Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK INDONESIA


JAKARTA PUSAT

(Studi Kasus Karyawan Outsourcing Bagian Messenger)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan mengelola

sumber daya manusia dengan baik agar berkualitas, inovatif, dan mempunyai kreatifitas

tinggi. Pengelolaan sumber daya manusia dimulai dari proses rekruitmen, training sampai

proses evaluasinya. Pengelolaan sumber daya manusia yang matang harus dimulai dari awal

karena nantinya akan sangat menentukan keberlangsungan perusahaan. Hal tersebut menjadi

tanggung jawab manajemen atau pimpinan perusahaan, karena itu manajemen harus mampu

membuat perencanaan yang matang, menyusun strategi yang efektif serta mampu

mengkoordinasikan semua komponen perusahaan pada umumnya dan sumber daya pada

khususnya (Sutrisno 2009).

Dalam pendekatan organisasi dan manajemen sumber daya manusia, persaingan bisnis

yang meningkat akan memaksa organisasi untuk memasukan masalah kualitas sumber daya

manusia ke dalam strategi pengembangan organisasi. Suatu organisasi atau perusahaan

dituntut untuk bersaing, tidak hanya dalam aspek produktivitas untuk memacu semangat kerja

karyawannya, tetapi juga dalam kemampuannya untuk memberikan pelayanan yang baik

kepada publik serta jasa lainnya yang bermutu. Daya saing suatu organisasi atau perusahaan

akan sangat ditentukan oleh kompetesi mutu sumber daya manusia yang dimilikinya.
Kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada publik sebagai implementasi dari ilmu

pengetahuan dan teknologi menjadi sumber keunggulan kompetitif yang sangat penting.

Tersedianya sumber daya manusia yang profesional dalam suatu organisasi merupakan

sesuatu yang sudah tidak bisa ditawar lagi. Pertimbangan dasarnya yaitu masuknya kita

dalam otonomi daerah, juga meningkatnya tantangan dan tuntutan era globalisasi yang secara

kuantitatif maupun kualitatif kadarnya semakin tinggi.

Tantangan yang dihadapi manajemen saat ini adalah bagaimana caranya agar mencapai

tujuan dan keberlangsuang perusahaan dengan memiliki sumber daya manusia yang

berkualitas. Hal tersebut dipengaruhi oleh kinerja dari sumber daya manusia itu sendiri.

Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan sumber daya manusia dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja

seorang karyawan, salah satunya yaitu disiplin kerja.

Disiplin kerja merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja seorang

karyawan dan juga dapat mempengaruhi keberhasilan dari suatu perusahaan. Displin kerja

dapat juga mendorong gairah kerja dan semangat kerja karyawan untuk mencapai hasil yang

optimal dari tujuan perusahaan. Karyawan yang memiliki disiplin kerja yang bagus, akan

memberikan dampak positif bagi perusahaan dan mengoptimalkan tujuan perusahaan. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rima dan Bambang (2018) yang menyatakan

bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Menurut

Sinambela (2016:332) disiplin juga bermanfaat untuk mendidik karyawan dalam mematuhi

dan mentaati peraturan, prosedur, serta kebijakan yang ada sehingga menghasilkan kinerja

yang baik. Disiplin kerja menjadikan seorang karyawan menjadi bertanggung jawab atas

pekerjaannya dan melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur sehingga pekerjaannya

selesai tepat pada waktunya, namun hasil lain ditunjukkan oleh penelitian Yanti (2014) yang
menyatakan bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Selain disiplin kerja, faktor yang kedua adalah motivasi. Motivasi merupakan dorongan

yang diberikan kepada seorang karyawan, sehingga meningkatkan kinerja karyawan. Dengan

adanya motivasi, akan meningkatkan semangat karyawan untuk melakukan kerja yang akan

berdampak kepada hasil kerja yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu,

bentuk motivasi yang diberikan kepada karyawan yaitu dengan memberikan reward.

Pemberian reward harus dilakukan agar karyawan selalu semangat dalam menjalankan

tugasnya dan merasa tanggung jawab sehingga berdampak kepada kinerja yang baik. Teori

Maslow tentang motivasi yaitu seperti kerucut, manusia akan termotivasi apabila kebutuhan

yang menjadi sasaran hidup terpenuhi dengan baik mulai dari kebutuhan fisiologi sampai

kebutuhan aktualisasi. Dengan adanya pemberian reward tersebut, akan membantu karyawan

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga semangat dalam dalam diri karyawan untuk

bekerja akan selalu ada. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Praticia dan Silvya (2014)

mengungkapkan bahwa, motivasi karja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,

namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2014) yag menyatakan bahwa

motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Faktor ketiga yang memperngaruhi kinerja karyawan diperusahaan yaitu lingkungan kerja.

Lingkungan kerja merupakan kondisi-kondisi material dan psikologis yang ada di

perusahaan. Perusahaan harus menyediakan lingkungan yang memadai seperti lingkungan

fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik,

warna, penerangan yang cukup, maupun musik yang merdu) dan lingkungan non fisik

(suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan antar sesama karyawan,

hubungan antar karyawan dengan pimpinan, serta tempat ibadah). Lingkungan kerja yang

baik dapat mendukung pelaksanaan kerja yang baik juga sehingga karyawan merasa nyaman,
aman, tentram dan damai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sebaliknya,

apabila lingkungan kerja kurang mendukung, akan membuat karyawan menjadi kurang

semangat dan tidak nyaman dalam bekerja. Dari hasil penelitian Nevin (2015)

mengungkapkan bahwa, lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan namun

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Heny (2015) yang menyatakan bahwa

lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Objek yang akan diteliti oleh penulis adalah karyawan outsourcing bagian messenger

Bank Indonesia Kantor Pusat. Bank Indonesia merupakan suatu lembaga negara yang

independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan

Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang diatur dalam undang-undang No.

23/1999 tentang Bank Indonesia dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Pada

dasarnya, Bank Indonesia telah mengelola manajemen dengan baik, termasuk sumberdaya

manusia yang ada didalamnya. Sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Bank Indonesia

merupakan mereka yang terpilih dari sekian banyak orang yang ingin bekerja di Bank Sentral

Republik Indonesia ini. Pimpinan-pimpinan setiap satuan kerja merupakan orang-orang yang

bekerja dengan penuh tanggung jawab dan menyusun rencana-rencana kerja untuk satuan

kerja yang mereka pimpin. Setiap pimpinan satuan kerja mempunyai seorang messenger yang

diambil dari karyawan outsourcing yang dikelola langsung oleh departemen sumberdaya

manusia. Disiplin kerja yang diterapkan berfokus pada tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan oleh karyawan. Karyawan bagian messenger ini memiliki disiplin kerja yang bisa

dikatakan formal seperti memakai seragam pada saat bekerja, tidak boleh memakai sandal

dan harus dalam keadaan rapi serta datang tepat waktu sebelum pimpinan datang. Kedekatan

antara karyawan dengan pimpinannya merupakan sebuah motivasi yang membuat karyawan

melakukan kerja dengan semangat dan terasa nyaman. Lingkungan kerja yang juga
mendukung menjadikan karyawan semangat dalam bekerja bahkan nyaman untuk berlama-

lama dikantor (lembur) namun tetap mengikuti jadwal dari pimpinannya. Apabila semua

dapat dikelola dengan baik, maka akan berdampak juga pada peningkatan kinerja karyawan.

Melihat perasanan sumberdaya manusia yang sangat penting bagi perusahaan, peneliti

tertarik untuk memilih judul “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi, dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Bank Indonesia Jakarta Pusat (Studi Kasus Karyawan

Outsourcing Bagian Messenger).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia?

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia?

3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia?

4. Apakah disiplin kerja, motivasi, dan lingkungan kerja berpengaruh simultan terhadap

kinerja karyawan di Bank Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Menganalisa pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia.

2. Menganalisa pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia.

3. Menganalisa pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia.

4. Menganalisa pengaruh disiplin kerja, motivasi, dan lingkungan kerja secara simultan

terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai