Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SOP RESTRAINT

TUGAS KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Dosen Pengampu: Ns. Yeni Fitria, M.Kep.

Oleh:
Annisa Zahra Mustofavi
192310101131
D2019

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
SOP:

PEMASANGAN RESTRAIN

(Wrist/ankle restraint, mitt restraint, elbow


restraint, belt restraint)
1 Pengertian Restrain/ pengikatan fisik (dalam psikiatri) secara
umum mengacu pada suatu bentuk tindakan
menggunakan tali untuk mengekang atau membatasi
gerakan ekstremitas individu yang berperilaku diluar
kendali.
2 Tujuan 1. Mencegah gerakan klien yang dapat
menimbulkan tercabutnyaintravenous line, slang
NGT, kateter, ataupun alat lain.
2. Mencegah gerakan klien yang dapat
menimbulkan terbukanya jahitan luka bedah.
3. Mencegah pergerakan klien yang yang tidak
aman terutama klien gelisah.
4. Mencegah perilaku pasien yang dapat
mencederai diri sendiri dan orang lain.
3 Indikasi 1. perilaku amuk yang membahayakan diri dan
orang lain
2. perilaku agitasi yang tidak dapat dikendalikan
dengan pengobatan
3. ancaman terhadap integritas fisik yang
berhubungan dengan penolakan pasien untuk
istirahat, makan, dan minum.
4. permintaan pasien untuk pengendalian perilaku
eksternal
4 Kontraindikasi -
5 Persiapan Klien Perawat memberi salam, meperkenalkan diri, dan
identifikasi identitas Klien secara teliti.

Menjelaskan tentang peosedur tindakan yang akan


dilakukan.

Mempersilahkan pengunjung untuk meninggalkan


ruangan untuk memberi privasi pada Klien.

Mengatur posisi Klien demi keamanan dan


kenyamanan Klien.
6 Persiapan Alat Alat pengikat

Bantalan
7 Cara Kerja 1. Memberi tahu Klien dan Keluarga bahwa
tindakan akan segera dilakukan.
2. Memposisikan klien di posisi yang senaman
mungkin.
3. Memeriksa alat-alat yang akan digunakan.
4. Mendekatkan alat-alat ke sisi Klien.
5. Mencuci tangan dan kenakan gloves.
6. Pasangkan restrain sesuai jenis dan kebutuhan:
a. Wrist/Ankle Restraint:
1. Letakkan alas restraint pada
tulang pergelangan tangan dan
kaki. Tarik tali pengikat pada
restraint.
2. Apabila bantalan dan alas
terpisah, pasang alas terlebih
dahulu.
3. Bentuk tali restrain menyerupai
angka delapan, lalu pertemukan
dua lingkaran.
4. Masukkan pergelangan
tangan/kaki ke dalam lingkaran
tali. Lalu tarik tiap ujung tali
untuk mengikat antara bantalan
dan pergelangan tangan/kaki.
5. Kaitkan/ikatkan ujung tali pada
bagian tempat tidur yang kokoh.
b. Mitt Restraint
1. Telapak tangan dimasukkan
kedalam mitt restrain. Posisi
tangan dalam keadaan fleksi.
c. Elbow Restraint
1. Pakai kayu dengan kondisi baik
sebagai pengisi restraint.
2. Letakkan siku pada bagian tengah
restraint, kemudian bungkus siku
dengan restrain. Upayakan jangan
terlalu erat.
3. Ikatkan semua pengikat.
4. Lalu ikatkan restrain pada pakaian
menggunakan pin/peniti agar
tidak merosot.
d. Belt Restraint
1. Pasang bagian pendek restrain di
pinggang Klien, sedangkan
bagian panjang diikatkan pada
tempat tidur.
2. Berikan celah 1 jari antara restrain
dengan tubuh Klien agar tidak
terlalu ketat.
7. Beritahukan pada Klien bahwa pemasangan
restrain sudah selesai dilakukan.
8. Menata kemabli alat-alat yang sudah digunakan
9. Lepas gloves.
10. Membuka pintu, tirai, dan jendela untuk sirkulasi
udara.
11. Berikan reinforcement positif pada Klien
12. Memposisikan klien di posisi yang senaman
mungkin.
13. Sepakati kontrak pertemuan selanjutnya.
14. Akhiri kegiatan dengan baik.
15. Mencuci tangan.
8 Hasil Dokumentasi:

Tanggal/jam dilakukannya tindakan

Nama Tindakan

Respon subjektif dan objektif Klien selama tindakan.

Nama dan paraf perawat.


9 Hal-Hal yang perlu 1. Observasi kemungkinan adanya komplikasi
diperhatikan seperti pnemonia, dekubitus, hipostatik,
konstipasi, inkontinesia urin dan feses, retensi
urin, perubahan sirkulasi.
2. Tindakan restrain merupakan alternatif
terakhir apabila upaya yang dilakukan
pembatasan sebelumnya tidak berhasil.
3. Hindari mengikat restrain dengan simpul mati.
4. Observasi secara reguler terhadap sirkulasi
darah, warna kulit, denyut nadi, baal.
5. Setiap 4 jam sekali dianjurkan untuk melepas
restrain dan melakukan ROM.
6. Setiap 8 jam sekali, kaji ulang
penting/tidaknya dilanjutkan tindakan restrain.
7. Jangan lakukan restrain apabla ada keluarga
yang bisa menjamin keamanan Klien.
8. Pada pemasangan mitt restrain, lepas restrain
setiap 4 jam sekali dan catat dalam
dokumentasi keperawatan. Cuci telapak
tangan dan gerakakkan terlebih dahulu
sebelum dimasukkan lagi.

Anda mungkin juga menyukai