Anda di halaman 1dari 8

Vol. 17, No.

1, April 2017 p-ISSN: 1411 – 3411


e-ISSN: 2549 – 9815

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN


SOFTWARE EKTS PADA MATA PELAJARAN PENGENDALI
ELEKTROMAGNETIK

IMPROVEMENT OF STUDENT LEARNING OUTCOME


USING THE EKTS SOFTWARE ON ELECTROMAGNETIC CONTROL
COURSE
Hansi Effendi1*, Hastuti1, Sugih Ganesha2
1
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
2
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
*
e-mail: hansieffendi@gmail.com

Abstrak— Penelitian ini bertujan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dalam menerapkan software
Elektrik Kumanda Teknikleri Simulatoru (EKTS) pada mata pelajaran pengendali elektromagnetik Kelas XII
TITL SMKN 1 Batipuh. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain one group pretest-
posttets. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII TITL SMKN 1 Batipuh. Data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan Gain Score. Dalam penelitian ini rata – rata pretest adalah 67,08 dan rata – rata nilai
posttest adalah 85. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dengan rata – rata
0,555 kategori sedang.

Kata Kunci : Software EKTS, Hasil Belajar, Pengendali Elektromagnetik

Abstract— Abstract— This study aims to investigate the improvement of student learning outcomes applying
Elektrik Kumanda Teknikleri Simulatoru (EKTS) software on Electromagnetic Control in class XII TITL SMKN
1 Batipuh. The design is quasi-experimental design with one group pretest-posttets design . The subjects were
students of class XII TITL N 1 Batipuh. The data were analyzed using gain score. The result showed that the
averages score of pretest is 67.08, and the averages score of posttest is 85. These results indicate that there are
an increase in learning outcomes with the averages 0.555 which is categorized as medium improvement.

Keywords : EKTS Software, Student Learning Outcome, Electromagnetic Control Course

Copyright © 2017 INVOTEK. All rights reserved

1. PENDAHULUAN dapat meminimalisir kesalahan pada saat


praktikum.
Mata pelajaran pengendali elektromagnetik Proses pembelajaran membutuhkan alat
adalah adalah mata pelajaran praktek, dan yang dapat menampilkan software dengan baik.
diperlukan pemahaman terhadap rangkaian. Ketersediaan fasilitas pembelajaran di SMKN 1
Dengan demikian, diperlukan software yang Batipuh sudah cukup lengkap, hanya saja
berguna untuk membantu menjelaskan materi pemanfaatan fasilitas tersebut seperti LCD
pembelajaran. Penggunaan perangkat lunak Proyektor, Trainer PLC, Trainer Kontaktor dan
(software) dapat membantu siswa dalam lain-lain kurang dioptimalkan oleh guru mata
pembelajaran. Perangkat lunak yang digunakan pelajaran dalam proses pembelajaran.
merupakan perangkat lunak yang berfungsi Hasil belajar dan kemampuan siswa
sebagai simulator. Penggunaan software yang dalam mata pelajaran pengendali
berfungsi sebagai simulator ini diharapkan elektromagnetik di SMK 1 Batipuh masih

89
p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

belum sesuai dengan yang diharapkan, masih


banyak siswa yang nilainya belum tuntas pada 2. TINJAUAN PUSTAKA
mata pelajaran tersebut, yang nilainya tidak
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum Belajar dan mengajar merupakan dua kata
(KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak yang saling berkait dan tidak dapat dipisahkan
sekolah yaitu 75 untuk kelas XII. Siswa yang satu sama lain. Kedua istilah ini menyatakan
mendapatkan nilai 75 dikategorikan tuntas adanya dua proses atau kegiatan, yaitu proses
sedangkan siswa yang nilainya kurang dari 75 kegiatan belajar dan proses kegiatan mengajar.
dikategorikan belum tuntas. Kedua proses tersebut seolah-olah tidak dapat
Hasil belajar siswa yang rendah pada terpisah satu sama lain, adanya anggapan
mata pelajaran pengendali elektromagnetik juga bahwa kalau ada proses belajar tentulah ada
disebabkan oleh siswa itu sendiri, berdasarkan proses mengajar. Oleh karena itu, perlu adanya
informasi yang didapatkan dari guru mata perubahan tingkah laku baik perubahan yang
pelajaran pengendali elektromagnetik bahwa menyangkut keilmuan dan pengetahuan
adanya sifat malas siswa dalam belajar yang (kognitif) dan kelakuan, keterampilan
terlihat dari masih adanya siswa yang tidak (psikomotor) maupun yang menyangkut
membawa buku penunjang pelajaran pada saat kepribadian atau sikap (afektif). Belajar
jam pelajaran pengendali elektromagnetik, merupakan suatu proses yang dilakukan
sehingga siswa tidak mempunyai referensi seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
mengakibatkan kurangnya pengetahuan dan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
kemampuan siswa pada mata pelajaran tersebut. interaksi dengan lingkungannya [5]. Ahli lain
Jika kondisi ini dibiarkan, mengakibatkan menyatakan menyatakan “belajar bukan suatu
makin lama hasil belajar siswa akan semakin tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk
rendah,dan akan memperburuk kualitas mencapai tujuan [3]. Sementara itu, [8]
pendidikan. Perlu adanya alat bantu menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses
pembelajaran yang dapat membantu siswa aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi
dalam mensimulasikan apa yang akan dengan lingkungannya sehingga menghasilkan
dikerjakannya, dan siswa dapat lebih tertarik perubahan tingkah laku yang bersifat positif
untuk belajar dan memahami pelajaran lebih baik perubahan dalam aspek pengetahuan,
cepat dan mendalam. Hal ini dapat mengatasi sikap, maupun psikomotor. Menurut pandangan
rendahnya hasil belajar siswa dan dapat dan teori konstruktivisme [5], belajar
meningkatkan hasil belajar siswa. merupakan proses aktif dari si subjek belajar
Melalui penggunaan software EKTS ini, untuk merekonstruksi makna, sesuatu entah itu
guru lebih mudah dalam menyampaikan teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan
materi pelajaran kepada siswa. Mata lain-lain. Jadi belajar merupakan kegiatan yang
pelajaran Pengendali Elektromagnetik dapat aktif dimana si subyek belajar membangun
disimulasikan dengan software EKTS, sendiri pengetahuannya dan mencari sendiri
sehingga materi lebih jelas dan mudah makna dari sesuatu yang mereka pelajari.
dimengerti. Siswa diharapkan dapat Belajar adalah suatu aktifitas yang mempunyai
memahami mata pelajaran pengendali tujuan. Tujuan belajar adalah untuk perubahan
elektromagnetik serta dapat meningkatkan pengetahuan seseorang dari yang tidak mengerti
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menjadi mengerti. Dengan adanya kegiatan
pengendali elektromagnetik. Dengan belajar mengajar seseorang akan mengalami
demikian, penelitian ini bertujuan untuk perubahan baik dari segi fisik atau psikologi.
meningkatan hasil belajar siswa melalui Sehingga yang sebelumnya masih minim
penggunaan software EKTS pada mata dengan pengetahuan setelah masuk sekolah
pelajaran Pengendali Elektromagnetik pada semakin matang dan dewasa menerima
kompetensi dasar Mengoperasikan Mesin berbagai pengetahuan yang diberikan.
Produksi dengan Pengendali Berdasarkan pengertian - pengertian diatas
Elektromagnetik kelas XII TITL di SMK N 1 dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
Batipuh pada semester genap tahun ajaran proses aktifitas yang bertujuan untuk mencapai
2015/2016.

90 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 1, April 2017:x-x
p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

tujuan pembelajaran yang menghasilkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional


perubahan tingkah laku yang bersifat positif. No. 20 Tahun 2003 : Pendidikan nasional
Hasil belajar merupakan tujuan akhir bertujuan mengembangkan kemampuan untuk
dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di membentuk watak serta peradaban bangsa yang
sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan bermanfaat dalam rangka mencerdaskan
melalui usaha sadar yang dilakukan secara kehidupan bangsa, bertujuan untuk
sistematis mengarah kepada perubahan yang mengembangkan potensi peserta didik agar
positif yang kemudian disebut dengan proses menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
belajar. Akhir dari proses belajar adalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
belajar siswa di kelas terkumpul dalam dan menjadi warga Negara yang demokratis
himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil serta bertanggung jawab.
belajar tersebut merupakan hasil dari suatu Pada kegiatan pengajaran guru dituntut
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. untuk kreatif dalam melaksanakan proses
Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan pembelajaran agar seluruh siswa dapat belajar
proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi dengan aktif dalam mengembangkan segala
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya kemampuan baik kognitif, afektif dan
penggal dan puncak proses belajar [1]. Hasil psikomotor sehingga segala potensi yang
belajar merupakan tolak ukur yang digunakan dimiliki menjadi optimal. Suatu pengajaran
untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa yang baik adalah apabila proses pengajaran
dalam memahami konsep dalam belajar. Hasil itu menggunakan waktu yang cukup
belajar dapat diartikan sebagai perolehan dari sekaligus dapat membuahkan hasil. Ada dua
proses pembelajaran. Hasil belajar adalah
aspek yang paling menonjol dalam suatu
tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak
pembelajaran yaitu metode pengajaran dan
tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru,
media pengajaran [3]. Metode pengajaran
perubahan dalam sikap, keterampilan,
adalah metode yang digunakan oleh guru dalam
menghargai perkembangan sifat-sifat sosial,
menyampaikan materi pelajaran dan media
emosional dan pertumbuhan jasmani [4].
pelajaran sebagai alat bantú mengajar guru
Berdasarkan pengertian – pengertian hasil
dalam pembelajaran tersebut. Kedua aspek ini
belajar menurut beberapa para ahli tersebut,
akan saling menunjang dalam pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
yang efektif.
bagian akhir dari proses pembelajaran yang
Proses pembelajaran harus
mengubah tingkah laku seseorang dari tidak
mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya
mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar dapat
adalah tujuan pengajaran, bahan pengajaran,
berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah
metode mengajar dan tersedianya alat yang
siswa tersebut mengalami proses pembelajaran.
dibutuhkan. Jika guru menggunakan alat bantú
Pendidikan pada hakekatnya merupakan
dalam proses pembelajaran, namun fasilitas
suatu upaya mewariskan nilai yang akan
yang dimiliki sekolah belum mencukupi maka
menjadi penolong dan penentu umat manusia
penggunaan alat bantu dengan metode
dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus
pembelajaran tersebut belum tentu memberikan
untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat
hasil yang baik. Dari keterangan tersebut dapat
manusia. Tanpa pendidikan, manusia sekarang
dipahami bahwa penggunaan alat bantú
tidak berbeda dengan generasi manusia masa
pembelajaran memegang peranan yang cukup
lampau, yang sangat tertinggal baik kualitas
penting dalam suatu pembelajaran.
kehidupan maupun proses-proses
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri
pemberdayannya. Secara ekstrim bahkan dapat
1 Batipuh merupakan salah satu sekolah negeri
dikatakan bahwa, maju mundurnya, baik
yang berada di Batipuh yang beralamat di Jl.
buruknya peradaban masyarakat suatu bangsa,
Raya Padang Panjang – Solok KM 6,5 Batipuh
akan ditentukan oleh kualitas pendidikan yang
Kabupaten Tanah Datar. Mata Pelajaran
ada pada negara yang bersangkutan. Sesuai
Pengendali Elektromagnetik merupakan
dengan hakekat pendidikan yaitu sebagai proses
pelajaran yang dipelajari di SMK jurusan
pembudayaan untuk membentuk manusia
seutuhnya sebagaimana terdapat dalam

Peningkatan Hasil Belajar Siswa .....(Hansi E et al.) 91


p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang tidak sesuai dengan sistem pengoperasian
berorientasi pada pembelajaran praktikum. elektromagnetik pada Pembelajaran
Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan Mengoperasikan Sistem Pengendali
dengan meningkatkan keterampilan guru dan Elektromagnetik di SMK N 1 Batipuh. Salah
peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran, satu software yang diyakini dapat membantu
guru bisa menerapkan software yang berguna siswa dalam memahami sistem pengoperasian
sebagai alat bantu pembelajaran yang lebih pengendali elektromagnetik yaitu EKTS. Pada
menjelaskan tentang materi yang diajarkan, permasalahan ini software EKTS akan
seperti dengan menggunakan software Elektrik digunakan sebagai bentuk simulasi yang
Kumanda Teknikleri Simulatoru (EKTS). EKTS nantinya akan digunakan dalam meningkatkan
merupakan software simulator yang dapat hasil belajar siswa pada kompetensi
digunakan untuk merancang sistem mengoperasikan sistem pengendali
elektromekanik yang menggunakan relay, relay elektromagnetik di SMK N 1 Batipuh.
waktu tombol, motor, switch, dan beberapa Beberapa alasan menggunakan software
sistem mekanik dasar. Penggunaan simulator ini EKTS untuk meningkatkan hasil belajar
bertujuan untuk mensimulasikan dasar-dasar siswa pada kompetensi mengoperasikan
sistem elektromekanik, karena EKTS memiliki sistem pengendali elektromagnetik antara
fitur yang berguna untuk mengkoreksi lain:
kesalahan apabila ada kesalahan dalam
pemasangan alat.
1) Peralatan yang digunakan pada sistem
Selain metode pembelajaran yang menarik, operasi pengendalian elektromagnetik
guru juga memerlukan suatu alat bantu hampir menyerupai simbol yang ada pada
pembelajaran yang menggambarkan kepada simulator software EKTS .
siswa tentang pengendali elektromagnetik 2) Pengoperasian yang masih tergolong
dalam kegiatan pembelajaran untuk pada sistem semiotomatis membuat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada software ini masih mudah untuk
jurnal ini menggunakan software EKTS untuk meyamakan sistem operasi elektormagnetik
menunjang pembelajaran pengendalian yang ada di sekolah SMK N 1 Batipuh.
elektromagnetik. 3) Perintah program yang dapat
Pembelajaran berbasis komputer dengan memberikan indikator sehingga pengguna
menggunakan software simulasi yang dapat dapat lebih mudah dalam memahami sistem
menyamai proses yang terjadi di dunia kerja dan troubleshooting (permasalahan).
nyata sudah banyak ditemukan. EKTS (ElektriKumanda Teknileri
Pembelajaran berbasis komputer dapat Simulatoru) merupakan salah satu simulator
membantu guru untuk memberikan yang digunakan untuk mendesain dan
pemahaman kepada siswa. Konsep menganalisa suatu sistem pengendali
pembelajaran berbasis komputer merupakan instalasi tenaga terutama motor listrik.
suatu bentuk pembelajaran yang menempatkan Software ini menyediakan berbagai
komputer sebagai perantara sistem macam sistem elektromekanik yang
pembelajaran. Pada kompetensi
mengoperasikan sistem pengendali
menggunakan relay, relay waktu, tombol,
elektromagnetik dapat menggunakan bentuk motor, switch dan beberapa sistem mekanik
simulasi yang meningkatkan hasil belajar dasar. Simulator ini sangat populer di
siswa. Beberapa bentuk simulasi yang kalangan dunia pendidikan baik menengah
ditemukan dan berhubungan dengan kejuruan hingga perguruan tinggi terutama
kompetensi mengoperasikan sistem pengendali yang mempelajari sistem pengendalian.
elektomagnetik antara lain : ZELIO SOFT 2, EKTS sendiri sebenarnya sudah
PROSIMULATOR, EKTS, ESS dipublikasikan pada tahun 2005 yang lalu,
(Electromechanicl System Simulator). tetapi masih sangat membantu untuk
Setiap software tersebut memiliki mempelajari sistem pengendali terutama
kekurangan yang berbeda-beda, kekurangan
tersebut ada pada sistem operasi dan fitur yang

92 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 1, April 2017:x-x
p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

pengendalian instalasi motor listrik atau dibuktikan melalui simulasi software EKTS,
tenaga listrik. sehingga dengan jelas terlihat akan pencapaian
Pada jurnal ini dipaparkan secara umum tujuan pembelajaran dan ketertarikan siswa
prosedur pelaksaanaan pembelajaran pada Kompetensi Mengoperasikan Sistem
menggunakan software EKTS, sebagai berikut: Pengendali Elektromagnetik.
1) Memberikan pertanyaan mengenai dasar Berdasarkan uraian di atas, maka diduga
pengoperasian sistem pengendali kompetensi mengoperasikan sistem pengendali
elektromagnetik. elektromagnetik dari siswa yang diajarkan
2) Memberikan gambaran tentang sistem dengan pembelajaran menggunakan software
pengoperasian pengendali elektromagnetik EKTS dapat mencapai standar kelulusan yang
3) Menunjukkan kepada siswa mengenai telah ditentukan.
prinsip kerja rangkaian pengendali
elektromagnetik
4) Menunjukkan beberapa permasalahan yang 3. METODOLOGI
terjadi pada rangkaian pengendali
elektromagnetik yang dibantu melalui simulasi Jenis penelitian pada jurnal ini merupakan
software EKTS . penelitiaan eksperimen yaitu penelitian jenis
5) Memandu siswa dalam membuat beberapa Quasi Exsperimental (eksperimen semu).
rangkaian pengendali elektromagnetik yang di Tujuan eksperimen semu adalah untuk
bantu melalui simulasi software EKTS. memperoleh informasi yang merupakan
Berdasarkan pengertian dan manfaat perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh
pembelajaran, penggunaan software dalam dari eksperimen yang sebenarnya dalam
pendidikan sangat berpengaruh terhadap keadaan yang tidak memungkinkan untuk
perkembangan kreatifitas berfikir siswa. mengontrol atau memanipulasikan semua
Penggunaan alat bantu pembelajaran membuat variabel yang relevan [7].
siswa dapat mengamati langsung dan dengan Rancangan penelitian yang digunakan
mudah memahami apa yang disampaikan oleh adalah The One group pretest-postest
guru. Selain itu alat bantu berupa software ini design, seperti pada Tabel 1.
juga dapat memudahkan guru sebagai simulator Tabel 1. Rancangan Penelitian
dalam meningkatkan pemahaman siswa. Pretest Perlakuan Post-test
Pembelajaran menggunakan software EKTS T1 X T2
untuk meningkatkan hasil belajar
mengoperasikan sistem pengendali Keterangan :
elektromagnetik menarik untuk diterapkan. T1 : Tes pada awal pokok bahasan
Pembelajaran ini dapat meningkatkan tingkat X : Perlakuan dengan menggunakan
pemahaman siswa melalui interaksi dengan software EKTS
guru yang di berikan melalui software yang T2 : Tes pada akhir pokok bahasan
digunakan dalam bentuk simulasi yaitu
software EKTS. Software EKTS berfungsi Pada jurnal ini, penelitian yang dilakukan
untuk membuat rangkaian pengendali menggunakan 2 variabel, yakni: variabel
elektromagnetik dalam bentuk simulasi. Siswa terikat dan variabel bebas. Variabel terikat
lebih tertarik untuk belajar dan akan lebih adalah hasil belajar pengendali elektromagnetik
mudah dalam menemukan prinsip kerja dan siswa kelas XII SMK N 1 Batipuh. Variabel
permasalahan yang ada pada suatu rangkaian bebasnya adalah penerapan software EKTS .
pengendali elektromagnetik melalui rangkaian Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh,
yang disimulasikan oleh guru dalam bentuk dikuasai, dan dimiliki oleh siswa setelah proses
software EKTS. Pembelajaran ini juga menarik pembelajaran berlangsung. Hasil belajar yang
untuk digunakan selain karena software ini dimaksud pada penelitian ini adalah nilai tes
hanya digunakan oleh guru, maka dengan akhir (posttest) pada mata pelajaran pengendali
berpedoman pada tujuan pembelajaran siswa elektromagnetik siswa kelas XII SMK N 1
juga ikut serta dalam membuat suatu ide Batipuh. Nilai yang diperoleh dari hasil belajar
ataupun masukan yang nantinya akan menggunakan skala 0-100 yang didapat dari
eksperimen yang penulis lakukan.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa .....(Hansi E et al.) 93


p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

Penerapan software EKTS merupakan salah (S) = 9,77. Distribusi frekuensi masing-masing
satu teknik pemberian materi pembelajaran interval kelas dapat dilihat pada Tabel 2.
berupa simulasi untuk keberhasilan proses
pembelajaran siswa kelas XII SMK N 1 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pretest
Batipuh. Instrumen adalah alat ukur yang No Interval Kelas Frekuensi
digunakan dalam mengumpulkan data pada 1 50 - 55 5
penelitian ini. Instrumen yang digunakan pada 2 56 - 61 6
penelitian ini adalah berupa soal tes tertulis 3 62 - 67 8
berupa pilihan ganda. Soal tes disusun dan 4 68 - 73 8
dikembangkan dari kisi-kisi berdasarkan materi 5 74 - 79 3
dan tujuan yang ingin dicapai dalam 6 80 - 85 6
pembelajaran. Sebelum soal tes digunakan Jumlah 36
maka dilakukan uji coba soal untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa
daya beda soal tersebut. Uji coba soal dilakukan nilai terbanyak didapatkan oleh siswa adalah
di kelas XI TITL 1 SMK N 5 Padang dengan pada skor 62-67 dan 68-73 yang masing-masing
jumlah siswa 23 orang. Uji coba penelitian ini sebanyak 8 siswa. Sebanyak 27 siswa masih
dilakukan di SMK N 5 Padang karena memilki belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum
karakteristik yang sama dengan SMK N 1 (KKM) yaitu 75. Gambaran distribusi
Batipuh dari segi SK, KD, Silabus dan KKM. frekuensinya digambarkan pada histogram
Gambar 1.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabel pada penelitian ini adalah hasil


belajar siswa pada Mata Pelajaran
Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik kelas XII di SMK Negeri 1
Batipuh. Data yang pertama diambil adalah
kemampuan awal siswa harus diambil sebelum
diberikan perlakuan untuk mengetahui hasil
yang dicapai oleh siswa. Data ini diambil
melalui sebuah tes (pretest). Data awal sebelum
diberi perlakuan dinamakan variabel (X).
Penelitian ini menggunakan dua kelas
Gambar 1. Histogram skor Pretest
penelitian, yaitu kelas XII TITL 1 dan XII TITL
2 sebagai subjek penelitian. Kelas subjek
penelitian diberi perlakuan pembelajaran Berdasarkan hasil pretest dapat disimpulkan
dengan menggunakan software Elektik bahwa hasil belajar siswa masih belum
Kumanda Teknileri Simulatoru. Setelah kelas memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum
diberi perlakuan kemudian dilakukan lagi (KKM) di SMK Negeri 1 Batipuh yaitu 75.
sebuah tes (posttest) yang selanjutnya Kegiatan penilaian selanjutnya kelas
dinamakan data variabel (Y). Jadi, variabel X eksperimen diberi perlakuan berupa penerapan
merupakan hasil belajar siswa sebelum diberi software Elektrik Kumanda Teknileri
perlakuan menggunakan pretest, sedangkan Simulatoru. Pada pembelajaran ini, siswa dibuat
variabel Y adalah hasil belajar setelah diberi menjadi 4 – 6 kelompok yang masing-masing
perlakuan menggunakan posttest. kelompok diberikan satu unit komputer / laptop
Berdasarkan analisis data pretest sebagai yang berisi software Elektrik Kumanda
variabel X, diperoleh nilai tertinggi = 85 dan Teknileri Simulatoru (EKTS). Selanjutnya guru
nilai terendah = 50 dengan jumlah siswa 36 menyampaikan materi sesuai dengan indikator
orang. Perhitungan dengan statistik diperoleh yang dibahas dengan menerapkan Software
Elektrik Kumanda Teknileri Simulatoru (EKTS)
hasil rata-rata ( ̅ ) = 67,08 dan simpangan baku
sebagai software penunjang dalam

94 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 1, April 2017:x-x
p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

pembelajaran. Siswa merangkai rangkaian pada


software Elektrik Kumanda Teknileri
Simulatoru (EKTS). Siswa yang telah berhasil
merangkai dan memahami rangkaian pada
program EKTS diperbolehkan praktek sesuai
dengan yang dirangkainya pada program
Elektrik Kumanda Teknileri Simulatoru
(EKTS). Pembelajaran ini dapat membuat siswa
lebih tertarik untuk belajar, lebih aktif dan lebih
mudah memahami materi pelajaran.
Setelah dilaksanakan pembelajaran selama 4
minggu terhadap kelas eksperimen maka
diberikan tes akhir (posttest). Berdasarkan Gambar 2. Histogram skor Posttest
analisis data posttest, diperoleh nilai tertinggi =
100 dan nilai terendah = 65 dengan jumlah Hasil nilai rata-rata post-test untuk kelas
siswa 36 orang. Perhitungan dengan statistik eksperimen adalah sebesar = 85. Langkah
diperoleh hasil rata-rata ( ̅ ) = 85 dan berikutnya adalah melakukan pengujian
simpangan baku (S) = 8,48. Distribusi frekuensi kenaikan skor. Pengujian peningkatan skor
masing-masing interval kelas dapat dilihat pada (Gain Score) yang digunakan dalam penelitian
tabel 6. Distribusi frekuensi masing-masing ini adalah untuk melihat seberapa besar
interval kelas sebagai mana dapat dilihat pada perolehan peningkatan hasil belajar dan
Tabel 3. kategori kriteria peningkatannya dengan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Posttest menggunakan rumus Gain Score.
Data peningkatan hasil belajar siswa kelas
No Interval Kelas Frekuensi
eksperimen diperoleh dengan membandingkan
1 65 - 70 2
tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), yang
2 71 - 76 4
diikuti oleh 36 orang siswa. Peningkatan hasil
3 77 - 82 6
belajar dianalisis menggunakan Gain Score [2].
4 83 - 88 9
Sebelum dilakukan pengujian peningkatan hasil
5 89 - 94 10
belajar menggunakan Gain Score (N-gain),
6 95 - 100 5
pada data hasil pretest dan posttest dilakukan
Jumlah 36
uji normalitas terlebih dahulu untuk melihat
apakah data tersebut berdistribusi normal atau
tidak. Dari hasil perhitungan uji normalitas data
Berdasarkan Tabel 3, nilai terbanyak kelas subjek hasil belajar Mengoperasikan
didapatkan oleh siswa adalah pada skor 89-94 Sistem Pengendali Elektromagnetik kelas
sebanyak 10 siswa. Sebanyak 34 siswa sudah penelitian berdistribusi normal. Setelah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum dilakukan uji normalitas pada kelas tersebut
(KKM) yaitu 75, sedangkan 2 siswa lainnya maka dilakukan uji Gain Score. Pada uji
masih berada dibawah KKM. Gambaran Gainscore diperoleh rata-rata uji Gain Score
distribusi frekuensinya dapat dilihat pada dari 36 siswa yaitu 0,555 yang termasuk ke
Gambar 2. dalam kategori sedang.
Peningkatan hasil belajar siswa disebabkan
kerena perlakuan yang diberikan pada kelas
dengan menerapkan simulasi dengan
menggunakan software Elektrik Kumanda
Teknileri Simulatoru (EKTS) dalam proses
pembelajaran. Penerapan dengan menggunakan
software Elektrik Kumanda Teknileri
Simulatoru (EKTS) ini dapat membuat siswa
lebih mudah memahami materi pelajaran dan
dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam

Peningkatan Hasil Belajar Siswa .....(Hansi E et al.) 95


p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

pembelajaran mengoperasikan sistem [8] Wina Sanjaya., “Kurikulum dan


pengendali elektromagnetik. Pembelajaran”, Jakarta : Kencana
Predana Media Group (2008).

5. KESIMPULAN
Biodata Penulis
Berdasarkan analisis data dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan Hansi Effendi, lahir di Batusangkar, 11
hasil belajar siswa dengan menggunakan Februari 1979. Menyelesaikan studi S1 di
software Elektrik Kumanda Teknileri Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas
Simulatoru (EKTS) pada mata pelajaran tahun 2001; S2 di Magister Ilmu Komputer
Mengoperasikan Sistem Pengendali Universitas Putera Indonesia YPTK tahun
Elektromagnetik di SMK Negeri 1 Batipuh. Hal 2009; dan S3 di Prodi Pendidikan Teknologi
ini didapat berdasarkan hasil pretest siswa dan Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta
dengan rata-rata 67,08 yang diperoleh sebelum tahun 2015. Dosen di Jurusan Teknik Elektro
menggunakan software Elektrik Kumanda Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Teknileri Simulatoru (EKTS) sedangkan hasil sejak tahun 2002 – sekarang.
belajar Posttest siswa dengan rata-rata 85 yang
diperoleh sesudah menggunakan software Hastuti, lahir di Tembilahan, 25 Mei 1976.
Elektrik Kumanda Teknileri Simulatoru Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Elektro
(EKTS). Uji Gain Score didapat bahwa hasil Universitas Andalas 2002. Tahun 2007
belajar siswa mengalami peningkatan dengan memperoleh gelar Master Teknik di Sekolah
rata-rata 0,555 dengan kategori sedang. Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB
bidang Sistem Kendali. Staf pengajar di jurusan
Teknik Elektro FT-UNP sejak tahun 2008 s.d
DAFTAR PUSTAKA sekarang.

[1] Dimyati dan Mudjiono., “Belajar dan


Pembelajaran”, Jakarta: PT Rineka Cipta
(2009).
[2] Hake, R.R., “Analizing
Change/Gainscore, American
Educational, Reseach Associations
Divisions, Measurement and Reseach
Methodology”. www.listasu.edu.com.,
(1999). Diakses pada 30 Januari 2016
19:05.
[3] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai., “Media
Pengajaran”, Bandung: Sinar Baru
Algesindo(2011).
[4] Oemar Hamalik., “Proses Belajar
Mengajar”, Jakarta : PT. Bumi Aksara
(2012).
[5] Sardiman., “Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar”, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada (2010).
[6] Slameto., “Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya”, Jakarta:
Rineka Cipta (2010).
[7] Sumadi Suryabrata., “Metodologi
Penelitian”, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada (2012).

96 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 1, April 2017:x-x

Anda mungkin juga menyukai