Metode Perkembangan Kognitif
Metode Perkembangan Kognitif
NIM : 859760641
MK : METODE PERKEMBANGAN KOGNITIF
TUTOR : LAMO, S.Ag, M.Si
TUGAS TUTORIAL 1
NAMA : RIRIN ARINDA ARISTA
NIM : 859760641
MK : METODE PERKEMBANGAN KOGNITIF
TUTOR : LAMO, S.Ag, M.Si
TUGAS TUTORIAL 2
MK : METODE PERKEMBANGAN KOGNITIF
TUTOR : LAMO, S.Ag, M.Si
OLEH:
JURUSAN BI PAUD
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin semoga tetap terucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya yang telah memberi kesehatan dan
kelancaran dalam menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam selalu peneliti
Terimakasih penulis ucapakan kepada Dosen dan teman- teman yang telah
memotivasi dan membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari, bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan. oleh karena itu perlu kritik dan saran yang
membangun. Akhir dari penutup, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya pada diri saya pribadi dan umumnya bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai asas
Usia dini merupakan anak yang memiliki usia 0 sampai dengan 6 tahun yang
Jadi, dapat dikatakan bahwa anak usia dini itu adalah anak yang sedang berada
dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat yang sering disebut
dengan masa “golden age”. Selain itu faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi
pertumbuhan anak pada masa ini, maka oleh karena itu lingkungan yang kondusif dan
Pendidikan anak usia dini itu sangat penting bagi seorang anak, karena PAUD
merupakan pondasi awal atau kunci keberhasilan di masa yang akan datang. Selain itu
PAUD juga sebagai salah satu tempat untuk mempersiapkan anak memasuki jenjang
pendidikan selanjutnya.
3
berfikir logis, sistematis, mengenal simbol-simbol, angka-angka serta dapat menambah
kemampuan untuk memprestasikan obyek dan peristiwa kedalam lambang yang bersifat
konkret. Minat anak terhadap angka umumnya sangat besar karena disekitar lingkungan
kehidupan anak yang sering di jumpai, dalam hal ini angka menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari.
dengan berbagai macam ragam bentuk cara penyampaikan oleh guru, baik metode
ataupun teknik. Hal ini dikarenakan untuk menunjang kemampuan kognitif anak dalam
berpikir. Berhitung merupakan dasar dari beberapa ilmu yang dipakai dalam setiap
kehidupan manusia, dalam setiap aktivitasnya manusia tidak terlepas dari peran
matematika.
Anak-anak tidak akan bisa belajar seperti layaknya orang dewasa, maka oleh
karena itu dibutuhkan teknik khusus dalam mengajar anak usia dini, terlebih lagi dalam
hal belajar berhitung, seperti misalnya belajar sambil bermain. Permainan yang ada di
sekolah tentu berbeda dengan permainan pada umumnya seperti di rumah, permainan
yang ada di sekolah tentu sudah di rancang sedemikian rupa sehingga ada unsur
B. Rumusan Masalah
permainan matematika?
4
2. Bagaimana aktivitas guru dalam meningkatkan kognitif dalam kemampuan berhitung
C. Tujuan
permainan matematika.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Secara bahasa, bermain diartikan sebagai suatu aktivitas yang langsung atau
spontan, yaitu seorang anak berinteraksi dengan orang lain, benda-benda di sekitarnya,
dilakukan dengan senang (gembira), atas inisiatif sendiri, menggunakan daya khayal
Matematika tak lepas dari kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun
tidak langsung. Peranannya sangat dibutuhkan karena matematika itu sendiri sering
disebut mother of science (induk dari pengetahuan). Artinya adalah setiap cabang ilmu
Secara bahasa, bermain diartikan sebagai suatu aktivitas yang langsung atau
spontan, yaitu seorang anak berinteraksi dengan orang lain, benda-benda di sekitarnya,
Dalam bermain, anak selalu berperilaku di atas usia rata-ratanya, di atas perilaku
sehari-hari, dalam bermain anak dianggap lebih dari dirinya sendiri. Selanjutnya
dijelaskan terdapat dua ciri utama bermain yaitu pertama semua aktifitas bermain
nyata, dan kedua bermain representasional memuat aturan-aturan perilaku yang harus
6
B. HAKIKAT DAN KONSEP PERMAINAN MATEMATIKA
memilih dan menghitung jumlah benda yang akan dibeli dan harga yang harus dibayar.
sejak usia dini (usia lahir-6 tahun). ada anak usia dibawah tiga tahun, konsep matematika
Misalnya saat membagikan kue kepada setiap temannya, menuangkan air dari
wadah satu ke wadah lain, mengumpulkan manik-manik besar dalam satu wadah dan
manik-manik yang lebih kecil pada wadah yang lain, atau bertepuk tangan mengikuti
pola irama.
dengan; melihat bgentuk, warna, ukuran: melihat persamaan dan perbedaan bentuk,
warna dan ukuran: menciptakan masalah berdasarkan pengenalan bentuk, warna, ukuran.
nada: melihat persamaan dan perbedaan bunyi, suara, nada; memecahkan masalah
berbagai instrumen musik; beberapa benda yang menimbulkan bunyi yang berbeda bila
7
seputar anak; suara kucing mengeong, suara anjing menggonggong, suara burung
dalam hal mengenal, mengingat, berpikir konvergen, berfikir divergen dan memberi
penilaian.
Bahan dan peralatan yang dibutuhkan sebagaimana yang terdapat dalam pedoman
alat peraga taman kanak-kanak; papan sepak kecil, papan pasak berjenjang, papan
tongkat, warna, menara, gelar bujur sangkar, balok ukur, papan hitung. Disamping itu
keterlibatan kognitif dalam kegiatan bermain ini bergerak dari perlibatan kemampuan
A. Bermain konstruktif
ini, anak melatih gerak motorik halus. Hal ini terlihat pada waktu ia
8
kognitifnya untuk memikirkan agar baloknya tidak jatuh dan memilih
3-5 tahun
dasar IPA di taman kanak-kanak. Oleh sebab itu, permainan ini syarat
C. Permainan matematika
9
digunakan bagi pengembangan kemampuan bahasa dan komunikasi, serta
halus, disebut bermai sebagai sarana latihan. Hal ini dapat dilihat dari
sepedanya.
bermain, macam kegiatan bermain, tempat dan ruang bermain, bahan dan peralatan
1. Kegiatan Pra-bermain
10
guru mengkomunikasikan batasan-batasan yang harus dipatuhi siswa, guru
2. Kegiatan bermain
a) Semua anggota keluarga menuju tempat cuci tangan untuk mencuci tangan
c) Menuju ke meja makan dengan tertib dan menarik kursi tempat duduk
masing-masing
g) Bila kegiatan makan berakhir diikuti pembacaan do’a oleh anak yang
11
3. Kegiatan penutup
tindakan-tindakan berikut:
waktu makan tidak boleh bicara pada waktu mulut penuh makanan,
kanak, yaitu secara umum berhitung permulaan di taman kanak-kanak adalah untuk
mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saatnya nanti anak akan
12
lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih
kompleks.
Sedangkan secara khusus dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui
terdapat di sekitar, anak dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan
konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang lebih tinggi, memiliki pemahaman konsep
ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan peristiwa yang terjadi
di sekitarnya, dan memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara
sepontan.
kematangan dan belajar. Apabila anak sudah menemukan masa peka (kematangan) untuk
berhitung, maka orang tua dan guru harus tanggap untuk segera memberikan layanan dan
Anak usia dini adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung
dijalur matematika, karena dimasa anak usia dini sangat peka terhadap rangsangan yang
tentunya akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi
anak. Diyakini bahwa anak akan lebih berhasil mempelajari sesuatu apabila yang ia
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sejak usia dini. Pada anak-anak usia dibawah tiga tahun, konsep mate matika sebenarnya
sudah bisa diperkenalkan pada anak-anak usia dibawah tiga tahun, konsep matematika
Misalnya saat membagikan kue kepada setiap temannya, menuang air dari satu
wadah kewadah lain, mengumpulkan manik-manik besar kedalam satu wadah dan manik-
manik yang lebih- kecil pada wadah yang lain, atau bertepuk tangan mengakui pola
irama.
Dalam menghadapi soal berhitung, terutama soal dalam bentuk cerita, anak harus
pilihan dan keputusan, Dengan demikian, pembelajaran matematika bagi anak usia dini
B. SARAN
peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan
Sebelum karakter negatif melekat pada anak-anak kita yaitu pada usia 14 tahun,
mari kita peduli dengan anak-anak. Lewat dari usia itu maka akan sulit kita ubah karakter
mereka.
14
Membentuk anak berkarakter di haruskan adanya rekayasa lingkungan di mana
anak berada. Mulailah kita rencakan lingkungan yang baik buat menumbuhkan
kemampuan natural anak kita yang mulai muncul dalam diri anak
15
DAFTAR PUSTAKA
Herdina Indrijati.2016. Psikologi Perkembangan Dan Penddikan Anak Usia Dini, Jakarta:
Kencana.
Masganti Sit.2015. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, Medan: Perdana Publishing
16