Anda di halaman 1dari 19

KETIDAK ADILAN DAN KECURANGAN MASYARAKAT BORJUIS

TERHADAP GOLONGAN MASYARAKAT KELAS BAWAH DALAM


PILKADA

DISUSUN OLEH :
NAMA : DEVI RATNA PARAMITHA
NIM : B.231.20.0016

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN 2020

i
RINGKASAN

Dalam pembuatan makalah ini, menjelaskan mengenai konsep “ Ketidak Adilan Dan Kecurangan
Masyarakat Borjuis Terhadap Golongan Masyarakat Kelas Bawah Dalam Pilkada” keadilan ini
diterapkan pada nilai nilai Pancasila. Namun keadilan itu tak berjalankan sebagaiman mestinya.
Maka Makalah ini menjelaskan bagaimana masyarakat golongan atas atau borjuis, seperti para
pejabat memperlakukan masyarakat golongan dibawahnya dengan tidak adil selama ini, yaitu
dengan kecurangan saat PILKADA. Mungkin sudah banyak yang tau apa arti serangan fajar saat
Pilkada. Serangan fajar saat pilkada biasanya di lakukan oleh paslon kepada masyarakat supaya
pasalon dapat menduduki jabatan yang diinginkannya. Ada beberapa orang orang atau tangan kanan
paslon yang sudah diberi uang untuk serangan fajar ke masyarakatnya, namun orang orang tersebut
menyebar uang serangan fajar tersebut secara tidak adil dan dengan kecurangan mereka. Banyak
yang memanfaatkan uang tersebut untuk keperluan pribadinya atau dengan Bahasa lain hanya
masuk kantong saku atau los saja. Sepertihalnya paslon memberikan uang kepada tangan kanan
sejumlah anggaran namun orang tersebut tidak membagikan uang itu kepada masyarkat golongan
bawahnya dengan jumlah yang sesuai dengan rencana awal, namun bisa berkurang bahkan bisa
lebih juga. Biasanya orang orang tersebut melakukan kecurangan dimana orang akan membagikan
lebih jika orang tersebut merasakan kedekatan kekerabatan atau keluarga, maka akan membagikan
lebih, namun jika orang tersebut jauh dengan orang yang akan membagikan serangan fajar tersebut
ma ka uang tersebut akan dibagikan dengan jumlah yang berbeda atau berkurang, dalam arti uang
serangan itu akan berkuarang jika orang biasa yang tak tau apaapa tentang hal seperti itu yang
mendapat bagian serangan fajar itu, maka uang yang diberikan akan tidak sesuai dengan uang yang
direncanakan sejak awal, bahkan uang sisa tersebut akan masuk kantong orang kepercayaan paslon
tersebut. Oleh sebab itu banyak masyarakat golongan atas yang memperlakukan masyarakat
golongan dibawahnya secara curang dan tidak adil, jadi dalam makalah ini saya akan mencari solusi
bagaimana masalah selama ini dalam pemilihan kepala desa yang berjalan kurang baik, yang
mungkin masih memainkan ketidak adilan dan kecurangan dapat teratasi.

Kata kunci : Kecurangan, Ketidakadilan, Solusi permasalahan berbasis masyarakat.

iv
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………………… i

RINGKASAN ……………………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………..
1.4 Manfaat …………………………………………………………………………………

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………………..

2.1 Arti dari Nilai Nilai Pancasila ………………………………………………………….


2.2 Nilai Persatuan …………………………………………………………………………
2.3 Nilai Persatuan Pada Pemilu ……………………………………………………………

BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………………………

3.1 Seberapa pentingnya nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat ………………….
3.2 Apa saja Pelanggaran Yang Menyebabkan Adanya Kecurangan dan Ketidakadilan dalam
Pilkada………………………………………………………………………………………
3.3 Bagaimana cara penerapan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat ………………
3.4 Bagaimana solusi untuk kecurangan dan ketidakadilan masyarakat borjuis
ataupun paslon terhadap mayarakat golongan dibawahnya …………………………………..

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………………….

4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………


4.2 Saran ……………………………………………………………………………………..
4.3 Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia. Dimana di era globalisasi
ini menjadi tantangan yang serius bagi Indonesia karena sumber daya manusia yang dimiliki masih
menjadi kendala utama dalam menaggapi tantangan sekaligus peluang yang ada. Kendala ini datang
dari latar belakang Pendidikan masyarakat yang semakin menurun. Latar belakang Pendidikan
masyarakat Indonesia yang saat ini masih dalam kategori rendah setidaknya menjadikan masalah
bagi masyarakat itu sendiri karena faktor Pendidikan yang rendah menjadi penyebab sulitnya
masyarakat beradaptasi dengan era globalisasi.

Namun banyak juga permaslahan masyarakat Indonesia yang belum bisa memahami nilai nilai
Pancasila, biarpun masyarakat tersebut sudah melalui tahap sekolah, atau berpendidikan. Dalam
Pancasila terdapat nilai nilai keTuhanan, keadilan dan kebersatuan. Namun masyarakat Indonesia
masih belum bisa memahami 5 nilai dapam Pancasila. Banyak masyarakat golongan borjuis atau
golongan atas yang mungkin mereka sudah berpendidikan hingga sarjana, namun ntidak dapat
memahami ideologi bangsa Indonesia sendiri. Bahkan merekapun tidak dapat mengamalkan arti
nilai nilai dalam Pancasila tersebut.

Hingga sampai saat ini di era globalisasi yang modern ini masih saja banyak para pejabat yang
melakukan korupsi, melakukan kecurangan data atau kekayaan alam Indonesia ini demi kepentingan
dan kebutuhan pribadi masing masing. Mungkin tidak hanya zaman sekarang, namun sudah di
lakukannya kecurangan dari zaman dahulu, dari zaman masyarakat masih tradisional banget.
Namun yang paling mempriatinkan yaitu dizaman ini, sungguh memprihatinkan. Para orang orang
besar masih saja dengan mudah membodohi orang orang golongan dibawahnya.

Pada saat pemilihan kepala desa banyak masyarakat golongan atas yang melakukan kecurangan
dan ketidak Adilan. Mereka semua adalah masyarakat yang belum bisa memahami dan
mengamalkan nilai nilai ideologi bangasa kita, bangsa Indonesia. Dan itu adalah hal yang sangat
memprihatinkan, karena berawal dari hal yang paling kecil dari pemilihan kepala desa saja sudah

iv
melakukan kecurangan dan ketidak adilan, lalu bagaimana dengan para aparat yang ikut campur
dalam pemilihan gubernur atau dewan dewan lainnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini seperti :

A. Seberapa pentingnya nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat ?


B. Apa saja Pelanggaran Yang Menyebabkan Adanya Kecurangan dan Ketidakadilan dalam
Pilkada ?
C. Bagaimana cara penerapan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat ?
D. Bagaimana solusinya untuk kecurangan dan ketidak adilan masyarakat borjuis ataupun
paslon dalam pilkada terhadap masyarakat golongan di bawahnya ?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
A. Untuk mengetahui pentingnya nilai nilai Pancasila dalam masyarakat
B. Untuk mengetahui kecurangan dan ketidak adilan dalam pilkada yang terjadi pada
masyarakat borjuis terhadap masyarakat golongan bawahnya
C. Mengetahui penyebab adanya kecurangan dan ketidakadilan dalam pilkada
D. Untuk mengetahui cara penerapan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat
E. Untuk mengetahui solusi untuk permasalahan dalam pelaksanaan pilkada

1.4 MANFAAT

Berdasarkan penulisan makalah ini maka diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi :

A. Bagi mahasiswa untuk lebih dapat memahami nilai nilai Pancasila dan dapat juga
dijadikan rujukan untuk makalah lebih lanjut.
B. Bagi pembaca dapat memberikan informasi pentingnya nilai niali Pancasila dalam
kehidupan sehari harinya.
C. Bagi penulis dapat menambah wawasan tentang penerapan Pancasila dalam pilkada

iii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ARTI DAN NILAI NILAI PANCASILA

Nilai adalah anggapan seseorang terhadap sesuatu hal yang berkarateristik abstrak, namun
hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan dalalm masyarakat. Nilai erat kaitannya dengan
Tindakan sosial yang dilakukan oleh manusia kepada lingkungan sekitar. Dalam arti ini khusu nilai
akan senanriasa memberikan dampa terhadap kehidupan yang dijalani oleh masyarakat.
Pengertian nilai menurut para ahli.
1. Mulyana
Mulyana : menurutnya, pengertian nilai adalah bagian keyakinan serta kepercayaan yang
menjadi rujukan seseorang untuk melakukan Tindakan sosial kepada orag lain. Tindakan ini sendiri
di dasari pada perasaan dan juga pegaruh hubungan sosial yang dijalani.
2. Notonagoro

Nilai adalah sekumpulan Tindakan yang tersusun secara sistematis dalam bentuk material atau
nonmaterial. Dengan kegunaan sangan penting untuk kemudian diterapkan dalam kelompok sosial
yang dilakukan dalam keseharian.

3. Kluckhohn

Nilai adalah konsepsi dari berbagai dari berbagai kumpulan yang aka mendorong seseorang untuk
mengaplikasikan beragam kegiatan kegiatan, baik dalam kegiatanyang berwujud negative ataupun
kegiatan yang berwujud negative ataupun kegiatan yang berwujud positif.

Nilai nilai Pancasila itu merupakan pegangan dasar bagi masyarakat Indonesia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala keputusan, kebijakan, dan aktivitas yang dilakukan
baik oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Oleh karena
itu Pancasila memegang peran yang penting sebagai inti dan jiwa dari bangsa Indonesia, jika
Pancasila itu tidak ada, maka bangsa Indonesia akan kehilangan ruhh dan pedomannya.

Nilai objektif Pancasila artinya adalah nilai nilai yang secara universal diterima dan relevan
dengan kondisi social yang ada saat ini. Nilai nilai objektif selalu dapat diterima di segala tempat

iv
karena bersifat secara universal. Pancasila mengandung nilai universal yang selalu relevan di segala
tempat, seperti nilai kemanusiaan dan nilai keadilan sosial. Hal ini terjadi karena nilai nilai
Pancasila didasari juga pada hak asasi manusia yang universal, dimana hak asasi manusia yang
universal dianggap sebagai hak melekat tiap manusia atau god given right yang tidak dapat digangu
gugat.

Nilai subjektif Pancasila yaitu meliputi nilai nilai yang ada karena percetusannya menyukai
ide tersebut.nilai ini tidak berlaku secara universal, namun tergantung pada wilayah yang sedang
berlaku. Contohnya nilai kesopanan atau tatakrama,, nilai keagaman dalam arti memilih agama
sesuai kepercayaan masing masing.

Arti nilai Pancasila berdasarkan sila per sila. Sila pertama KeTuhanan yang maha esa yang
mengandung nilai dimana bangsa Indonesia ini mempercayai konsep keberadaan Tuhan Yang Maha
Esa, memilih agama sendiri berdasarkan kepercayaanya masing masing, yang mana bangsa
Indonesia ini memiliki nilai ketakwaan kepada Tuhan dalam keseluruhannya.

Nilai Pancasila, sila ke dua. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam sila kedua ini
mengandung nilai dimana masyarakat mempunyai hak asasi manusia yang melekat pada dirinya
sendiri. Namun setiap orang harus berpegang teguh daalam kemanusian yang adil dan beradap.
Contohnya masyarakat golongan atas atau para pejabat harus adil dan tidak curang terhadap
masyarakat golongan di bawaknya.

Nilai Pancasila, sila ke tiga Persatuan Indonesia. Dalam sila ini mengandung nilai dimana
masyarakat Indonesia berada namun tetap menjaga persatuan Indonesia, bukan malah memecah
belah bangsa sendiri. Contohnya seorang TKW / TKI yang berkerja diluar negri namun mereka
masih m enjunjung persatuan bangsa Indonesia dengan cara mereka masing masing seperti halnya
tidak menjelek jelekkan produk dari bangsanya sendiri.

Nilai Pancasila, sila ke empat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusawaratan
perwakilan. Sila keempat ini mengandung nilai berdiskusi atau berdemokrasi dalam masyarakat
mengambil keputusan. Dalam sila ke empat ini menunjukan bahwa negara kita negara Indonesia ini
didirikan dengan adannya demokrasi atau diskusi berdasarkan permusyawaran perwakilan, dalam
arti perwakilan adalah suara rakyat yang diawakili oleh beberapa pejabat seperti DPR, DPD, yang
mana mewakili suara rakyatnya. Namun dengan permusyawaratan.

iii
Nilai Pancasila, sila ke lima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam sila terahir
ini atau sila ke lima mengandung nilai bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan
kehidupan yang adil yang berbangsa, bernegara. Keadilan sosial ini tidak terbatas pada aspek sosial
tetapi meliputi aspek ekonomi, politik dan solsial. Seseorang dapat dikatakan adil jika seseorang itu
dapat adil terhadap dirinya sendiri juga sesamannya, seperti hanya seorang majikan yang
memperkerjakan tenaga kerja yang digaji sesuai tenaga yang dikerluarkan atau sesuai UMR daerah.
Itulah Namanya keadilan tertanam dalam diri sendiri juga sesame.

2.2 NILAI PERSATUAN

Nilai persatuan adalah suatu nilai yang mengandung makna usaha kea rah Bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam nilai persatuan terkandung adanya perbedaan perbedaan yang biasa terjadi didalam
kehidupan masyarakat dan bangsa, baik itu perbedaan Bahasa, kebudayaan, adat istiadat, agama,
maupu suku.

Dalam Pancasila terdapat nilai persatuan. Dimana sila persatuan dalam Pancasila sebagai
ideologi bangsa Indonesia itu merujuk pada persatuan yang utuh dan tidak terpecah belah atau
bersatunya macam macam perbedaas, suku, ras, agama, ataupun perbedaan lainnya yang berada di
negara Indonesia kita ini. Persatuan ini terjadi karena didorong keinginan untuk mencapai
kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat, memajukan
kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian abadi.
Sila persatuan Indonesia merupakan kristalisasi sejarah bangsa indonsia yang pernah dibuktikan
pada masa penjajahan atau masa perjuanggan kemerdekaan Indonesia.

Nilai persatuan ini sebagai pandang hidup untuk masyarakat Indonesia yang paham akan
persatuan Indonesia dan paham akan ideologi bangsa Indonesia. Supaya masyarakat bangsa
Indonesia ada rasa Bersatu teguh satu sama lain sehingga tidak ada perpecahan antara wilayah yang
ada perbedaan satu sama. Dalam persatuan itulah kita dapat mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada di bangsa Indonesia. Dalam arti mempersatukan disini adalah dengan saling menghargai
dan menghormati perbedaan satu dengan yang lain.

iv
2.4 NILAI PERSATUAN PADA PEMILU

Nilai persatuan pada pemilu adalah suatu nilai yang didasari dengan persatuan dalam
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Nilai persatuan pada pemilu mengandung nilai
bahwa dalam pemilihan umum ini kita tetap menerapkan persatuan demi kerukunan
kebersamaan. Masyarakat indoesia bisa saja melihat kebelakang, dalam arti kita dapat
melihat persatuan dulu waktu memperjuangkan bangsa Indonesia.
Para pahlawan sangat mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa demi
terciptanya kemerdekaan. Karena dengan persatua dan kesatuan Bersama, maka para
pahlawan dapat memperjuangkan kemerdekaan bangs akita bangsa Indonesia ini. Oleh
karena itu kita sebagai masyarakat Indonesia, bangsa demokrasi maka ketika adanya
pemilihan umum kita harus tetap mengutamakan persatuan tidak perpecahan.
Yang paling penting saat ini adalah, seluruh masyarakat agas mampu memendang
bahwa persatuan pada saat pemilu itu sangat penting. Karena dalam persatuan itu
mengandung unsur persaudaraan sebangsa dan setanah air. Apapun perbedaan dalam pemilu
tidak boleh menimbulkan perpecahan ataupun ada masyarakat yang terpinggirkan. Siapapun
pemenangnya itu semua dari kita untuk kita, yang akan di tetapkan oleh KPU sebagai
pemenang dengan merangkul semua pihak baik yang sekubun maupun yang berlawanan,
semi terciptannya sebuah persatuan, kesatuan pada saat pemilu.

iii
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 SEBERAPA PENTINGNYA NILAI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN


MASYARAKAT

Pancasila itu adalah landasan negara, atau ideologi bangsa kita sebagai masyarakat
Indonesia. Pancasila menjadi landasan negara Indonesia, karena dapat memberi patokan atau
pedoman dalam sebuah kehidupan bermasyarakat. Dalam Pancasila terdapat nilai nilai yang baik
dan dapat dijadikan landasan untuk masyarakat Indonesia dalam kehidupan Bersama supaya
menjalankan kehidupan yang baik, teratur dan makmur. Nilai nilai ini yang terkandung didalam
Pancasila itu sangat bermutu, serta mampu menjadi landasan kehidupan masyarakat Indonesia.
Pada Alinea 4 UUD 1943 ditetapkannya nilai dasar Pancasila yang tak berubah dan tidak dapar
diubah lagi, salah satunya isi Alinea 4, yaitu adanya pernyataan bahwa rakyat Indonesia harus
bisa dan mampu untuk saling menjaga perdamaian, kesejahteraan rakyat Indonesia, mampu
mencerdaskan kehidupan bangsa, generasi bangsa dalam menyeyam bangku Pendidikan, dan
ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia sebagai rasa solidaritas antar sesama negara agar
tidak ada negara lain yang merasakan penjajahan seperti yang Indonesia pernah rasakan, yang
mana sekarang menjadikan perdamaian dan keadilan sosial sebagai suatu yang bersifat abadi.
Maka dari itu pentingnya nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Banyak nilai nilai
Pancasila yang penting untuk masyarakat seperti nilai KeTuhanan.

Nilai KeTuhanan. Pada sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, terkandung
nilai Ketuhanan yang mewakili rakyat Indonesia yang memiliki agama atau kepercayaan yang
beragam namun tetap dapat memeluk agamanya masing masing serta mampu menyembah dan
beribagah serta mengikuti aturan aturan yang terdapat pada tiap tiap agamanya, tanpa adanya
deskriminasi.

Nilai Kemanusiaan. Pada sila ke dua ini berbunyi Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
Pada sila kedua ini kita sebagai rakyat Indonesia diajarkan untuk menjadikan diri sebagai

iv
manusia yang menpunyai sikap adil kepada berbagau golongan masyarakat sosial, baik yang
kaya, miskin, yang tua ataupun yang muda.

Nilai Persatuan. Pada sila ke tiga ini berbunyi Persatuan Indonesia. Kita sebagai bangsa
Indonesia yang meniliki banyak pulau dan memiliki banyak suku yang berbeda bedaa serta
memiliki banyak ciri khas yang berbeda juga. Namun bangsa Indonesia tetap Bersatu dalam hal
apapun dan tidak membeda bedakan hal yang mungkin akan memecah persatuan bangsa
Indonesia, namun kami sebagai bangsa Indonesia slalu berusaha untuk tetap memperjuangkan
persatuan bangsa kami.

Nilai Kerakyatan. Pada sila ke empat ini yang berbunyi Kerakyatan Yang di Pimpin Oleh
Hikmat Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dalam sila ke empat ini menerangkan bahwa
kedaulatan negara Indonesia ini terletak di setiap tangan masyarakat Indonesia sendiri.
Sehinggal dalam menjalankan sesuatu atau memutuskan sesuatu harus dengan campur tangan
rakyat, dengan kesepakatan seluruh rakyat secara Bersama. Meskipun keputusan itu diwakili
oleh para pejabat namun masyarakat berhak ikut serta dalam bangsa Indonesia ini. Karena
bangsa Indonesia ini sangat mengutamakan musyawarah, dimana segala sesuatu harus
melibatkan masyarkat.

Nilai Keadilan. Pada sila ke lima ini yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Sila ini mernerangkan bahwa dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia yang mana
harus mampu bersikap adil. Sikap adil harus dimiliki oleh setiap warga negara baik penguasa
ataupun rakyat biasa, segalanya harus mampu bernilai sama baik pada sudut sang penguasa
ataupun pada sudut rakyat biasa atau bawah. Rakyak bangsa Indonesia mempunyai
implementasi nilai keadilan saling membantu dan gotong royong, menanamkan keadilan sejak
dini, menjaga keseimbangan antara kewajiban dengan hak, menghormati hak orang lain, tidak
mementingkan kepentingan diri sendiri namun mementingkan kepentingan kebersamaan.

Nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila menurut prof notonegoro dapat dibagi menjadi
tiga. Macam macam nilai menurut prof Dr. Notonegoro

a. Nilai material : nilai material yaitu sesuatu yang berguna bagi unsur manusia
b. Niali vital : yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
aktivitas.

iii
c. Nilai kerohanian : yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa / rohani manusia
3.2 APA SAJA PELANGGARAN YANG MENYEBABKAN ADANYA KECURANGAN
DAN KETIDAKADILAN DALAM PILKADA

Banyak kasus di setiap pelaksanaan pemilu, baik pemilihan umum daerah, Pilkada, ataupun
presiden dan pemilihan jabatan lainnya biasanya rawan dengan pelanggaran ataupun kecurangan
yang tidak adil untuk satu sama lainnya. Pelanggaran penyebab kecurangan dan ketidakadilan dalam
pilkada, yakni politik uang, pemanfaatan program pemerintah, mobilitas organisasi pemerintah,
akurasi data pemilih dan intimidasi pemilih. Pelanggaran dengan politik uang masih terjadi dalam
pilkada, walaupun terkadang dari masa kemasa politik uang juga mengalami naik turun pengaruh
terhadapa masyarakat. Pelanggaran penghadangan, pemaksaan yang tidak adil, atau teror kepada
pihak pemilih supaya tidak memilih calon tertentu. Itu sangat tidak adil dan sangat merugikan orang
lain atau paslon tersebut. Namun sampai saat ini masyarakat masih saja tetap melakukan
pelanggaran dan kecurangan hal tersebut dalam pemilu demi tercapainya keinginan supaya paslon
yang didukungnya dapat menang dan menduduki jabatan sebagai kepala daerah. Pemalsuan
dokumen juga masih terjadi saat pemilu, termasuk kartu kartu pemilu yang diselundupkan oleh
lawan secara Borongan kepada pemilih supaya pason yang didukungnya itu menang.

Bahkan banyak petugas TPS atau masyarakat golongan atas yang terpilih menjadi petugas
TPS tersebut melakukan pencoblosan sendiri secara besar besaran menggunakan kartu pemilih yang
tidak hadir. Padahal dinegara Indonesia ini mempunyai system pencoblosan yang sportif, jujur, adil,
namun masyarakatnya belum dapat menerapkan itu semua saat pemilihan umum kepala daerah atau
pemilihan jababatan lainnya. Mereka semua tidak mementingkan nilai nilai Pancasila yang ada di
bangsa ini, namun mereka semua memikirkan keinginan mereka sendiri supaya paslon yang mereka
harapkan yang mereka dukung bisa menduduki jabatan yang diinginkan. Masyarakat bangsa
Indonesia ini sudah tetutup dengan uang, dengan adanya serangan serangan uang dari para pejabat
lalu mereka semu telah luluh dan mudah terpofokator, alhasilnya masyarakat juga tidak dapt
berpegang teguh dalam pendirian untuk mempertahankan hak pilihnya.

Namun ada juga masyarakat biarpun diberikan serangan fajar tapi masih kuat dengan
hakpilihnya sendiri, karena hak pilih itu dapat dengan mudah dibeli dengan uang juka seseorang
tidak mempunyai pendirian yang teguh terhadap pilihannya sendiri. Serangan serangan itu sangat

iv
tidak adil bagi para paslon, namun para paslon masih mengeluarkan harta berupa uang untuk
membeli hak suaranya. Yang mana hak suara msyarakat itu lebih berharga daripada uang untuk para
paslon. Dari situlan nilai keadilan dalam Pancasila belum diterapkan oleh masyarakat Indonesia.

3.3 BAGAIMANA CARA MENERAPKAN NILAI KEADILAN PANCASILAN DALAM


KEHIDUPAN MASYARAKAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI DAN JUGA
SAAT PEMILU

Lambang padi dan kapas menjadi symbol sila ke lima yang berbunyi “ Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia “ adanya sila tersebut diharapkan masyarakat bangsa Indonesia dapat
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, baik yang golongan borjuis maupun
golongan yang ada dibawahnya atau golongan rendah. Harusnya masyarakat bangsa Indonesia ini
senatiasa berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkan sila kelima tersebut dengan hal hal kecil.

Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesame,


seperti bakti sosial, donor darah , konser amal, dan lain sebagainnya. Berusaha untuk adil dalam
aktivitas apapun yang sedang di jalankan atau direncanakan Bersama, berusaha seportif. Seperti saat
pemilihan umum atau pilkada kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia dapat menanamkan nilai
keadilan kita di pilkada ini dengan cara menggunakan hak pilih kita tanpa adanya jual beli suara
dengan uang politik, sehingga pemilihan terjadi benar benar murni jujur tanpa adnya uang untuk
membeli suara msyarakat. Untuk para paslon pilkadapun seharusnya juga tidak melakukan
pelanggaran membagikjan uang ataupun membeli suara mereka dengan cara apapun.

Namun seharusnya para pslon membiarkan masyarakatnya memilih dari hak pilihnya masih
masing tanpa adannya serangan serangan uang sedikit pun. Sehingga masyarakat dapat menerapkan
nilai keadilan pancasilan dalam Pilkada didaerahnya masing masing. Sebagai warga bangsa
Indonesia harusnya berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang
lain dalam membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilannya. Masyarakat borjuis harus
memperhatikan keadilan untuk masyarakat golongan dibwahnya, tidak semena mena membagikan
sesuatu hal dari pemerintah hanya untuk kerabatnya ataupun untukkeluarga terdekatnya, sehingga
warga lainnya yang enduduki ke;as bawah tidak tau apa apa. Itu sangat mebunuh nilai keadilan

iii
pancasilan untuk masyarakat Indonesia yang mana masyarakat Indonesia nantinya dan dengan
mudah terbodohi oleh segalannya tanpa ada rasa kekeluargaan untuk berbagi keadilan.

3.4 BAGAIMANA SOLUSI UNTUK MENANGANI KECURANGAN DAN


KETIDAKADILAN MASYARAKAT BORJUIS TERHADAP MASYARAKAT
BAWAH SAAT PILKADA

Melihat situasi perkembangan dunia dewasa ini, demokrasi tidak lansung atau demokrasi
keterwakilan merupakan penerapan realitas politik. Lalu bagaimana cara menangani kecurangan dan
ketidak adilan dalam pemilu pilkada. Banyak cara untuk menyelesaikan, salah satunya sanksi bagi
pelanggaran pemilu harus jelas, konsisten, dan efektif. Jika tidak maka akan muncul banyak
pelanggaran yang akan menghasilkan lebih banyak konflik.

Pemilu pilkada sering terjadi terganggu dengan ketidakadilan dan kecurangan. Elemen
prnting selama proses pemilihan kepla daerah secara umum ini adalah pembentukan kepercayaan.
Yang mana sebelum pemilu atau hari hari menjelang pemilu harus membentuk kepercayaan.

Dalam pemilu telah ada pelindungan LPSK. Lembaga Pelindung Saksi Korban ( LPSK )
sesuai pasal 5 UU pelindung sanksi korban. Di era modern ini lebih mudah untuk melindungi
pemilu supaya tidak ada kecurangan ketidakadilan, yaitu dengan aplikasi laporan pelanggaran yaitu
Gowaslu. Dimana aplikasi tersebut dapat mengecek kecurangan kecurangan yang terjadi saat
pilkada. Dengan aplikasi itu memudahkan masyarakat untuk mengirimkan laporan dugaan
pelanggaran yang ditemukan dalam proses pelaksannaan pilkada. Data tersebut dapat dengan mudah
dilaporkan oleh individu, kelompok, masyarakat, maupun organisasai pemantauan.

Sebenarnya jika masyarakat golongan borjuis menetapkan hukuman untuk ketidak adilan
dalam pemilu atau kecurangan dalam pemilu lalu menerapkan hukuman pidana sesuai pelanggaran.
Namun disini masyarakat borjuis bukan membantu mengaamankan pemilu namun justru mereka
yang paling banyak kecurangan dan ketidak adilan terhadap masyarkat di bawahnya.

Ada beberapa sanksi yang dapat diterapkan untuk orang orang yang melakukan pelanggaran
pemilu pilkada, yaitu :

iv
1. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum memalsukan daftar
pemilihan. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
12 (dua belas) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp
12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta
rupiah).
2. (2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
penyelenggara Pemilihan dan/atau saksi pasangan calon dipidana dengan pidana yang sama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana
maksimumnya.
3. Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU Kabupaten/Kota, dan anggota KPU Provinsi yang
dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum tidak melakukan verifikasi dan
rekapitulasi terhadap data dan daftar pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan dan paling lama
72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp 24.000.000,00 (dua puluh empat juta
rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). Terdapat di pasal
178 A UU
4. Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja melakukan perbuatan
melawan hukum memberikan suaranya lebih dari satu kali di satu atau lebih TPS, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 108
(seratus delapan) bulan dan denda paling sedikit Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta
rupiah) dan paling banyak Rp 108.000.000,00 (seratus delapan juta rupiah). Terdapat di
pasal 178 B UU
5. Setiap orang yang tidak berhak memilih yang dengan sengaja pada saat pemungutan suara
memberikan suaranya 1 (satu) kali atau lebih pada 1 (satu) TPS atau lebih dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan. Terdapat di pasal 178 C UU

Oleh sebab itu kita sebagai warga Indonesia seharusnya kita slalu menjaga keamanan setiap
acara, termasuk dalam kegiatan pemilu pilkada dimanapun. Jika masih ada orang yang masih
menjalankan kecurangan dan ketidak adilan hal tersebut jadi masyarakat tandannya belum bisa
memahami dan menerapkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, yang mana Pancasila
terdapat sila keadilan untuk seluruh warga Indonesia. Kita seharusnya memberikan yang terbaik
untuk menanamkan ideologi negara kita ini sebagai negara berlandasan Pancasila.

iii
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai pedoman bagi
segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya, nilai-nilai tersebut diwujudkan
sebagai pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi penerapan nilai-
nilai Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga Pancasila tidak mampu lagi
menjadi pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda Indonesia.
Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa perubahan yang lebih baik
bagi bangsa ini dengan berpedoman pada Pancasila, akan tetapi para pemuda saat ini kian jauh dari
nilainilai Pancasila.

Bahkan dari seiringnya zaman semakin maju ini banyak masyarakat yang sudah
menghiraukan nilai nilai Pancasila demi kepentingan dan jabatanya masing masing. Buktinya dalam
pemilu pilkada masih saja banyak masyarakat yang melakukan kecurangan dan ketidak adilan
karena mereka tidak lagi memahami dan menanamkan nilai nilai Pancasila dalam diri mereka msing
masing.

Banyak bentrok akibat perpecahan yang terjadi dalam masyarakat akibat keegoisan diri
sendiri tanpa mementingkan orang lain. Tanpa memandang adanya landasan bansa Indonesia yaitu
Pancasila yang banyak nilai nilai kehidupannya yang dapat masyarakat ambil. Namun mereka
semua msih saja menghiraukan tidak lagi peduli dengan adanya ideologi bangsa. Akan tetapi
mereka hanya menyandang sebagaimana ideologi tersebut hanya untuk pantas pantas saja hanya
untuk identitas bangsa saja. Aslinya sebagai masyarakat bangsa Indonesia sendiri harusnya dapat
menanamkan nilai nilai tersebut dan harusnya dapat mengamalkan kepada satu sama lai, sehingga
tercipta negara yang toleransi adil tanpa kecurangan teruntuk di kegiatan pemilu. Sehingga tercipta
negara yang sejahtera sesuai keinginan para pahlawan dan masyarakat yang masih mau
menanamkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupannya, sehingga negara ini bisa menjadi negara
yang maju.

iv
4.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diats, maka penulisan memberikan saran
sebagai berikut :

1. Kepada anggota KPU disarankan untuk lebih meningkatkan kesadaran akan


menerapkannya nilai nilai Pancasila dalam pemilu daerah atau pilkada, supaya sikap
sikap yang dilakukan para anggota KPU dapat sesuai dengan visi dan misi dari
terciptanya panitia pemilihan umum daerah, sehiingga para masyarakat tercipta rasa
keadilan bagi sesame tanpa adannya rasa curang atau rasa ketidak adilan untuk pemilihan
umum daeran. Oleh karena itu masyarakat semua dapat menciptakan manusia yang
berjiwa Pancasila dan senantiasa menjadi orang orang yang berguna bagi bangsa dan
negara Indonesia.
2. Kepada masyarakat sangat disarankan untuk trus memperhatikan nilai nilai Pancasila
dalam organisasi ataupun kegiaan apapun di wilayah, seperti saaat bermusyawarah,saat
pilkada, supaya membawa dampak yang baik bagi kehidupan masyarakat di Indonesia.
Karena dengan adannya masyarakat menerapkan nilai nilai Pancasila dalam
kehidupannya sangat yakinlah kalua negara Indonesia ini akan berkembang maju tanpa
adannya kecurangan.sehingga dapat tercipta negara yang Makmur.

iii
DAFTAR PUSTAKA

Mulana. 1998. Metode Pembelajaran Untuk Masyarakat.

mellyanasaidun.blogspot.com/2013/01/makalah-pancasila-dalam-kehidupan.html

https://dosensosiologi.com/pengertian-nilai-dan-contohnya/

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pancasila.html

https://ilmuusekolah.blogspot.com/2017/05/pancasila-sebagai-sumber-nilai.html

http://abdulgoffarr.blogspot.com/2012/01/makna-nilai-nilai-pancasila.html
https://guruppkn.com/ciri-ideologi-pancasila

iv
iii

Anda mungkin juga menyukai