Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ KESEHATAN TENTANG HEPATITIS ”

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunitas 2


Dosen : Ns.Veri S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh :

Rohmayati
181030100295
6I Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA
2021
BAB 1
PENYUSUNAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik penyuluhan : Kesehatan Tentang Hepatitis

Pokok bahasan : Hepatitis

Hari / tanggal penyuluhan : Jumat, 4 juni 2021

Tempat penyuluhan : Aula Puskesmas Sejahtera serang banten

Waktu penyuluhan : 35 Menit

Sasaran penyuluhan : Orang dengan Hepatitis

Metode : Ceramah, Tanya Jawab

Media : Leaflet, Microsoft powerpoint

Penyuluh : Rohmayati

A. Latar Belakang

Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan
oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis
virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus
penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung
kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)

Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh
dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun
gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w
sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau
pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak
menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah.
Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah,
nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua,
kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien
hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan. Insiden hepatitis yang terus
meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi
penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan
penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-90% dari
kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan
kasuskasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus yang ringan dan
kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari
keadaan sebenarnya. (Brunner & Sudarth, 2001 : 1169)
Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau
penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin
oleh hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga
klien ini haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi
metabolik sehingga klien tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain
dapat diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet melalui
rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi
proteinkalori.Nutrisi enteral lebih ditujukan pada pasien yang mempunyai fungsi GI
tetapi tidak mampu mengkonsumsi masukan nasogastrik. Nutrisi parenteral dapat
dipilih karena status perubahan metabolik atau bila abnormalitas mekanik atau fungsi
dari saluran gastrointestinal mencegah pemberian makan enteral. Asam
amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan elektrolit dapat diinfuskan melalui vena
sentral atau perifer. (Marilyn E. Doengoes, 1999: 758) Pentingnya mengetahui
penyebab hepatitis bagi klien adalah apabila ada anggota keluarga menderita penyakit
yang sama, supaya anggota keluarga dan klien siap menghadapi resiko terburuk dari
penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita mampu menyiapkan diri
dengan pencegahan dan pengobatan yaitu : penyediaan makanan dan air bersih yang
aman, sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene secara umum,
mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali pakai serta selalu
menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan
benar dan teratur berarti keluarga dan penderita harus siap menerima resiko komplikasi
lainnya dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Dalam memberikan pelayanan
kesehatan memerlukan asuhan keperawatan yang tepat, disamping itu juga memerlukan
pengetahuan dan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan,
sehingga akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan tentang
Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan, penularan dan
akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM

Keluarga pasien dapat mengikuti proses penyuluhan sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan tentang penyakit Hepatitis.

2. TUJUAN KHUSUS

Menjelaskan tentang :

1) Dapat mengetahui apa yang di maksud pengertian hipertensi


2) Dapat mengetahui penyebab hipertensi
3) Dapat menegetahui jenis - jenis hipertensi
4) Dapat mengetahui tanda dan gejala hipertensi
5) Dapat mengetahui komplikasi hipertensi
6) Dapat mengetahui pencegahan hipertensi
7) Dapat mengetahui pengobatan hipertensi
8) Dapat mengetahui Diit Untuk Hipertensi
9) Dapat mengetahui cara memasak makanan yang baik untuk diit hipertensi
10) Dapat mengikuti dan mempraktekkan senam hipertensi.

C. Materi
1) Pengertian Hepatitis
2) Penyebab Hepatitis
3) Jenis - jenis Hepatitis
4) Tanda dan gejala Hepatitis
5) Pencegahan Hepatitis

D. Pelaksanaan Kegiatan

a) Materi
Penyuluhan Orang dengan Hepatitis

b) Metode
ceramah, Tanya Jawab

c) Media
Leaflet, Microsoft powerpoint

d) Waktu dan tempat pelaksanaan

Hari/tanggal : Jumat, 4 juni 2021

Waktu : 08.00 Wib

Tempat : Aula Puskesmas Sejahtera serang banten

Sasaran : Orang dengan Hepatitis

E. Uraian tugas

a. Petugas-petugas acara
Moderator : Rohmayati
Penyaji : Rohmayati
Fasilitator : Rohmayati
b. Pengorganisasian
Pemateri : Menyajikan materi
Moderator : Mengatur jalannya diskusi
Notulis : Mencatat hasil diskusi
Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan
F. Strategi Pelaksanaan

Kegiatan

No Fase Peneliti Penderita Waktu

1. Memberi salam 1. Menjawab salam


1. Pembukaan 2. Menjelaskan maksud dan tujuan 2. Mendengarkan 5 Menit

2. Inti Menjelaskan tentang : Peserta menyimak 25 menit


penyuluhan
1. Pengertian Hepatitis
2. Penyebab Hepatitis
3. Jenis - jenis Hepatitis
4. Tanda dan gejala Hepatitis
5. Pencegahan Hepatitis
6. Diit Untuk Penderita Hepatitis
7. Perawatan hepatitis dirumah

3. Penutup 1. Penyalinan hasil penyuluhan 1. Mendengarkan 5 menit


2. Menyimpulkan hasil penyuluhan 2. Menjawab salam
3. Mengakhiri pertemuan dengan salam

G. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Aktifitas

Selama proses penyuluhan peserta memperhatikan pengarahan,

bekerjasama dan aktif dalam proses diskusi tentang penyakit hipertensi

b. Evaluasi hasil
1. Peserta dapat dapat mengetahui apa yang di maksud pengertian hepatitis
2. Peserta dapat mengetahui penyebab hepatitis
3. Peserta dapat menegetahui jenis - jenis hepatitis
4. Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala hepatitis
5. Peserta dapat mengetahui pencegahan hepatitis
6. Peserta dapat mengetahui diit untuk hepatitis
7. Peserta dapat mengetahui perawatan hepatitis di rumah.
BAB II
Kesehatan Tentang Hepatitis

1. Definisi Hepatitis
➢ Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati, sebagai reaksi
terhadap virus, obat atau alkohol (FKAUI, 2006).
➢ Hepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
biokimia serta seluler yang khas (Wening Sari, 2008).
➢ Hepatitis merupakan suatu peradangan hati yang dapat disebabkan oleh
infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati
(Corwn Elizabeth J, 2001).
➢ Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis,
biokimia serta seluler yang khas. Hepatitis virus yang sudah teridentifikasi
secara pasti adalah hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E mempunyai
cara penularan yang serupa (jalur vekal-oral) sedangkan hepatitis B, C dan D
mempunyai banyak karakteristik yang sama (Smeltzer Suzanne C 2002).

2. Penyebab Hepatitis

Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis,
yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti
mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab
hepatitis non-virus yang utama adalah alcohol dan obat-obatan. Penyakit hepatitis bisa
menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan yang akan menyebabkan
penurunan nafsu makan dan juga berat badan. Jika hal ini berlangsung lama tidak baik
karena tubuh akan kekurangan banyak nutrisi yang akan mengakibatkan penurunan
fungsi organ dalam tubuh juga. Terjadi nya gejala penyakit hepatitis tersebut bisa
dialami akibat ada faktor pemicu nya. Faktor pemicu infeksi penyakit hepatitis bisa di
sebabkan oleh beberapa hal. Karena ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan
penyakit hepatitis atau terjadi nya infeksi. Oleh sebab itu jika ingin mencegah
penyakit hepatitis maka harus mengetahui penyebab hepatitis nya. Berikut beberapa
penyebab hepatitis :

• Berbagai barang pribadi


Penyebab hepatitis yang menyebabkan infeksi virus bisa dialami karena
disebabkan oleh benda. Karena penularan penyakit hepatitis bisa dari benda,
penyebab hepatitis yang di dari penggunaan barang barang pribadi bisa dari
benda seperti alat cukur, jarum suntik, handuk, sikat gigi dan barang lain yang
harus nya di gunakan sendiri. Jika di gunakan bersamaan dengan orang lain
dan menderita penyakit hepatitis maka akan menyebabkan penyakit hepatitis
terjadi maka dari itu penyebab hepatitis bisa dari benda. Sebaik nya jika
menggunakan barang pribadi di simpang dengan baik agar orang lain tidak
menggunakan nya juga. Karena bukan hanya penyakit hepatitis saja, tetapi
penyakit lain nya pun bisa menyebabkan penyakit hepatitis.
• Hubungan seksual
Penyebab hepatitis juga bisa di sebabkan oleh hubungan seksual dengan
pasangan yang telah terinfeksi oleh virus juga. Karena penularan virus dari
hubungan seksual bisa lebih cepat di bandingkan lain nya. Maka dari itu
berhubungan seksual dengan pasangan yang telah diketahui kondisi kesehatan
nya sehingga tidak akan menularkan berbagai penyakit. Karena bukan hanya
menjadi penyebab hepatitis saja, penyakit kelamin yang menular pun bisa juga
di sebabkan dengan berhubungan seksual juga.
• Makan makanan kotor
Virus penyakit hepatitis bisa juga ada pada makanan atau pun di minuman,
sehingga jika masuk ke dalam tubuh makanan atau pun minuman yang
terdapat virus di dalam nya maka akan menyebabkan penyakit hepatitis.
Penyebab hepatitis dari makanan dan minuman yang kurang bersih sudah
cukup sering dialami, dan banyak penderita nya. Oleh sebab itu sebaik nya
makan makanan yang di buat di rumah sendiri, dan juga tidak mengkonsumsi
makan makanan yang mentah, air mentah pun juga sebaik nya juga jangan di
konsumsi.
• Alkohol
Penyebab hepatitis pun bukan hanya dari air yang tecemar oleh virus saja,
tetapi juga bisa di sebabkan dari minuman beralkohol. Minuman yang
mengandung alkohol jika di konsumsi akan merusak hati atau akan
menyebabkan penyakit hepatitis juga.
• Berkontak langsung
Melakukan kontak langsung oleh penderita penyakit hepatitis akan menjadi
penyebab hepatitis juga. Terlebih jika berkontak langsung dalam keadaan
kondisi tubuh yang lemah maka akan menyebabkan infeksi virus lebih mudah
dan lebih cepat juga. Maka dari itu jika ada orang yang menderita penyakit
hepatitis sebaik nya menjaga jarak.

3. Jenis- jenis Hepatitis

Ada beberapa golongan virus Hepatitis yang sudah diketahui sebagai penyebab
Hepatitis, yakni virus Hepatitis A, virus Hepatitis B, virus Hepatitis C, virus Hepatitis
D, dan virus Hepatitis E. Masing- masing jenis virus Hepatitis ini memiliki cara
penularan yang berbeda-beda.

1. Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh Hepatitis-A Virus (HAV). Virus HAV ini menular
dengan cara yang dalam dunia medis dikenal dengan sebutan fecaloral (fecal:
kotoran,/feses, oral : mulut). Artinya penyebaran dan penularan virus ini terjadi
melalui kontaminasi makanan atau air oleh virus HAV yang terdapat pada
kotoran/feses penderita Hepatitis A. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan
dari virus HAV, hal yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan asupan
makanan yang kita makan. Beberapa kebiasaan baik yang bisa dilakukan untuk
tujuan ini diantaranya adalah dengan membiasakan mencuci tangan
menggunakan sabun sebelum makan, menjaga sanitasi makanan, serta
menghindari memakan makanan yang belum diketahui kebersihan
pengolahannya (makanan yang dijual dipinggir jalan, dll ).Selain itu,
pencegahan penyakit Hepatitis A ini juga dapat dilakukan dengan pemberian
vaksin Hepatitis A.

2. Hepatitis B

Pada Hepatitis B, penyebabnya adalah Hepatitis-B Virus (HBV). Metode


penularan virus ini adalah melalui kontak darah, misalnya pada saat transfusi
darah, kontaminasi jarum suntik, serta hubungan seksual. Penyakit ini juga
dapat ditularkan oleh ibu yang mengidap Hepatitis B kepada bayi selama proses
persalinan. Untuk mencegah penularan virus Hepatitis B ini, hendaknya kita
menghindari kontak dengan jarum yang digunakan secara berulang-ulang,
seperti jarum yang digunakan dalam pembuatan tato pada tubuh, serta
pemakaian obat- obatan intravena secara bersama-sama dengan satu jarum
suntik. Penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama juga perlu
dihindari. Karena pada saat menggunakan pisau cukur atau menyikat gigi, tidak
jarang terjadi trauma/luka kecil yang mengakibatkan terbukanya akses bagi
virus untuk masuk ke dalam peredaran darah.

3. Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh Hepatitis-C Virus (HCV). Penularan penyakit


Hepatitis C menyerupai penularan pada Hepatitis B. Hepatitis C menular
terutama melalui darah. Virus ditularkan terutama melalui penggunaan jarum
suntik untuk menyuntikkan obat-obatan, pembuatan tato dan body piercing yang
dilakukan dalam kondisi tidak higienis.

4. Hepatitis D

Penyebab Hepatitis D adalah HDV (Hepatitis-D Virus) atau virus Delta. Virus
ini hanya dapat berkembang biak di dalam tubuh bila tubuh sudah terinfeksi
oleh virus Hepatitis B. Meskipun merupakan jenis yang paling jarang terjadi,
namun Hepatitis D merupakan jenis Hepatitis yang paling berbahaya dari jenis
Hepatitis lainnya. Pola penularan Hepatitis D mirip dengan Hepatitis.

5. Hepatitis E

Hepatitis E mirip dengan Hepatitis A. Virus Hepatitis E (HEV) ditularkan


melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi Hepatitis E terjadi di
daerah bersanitasi buruk yang mendukung penularan virus.

4. Tanda dan Gejala penyakit hepatitis

Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis
hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat memperkirakan
saja jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk membedakannya secara
pasyi masih diperlukan bantuan melalui pemeriksaan darah penderita.gejala penderita
hepatitis virus mula mula badanya terasa panas, mual dan kadang-kadang muntah,
setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian matanya terlihat
kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis virus
biasnya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua penderita hepatitis A dapat
sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita hepatitis C dapat menjadi kronis.
Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat di ketahui sevara pasti bagaimana
perjalanan penyakitnya. Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna,
tetapi sebagian kecil (kira-kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau
meninggal.penderita hepatitis B yang menahun setelah 20-40 tahun kemudian ada
kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan ada pula yang berubah menjadi kanker
hati. Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai penyakit
yang mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis
hepatitis yaitu :

a. Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa


tunas virus selesai dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit.
Stadium ini disebut praikterus karena ikterus belu muncul. Antibodi terhadap
virus biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2 minggu dan
ditandai oleh :

- Malese umum

- Anoreksia

- Sakit kepala

- Rasa malas

- Rasa lelah

- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas

- Mialgia (nyeri otot)

b. Stadium ikterus. Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar
orang stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:

- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal

- Pembesaran dan nyeri hati

- Splenomegali

- Mungkin gatal ( pruritus ) dikulit

c. Stadium pemulihan. Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:

- Gejala-gejala mereda termasuk ikterus

- Nafsu makan pulih

- Apabila tedapat splenomegali, akan segera mengecil


1. Gejala menguningnya mata dan bagian kulit adalah salah satu ciri utama penderita
penyakit hepatitis. Memang mungkin menjadi agak sulit terdeteksi untuk orang
dengan kulit yang berwarna agak gelap karena perubahan kurang bisa terlihat. Banyak
orang salah kaprah bahwa gejala ini adalah kulit pucat karena anemia, padahal bisa
terjadi karena hepatitis.
2. Peningkatan suhu menjadi salah satu gejala terjadinya penyakit kuning. Selain itu
yang cukup sering adalah timbulnya demam yang disertai menggigil seperti
hipotermia.
3. Muntah-muntah yang mudah terjadi meski hanya karena penyebab ringan. Biasanya
penderita mengalami muntah atau mual ketika ada epidemic hepatitisdi.
4. Penderita penyakit ini bakal kehilangan nafsu makan yang sangat drastis. Gejala ini
sering kali tidak disadari oleh para penderita. Bahkan bisa saja gejala ini akan disusul
dengan muntah serta munculnya urine berwarna kuning. Bila Anda mengalami gejala
demikian sepatutnya Anda harus mencurigai bahwa itu adalah sebagai gejala penyakit
kuning.
5. Penderita bisa mengalami gatal-gatal, terutama pada penderita hepatitis dari jenis
obstruktif. Efek gatal semacam ini disebabkan karena saluran empedu tersumbat,
akhirnya gagal dalam memberikan empedu untuk kebutuhan metabolisme bilirubin.
Penderita bakal mengalam gatal-gatal hampir seluruh

5. Pencegahan hepatitis
1. Menghindari kontak seksual atau hubungan badan dengan penderita hepatitis
B, termasuk dalam hal ini kontak dengan cairan tubuh seperti ludah dan juga
sperma.
2. Menghindari pemakaian alat suntik yang tidak steril ( dalam dunia kesehatan
harus menggunakan alat suntik sekali pakai ), alat tatto, alat tindik, pemakaian
narkoba yang menggunakan jenis alat suntik sebagai medianya, berganti-ganti
pasangan.
3. Pada ibu hamil untuk mengadakan skrining pada awal kehamilan serta juga
setelah memasuki trimester ke III kehamilan.
4. Hindari konsumsi alcohol
5. Hindari obat-obatan yang dapat merusak hati, misalnya acetaminophen
6. Diet sehat dan seimbang
7. Perbanyak buah, sayur, whole grains, dan protein bebas lemak
8. Latihan fisik secara teratur
9. Istirahat cukup
10. Imunisasi

Imunisasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah terinfeksi penyakit


hepatitis. Setelah di imunisasi, tubuh akan menghasilkan antibody yang
merupakan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit hepatitis. Imunisasi
hepatitis bisa diberikan pada anak usia 2 – 18 tahun dan cukup sekali dalam
seumur hidupnya.

11. Imunitas sementara

Ini sangat efektif diberikan kepada seseorang yang sering bepergian terutama
di wilayah endemic hepatitis ataupun di lingkungan dengan sanitasi yang
buruk. Antivirus yang diberikan akan bekerja efektif setelah 2 minggu
penggunaan.

12. Menjaga kebersihan diri


13. Tidak meminjam barang orang lain selama kita tidak yakin dengan kondisi
kesehatan orang yang bersangkutan.
14. Setia pada pasangan dengan cara tidak melakukan hubungan seks dengan
berganti – ganti pasangan.
15. Tidak melakukan donor darah bila kita sendiri terkena penyakit hepatitis.
16. Membersihkan ceceran darah.

6. Diit Untuk Penderita hepatitis


Pengaturan makanan yang tepat dapat mempercepat pemulihan fungsi hati. Hati
memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat gizi
(karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding usus
kemudian akan diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai fungsi
untuk menetralkan racun termasuk obat-obatan yang membahayakan, hormon dan
lain-lain. Mengingat pentingnya fungsi hati bila hati rusak maka dapat terjadi
penyimpangan dalam pengolahan zat gizi. Namun kita tidak perlu berkecil hati karena
hati merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki kemampuan yang sangat tinggi
untuk regenerasi/pemulihan. Pemberian protein bermutu tinggi dan vitamin dapat
mempercepat pemulihan. Namun perlu diingat bahwa pemberian protein harus
disesuaikan dengan toleransi tubuh penderita karena bila berlebih dapat menyebabkan
kadar ammonia dalam darah meningkat atau tidak seimbang sehingga timbullah
berbagai gangguan dalam tubuh. Oleh karenanya, diperlukan suatu pengaturan diet
yang tepat untuk penderita hepatitis agar diperoleh pemulihan yang maksimal. Diet
Untuk Penderita Penyakit Liver / Hepatitis / Hati Tujuan pengaturan diet pada
penderita penyakit hati adalah memberikan makanan cukup untuk mempercepat
perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. Syaratnya adalah sebagai berikut :

o Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan
dengan keadaan penderita.
o Diet diberikan secara bertahap, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi
pendeita.
o Cukup vitamin dan mineral.
o Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan garam/air.
o Mudah dicerna dan tidak merangsang.
o Bahan makanan yang mengandung gas dihindari.
o Bila berat badan berlebihan, harus diturunkan secara bertahap sesuai kebutuhan
penderita.
o Bahan Makanan yang mengandung lemak dan kolesterol dihindari, seperti ayam
dengan kulit, kuning telur, jeroan, udang dan lain – lain.

Macam-Macam Diet Untuk Penderita Penyakit Hepatitis Ada berbagai macam diet untuk
penderita hepatitis, diet tersebut disesuaikan dengan kondisi yang sedang dialami oleh
pasien hepatitis.
Diet 1

Untuk penderita sirosis hati yang berat dan hepatitis akut prekoma. Biasanya diberikan
makanan berupa cairan yang mengandung karbohidrat sederhana misalnya sari buah, sirop,
teh manis. Pemberian protein sebaiknya dihindarkan. Bila terjadi penimbunan cairan atau
sulit kencing maka pemberian cairan maksimum 1 liter perhari. Diet ini sebaiknya diberikan
lebih dari 3 hari.

Diet 2

Diberikan bila keadaan akut atau prekoma sudah dapat diatasi dan mulai timbul nafsu
makan. Diet berbentuk lunak atau dicincang, tergantung keadaan penderita. Asupan protein
dibatasi hingga 30 gram perhari, dan lemak diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna.

Diet 3

Untuk penderita yang nafsunya cukup baik. Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung
keadaan penderita. Kandungan protein bisa sampai 1 g/kg berat badan, lemak sedang dalam
bentuk yang mudah dicerna.

Diet 4

Untuk penderita yang nafsu makannya telah membaik, dapat menerima protein dan tidak
menunjukan sirosis aktif. Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung kesanggupan
penderita. Kalori, kandungan protein dan hidrat arang tinggi, lemak, vitamin dan mineral
cukup.

Pemilihan Bahan Makanan Bagi Penderita Hepatitis :

o Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas, seperti timun, ubi, singkong, kacang
merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan lain-lain.
o Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet, dan lain-lain.
o Hindari makanan asam / cuka, gorengan, makanan berlemak tinggi.
o Hindari makanan seafood, kepiting, cumi-cumi dan kepiting.
o Hindari makanan atau minuman yang mengandung alkohol.
o Hindari makanan jeroan.
o Pilihlah bahan makanan yang kandungan lemaknya tidak banyak seperti daging yang
tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit.
o Sebaiknya pilih sayur-sayuran yang sedikit mengandung serat seperti bayam, wortel,
bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, daun kangkung dan sebagainya.
o Bumbu-bumbu jangan terlalu merangsang. Salam, laos, kunyit, bawang
o merah, bawang putih dan ketumbar boleh dipakai tetapi jangan terlalu
o banyak.
o Hindarkan makanan yang terlalu berlemak seperti daging babi, usus, babat, otak, sum-
sum dan santan kental.
o Hindari penggunaan kelapa, minyak kelapa, minyak hewan, margarin dan mentega.
o Batasi penggunaan daging hingga 3 kali seminggu, makanlah sering ikan atau ayam
tanpa lemak sebagai pengganti.
o Gunakan susu skim pengganti susu penuh.
o Batasilah penggunaan kuning telur hingga 3 butir seminggu.
o Gunakanlah sering tahu, tempe dan hasil olahan kacang – kacangan lainnya.
o Batasilah penggunaan gula, makanan, minuman manis, seperti : sirup, coca – cola,
limun, gula, dodol, tarcis, kolak, es krim, dan sebagainya.

Caranya Mengolah Makanan diet hepatitis

1. Bila memasak daging, pilihlah daging yang kurus, lalu keluarkan bagian – bagian
yang berlemak.
2. Memasak sebaiknya dikukus, direbus, dipanggang, diungkep, atau ditumis. Hindari
makanan yang digoreng.
3. Sebagian dari sayur sebaiknya dimakan mentah atau sebagai lalapan.

Contoh Menu

1. Menu Hari Pertama

Makan Pagi

- Jaffle Telur
- Susu skim (Rendah Lemak) Selingan Pagi : Puding cokelat

Makan Siang :

- Bubur Ayam Alami (tanpa bumbu kuning)


- Telur rebus matang
- Pepes tahu putih telur
- Tumis buncis muda
- Jus melon

Selingan Sore : Agar–agar buah

Makan Malam :

- Bubur tim saring


- Sup (Tofu,Wortel, Daun bawang, Seledri, Dada Ayam)
- Abon tabor
- Yogurt

Menu Hari kedua

Makan Pagi :

- Sandwich Dada Ayam


- Teh Manis

Makan Siang :

- Bubur Tim Udang

Cara: Beras yang telah dicuci bersih, udang kupas bersih, dada ayam, wortel, sedikit
bawang putih, gula, dan garam (Blender)
- Abon Tabur
- Jus Wortel

Makan Malam :

- Bubur tim saring


- Ayam bakar suwir (rendah bumbu)
- Sup Brokoli
- Korma
- Air Mineral
- Jus Tomat

Menu Hari ketiga

Makan Pagi :

- Bubur kacang hijau


- Roti Tawar

Makan Siang :

- Nasi Tim
- Pepes tahu tempe
- Sup bayam
- Pepaya Potong dengan taburan gula pasir

Makan Malam:

- Gado-Gado rebus (rendah bumbu, tanpa timun)


- Jus Sirsak

Menu Hari Keempat

Makan Pagi :

- Bakpao
- Teh manis

Makan Siang:

- Nasi Tim
- Sup ayam makaroni (dada ayam, makaroni, wortel, seledri daun bawang, bawang
putih)
- Jus tomat

Makan Malam :

- Nasi tim
- Sapo tahu
- Jus papaya
- Pudding
Menu Hari Kelima

Makan Pagi :

- Jagung Rebus
- Susu Skim

Makan Siang :

- Bubur Pangsit Ayam Kukus


- Roti Kukus
- Semangka Potong

Makan Malam :

- Nasi Tim
- Tumis Pare/kangkung
- Telur Rebus Matang
- Jus Apel

Menu Hari Keenam

Makan Pagi :

- Roti selai
- Teh manis

Makan Siang :

- Nasi tim
- Sayur bening labu siam
- Abon Tabur
- Telur rebus matang
- Jus melon

Makan Malam :

- Kentang Rebus Halus


- Seledri tabor
- Ayam bakar suwir (rendah bumbu)
- Yoghurt
- Jus Tomat

Bagi penderita hepatitis, terapi diet sangat penting untuk dilakukan. Kandungan gizi pada
terapi diet penderita hepatitis berbeda-beda tergantung pada kondisi penderita. Total kalori
yang diberikan juga berbeda, tergantung besar badan dan aktivitas penderita.

Catatan:

- Banyak istirahat
- Tenangkan pikiran
- Hindari stres sebisa mungkin
- Kurangi aktivitas
- Kebersihan, mengganti sprei, sarung bantal, handuk, maupun sikat gigi.
- Jangan banyak bergerak atau bicara

perawatan hepatitis di rumah

a. perbanyak istirahat dan jaga kecukupan nutrisi serta cairan tubuh


b. hindari aktifitas berat pada saat gejala sedang memasuki periode parah, termasuk
bekerja dan bersekolah.
c. Kenakan pakaian longgar dan mandi dengan air dingin untuk mengatasi gatal gatal.
d. Hindari makan makanan berlemak karena dapat memperburuk kesehatan organ hati
dan memicu mual.
e. Makan dengan porsi kecil namun dengan periode yang lebih sering.
DAFTAR PUSTAKA

Diana, sinta. 2016. Sap Hepatitis. Diakses dari https://id.scribd.com/doc/313456477/Sap-


Hepatitis tanggal 4 juni 2021 pada 12.01 Wib

Anda mungkin juga menyukai