STIE ASSHOLEH PEMALANG Jl. Sindoro No.39 Mulyoharjo Kode Pos 52313 Bab 6 Orientasi pada Tindakan dan Pengambilan Resiko a. Berorientasi pada Tindakan Berorientasi pada tindakan berarti berpikir cepat dan bertindak terhadap suatu keadaan untuk menghasilkan solusi permasalahan yang baik dan efektif. Ciri wirausaha yang berorientasi pada tindakan yaitu mampu mengambil keputusan dan bertindak cepat. Pribadi yang berorientasi pada tindakan akan berpikir dan bertindak cepat terhadap suatu keadaan yang dianggap menghasilkan solusi terbaik dan efektif dalam suatu permasalahan. Berikut ini merupakan sikap dan tindakan pribadi yang berorientasi pada tindakan dalam melakukan suatu tindakan: 1. Proaktif 2. Bermula dari ujung pemikiran 3. Mendahulukan hal yang utama 4. Berpikir dan bertindak menang-menang 5. Cari tahu dulu untuk memahami, baru dipahami 6. Sinergi 7. Menajamkan ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatan 8. Menemukan keunikan pribadi dan membantu orang lain menemukannya
b. Berorientasi pada resiko
Resiko adalah suatu kemungkinan yang terjadi berupa konsekuensi, akibat, atau bahaya yang tidak diinginkan atau tidak sesuai dengan harapan yang terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Adapun jenis- jenis strategi untuk mengelola risiko antara lain: 1. Risk Transfer 2. Risk Avoidance 3. Risk Retention 4. Risk Reduction 5. Risk Deferral Langkah-langkah pengelolaan resiko antara lain a. Mengidentifikasi unsur-unsur ketidakpastian dan tipe-tipe resiko yang dihadapi bisnisnya b. Menghindari dan menaggulangi semua unsur ketidakpastian c. Mengetahui korelasi dan konsekuensi antarperistiwa, sehingga dapat mengetahui resiko yang terkandung didalamnya d. Mencari dan mengambil langkah-langkah untuk menangani resiko-resiko yang telah berhasil diidentifikasi
Sumber resiko pada perusahaan
a) Sumber fisik : semua fasilitas seperti gedung, peralatan, instalasi listrik, mesin dll. b) Kondisi sosial : kondisi sosial masyarakat yang menyangkut perilaku dan lokasinya. c) Politik : berkaitan dengan kekuasaan dan kebijakannya mengutamakan kepentingan pemerintah itu sendiri atas adasr kepentingan masyarakat. d) Hukum : adanya hukum diciptakan untuk mengatur kehidupan manusia, yang sifatnya memaksa e) Ekonomi makro : kondisi ekonomi secara keseluruhan f) Operasional : aktifitas rutin perusahaan g) Sumber resiko kognitif : menyangkut manusia, perilaku manusia, kecerdasan manusia dsb.
Proses manajemen resiko (risk manajemen process)
Manajemen resiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur resiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya memalui sumber daya yang tersedia. Tujuannya untuk mengelola resiko akibat ketidakpastian sehingga didapatkan hasil yang optimal. Proses manajemen resiko 1. Indentifikasi resiko, dilakukan dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang sudah terlihat dan yang akan terlihat. 2. Analisa resiko, dinilai potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya kedepannya. 3. Pengelolaan resiko 4. Implementasi manajemen resiko, melaksanakan seluruh metode yang telah dibuat dan direncanakan untuk mengurangpengaruh dari setiap risiko yang ada. 5. Monitoring resiko, proses pemantauan dilakukan secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya.