Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN ASKEP GAGAL GINJAL DAN SOAL KASUS

Dosen Pengampu : A. Baequny, Ns., M.Kes

Disusun oleh :

Muhammad Maulana Ikhsan ( P1337421019046 )

2A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI D III KEPERAWATAN TEGAL

Jl. Dewi sartika no.01 rt.001/rw.001 debong kulon,Tegal

2021
1. Latar belakang
Penyakit ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia. Ginjal memiliki
fungsi vital yaitu untuk mengatur volume dan komposisi kimia darah dengan
mengeksresikan zat sisa metabolisme tubuh dan air secara selektif. Jika terjadi gangguan
fungsi pada kedua ginjal maka ginjal akan mengalami kematian dalam waktu 3-4 minggu
(Prince dan Wilson, 2005).
2. Pengertian
Penurunan faal ginjal yang menahun, yang umumnya tidak reversibel dan cukup lanjut
yang merupakan perkembangan payah ginjal progresif dan lambat atau menahun.
3. Gambaran klinis
 Pada penurunan cadangan ginjal, tidak tampak gejala-gejala klinis.
 Pada insufisiensi ginjal, dapat timbul poliuri (peningkatan pengeluaran urine)
karena ginjal tidak mampu memekatkan urine.
 Pada gagal ginjal, pengeluaran urine turun akibat GFR (Glomerular Filtration
Rate) yang sangat rendah. Hal ini menyebabkan peningkatkan beban volume,
ketidakseimbangan elektrolit, asidosis metabolik, azotemia dan uremia.
 Pada penyakit ginjal stadium akhir, terjadi azotemia dan uremia berat. Asidosis
metabolik memburuk, yang secara mencolok merangsang kecepatan pernapasan.
Timbul hipertensi, anemi, osteodistrofi, hiperkalemia, ensefalopati uremik, dan
pruritus (gatal). Dapat terjadi gagal jantung kongestif dan perikarditis. Tanpa
pengobatan terjadi koma dan kematian.
4. Fungsi Utama Ginjal

EKSKRESI NON EKSKRESI

- Mempertahankan osmolalitas - Menghasilkan rennin


plasma - Menghasilkan eritropoitin
- Mempertahankan konsentrasi - Metabolisme vitamin D
elektrolit plasma - Membentuk prostagladin
- Mempertahankan pH plasma
- Mengeksresikan urea, asam urat dan
keratinin.
5. Patofisiologi

Kerusakan permanen unit fungsional ginjal

Penurunan faal ginjal menahun dan progersif

Penumpukan Produk akhir metabolisme

Gagal ginjal
kronik
Dalam Darah Ureum dan
Kreatinin meningkat

GFR dan RBF Menurun Produksi dan masa hidup


Cepat SDM menurun

Sindrom Uremik Kelainan volume cairan &


elektrolit Ketidak-seimbangan asam basa.
Retensi metabolic nitrogen Defisiensi sekresi
ginjal

Biokimiawi Asidosis metabolic Ketidak-


seimbangan kalium . Ketidak-seimbangan
natrium Hipermag-nesemia Azotemia Hiperuri-
kemia

Respirasi Kusmaul Paru-paru


uremik Pneuminitis
6. Pemeriksaan penunjang
o TES KLIREN KREATININ : GFR pada umumnya menurun
o KIMIA DARAH : urea/BUN meningkat, serum kreatinin juga meningkat, dapat
terjadi hipoalbunemia, dislipidemia, hiperfosfatase.
o DARAH LENGKAP : Hb, trombosit, hematokrit, Fe serum dan feritin menurun
sedang lekosit meningkat.
o ANALISA GAS DARAH : penurunan pH, pCO2, HCO3, dan kadang-kadang
terjadi penurunan pO2.
o HAPUSAN DARAH : leukosit meningkat, trombosit menurun dan eritrosit
normokrom normositer.
o PEMERIKSAAN URINE : dapat terjadi hematuri, proteinuri, albuminuri,
bakteriuri.
7. Pemeriksaan radiologis
a. Intravenous Infusion Pyelographi (IVP) : menilai sistem pelviokalises dan ureter.
b. USG : menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, anatomi ureter
proksimal, kandung kemih dan prostat.
c. ROTGENT ABDOMEN : untuk menilai bentuk dan besar ginjal, apakah ada batu
atau obstruksi lain.
d. EKG : untuk mengetahui kemungkinan hipertropi ventrikel kiri dan kanan, tanda-
tanda perikarditis, disritmia, gangguan elektrolit.
8. Pemeriksaan neurologis
- Tingkat kesadaran dapat apatis sampai dengan keadaan koma. Hal ini terjadi karena
keadaan azotemia/toksik uremia yang menyebar ke otak.
9. Stadium Gagal Ginjal Kronik
a) Penurunan cadangan ginjal (GFR turun 50 %)
b) Insufisiensi ginjal (GFR turun 20-35 %)
c) Gagal ginjal (20 % normal)
d) Penyakit ginjal stadium akhir (5 % dari normal)
10. Penatalaksanaan
A. Pada penurunan cadangan ginjal dan insufisiensi ginjal, tujuan penatalaksanaan
adalah memperlambat kerusakan nefron lebih lanjut, terutama dengan retriksi
protein dan obat-obat antihipertensi.
B. Pada gagal ginjal, terapi ditujukan untuk mengoreksi ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit.
C. Pada penyakit ginjal tahap akhir, terapi berupa dialisis atau tranplantasi ginjal.
D. Pada semua stadium pencegahan infeksi perlu dilakukan

ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. Kebutaan pada mata akibat dampak dari adanya hipertensi
2. Pengecapan rasa menurun karena adanya stomatitis, ginggivitis, parotis akibat
dari iritasi amonia.
3. Sensasi kulit menurun karena:
a. Kulit kering dan besisik sebagai manifestasi dari tubuh yang banyak
kehilangan protein,
b. uremic frost terjadi oleh karena kadar urea dalam darah sangat tinggi,
sehingga bagian kulit yang berkeringat timbul kristal-kristal halus
berwarna putih,
c. Adanya odema akibat dari adanya retensi air dan natrium dampak dari
penurunan GFR oleh kerusakan glomerolus selain itu karena
hipoalbuminemia yang dapat menimbulkan penurunan tekanan osmotik,
sehingga cairan masuk ke ruang interstisium.
2. Nursing problem
 BASED ON THE CLIENTS’ CLINICAL PATHWAY
1. Fluid and electrolyte imbalance
2. Pain
3. Anxiety
4. Urine Incontinence
5. Bleeding
6. Hyperthermia
7. Fatigue
8. Ineffective Airway Clearance
9. Decreased Cardiac Output
10. Activity Intolerance
11. Impaired Skin Integrity
12. Fear
13. Sexual Dysfunction
14. Ineffective Therapeutic Regimen Management
15. Lack of knowledge
16. Risk of infection
3. Rencana asuhan keperawatan
1. Kelebihan Vol. Cairan
Tujuan : mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan
a. Kaji status cairan
b. Batasi masukan cairan
c. Catat keseimbangan cairan
d. Jelaskan pd pasien dan klg rasional pembatasan cairan
e. Bantu pasien dlm menghadapi ketidaknyaman akibat pembatasan cairan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan : mempertahankan masukan nutrisi yg adekuat
 Kaji status nutrisi
 Kaji pola diet pasien
 Kaji adanya : anoreksi, mual muntah, stomatitis
 Menyediakan mak kesukaan pasien dlm batas” diet
3. Kurang pengetahuan ttg kondisi dari program terapi
 Kaji pemahaman mengenai penyebab GG, konsekuensi dan penangannya
 Sediakan informasi baik tertulis maupun lisan mengenai : fungsi kegagalan renal,
pembatasan dan diet, medikasi, melaporkan masalah, tanda dan gejala, jadual
tindak lanjut dan pilihan
4. Perawatan diri dirumah
- Berikan penyuluhan berkelanjutan
- Ajarkan pasien dan keluarga ttg mslh yg harus dilaporkan
- Berikan penjelasan ttg medikasi
- Berikan konsul nutritional
- Pantau kemajuan pasien dan kepatuhan terhadap regimen penatalaksanaan
5 SOAL STUDY

1. Seorang wanita, 30 tahun, berat badan 60 kg, dengan keluhan sesak dan muntah. Tekanan
darah 160/100 mmHg, frekwensi nafas 28 kali/menit. Edema kedua kaki, didapatkan rales pada
kedua basal paru. Pemeriksaan darah : kadar hemoglobin 7,3 g/dl,MCV dan MCHC normal,
ureum 421 mg/dl, kreatinin 32 mg/dl. Pemeriksaan ultrasonografi didapatkan ukuran kedua
ginjal mengecil, densitas cortex meningkat, batas medulla cortex kabur. Diagnosis fungsional
ginjal untuk pasien tersebut adalah :

A. Chronic kidney disease stage 5

B. Chronic kidney disease stage 2

C. Acute Renal Failure

D. Nephrotic Syndrome

E. Sindroma nefritik akut

2. Seorang laki-laki 10 tahun mengeluh air kencingnya berwarna gelap dan wajahnya sembab.
Penderita mengeluh nyeri waktu menelan, demam serta tenggorokkan terasa sakit 2 minggu yang
lalu, tapi sekarang semua gejala tersebut 1sudah hilang. Dari hasil pemeriksaan fisik sekarang
tekanan darahnya meningkat 150/90, oedem di wajah dan kaki. Dari hasil pemeriksaan kimia
darah,terjadi peningkatan kreatinin dan urea darah serta penurunan albumin plasma. Pada
pemeriksaan urine didapatkan proteinuria dan gross hematuria. Berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik serta laboratorium tersebut, pasien patut diduga menderita :

A. Glomerulonephritis

B. Nekrosis tubuler akut

C. Uretritis akut

D. Sistitis akut

E. Appendisitis
3. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang dengan keluhan buang air kecil kurang. Ia
mempunyai riwayat diare dan muntah-muntah sekitar 3 hari yang lalu. Ayahnya kemudian
mempuasakan anak ini dari makan dan minum. Hari ini anaknyaminum air lebih dari 7 L, tetapi
urinnya tetap sedikit. Diagnosis keadaan ini adalah....

a. gagal ginjal akut

b. gagal ginjal kronik

c. gagal ginjal akut onkronik

d. glomerulonefritis akut

e. glomerulonefritis

4. Seorang perempuan dengan usia 70 tahun, dirawat dirumah sakit dan di diagnosa gagal ginjal
kronik. Hasil pemeriksaan fisik yaitu : pasien tampak sesak, posisi semi fowler, bunyi nafas
ronchi dan terdapat edema anasarca. Urine output selama 24 jam adalah 300CC dan BB = 50 kg.
berapakah jumlah maksimal cairan yang diberikan kepada pasien tersebut selama 24 jam ?

a. 300 cc

b. 500 cc

c. 800 cc

d. 1000 cc

e. 2000 cc

5. Seorang laki-laki 32 tahun, di rawat di ruang ICU RSUD ulin banjarmasin, dari hasil diagnosa
medis pasien mengalami gagal ginjal kronik, kesadaran klien coma, tampak acites pada
abdomen, urine Bag 400 cc/24jam. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah :

a. pengkajian status kesadaran

b. pengkajian abdomen

c. pembatasan jumlah cairan


d. penghitungan input dan output cairan

e. kaji karakteristik urin

Anda mungkin juga menyukai