Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN PELAKSANAAN

KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN PERLINDUNGAN LINKUNGAN ( HSE )

PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk.

1. Tujuan :

Prosedur ini disusun dengan tujuan untuk memastikan agar komitmen manajemen PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk dalam hal
penerapan kesehatan , keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan (HSE) bisa terlaksana berkelanjutan.

2. Sasaran :
Sasaran yang dituju dalam penerapan kesehatan , keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan (HSE) adalah:
2.1 Menghindari adanya kecelakaan kerja
2.2 Menyediakan lingkungan kerja yang sehat
2.3 Menghindari terjadinya efek negative terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas perusahaan.

3. Acuan :
3.1 Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
3.2 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
3.3 PERMENAKER No. : PER.04/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3.4 Health, Safety and Environment Management System PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk.

4. STRUKTUR ORGANISASI HSE


Struktur Organisasi Health, Safety and Environment (HSE) Management System PT.
PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk

HEALT, SAFETY AND ENVIRONMENT POLICY


PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk.

PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk. didirikan sebagai produsen velg alumunium alloy bermutu tinggi sesuai standar internasional.

Manajemen dan seluruh karyawan berkomitmen melakukan pengendalian resiko yang berkaitan dalam pencegahan dan pengurangan
tingkat kecelakaan kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman dan sehat, melalui ;
 Peningkatan efektifitas dan kinerja
 Pengelolaan dan penerapan HSE dalam setiap kegiatan operasioanal

Sidoarjo, Oktober 2013


Basuki Kurniawan
Direktur

DAFTAR ISI
B. Pedoman Pelaksanaan Health, Safety and Environment (HSE)
B1. Ruang lingkup
Mencakup kegiatan HSE di seluruh area perusahaan.

B.2 Penanggung jawab


HSE Manager untuk pelaksanaan HSE di seluruh area perusahaan
HSE Supervisor untuk pelaksanaan kerja lapangan di departemen produksi dan
departemen terkait.

B3 Tugas dan kewenangan


B.3.1 HSE Manager

B.3.1.1 Merekomendasi perubahan kebijakan dan membuat program dan garis acuan untuk memastikan
pelaksanaan kebijakan management PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk. Di bidang kesehatan,
keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan terlaksana berkelanjutan.

B.3.1.2 Bertanggung jawab atas pelaksanaan HSE di seluruh area perusahaan

B.3.2 Direktur
B. 3.2.1 Menetapkan Health, Safety and Environment Policy (HSE Policy)
B.3.2.2 Memberikan dukungan agar pelaksanaan HSE dapat diterapkan dan berjalan berkelanjutan

B.3.3. Tugas dan kewenangan di area kantor


B.3.3.1 Personal
Setiap karyawan bertanggung jawab untuk melindungi dirinya masing-masing agar dapat melaksanakan aktifitas kerja secara
aman.
Setiap karyawan Berkewajiban menjaga kebersihan dan menjaga lingkungan di sekitarnya
Melaporkan langsung setiap kejadian kecelakaan dan insiden yang terjadi kepada atasannya.

B.3.3.2 Floor warden


Masing-masing floor warden bertanggung jawab pelaksanaan program HSE dilingkungan kantor atas hal-hal sebagai berikut
:
- Mengontrol dan memelihara isi dan perlengkapan kotak P3K
- Melaporkan kecelakaan yang terjadi di area yang bersangkutan kepada safety officier
- Melaporkan kepada safety officier bilamana ditemukan potensi bahaya yang akan terjadi
- Memeriksa dan mengontrol alat pemadam kebakaran
- Memberi pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan
- Mengevakuasi karyawan bila terjadi keadaan darurat

B.3.3.3 Safety officier


Bertanggung jawab terhadap terlaksananya program HSE dilingkungan kantor, dan berperan aktif dalam pengembangan HSE
agar lebih baik.
B.3.4 Tugas dan kewenangan di Area Produksi / Pabrik
B.3.4.1.Personal
Setiap karyawan bertanggung jawab untuk melindungi dirinya masing-masing agar dapat melaksanakan aktifitas kerja secara
aman.
Setiap karyawan Berkewajiban menjaga kebersihan dan menjaga lingkungan di sekitarnya
Melaporkan langsung setiap kejadian kecelakaan dan insiden yang terjadi kepada atasannya.
B 3.4.2 Safety man
Masing-masing safety man bertanggung jawab pelaksanaan program HSE di lapangan kerja atas
hal-hal sebagai berikut :
- Mengambil tindakan awal dalam keadaan darurat baik kecelakaan kerja atau kerusakan pada
peralatan kerja.
- Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan keselamatan kerja dan memberikan
pengarahan-pengarahan mengenai kebersihan dan keselamatan kerja dimasing-masing
lingkungan pekerjaan dan penggunaan alat-alat keselamatan kerja yang tepat.
- Mengidentifikasi potensi bahaya
- Menginformasikan kepada HSE supervisor jika menemukan kecelakaan
- Mengontrol dan memelihara isi dan perlengkapan kotak P3K

B.3.4.3 HSE Supervisor


Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kebijakan dan program keselamatan kerja , kesehatan kerja di area produksi/ di lapangan
kerja
 Mengadakan rapat keselamatan kerja secara berkala mengenai implementasi HSE.
 Membuat laporan statistic keselamatan kerja
 Memantau secara berkala penggunaan PPE ( Personal protective Equipment ) yang sudah kadaluwarsa serta membuat
laporan penyerahan PPE secara berkala.
 Melakukan investigasi kecelakaan/insiden ( bila terjadi )

B.3.4.4 Manager Departemen


Mempunyai tanggung jawab menyeluruh terhadap implementasi HSE di lingkungan kerjanya., yaitu melalui :

 Mensosialisasikan kebijakan kesehatan, keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan (HSE Policy) dilingkungan
kerjanya
 Bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan kerja semua karyawan dan asset perusahaan serta perlindungan
lingkungan di area kerjanya
 Menanamkan pengetahuan dan kesadaran kerja pada semua personel mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
 Memastikan semua personel memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk menjalankan HSE
 Melaporkan kinerja pelaksanaan HSE di departemennya secara berkala kepada HSE Manager

B.4 Definisi
B.4.1 Floor warden.
Petugas keselamatan yang ditunjuk di masing-masing area kantor
B.4.2 P3K
Pertolongan pertama pada kecelakaan yang diberikan terhadap korban yang mengalami luka ringan.
B.4.3 Keadaan Darurat
Suatu keadaan yang dapat membahayakan jasmani dan rohani , kerugian property dan lingkungan
B.4.4 Kecelakaan
Suatu kejadian yang mengakibatkan cidera terhadap manusia, kerusakan terhadap property dan lingkungan
B.4.5 Safety Meeting
Rapat/pertemuan yang membahas keselamatan kerja
B.4.6 Lapangan
Adalah area untuk melaksanakan proses pembuatan produk / fabrikasi dan sarana pendukungnya.
B.4.7 Manager Departemen Area Produksi
Personel yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kerja pada area produksi dan pendukungnya.
B.4.8 HSE Supervisor
Personel yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan HSE ( kesehatan, keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan ) di area
produksi dan pendukungnya.

B.4.9 Safety Man


Personel yang berhubungan langsung dengan pekerja, memberi petunjuk keselamatan kerja dan mengontrol semua peralatan
keselamatan dan perizinan yang wajib dipergunakan..
B.4.10 Tool Box Meeting
Breefing keselamatan kerja yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai dengan topik yang berkaitan dengan pengamanan peralatan
kerja dan keselamatan tenaga kerja.
B.4.11 Personal Protective Equipment (PPE)
Alat pelindung diri yang wajib dipergunakan di setiap area produksi dan pendukungnya guna melindungi diri dari cidera yang dapat
disebabkan karena kecelakaan.

B.5 Hal-hal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan HSE


B.5.1 Pelaksanaan HSE di area kantor
B.5.1.1 Mensosialisasikan / mengkomunikasikan HSE policy dan prosedur keadaan darurat. HSE Manager/safety officier wajib untuk
mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan perihal HSE Policy dan prosedur keadaan darurat ( prosedur penanganan bahaya
kebakaran dan prosedur penanganan kecelakaan kerja)
B.5.1.2 Menunjuk floor warden
Manajemen menunjuk floor warden untuk menangani kejadian atau permasalahan yang berkaitan dengan HSE di area kantor/staff
yang diperkuat dengan surat penunjukan.
B.5.1.3 Membuat laporan statistic keselamatan kerja.
Safety Officier berkewajiban membuat laporan statistic kecelakaan kerja untuk seluruh area perusahan. HSE Manager akan
mengevaluasi data tersebut dan membahasnya dalam rapat tinjauan management keselamatan kerja untuk mengukur sejauh mana
kinerja HSE di setiap aktivitas kerja PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk.
B.5.1.4 Melaporkan kejadian kecelakaan kerja
Floor warden / Safety officier wajib membuat laporan kepada HSE Manager mengenai kecelakaan kerja yang terjadi.
B.5.1.5 Mengadakan investigasi kecelakaan kerja
Safety Officier menyelidiki dan membuatkan laporan atas kecelakaan yang terjadi.
B.5.1.6 Rapat/ Pertemuan yang membahas keselamatan kerja ( Safety Meeting)
Rapat keselamatan kerja dilaksanakan setiap 3 bulan oleh HSE Manager untuk mendapatkan gambaran dari pelaksanaan HSE
diseluruh area kerja PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk. Berbagai masalah dan informasi mengenai keselamatan, kesehatan kerja
dan perlindungan lingkungan dapat dibicarakan disini. Rapat keselamatan kerja juga bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan
system manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan perlindungan lingkungan yang dijalankan diseluruh area PT. Prima Alloy Steel
Universal Tbk.
B.5.1.7 Mengadakan pelatihan/ orientasi penjelasan nengenai HSE kepada karyawan baru
Setiap karyawan baru diwajibkan mendapatkan penjelasan tentang kebijakan HSE perusahaan dan diharuskan untuk mengikuti
prosedur dan peraturan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan kesehatan, keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan.
Materi pelatihan meliputi:
- sosialisasi kebijakan HSE
- struktur organisasi HSE dan tanggung jawab setiap personel
- prosedur penanganan keadaan darurat
- peraturan-peraturan perusahaan berkaitan dengan penempatan karyawan tersebut yang berhubungan dengan kesehatan, keselamatan
kerja dan perlindungan lingkungan seperti perlindungan diri, identifikasi bahaya dan resiko dan lain sebagainya.

B.5.1.8 Mengadakan pelatihan HSE secara berkala pada seluruh karyawan


PT. Prima Alloy Steel Universal menyadari bahwa pelatihan dibidang keselamatan, kesehatan kerja dan perlindungan lingkungan ini
sangat penting dan diharapkan dapat menjadi bagian dari perkembangan karir karyawan tersebut. HSE Manager akan membantu dan
memberikan saran kepada pihak manajemen akan kebutuhan pelatihan HSE bagi seluruh karyawan. Pelatihan dilakukan secara
berkala agar pelaksanaan HSE berjalan secara berkelanjutan.
B.5.1.9 Menyediakan sarana kesehatan kerja (Industrial Hygiene )
Kebersihan adalah dasar dari cara bekerjka yang aman dan sehat. Beberapa factor di bawah ini juga harus dijalankan berkaitan dengan
kebersihan lingkungan kerja, yaitu :
- Merokok hanya diperkenankan di tempat yang telah ditetapkan
- Untuk keperluan minum bagi karyawan, hanya diperbolehkan menggunakan air yang higeinis.
- Ventilasi udara dan penerangan yang cukup
- Perawatan air conditioner (AC) harus diperhatikan untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
- Sarana obat-obatan (kotak P3K) harus tersedia disetiap departemen area kerja. Ketersediaan dan
kelengkapannya harus dikontrol secara berkala.

B.5.1.10 Menetapkan kebijakan perlindungan lingkungan ( Environmental Protection )


Sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam hal perlindungan lingkungan, PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk. Telah
menetapkan beberapa kebijakan sebagai berikut :
B.5.1.10.1 Sistem manajemen pengelolaan limbah
Sampah harus dibuang dalam tempat sampah yang disediakan sesuai dengan kode warna. Sampah makanan hanya boleh dibuang ke
dalam tempat sampah makanan dan tidak boleh berada selama lebih dari 24 jam di tempat sampah. Pemberian kode warna tempat
sampah sebagai berikut :
- Warna Hijau : untuk sampah organic ( makanan , dedaunan, kertas , dll )
- Warna Kuning : untuk sampah anorganik ( plastic, mika , kaca , dll )
- Warna Merah : untuk sampah yang mengandung bahan berbahaya

B.5.1.10.2 Penghematan sumber daya alam


Melakukan usaha-usaha penghematan sumber daya alam dengan cara penghematan terhadap pemakaian air , listrik dan gas
.
B.5.2 Pelaksanaan HSE di area kerja produksi/ lapangan
B.5.2.1 Mengadakan rapat penjelasan umum HSE
Manajer Departemen bersama HSE Supervisor mengadakan rapat penjelasan secara umum HSE (General Induction) yang
dilaksanakan sebelum aktivitas pekerjaan lapangan dimulai. Rapat penjelasan umum ini dihadiri oleh seluruh karyawan terkait yang
akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
- Sosialisasi kebijakan HSE PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk
- Struktur organisasi HSE dan tanggung jawab masing-masing personel
- Prosedur penanganan masalah bila terjadi keadaan darurat
- Harus dijelaskan bahaya dan resiko yang mungkin dapat terjadi selama melaksanakan pekerjaan di
lapangan. Salah satunya adalah mensosialisasikan penggunaan PPE ( alat pelindung diri) yang dibutuhkan
selama melakukan pekerjaan dilapangan.

B.5.2.2 Menyediakan Personal Protective Equipment (PPE)


Merupakan kewajiban setiap karyawan untuk memakai peralatan pelindung pribadi sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, sehingga
karyawan dapat melindungi diri dari resiko yang mungkin terjadi, Jenis-jenis peralatan pelindung diri adalah sebagai berikut :
a) Topi pelindung ( safety helmet)
b) Sepatu pengaman (safety shoes)
c) Pelindung mata ( safety googles, safety glasses ) dan wajah (mask), harus digunakan saat tugas yang
pekerjaannya membutuhkan alat pengaman tersebut.
d) Pelindung telinga (ear plug) untuk karyawan yang bekerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dB
e) Alat pelindung jatuh (safetry belt) untuk karyawan yang bekerja pada ketinggian
f) Pakaian pelindung (workvest, dll) disesuaikan dengan tempat dan resiko pekerjaan yang dilakukan

B.5.2.3 Mensosialisasikan Prosedur Keadaan Darurat


HSE Supervisor wajib untuk mensosialisasikan kepada seluruh karyawan di lapangan perihal prosedur-prosedur keadaan darurat,
yaitu prosedur keadaan darurat untuk bahaya kebakaran , prosedur keadaan darurat untuk kasus sakit atau kecelakaan kerja.
B.5.2.4 Melaksanakan inspeksi HSE
HSE Supervisor menginspeksi keselamatan secara berkala untuk memastikan terlaksananya system manajemen HSE pada lapangan
kerja yang dipimpinnya.
B.5.2.5 HSE Supervisor berkewajiban membuat laporan statistic kecelakaan bulanan untuk lingkungan kerja lapangan.
B.5.2.6 Membuat laporan terjadinya kecelakaan kerja
HSE Supervisor/ Safety Man wajib membuat laporan kecelakaan yang terjadi.

B.5.2.7 Mengadakan investigasi kecelakaan kerja


HSE Supervisor menyelidiki atas kecelakaan yang terjadi
B.5.2.8 Mengadakan rapat keselamatan (Safety Meeting)
Rapat keselamatan harus dilakukan secara berkala dan HSE Supervisor bertanggung jawab untuk melaksanakan rapat keselamatan
tersebut. Rapat membahas masalah yang menyangkut masalah HSE.
B.5.2.9 Kesehatan kerja
a) Perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan sarana lingkungan kerja yang sehat
b) Perusahaan wajib menyediakan sarana obat-obatan (P3K)
B.5.2.10 Menetapkan kebijakan perlindungan lingkungan
Kebijakan perusahaan dalam perlindungan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :
a) Melarang membuang limbah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
b) Penghematan penggunaan energi melalui penghematan pemakaian air dan sumber listrik.

B.5.2.11 Membuat laporan bulanan HSE


HSE Supervisor wajib membuat laporan bulanan mengenai seluruh kegiatan HSE yang akan dilaporkan kepada HSE Manager.

Anda mungkin juga menyukai