relativitas klasik adalah gabungan teori tranformasi Galileo dan relativitas Newton.
Konsep dari teori relativitas Newton yaitu menyatakan bahwa “gerak mutlak tidak dapat
dideteksi”. Namun pada abad ke-19, relativitas Newton tidak berlaku lagi diganti pemahaman
tentang gerak benda itu tidak mutlak namun bersifat relatif. Transformasi Galileo adalah
transformasi inersia yang berlaku secara umum untuk pengamat. Untuk menyatakan kedudukan
sebuah titik atau benda kita memerlukan suatu sistem koordinat atau kerangka acuan. Kerangka
acuan adalah suatu sistem koordinat (x, y, z) dimana seseorang pengamat melakukan
pengamatan suatu kejadian.
Pada tahun 1887,Michelsone dan Molay dua orang ilmuwan Fisika mengukur kelajuan
eter dengan menggunakan interferometer. Hakekat percobaan ini membandingkan kelajuan
cahaya sejajar dan tegak lurus pada gerak bumi mengelilingi matahari. Michelson dan Morley
adalah perintisyang menggunakan contoh penalaran gerak perahu untuk mencoba mengukur
kecepatan aliran eter. Berdasarkan percobana ini Michelson dan Morley menyimpulkan bahwa
“Hipotesa tentang eter itu tidak benar, eter itu tidak ada dan kecepatan cahaya a
Hipotesis Lorentz dibuat pada tahun 1893 untuk menjelaskan hasil eksperimen
Michelson-Morley, “Semua objek bererak berkontraksi pada arah gerak (v adalah kecepatan
benda yang bergerak, c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa). Persamaan Maxwell
adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang mendeskripsikan sifat-sifat medan
listrik dan medan magnet dan hubungan dengan sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus
listruk, menurut teori elektrodinamika. Keempat persamaan ini dengan hukum Lorentz
merupakan kumpulan hukum lengkap dari elektrodinamika klasik.
Albert Einstein membuat dua terobosan besar yaitu Teori Relativitas Khusus (1905) dan
Teori Relativitas Umum (1915). Relativitas khusus menangani kecepatan tinggi sedangkan
relativitas umum menangani gravitasi. Einstein berangkat eksperimen Michelson-Morley yang
mengungkapkan kontradiksi internal yang terkandung dalam fisika abad ke-19. J.J Thomson
kemudian menunjukkan bahwa kecepatan elektron dalam medan listrik tegangan tinggi lebih
rendah daripada yang diramalkan oleh fisika Newton klasik. Kontradiksi-kontradiksi dalam abad
ke-19 tersebut dipecahkan oleh teori relativitas khusus. Teori fisika yang lama tidak mampu
menjelaskan fenomena-fenomena radioaktif. Einstein menjelaskan hal ini sebagai pelepasan
sebagian kecil dari satu kumpulan energi raksasa yang terjebak dalam suatu materi yang “diam”.
Melalui teori relativitas khusus, Einstein menunjukkan bahwa cahaya melintasi ruang
dalambentuk kuantum (sebagai berkas-berkas energi).
Teori relativitas khusus berangkat dari asumsi bahwa kecepatan cahaya dalam ruang
hampa akan selalu terukur pada nilai yang sama, tidak tergantung dari kecepatan sumber cahaya
relatif terhadap pengamat. Selain itu, relativitas khusus menyatakan bahwa massa dan energi
pada kenyataannya adalah setara. Penemuan Einstein akan hukum kesetaraan massa dan energi
dinyatakan dalam E = mc2. Terdapat dua postulat Einstein yang memperkuat teori relativitas
khusus yaitu postulat pertama, dikenal dengan prinsip relativitas. Pada postulat ini dinyatakan
bahwa “hukum-hukum fisika adalah sama dalam tiap-tiap kerangka acuan inersia”. Jika hukum-
hukum itu dibedakan maka perbedaan tersebut dapat membedakan satu kerangka inersia dengan
kerangka lainnya atau dapat membuat satu kerangka yang bagaimanapun lebih benar
dibandingkan kerangka lainnya. Postulat kedua, Einstein menjelaskan bahwa “laju cahaya dalam
ruang hampa adalah sama dalam semua kerangka acuan inersia dan tidak bergantung pada gerak
sumber itu”. Sehingga dari kedua postulat tersebut Einstein dihasilkan beberapa bentuk
matematis sederhana yaitu relativitas kecepatanrelativitas panjang, relativitas massa, relativitas
waktu, relativitas massa dan energi, dan momentum relativisik.
Selanjutnya teori relativitas umum dibangun oleh Einstein berdasarkan dua asas yaitu (1)
semua hukum fisika memiliki bentuk yang tetap (kovarian) di dalam sebarang kerangka inersial
dan (2) kelajuan cahaya di dalam ruang hampa bernilai tetap (invarian) dan tidak bergantung
pada gerak sumber maupun pengamat. Dalam teori relativitas umum ini, ia menyatukan teori
relativitas khusus dengan hukum gravitasi Newton. Hal ini dilakukan dengan melihat gravitasi
bukan sebagai gaya, tetapi sebagai manifestasi dari kelengkungan ruang dan waktu. relativitas
umum menjadi penting ketika kita memandang sebuah sistem dengan jari-jari jauh lebih ekcil
daripada massa ataupun massa jauh lebih besar daripada jari-jari. Kasus pertama berlaku pada
objek-objek yang mengalami keruntuhan gravitasi seperti lubang hitam. Kasus kedua berlaku
pada kosmologi, yakni jika ruang diisi dengan materi dengan kerapatan yang sama.Ramalan dari
teori relavitas umum yang lain yaitu orbit planet mengelilingi matahari mengalami presisi. Selain
itu adanya gelombang gravitasi yang terjadi akibat terjadinya pergerakan materi massif di dalam
ruang-waktu

Anda mungkin juga menyukai