Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AGENDA 3 KEDUDUKAN DAN PERAN PNS

DALAM NKRI

KELOMPOK II

ANDI SAHID,
S.Pd

BELLA MEITA GREACEA, S.Pd

ULFA SARI MAHMUD, S.Pd

apt. NURYAKIN, S.Farm

SAIFUL AGUS, S.Pd

ZAINAL, S.Pd
A. DESKRIPSI SINGKAT
 DANA BOS
Sesuai dengan undang-undang (UU) nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Pasal 34 ayat 2 UU tersebut menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah
menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa
memungut baiaya. Selanjutnya pada pasal 34 ayat 3 UU itu menyebutkan bahwa wajib
belajar merupakan. Tanggung jawab Negara yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat konsekuensi dari amanat UU
tersebut adalah pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan
bagi seluruh peserta didik pasa tingkat dasar (SD dan MI, SMP dan MTs) serta satuan
pendikan lain yang sederajat.
            BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan
pendanaan biaya oprasional nonoprasional bagi satuan pendidikan dasar sebagai plaksana
program wajib belajar, yang secara umum bertujuan untuk meringankan beban masyarakat
terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar Sembilan tahun yang bermutu.
Secara khusus program BOS bertujuan untuk:
1. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap
biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI)
dan sekolah bertaraf internasional (SBI).
2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuka
apapun, di sekolah negeri maupun swasta, dan
3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.
Berdasarkan PP Nomor 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan, pendanaan
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat. Dalam peraturan tersebut biaya pendidikan dibagi menjadi tiga jenis yaitu biaya
satuan pendidikan, biaya penyelenggaraan atau pengelolaan pendidikan, serta biaya pribadi
peserta didik.
1) Biaya satuan pendidikan adalah biaya penyelenggaraan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan yang meliputi berikut ini:
a. Biaya investasi yang merupakan biaya penyediaan sarana dan prasarana
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.
b. Biaya operasi, terdiri dari biaya personalia dan biaya nonpersonalia. Biaya
personalia terdiri dari gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan-
tunjangan yang melekat pada gaji. Biaya nonoprasionbal adalah biaya untuk
bahan atau peralatan pendidikan habis pakai. Dan biaya tidak langsung berupa
daya listrik, air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan lain-lain.
c. Bantuan biaya pendidikan yaitu dana pendidikan  yang diberikan kepada peserta
didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikannya.
d. Beasiswa dalah bantuan dana pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
yang berprestasi.
2) Biaya penyelenggaraan dan atau pengelolaan pendidikan adalah biaya
penyelenggaran atau pengelolaan pendidikan oleh pemerintah, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten kota, atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat.
3) Biaya pribadi peserta didik adalah biaya personal yang meliputi biaya pendidikan
yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bias mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan.
       Dengan adanya program BOS yang terkait pendidikan dasar Sembilan tahun, setiap
pengelola program pendidikan harus harus memperhatikan hal-hal berikut:  
a. BOS harus menjadi sarana penting untuk menigkatkan akses dan mutu
pendidikan dasar Sembilan tahun yang bermutu.
b. Dengan adanya BOS, tidak boleh ada siswa miskin yang putus sekolah karena
tidak mampu membayar iuran atau pungutan yang dilakukan oleh sekolah.
c. Anak lulusan sekolah setingkat SD, harus di upayakan kelangsungan
pendidikannya kesekolah setingkat SMP. Tidak boleh ada tamatan SD  atau
setara yang tidak dapat melanjutkan pendidikan agar dapat diajak kembali ke
bangku sekolah.
d. Kepala sekolah mencari dan mengajak siswa SD atau setara yang akan lulus dan
yang berpotensi tidak melanjutkan sekolah untuk ditampung di SMP atau setara.
Demikian juga bila ditemukan ada anak putus sekolah yang masih berminat
melanjutkan pendidikan agar dapat diajak kembali ke bangku sekolah.
e. Kepala sekolah harus mengelola dana BOS secara transparan dan akuntabel.
f. BOS tidak menghalangi peserta didik, orang tua yang mampu atau walinya
memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada sekolah.
Sumbangan sukarela dari orang tua siswa harus bersifat ikhlas, tidak terikat
waktu, dan tidak ditetapkan jumlahnya serta tidak ada intimidasi bagi yang tidak
menyumbang.
 IDENTIFIKASI KASUS “KONDISI PELAYANAN PUBLIK YANG BURUK DI
KOTA PALU TAHUN 2020
Tuding Gelapkan Dana BOS, Guru dan Staf SMPN 19 Palu Minta Walikota Ganti Kepsek

https://www.kabarselebes.id/berita/2020/07/22/tuding-gelapkan-dana-bos-guru-dan-staf-
smpn-19-palu-minta-walikota-ganti-kepsek/

PALU, Kabar Selebes – Sejumlah guru dan staf di Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 19 Kota Palu melakukan demo, meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot)
Palu agar mencopot Kepala sekolah (Kepsek), Ilman Usman dari jabatannya karena diduga
telah banyak melakukan penggelapan dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS.

“Tetapi Kepsek memberikan keterangan disalah satu koran, bahwa pemutusan itu
sambungan listrik diakibatkan kesalahan teknis,” bebernya. Salah satu guru yang tergabung
dalam aksi itu, juga menambahkan, honor Musyawarah Guru Mata Pelajaran atau MGMP
dan honor guru non PNS belum dibayarkan sejak awal 2019. “Dalam laporan semuanya
dibayar, setelah Inspektorat mengklarifikasi itu pada kami. Ternyata tandatangan kami
semua dipalsukan,” akunya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan, kasus itu sudah lama ditangani oleh
Inspektorat. Ilman selaku Kepsek mengaku siap untuk mengembalikan semuanya, bahkan
dari pihak Dinas Pendidikan hanya memberi sanksi kepada Kepsek Ilman, dengan
memberhentikan sementara. “Jangan hanya berhentikan sementara, kami ingin Kepsek
diganti,” tegas salah satu guru yang didukung peserta demo lainnya. (sob/rlm)
B. PENYEBAB PERMASALAHAN
Berdasarkan masalah pelayanan publik di atas dapat diuraikan penyebab masalahnya:
1. Ketidaktahuan guru akan alur penyaluran dana BOS.
2. Tidak adanya rapat koordinasi terkait penggunaan anggaran dana BOS di sekolah
dengan berbagai pihak (kepala sekolah, guru, dan komite sekolah)
3. Tidak adanya transparansi penggunaan anggaran dana BOS

C. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH


Adapun solusi dari permasalahan di atas, antara lain:
1. Melakukan sosialisasi RKAS dana BOS ke semua pihak (Kepala Sekolah, guru dan
komite)
2. Mengadakan rapat koordinasi antara sekolah dan komite dalam penggunaan
anggaran dana BOS.
3. Penggunaan anggaran dana BOS diinformasikan ke publik secara transparan dalam
bentuk papan informasi yang dipajang di depan sekolah.
4. Pemberian sanksi tegas kepada pelaku yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai