Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah asli di alam jarang sekali dalam kondisi mampu mendukung beban
berulang dari lalu-lintas kendaraan tanpa mengalami deformasi yang besar. Oleh
karena itu, diperlukan suatu struktur yang dapat melindungi tanah dari beban roda
kendaraan. Struktur ini disebut perkerasan (pavement) yang terletak diantara
lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi untuk melindungi tanah
dasar (sub grade) dan lapisan-lapisan pembentuk perkerasan supaya tidak
mengalami tegangan dan regangan yang berlebih yang diakibatkan oleh beban
lalu-lintas.
Suatu perkerasan selama masa pelayanannya itu diharapkan tidak terjadi
kerusakan yang berarti, oleh karena itu sudah kewajiban kita untuk mengetahui
mulai dari penyebab kerusakan dan cara pemeliharaaan jalan tersebut. Agar
tercipta jalan yang aman, nyaman dan memberikan manfaat yang signifikan bagi
pengguna jalan tersebut. Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan
selama ini, dalam pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan
lebih mendetail dan teliti baik itu dari perencanaan jalan itu sendiri maupun
pelaksanaan tentunya. Kita sebagai pengguna jalan menginginkan jalan yang kita
pakai itu aman, nyaman, dan lain-lain. Maka dari itu dengan adanya perancangan
perkerasan jalan diharapkan dalam pelaksanaan pembangunan jalan dapat
memenuhi asas tepat, hemat, aman dan nyaman.
Perencanaan tebal perkerasan merupakan salah satu tahapan dalam
pekerjaan jalan dengan sasaran utama adalah memberikan pelayanan yang optimal
kepada para pengguna jalan (stake holder). Perencanaan yang tidak tepat dapat
menyebabkan jalan cepat rusak (under design) atau menyebabkan pelaksanaan
kontruksi tidak ekonomis (over design). Akurasi perencanaan juga sangat
berpengaruh pada manajemen pemeliharaan jalan, terutama berkaitan dengan
rencana kontruksi bertahap sebagai konsekuensi dari ketersedian dana.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menganalisa dan merencanakan struktur tebal perkerasan
jalan raya?
2. Bagaimana cara menghitung rencana anggaran biaya struktur perkerasan
jalan raya?
3. Berapakah tebal perkerasan lentur (flexible pavement) dengan Manual
Desain Perkerasan (MDP) Rev .9 tahun 2017 ?
4. Bagaimanakah hasil perhitungan untuk mendapatkan tebal perkerasan
yang efisien dan ekonomis?
5. Berapakah lebar perkerasan yang dibutuhkan sesuai dengan volume lalu
lintas?

1.3 Tujuan Perencanaan


1. Dapat menengetahui parameter-parameter perancangan tebal perkerasan
jalan raya.
2. Dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur perancangan
tebal perkerasan jalan raya beserta anggaran biayanya dan time schedule
yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tersebut
3. Mengetahui tebal perkerasan lentur dengan menggunakan Metode Bina
Marga?
4. Menghitung lebar perkerasan yang dibutuhkan sesuai dengan volume lalu
lintas?

1.4 Teknik Perencanaan Manual Desain Perkerasan Rev .9 Tahun 2017


Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan
akan disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi
dan kelas jalan yang berpedoman pada peraturan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga 2017 yaitu Manual Desain
Perkerasan Rev .9 Tahun 2017 Nomor 02/M/BM/2017. Hal yang akan disajikan
dalam penulisan ini adalah:
3

1.4.1 Perencanaan tebal perkerasan lentur


Konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement) adalah konstruksi
perkerasan jalan yang menggunakan bahan aspal sebagai bahan pengikatnya.
Konstruksi perkerasan ini terdiri dari lapisan–lapisan yang diletakkan diatas
tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan–lapisan tersebut berfungsi untuk
menerima beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya.
Secara umum, perkerasan lentur terdiri dari tiga lapisan utama,yaitu:
1. Lapisan Permukaan (surface course)
2. Lapis Pondasi Atas (base course)
3. Lapis Pondasi Bawah (sub base course)
4. Tanah Dasar (sub grade)

Gambar 1.1 Tampang melintang struktur perkerasan lentur


Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang
menghubungkan dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang
direncanakan dengan mengacu pada peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga 2013 Nomor 02/M/BM/2013
dan 2017 (Revisi Juni 2017) Nomor 04/SE/Db/2017.
Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi:
1. Volume pekerjaan
2. Harga satuan pekerjaan,bahan dan peralatan
3. Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.
4

Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap


pekerjaan perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan tahun
2019 Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Kota
Lhokseumawe.
1.4.2 Perencanaan anggaran biaya dan schedule
Secara umum pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah estimasi
biaya atau anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan sebuah kegiatan proyek.
Untuk mendapatkan nilai berapa banyak jumlah biaya yang harus disiapkan dapat
digunakan metode yaitu:
1. Rencana anggaran biaya kasar/penafsiran merupakan rencana anggaran
biaya sementara dimana pekerjaan dihitung berdasarkan ukuran atau
luasan yang akan dikerjakan. Dalam hal ini pengalaman kerja sangat
mempengaruhi penafsiran berapa besar biaya secara kasar, hasil dari
penafsiran ini apabila dibandingkan dengan rencana anggaran yang
dihitung secara teliti akan didapat selisih.
2. Rencana anggaran terperinci dilaksanakan dengan menghitung volume dan
harga diri seluruh pekerjaan yang dilaksanakan agar pekerjaan dapat
diselesaikan secara memuaskan. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan
cara:
a. Dengan harga satuan, dimana semua harga satuan dan volume tiap
jenis pekerjaan dihitung
b. Dengan harga seluruhnya, kemudian dikalikan dengan harga serta
dijumlahkan seluruhnya
Untuk menghitung besar biaya pekerjaan, penulis mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) tentang cara perhitungan harga satuan pekerjaan jalan
unutk kontruksi jalan raya sebagai acuan dasar untuk menentukan biaya yang
digunakan dari kontruksi jalan yang meliputi indeks bahan dan indeks tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
teknis pekerjaan.
5

Dari uraian analisa harga satuan harus mengacu pada spesifikasi teknis sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan kepada
gambar teknis dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
2. Perhitungan koefisien bahan telah ditambahkan toleransi sebesar 5%
sampai dengan 20% dimana didalamnya termasuk angka susut, yang
besarnya tergantung dari jenis bahan dan material
3. Untuk analisa biaya yang tercantum dalam SNI, analisa biaya dapat
disesuaikan dengan kondisi material setempat
4. Untuk analisa biaya yang tidak tercantum didalam SNI, harus mengacu
pada hasil rancangan yang sudah direncanakan
5. Tenaga kerja harus memiliki keterampilan dibidangnya
6. Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan 8 jam/hari
Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus
diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya
pembangunan jalan tidak terlepas dari masalah galian dan timbunan.
Besarnya galian dan timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar
long profile.Sedangkan volume galian dapat dilihat pada gambar cross
section.
Selain mencari volume galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari
volume dari pekerjaan lainnya yaitu:
1. Volume pekerjaan
a. Pekerjaan persiapan
- Peninjauan lokasi
- Pengukuran dan pemasangan patok
- Pembersihan lokasi dan persiapan alat dan bahan untuk pekerjaan
- Pembuatan bowplank
b. Pekerjaan tanah
- Galian tanah
- Timbunan tanah
6

c. Pekerjaan perkerasan
- Lapis permukaan (surface course)
- Lapis pondasi atas (base course)
- Lapis pondasi bawah (subbase course)
- Lapis tanah dasar (subgrade)
d. Pekerjaan drainase
- Galian saluran
- Pembuatan talud
e. Pekerjaan pelengkap
- Pemasangan rambu
- Rambu
- Pengecatan marka jalan
2. Analisa harga satuan
Analisa harga satuan diambil dari harga satuan tahun 2019 untuk
penghitungan rencana anggaran biaya digunakan analisa K.
3. Kurva S
Setelah menghitung rencana anggaran biaya dapat dibuat time schedule
dengan menggunakan Kurva S.

Gambar Rencana Spesifikasi Umum dan Teknis

Daftar Kuantitas Per Daftar Harga Satuan


Satuan Pekerjaan Pekerjaan

Perkiraan Biaya Proyek

Gambar 1.2 Bagan alir untuk menyusun perkiraan biaya proyek


7

Mulai

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Persiapan dan Tanah Drainase Perkerasan
Pelengkap

Pembersihan Galian tanah Galian saluran Surface Course


lahan Timbunan Pembuatan Base course
Pengukuran tanah mortal/pasangan Sub base course
Pembuatan batu Subgrade
bouwplank
Pengcetan
marka jalan
Pemasangan
rambu

RAB pekerjaan RAB pekerjaan RAB pekerjaan RAB pekerjaan


persiapan tanah drainase perkerasan
Waktu Waktu pekerjaan Waktu pekerjaan Waktu pekerjaan
pekerjaan tanah drainase perkerasan
persiapan

Rekapitulasi RAB
Time schedule

Selesai

Gambar 1.3 Bagan alir penyusunan RAB dan Schedule


8

1.5 Bagan Alir (Flow Chart) Perencanaan

Start

Daya Dukung Tanah Input Parameter


Dasar (DDT) Perencanaan

Faktor regional:

- Intesitas curah hujan Kontruksi


- Kelandaian jalan bertahap
- Kendaraan berat
- Pertimbangan teknis

Tentukan ITP1 Tentukan ITP


umur rencana
Beban Lalu Lintas LER
pada jalur rencana
Tentukan ITP1-2
untuk tahap I dan II
Kontruksi bertahap atau
tidak ada pertahapannya

Indeks permukaan

Awal IP0 Tentukan tebal lapis


Akhir IPt perkerasan

Jenis lapisan Koefisien kekuatan Finish


perkerasan

Gambar 1.4 Bagan alir perencanaan perkerasan lentur


9

Anda mungkin juga menyukai