PEMPEK EBI
oleh:
Kelompok 3/ D 2019
Nekiles Yigibalom (172310101220)
Fahma Sri Mahrifa (192310101045)
Miftaqul Jannah (192310101049)
Novita Tri Mardiana (192310101054)
Alifia Ramandani (192310101119)
Puti Maulida Hanum (192310101126)
Annisa Zahra Mustofavi (192310101131)
Lutfiyyah Rizqi Nur F. (192310101133)
Lula Apriliya Puteri B. (192310101196)
“Pempek Ebi”
disusun oleh :
Kelompok 3– Kelas D 2019
Proposal ini disusun dengan pemikiran sendiri, bukan hasil jiplakan atau
reproduksi ulang proposal yang sudah ada.
Ketua Kelompok
Annisa Zahra M
NIM 192310101131
Mengetahui
Penanggung Jawab Mata Kuliah Dosen Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal perencanaan yang berjudul “Pempek Ebi” ini dengan baik.
Proposal perencanaan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan dengan dosen penanggung jawab mata kuliah Bapak Murtaqib,
M.Kep. Proposal perencanaan ini berisi tentang perencanaan usaha makanan yaitu
Pempek Ebi. Penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak,
karena itu kami mengucapkan terimkasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Murtaqib, M.Kep. selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Kewirausahaan yang telah memberikan tugas penyusunan perencanaan
kewirausahaan.
2. Dr. Iis Rahmawati, S.Kp., M.Kes.selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan kepada kami.
3. Ns. Rismawan Adi Yunanto, S.Kep., M.Kep. selaku dosen pengampu yang
telah memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada kami.
4. teman-teman kelas D 2019 yang telah memberikan dukungan dan
partisipasinya dalam kegiatan berwirausaha ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
RINGKASAN PELAKSANAAN USAHA
A. Latar Belakang
Pempek atau empek-empek merupakan makanan tradisional
Indonesia khususnya Palembang yang terbuat dari daging ikan yang digiling
lembut yang dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta komposisi beberapa
bahan lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan
garam. Pempek biasanya disajikan dengan kuah cuka yang memiliki rasa asam,
manis, dan pedas.
Pada umumnya bahan dasar dari pempek berasal dari daging ikan
Tenggiri/ikan Belida. Namun, di daerah Jember ikan tenggiriikan Belida susah
ditemukan. Dengan semakin langkanya bahan baku tersebut, kelompok
berinisiatif membuat pempek dengan berbahan dasar Ebi. Alasan kelompok
memilih Ebi selain dikarenakan terjangkau, mudah ditemukan dimana saja,
Sebagaimana diketahui rasa gurih pada udang kering (ebi) berasal dari
kandungan asam glutamat. Kandungan asam glutamat pada udang kering (ebi)
berjumlah 2,7 gram/100 gram bahan. Subagio (2006)menyatakanbahwa rasa
gurih didapatkan dari senyawa asam-asam amino, seperti asam glutamat.
Sedangkan Amaliafitri (2010)dalam Karim (2014) menyatakan bahwa asam
glutamat merupakan sumber rasa umami (gurih) paling dominan dan
berdampak pada kesempurnaan atau keaslian dari rasa itu sendiri. Cita rasa
gurihnya yang kuat ini menjadi salah satu keunggulan kami yaitu membuat
produk bebas dari MSG.
1.1 Kegiatan pokok perusahaan serta sistem pengolahan
Kegiatan : Penjualan Pempek Ebi
Sistem Pengolahan Pempek Ebi :
Produk pempek Ebi homemade yang di pasok dari supplier terpercaya.
Pengemasan menggunakan cup kertas dan plastik vacuum.
Logo produk terdapat di kemasan produk.
Penjualan kepada sasaran setiap hari serta membuka pesanan.
1.2 Ciri-ciri Produk dan Pelayanan
1
1.2.1 Ciri - Ciri Produk
Pemilihan pempek sebagai produk usaha kami didasari atas adanya
kesadaran akan kebutuhan pangan camilan tradisional yang gurih,
renyah, kaya akan cita rasa, dan tidak terlalu berat namun cukup
mengenyangkan. Produk pempek yang kami jual memiliki rasa yang
legit, kenyal, dan gurih dengan berbagai isian seperti telur, ebi, dan
keju. Selain itu, pempek kami juga dilengkapi dengan kuah pedas
manis dan tambahan mentimun serta mie kuning untuk disantap secara
bersamaan. Terdapat berbagai jenis bentuk dari pempek yang akan
kami jual, di antaranya yaitu pempek kapal selam dan pempek lenjer.
Ukuran pempek juga kami sesuaikan dengan tujuan kebutuhan pangan
camilan yang ringan namun mengenyangkan, tidak terlalu kecil dan
tidak terlalu besar. Untuk paket penjualan, kami membuat paket-paket
berdasarkan jenis varian rasa dan bentuk, kombinasi keduanya, atau
sesuai dengan pesanan pelanggan. Paket penjualan nantinya akan
dikemas dengan bersih dan rapat dan disimpan dalam lemari
pendingin sehingga terjaga cita rasa dan kesegarannya. Untuk tingkat
tahan lama produk, produk pempek goreng bertahan 1 hari saja dan
dianjurkan dikonsumsi dalam keadaan masih hangat. Sedangkan untuk
produk pempek frozen bisa bertahan 1 bulan dengan catatan disimpan
di freezer.
2
Gambar 1.2.2 Logo produk
3
produk kami sesuaikan dengan berbagai jenis kombinasi rasa, bentuk, dan
kemasan yang dapat diterima oleh seluruh kalangan. Koneksi yang baik
dengan berbagai jenis konsumen seperti pada kalangan mahasiswa, ibu-ibu
rumah tangga, ataupun masyarakat umum lainnya menjadikan peluang
produk usaha pempek dapat meluas sehingga bisa mencapai target
penjualan. Harga produk, mutu pelayanan, kualitas produk, serta sistem
pemasaran yang baik dan mudah dijangkau membuat usaha kami cukup
potensial untuk laku di pasaran.
4
Rencana penjualan di konsumen akan dilakukan selama 8 minggu.
Dana yang diperlukan untuk pembuatan produk olahan sebesar Rp.
864.500,00 yang bisa saja berubah sesuai dengan harga bahan baku pasar.
5
BAB II
ASPEK BISNIS
6
b. Mempertahankan inovasi usaha kuliner kreatif yang unggul dalam
kualitas pangan dan mutu pelayanan
c. Menjadikan produk yang dijual dikenal oleh masyarakat luas dan
memiliki jangkauan pasar yang luas
2.3. Potensi usaha
Pada zaman sekarang usaha kuliner menjadi peluang usaha yang cukup
menjanjikan. Tidak terkecuali pada usaha makanan ringan, seperti pempek.
Animo masyarakat termasuk tinggi terhadap makanan khas Palembang ini.
Usaha pempek pelambang merupakan usaha yang menjanjikan dalam potensi
pasar yang sangat luas dan sangat mudah diterima oleh masyarakat. Peminat
dari pempek sendiri dari berbagai kalangan, yaitu mulai dari anak-anak,
remaja, hingga dewasa. Pempek termasuk makanan ringan yang
mengenyangkan sehingga bisa digunakan sebagai pengganjal perut dan
camilan. Hal ini menjadi solusi bagi seseorang yang merasa lapar namun tidak
ingin makan makanan berat seperti nasi. Pempek memiliki rasa gurih dan
tekstur renyah, dimana hal ini cocok dengan selera mayoritas lidah masyarakat
Indonesia. Pempek yang kami jual bukan hanya satu jenis, melainkan kami
menjual dua jenis varian pempek, yaitu kapal selam dan lenjer. Produk kami
ini menggunakan bahan dasar ebi dan tanpa msg sehingga harga jual pun juga
lebih terjangkau dan lebih sehat.
Pada masa pandemic ini, masyarakat disarankan untuk lebih membatasi
aktivitas diluar rumah, maka dari itu kami memberikan pilihan pada
konsumen yaitu dengan jasa pesan antar, baik sistem offline maupun online,
sehingga konsumen tetap bisa memesan dari rumah. Selain kami menyajikan
olahan yang siap santap, kami juga menyajikan frozen food agar konsumen
dapat membeli lebih banyak dan dimasak sesuai selera karena lebih awet.
Peluang kami juga didukung pada proses pemasaran dan pengemasan kami.
Kami memasarkan produk tidak hanya secara offline, namun juga secara
online melalui media social seperti whatsapp dan Instagram sehingga
jankauan kami dapat lebih luas. Sedangkan pada kemasan, kami menggunakan
kemasan ramah lingkungan pada produk siap santap dan kami memberi hiasan
7
pada kemasan agar terlihat lebih menarik. Dengan berbagai hal tersebut,
menjadikan peluang baik bagi ide usaha ini.
2.4. Keunikan produk atau pelayanan
Pempek ebi yang kami hadirkan merupakan usaha yang terbilang unik
karena bahan dasarnya menggunakan ebi, dimana pada dasarnya bahan dasar
pempek umumnya menggunakan ikan tenggiri. Produk kami ini memiliki
beberapa keunikan baik pada produk maupun pelayanannya. Keunikan dari
produk kami yaitu yang pertama pada bahan dasarnya. Kami menggunakan
bahan dasar ebi, sehingga harga jual yang ditawarkan lebih terjangkau
daripada pempek berbahan dasar ikan. Apabila pasarannya pempek
menggunakan bahan dasar ikan, kami menggunakan bahan dasar ebi sehingga
memiliki cita rasa yang unik tanpa menghilangkan rasa nikmat dari pempek.
Selain itu, kami tidak menggunakan msg sehingga produk kami lebih
sehat. Selain dari bahan dasar dan harga jual, keunikan lain yang kami miliki
yaitu pada kemasan produk kami. Kami memilih menggunakan bahan kertas
pada pemesanan siap santap untuk sedikit membantu mengurangi pemakaian
plastik di bumi. Namun pada produk frozen food kami tetap menggunakan
kemasan plastik. Hal ini digunakan bertujuan untuk menjaga keawetan
produk. Kemudian kami juga mempercantik kemasan menggunakan stiker
untuk menambah kesan unik pada produk kami. Dan yang terakhir yaitu kami
menyiapkan jasa antar untuk lebih memudahkan konsumen baik produk siap
santap maupun frozen food.
8
BAB III
ASPEK PEMASARAN
9
Sehingga persaingan dalam penjualan online dapat diperkirakan cukup
tinggi.
e) Kalkulasi/Perkiraan Pasar
Produk yang kita jual ditujukan oleh semua kalangan masyarakat dengan
harga yang terjangkau dan memudahkan pelanggan dalam membeli
produk kami.
3.2 Rencana Pemasaran
a) Strategi Pasar, Penjualan dan Distribusi
Pada strategi pasar yang dipakai kelompok kami menggunakan sistem
offline dan online. Sehingga kita lebih banyak dan lebih leluasa untuk
memasarkan produk kami. Sehingga harapannya perkiraan pendapatan
akan meningkat.
Pada sistem penjualan secara offline, kami memprioritaskan untuk
menjual produk empek-empek pada area kampus. Sehingga dapat
memudahkan kami untuk mendistribusikannya. Setelah di lakukan
survey pada beberapa anak, Empek-empek dapat menjadi pilihan yang
tepat untuk mahasiswa yang belum sempat sarapan karena satu porsi
empek-empek sudah membuat perut kenyang. Pada daerah kampus kami
melakukan sistem PO, sehingga meminimalisir rugi yang akan dialami.
Kami juga berencana akan mendistribusikan produk pada tempat yang
mempunyai pengunjung yang rame misalnya seperti car free day,
menitipkan produk kepada beberapa toko, minimarket, dan restaurant.
Kelompok akan memulai kerja sama dengan menjelaskan dan
mengenalkan produk empek-empek terlebih dahulu. Sehingga dapat
terjadi kerja sama yang baik.
Pada sistem penjualan secara online, kami berencana melakukan promosi
pada akun social media yang akhir-akhir ini banyak digunakan oleh
masyarakat, misalnya facebook, instagram, tik-tok, ataupun sosial media
yang lain. Kami juga berencana untuk memasukkan produk kami pada
aplikasi penjualan online seperti shope, lazada dan go food.
Untuk pendistrisibusian produk kami juga akan membuka sistem reseller,
sehingga para pembeli yang akan melakukan pembelian dalam jumlah
10
yang banyak akan kami beri potongan harga karena nantinya juga akan
diedarkan pada konsumen lainnya. Sehingga reseller dapat menjual
dengan harga yang sudah kami tetapkan dan tetap mendapatkan
keuntungan dari produk tersebut. Sehingga pasa sistem pendistribusian
ini kita sama sama untung.
b) Penetapan Harga
Penetapan harga yang di lakukan pada produk empek-empek yaitu
dengan melihat beberapa pertimbangan, mulai dari modal produksi
sampai pengemasan. Laba yang diambil dari kelompok kami tidak terlalu
besar sehingga dihasilkan harga produk yang terjangkau yaitu sebesar Rp
10.000 . Harga tersebut juga telah disesuaikan dengan sasaran pembeli
yaitu semua kalangan. Sehingga harga yang kami tetapkan tidak terlalu
tinggi
c) Periklanan dan Promosi
Untuk periklanan dan promosi kami menggunakan sistem offline serta
sistem online. Untuk sistem offline kami melakukan penawaran produk
secara kepada teman sekampus, saudara, tetangga, serta teman sekos.
Promosi produk yang dilakukan secara mandiri dapat meminimalisir
biaya yang akan dikeluarkan. Kami juga akan melakukan promosi
melalui media sosial seperti facebook, instagram,dll. Promosi pada
media sosial dinilai lebih efektif dikarenakan mayoritas masyarakat
sudah menggunakannya. Promosi tersebut juga dianggap efisien terhadap
waktu, sehinga produk dapat disebar secara luas ke luar daerah atau
bahkan antar pulau.
d) Lokasi Pemasaran
Lokasi pemasaran produk “Empek-empek” ini dilakukan di kos atau
rumah masing-masing anggota, dengan cakupan offline di area sekitar
dan online yang meliputi seluruh daerah yang ada di Indonesia. Untuk
pemesanan produk seluruh wilayah Indonesia dilakukan dengan 2
metode yaitu melalui sosial media dan melalui toko online seperti
shoppe. Pedistribusian produk melalui beberapa pengiriman ekspedisi
yang sudah terdapat di area sekitar produsen dan konsumen.
11
BAB IV. PENGELOLAAN/MANAJERIAL
KETUA
Annisa Zahra Mustofavi
12
Ramandani
Lula Apriliya Puteri B. 192310101196
13
media;
8. Merencanakan cara mengirimkan produk
kepada konsumen dengan aman.
BAB V
ASPEK RISIKO
14
5.1 Masalah-masalah yang potensial
Masalah-masalah potensial yang mungkin akan dihadapi dalam
menjalankan usaha ini yaitu kita berada dalam situasi pandemi dimana
permintaan barang berkurang. Hal ini membuat kita kesulitan untuk
mendapatkan pelanggan. Adanya saingan bisnis juga menjadi masalah
potensial yang akan muncul dalam mengembangkan usaha kami. Selain
itu, ini kali pertama kami menjalankan sebuah bisnis sehingga minimnya
pengalaman dapat membuat usaha ini terbengkalai apabila tidak dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan etos kerja yang kuat.
5.2 Resiko dan hambatan
Resiko serta hambatan yang mungkin muncul dari usaha yang kami
jalani yaitu harus mampu membagi waktu untuk mengerjakan tugas
kuliah, berwirausaha, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan
memulai usaha, waktu istirahat akan berkurang karena harus
mempersiapkan apa saja terkait usaha yang mulai di rintis. Resiko lainnya
yaitu kami harus siap mental dan fisik saat usaha yang kami rintis
mengalami jatuh bangun. Hambatan yang mungkin dialami yaitu
kurangnya ilmu dalam mempromosikan produk karena posisi dari masing-
masing individu dalam kelompok yang berjauhan dan hanya mungkin
melakukan pembuatan serta pemasaran di area Jember saja. Selain itu,
pengemasan juga menjadi hambatan saat mati listrik karena pengemasan
produk frozen kami menggunakan plastik vacum yang direkatkan dengan
alat elektronik yang disambungkan dengan listrik. Hambatan lainnya yaitu
pada modal atau finansial yang terbatas, terbatasnya waktu yang mungkin
menjadi salah satu faktor hambatan dalam mengelola usaha ini, kondisi
yang masih tidak memungkinkan untuk bebas memasarkan produk karena
dalam masa pandemi, serta adanya pesaing yang menjual produk yang
sama dengan usaha kami.
15
Dengan beberapa resiko serta hambatan yang muncul, kami harus
memikirkan tindakan alternatifnya. Dengan pemilihan tindakan alternatif
yang tepat, harapannya usaha kami dapat berjalan lebih mudah dan lancar.
Tindakan alternatif yang kami siapkan yaitu belajar memanajemen waktu,
belajar mengenai dunia bisnis, mulai mengatur pengeluaran serta
pemasukan dari usaha ini, selalu memikirikan ide-ide baru atau inovasi
baru untuk mengembangkan usaha yang kami rintis namun tetap menjaga
cita rasa khas dari produk kami. Dalam pengemasan pempek siap santap,
kami menjaga keamanan produk agar tidak tumpah dengan memberikan
isolasi pada tiap sisi tutup dari kemasan agar tidak tumpah. Dan pada
pempek frozen saat pengemasan menggunakan plastik vacum mengalami
hambatan seperti mati listrik, kami menyediakan alterntif yaitu mengemas
produk dengan menggunakan plastik klip. Dengan plastik klip, produk
frozen kami tetap terjaga kualitasnya karena terbatasnya udara yang dapat
masuk ke dalam kemasan produk kami.
16
BAB 6. ASPEK FINANSIAL
17
Break-Even Point atau sering disingkat dengan BEP adalah suatu titik atau
keadaan dimana penjualan dan pengeluaran sama atau suatu kondisi dimana
penjualan perusahaan cukup untuk menutupi pengeluaran bisnisnya. Break-even
point yang biasanya dalam bahasa Indonesia disebut dengan “Titik Impas” ini
biasanya membandingkan jumlah pendapatan atau jumlah unit yang harus dijual
untuk dapat menutupi biaya tetap dan biaya variabel terkait dalam menghasilkan
suatu penjualan. Dengan kata lain, Titik Impas atau Break Even Point adalah titik
dimana suatu bisnis tidak mengalami kerugian dan juga tidak memperoleh
keuntungan.
6.2.1 BEP Unit
BEP Unit =
biayatetap 5 0 .000
= =7 buah
harga jual−biayavariabel 15.000−8145
6.2.2 BEP Rupiah
BEP Rupiah =
biayatetap 50.000
=
1−( biaya variabel : penjualan ) 1−( 814.500 : 15 00.000 )
50 .000
¿ =109.409,1
0,457
6.3 Sumber Biaya Usaha
Sumber biaya usaha yang kami lakukan berasal dari iuran anggota
kelompok sebesar Rp 100.000,- per orang.
18
BAB VII
KESIMPULAN
19
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
Kelas/Kelompok : D 2019/ 3
Judul : Pempek Ebi
Anggota Kelompok : Nekiles Yigibalom (172310101220)
Fahma Sri Mahrifa (192310101045)
Miftaqul Jannah (192310101049)
Novita Tri Mardiana (192310101054)
Alifia Ramandani (192310101119)
Puti Maulida Hanum (192310101126)
Annisa Zahra Mustofavi (192310101131)
Lutfiyyah Rizqi Nur F. (192310101133)
Lula Apriliya Puteri B. (192310101196)
Pembimbing : dr. Iis Rahmawati, S.Kp., M.Kes.
20
21