Anda di halaman 1dari 1

Professional Nurse

KAMIS, 25 MEI 2017

Asuhan Keperawatan Keluarga


dengan anak remaja

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini
dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun
dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20
tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab. Serta
kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan
diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit.
Karena orang tua melepas otoritas dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab.
Anak harus mempunyai otoritas sendiri yang
berkaitan dengan peran dan fungsinya. Seringkali
muncul konflik antara orang tua dan remaja
karena anak menginginkan kebebasan untuk
melakukan aktivitasnya, sementara orang tua
perlu menciptakan komunikasi yang terbuka,
menghindari kecurigaan dan perselisihan
sehingga hubungan orang tua dan remaja tetap
harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga
dengan anak remaja yang dilakukan oleh perawat
untuk mengelola stressor yang mungkin timbul
dan bersama keluarga menentukan permasalahan
tersebut sehingga keluarga mampu secara mandiri
menyelesaikan tugas perkembangannya,
mengenali dan menyelesaikan masalah
kesehatannya pada akhirnya mampu tampil
sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera,
produktif dan menjalankan seluruh fungsi
keluarga dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah diatas,
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Pengertian keluarga dengan anak remaja ?
2. Tahap-tahap perkembangan keluarga ?
3. Tujuan perawatan keluarga ?
4. Prinsip perawatan kesehatan keluarga ?
5. Langkah-langkah dalam perawatan keluarga
?
6. Studi kasus ?
7. Pengkajian sesuai kasus ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk memahami pengertian keluarga

dengan anak remaja ?

2. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap

perkembangan keluarga ?

3. Untuk memahami tujuan perawatan

keluarga ?

4. Untuk memahami apa pinsip perawatan

kesehatan keluarga ?

5. Untuk memahami bagaimana langkah-

langkah dalam perawatan keluarga ?

6. Untuk memahami studi kasus ?

7. Untuk mengetahui bagaimana pengkajian

sesuai studi kasus ?

1.4 MANFAAT PENULISAN

Dengan adanya makalah seminar ini,

diharapkan mahasiswa mampu memahami dan

membuat asuhan keperawatan komunitas keluarga

dengan anak remaja serta mampu

mengimplementasikannya dalam proses

keperawatan.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar


A. Definisi
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga
dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada
saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai pada usia 19-20
tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas
anak remaja dan memberi tanggung jawab.
Serta kebutuhan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense
(anak remaja):
a. Pertumbuhan Fisik:
- Pertumbuhan yang pesat ( growth
sprut ) TB 25%, BB 50%
- Semua sistem berubah, paling
banyak perubahan endokrin
- Bagian-bagian tubuh tertentu
memanjang misalnya: tangan, kaki,
proporsi tubuh memanjang
b. Sosial Emosional
- Kemampuan bersosialisasi
meningkat.
- Relasi dengan teman wanita/pria,
tetapi lebih penting dengan kawan
sejenis.
- Penampilan fisik adolescense
sangat penting, karena supaya di
terima oleh kawan dan di samping
itu persepsi terhadap badannya
mempengaruhi konsep diri.
- Peranan orangtua/keluarga sudah
tidak dianggap penting, tetapi sudah
beralih pada teman sebaya
c. Sosialisasi pada Adolescense dibagi
dalam tiga (3) tahap:
- Tahap awal:
Orangtua masih berperan penting
baik fisik, sosial, emosional, tetapi
ketergantungan ini tidak sebesar
pada usia dini.
- Tahap kedua:
Anak berubah menjadi independent.
Periode ini sering terjadi konflik
dengan orangtua.
- Tahap ketiga:
Relatif independent dengan
orangtua. Anak memperlihatkan
peran independent dalam berfungsi
di masyarakat.
d. Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam
kelompok (keluar), misalnya melalui
sepak bola, basket, badminton,
mendengar musik atau TV serta dengan
buku-buku.
e. Hospitalisasi pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul pada anak
remaja yang dirawat di rumah sakit
adalah akibat perpisahan dengan
teman-teman sebaya/kelompok. Anak
tidak merasa takut berpisah dengan
orang tua tetapi takut kehilangan status
dan hubungan dengan teman
sekelompok.Kecemasan lain
disebabkan oleh akibat yang
ditimbulkan akibat penyakit
fisik,kecacatan serta kurangnya privacy
f. Pola minat dan seks -
- minat pada perubahan
- suka lawan jenis

B. Tahap perkembangan keluarga


a. Duvall (19985)
Membagi keluarga dalam 8 tahap
perkembangan yaitu :
1) Keluarga baru
Pasangan baru menikah yang belum
mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga tahap ini
antara lain :
- Membina hubungan intim
yang memuaskan
- Menerapkan tujuan bersama
- Mendiskusikan rencana
memiliki anak
- Persiapan menjadi orang tua

2) Keluarga dengan anak pertama < 30


bulan
Masa ini merupakan transisi menjadi
orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Tugas perkembangan
keluarga tahap ini antara lain :
- Adaptasi perubahan anggota
keluarga
- Mempertahankan hubungan
yang memuaskan
- Membagi peran dan tanggung
jawab
- Menata ruang untuk anak
- Mengatur biaya untuk anak
3) Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah
menyesuaikan pada kebutuhan anak
pra sekolah antara lain :
- Pemenuhan kebutuhan anggota
keluarga
- Membantu anak bersosialisasi
- Pembagian waktu untuk anak
- Menstimulasi tumbuh
kembang anak
4) Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangan keluarga pada
saat ini adalah :
- Membantu sosialisasi anak
terhadaplingkungan luar
- Menyediakan aktifitas untuk
anak
- Mendorong anak untuk
mencapai pengembangan daya
intelektual
- Memenuhi kebutuhan anak
5) Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan keluarga pada
saat ini adalah :
- Pengembangan terhadap
remaja
- Memelihara komunikasi
terbuka
- Memelihara hubungan dalam
keluarga
- Mempersiapkan perubahan
yang akan terjadi

6) Keluarga dengan anak dewasa


Tugas perkembangan keluarga pada
saat ini adalah :
- Mempersiapkan anak untuk
hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya
- Memperluas keluarga inti
menjadi keluarga besar
- Menata kembali keluarga
- Menjadi contoh bagi anak
anaknya \
7) Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan keluarga pada
saat ini adalah :
- Memulihkan hubungan antara
generasi tua muda
- Memelihara hubungan dengan
anak dan keluarga
- Keakrapan dengan pasangan
- Persiapan masa tua
8) Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga pada
saat ini adalah :
- Penyesuaian tahap masa
pensiun
- Merubah cara hidup
- Menerima kematian pasangan
- Mempersiapkan kematian
b. Carter dan MC Goldrick (1989)
Membagi keluarga dalam 5 tahap
perkembangan yaitu :
- Keluarga antara (massa bebas
atau pacaran) dengan usia
dewasa muda
- Terbentuknya keluaga baru
melalui suatu perkawinnan
- Keluaga dengan memiliki anak
usia muda
- Keluaga yang memiliki anak
dewasa
- Keluaga yang mulai melepas
anaknya untuk keluar rumah
- Keluaga lansia

C. Tujuan perawatan keluarga


a. Tujuan umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan keluarga dalam meningkatkan,
mencegah, memelihara kesehatan mereka
sehingga status kesehatannya meningkat
dan mampu melaksanakan tugas-tugas
mereka secara produktif
b. Tujuan khusus
- Meningkatkan kemampuan keluarga
dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi.
- Meningkatkan kemampuan keluarga
dalam menanggulangi masalah
kesehatan dasar dalam keluarga.
- Meningkatkan kemampuan keluarga
dalam mengambil keputusan yang tepat.
- Meningkatkan kemampuan keluarga
memberikan asuhan keperawatan
terhadap anggota keluarga yang sakit.
- Meningkatkan produktifitas keluarga
dalam meningkatkan mutu hidupnya.
D. Prinsip perawatan kesehatan keluarga

Ada beberapa prinsip utama yang harus


dipegang oleh perawat keluarga yait
a. Keluarga dijadikan sebagai unit dalam
pelayanan kesehatan.
b. Sasaran asuhan perawatan kesehatan
keluarga adalah keluarga secara
keseluruhan
c. Kegiatan utama dalam memberikan
asuhan keperawatan adalah penyuluhan
kesehatan dan asuhan keperawatan
kesehatan dasar/perawatan dirumah.
d. Diutamakan terhadap keluarga yang resiko
tinggi
e. Diusahakan lebih mengutamakan kegiatan
yang bersifat promotif dan preventif
dengan tidak mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitative

Ada 3 tingkatan pencegah terhadap kesehatan


keluarga yaitu:
a. Pencegahan primer, yang meliputi
peningkatan kesehatan dan tindakan
preventif khusus yang dirancang untuk
mencegah orang bebas dari penyakit dan
cedera.
b. Pencegahan sekunder, yang terdiri dari
deteksi dini, diagnosis dan pengobatan.
c. Pencegahan tersier, yang mencakup tahap
penyembuhan dan rehabilitasi, dirancang
untuk meminimalkan ketidakmampuan
klien dan memaksimalkan tingkat
fungsinya.
Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi
dalam bidang kesehatan antara lain adalah:
a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam
masa usia subur dengan masalah sebagai
berikut:
- Tingkat sosial ekonomi rendah.
- Keluarga kurang atau tidak mampu
mengatasi masalah kesehatan sendiri.
- Keluarga dengan penyakit keturunan.
b. Keluarga dengan ibu resiko tinggi
kebidanan, yaitu:
- Waktu hamil umur ibu kurang dari 16
tahun atau lebih 35 tahun.
- Waktu hamil menderita kekurangan
gizi atau anemia.
- Primipara atau multi para.
- Riwayat persalinan dengan komplikasi.
c. Keluarga dengan anak:
- Lahir premature.
- Berat badan sukar naik.
- Lahir dengan cacat bawaan.
- Asi ibu kurang sehingga tidak
mencukupi kebutuhan bayi.
- Ibu menderita penyakit menular
d. Keluarga mempunyai masalah dalam
hubungannya antara anggota keluarga.
- Anak yang tidak dikehendaki dan
mencoba untuk digugurkan.
- Sering timbul cekcok.
- Ada anggota keluarga yang sering sakit.
- Salah satu orang tua (suami atau istri)
meninggal, cerai, atau lari
meninggalkan rumah.

. Langkah-langkah dalam perawatan keluarga


Langkah –langkah dalam perawatan kesehatan
keluarga antara lain:
a. Membina hubungan kerja sama yang
baik dengan keluarga dengan cara:
- Menyampaikan maksud dan
tujuan, serta minat untuk
membnatu keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatan
mereka.
- Menyatakan kesediaan untuk
membantu memenuhi kebutuhan
kesehatan yang dirasakan
keluarga.
- Membina komunikasi dua arah
dengan keluarga.
b. Melaksanakan pengkajian untuk
menentukan adanya masalah kesehatan
keluarga
- Menganalisa data untuk
menentukan masalah dan
perawatan kleuarga dengan cara
mengkelompokan menjadi data
subyektif dan objektif.
- Merumuskan masalah dengan
mengacu kepada etiologi masalah
kesehatan serta berbagai alasan.
- Mentukan sifat dan luasnya
masalah dan kesanggupan
keluarga dan melaksanakan tugas
keluarga.
- Menentukan diagnosa keperawtan
keluarga
- Menentukan prioritas diagnosa
keperawatan yang ditemukan
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan
sesuai dengan urutan prioritas
- Melaksanakan asuhan
keperawatan
- Melaksanakan evaluasi
keberhasilan tindakan
keperawatan yang dilakukan
- Meninjau kembali masalah
kesehatan yang belum teratasi dan
merumuskan kembali rencana
asuahan keperawatan yang baru.

F. Pengambilan keputusan dalam


keperawatan kesehatan keluarga
Dalam mengatasi kesehatan yang terjadi pada
keluarga yang mengambil keputusan dalam
pemecahannya adalah tetap kepala keluarga
atau anggota keluarga yang dituakan. Hal ini
didasarkan pemikiran sebagai berikut:
- Hak dan tanggung jawabnya sebagia
kepala keluarga
- Kewenangan dan otoritas yang telah
diakui oleh masing- masing anggota
keluarga
- Hak dalam menentukan masalah
kebutuhan pelayan terhadap keluarga/
anggota keluarga yang bermaslah

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3,1 STUDY KASUS
Tn E (50 th) sumai dari Ny.N (40 th)
mempumnyai dua orang anak, An.W (14 th) laki-
laki kelas 2 SMP. Dan anak ke dua, An.S ( 6th)
perempuan kelas 1 SD.
Ibu mengatakan bahwa, An.W sering ketahuan
merokok dirumah. An W juga jarang dirumah dan
sering bermain dengan teman-temannya di luar.
Penuturan ibu mengatakan Karena ibu seorang
pengusaha dagang, dan suaminya pengusaha
aluminium, dan hanya dirumah waktu pagi
sebelum bekerja dan sore hari ketika pulang kerja,
oleh karena itu An W jarang dapat perhatian dari
oreng tua. Karena kurangnya perhatian orang tua
kepada anak, ibu mengatakan seringkali muncul
konflik antara orang tua dan An W karena anak
menginginkan kebebasan untuk melakukan
aktivitasnya.
Masalah lain, Ny N mengatakan sangat
mengatur (otoriter) dalam mendidik anaknya,
karena pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny N.
meskipun Ny N waktu untuk anak tidak penuh 24
jam untuk menemani anak memantau
perkembanganya, namun Ny N tetap memantau
belajar An W, kadang ibu memarahi An W ketika
An W tidak mahu belajar atau nilai peringkatnya
menurun. Ibu juga tidak segan-segan marah ketika
An W sering bermain keluar dengan teman-
temanya kadang kalau An W membangkang ibu
bisa memukulnya. . Ny N mengatakan “sikap ibu
seperti itu karena ibu takut An W terjerumus ke
dalam pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu,
usia remaja adalah penentu masa depanya nanti”.
Karena sikap Ny N yang seperti itu, penerimaan
An W, dia merasa terkekang. An W mengatakan”
saya jarang mendapatkan perhatian dari orangtua,
giliran dirumah bisanya hanya marah-marah terus,
aku merasa terkekang tidak bisa mengembangkan
diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya
otonomi kalau itu semua terdukung aku akan bisa
menjadi anak yang sesuia dengan keinginan orang
tuak”. Oleh karena itu, An W berperilaku
sebaliknya dari harapan oramgtua, dia menjadi
nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah
bersama teman-temanya.
Selain itu Ny N juga mengatakan sedikit resah
dengan lingkungan rumahnya yang dekat dengan
pembuangan sampah, bau bakaran sampah yang
menyengat membuat Ny N takut akan dampak
dengan kesehatan keluarganya karena sudah
terdapat bukti anak tetangganya terkena diare
akibat sering berinteraksi bermain dengan teman-
temanya dilingkungan tempat sampah tersebut.
1. IDENTITAS UMUM KELUARGA
Identitas Kepala Keluarga
- Nama : Tn E
- Umur : 50 tahun
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Bisnis alumunium
- Alamat : Lamongan
Komposisi keluarga
Nama L/P Umur Hub. Keluarga Pekerjaan Pend. terakhir
Tn. E L 50 tahun Kepala keluarga Bisnis SMA
Ny.N P 40 tahun Istri Bisnis SMA
An.W L 14 tahun Anak Pelajar SMP
An, S P 6 tahun Anak Pelajar PAUD

Genogram

Keterangan :
: laki-laki masih hidup

: perempuan masih hidup

: meninggal
: menikah

: klien
: tinggal satu rumah

4. Tipe keluarga
a. Jenis tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.E adalah tipe keluarga inti
atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu,
dan anak yang tinggal dalam satu rumah
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
- Ktidaktahuan orng tua akan masalah
kesehatan yang sedang dialami anaknya
- Keresahan keluarg akan sanitasi yang
buruk disekitar rumahnya yang dekat
dengan pembuangan sampah
- Ketidaktauan orangtua akan
pemenuhan kebutuhan anak akan
pertumbuhan dan pekembanganya
sesuai dengan tahap usianya.
5. Suku bangsa
a. Asal suku bangsa
Tn.E dan istrinya adalah orang yang berasal
dari suku jawa.
b. Budaya yang berhubungan dengan
kesehatan
Tn E mengatakan tidak ada yang
bertentangan dalam budaya suku bangsa
jawa yang bertentangan atau bertolak
belakang dengan kesehatan
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi
kesehatan
Agama keluarga Tn.E ini adalah Islam dan tidak
ada satupun ketentuan islam yang bertentangan
dengan kesehatan.

7. Status sosial ekonomi Keluarga


- Anggota Keluarga yang mencari nafkah
Adalah Tn.E (Kepala Keluarga ) seorang
pengusaha alumunium, dan Ny N (istri)
seorang pedagang.

Anda mungkin juga menyukai