Anda di halaman 1dari 17

KETERAMPILAN DASAR IPS DALAM PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI

GURU DALAM KEHIDUPAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas MK Konsep Dasar IPS

Dosen Pengampu :

Dr. Ahsan Sofyan, S.E., M.Pd

Disusun oleh :
Eva Natasha Rahman 2040605096
Fikri Reza Alfaridzi 2040605111
Fitri Handayani 2040605047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-Nya, srhingga
dapat menyelesaikan tugas makalah tepat waktu yang makalah yang berjudul
“keterampilan dasar IPS dalam pelaksaanan tugas sebagai guru dalam kehidupan”
ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa san sastra indonesia.. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi seluruh pembaca. Selama proses penyusunan
makalah, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, penulis berterima kasih kepada:

1. bapak Ahsan Sofyan selaku dosen mata kuliah konsep dasar IPS
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan
3. Pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu

Fikri Reza Alfaridzi, selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik
berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai
pihak. Aamiin.

Tarakan, 25 Maret 2021

Fikri Reza Alfaridzi

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................................ii
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................1
A. DEFINISI DAN ARTI KETERAMPILAN DASAR DAN ILMU-ILMU
SOSIAL.........................................................................................................................2
B. KETERAMPILAN DASAR IPS/KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI
DALAM PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI GURU DALAM KEHIDUPAN...3
1. KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU GEOGRAFI.................3
2.   KEMAMPUAN/Keterampilan DALAM ILMU SEJARAH...............................5
3.   KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU EKONOMI.....................5
4.   KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU POLITIK........................6
5.   KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU SOSIOLOGI..................6
6.    KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU ANTROPOLOGI.........7
7.  KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU PSIKOLOGI SOSIAL. . .7
C. PENGERTIAN KETERAMPILAN DASAR DAN ASPEK
LETERAMPILAN DASAR IPS..................................................................................7
A.   KETERAMPILAN MENTAL..............................................................................8
B.     KETERAMPILAN PERSONAL........................................................................9
C.     KETERAMPILAN SOSIAL.............................................................................10
A. KESIMPULAN...................................................................................................12
B. SARAN..............................................................................................................123

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sebagai calon guru, alangkah baiknya jika dapat memahami tentang pokok
bahasan Keterampilan dasar dalam pembelajaran IPS. Karena guru adalah salah satu
sumber belajar yang paling utama sehingga harus memiliki banyak informasi, yang
mana informasi mengenai IPS akan ditransfer kepada siswa-siswi di dalam kelas.
Seorang guru mempunyai kedudukan penting dalam pendidikan. Yakni memiliki
tugas dan tanggung jawab yang cukup berat untuk mencerdasarkan anak didiknya.
Untuk mencapai tanggung jawab tersebut, guru harus melengkapi dirinya dengan
berbagai keterampilan yang dapat membantu dalam berinteraksi dengan peserta didik
saat proses pembelajaran berlangsung, terutama dalam pembelajaran IPS .
Karena pentingnya guru untuk mengetahui keterampilan apa saja yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran, maka penulis membuat makalah ini dengan judul
“keterampilan dasar IPS dalam pelaksaanan tugas sebagai guru dalam
kehidupan”yang bertujuan untuk membimbing calon guru agar mampu dapat
mengetahui tentang deskripsi dari pengertian keterampilan mengajar, macam-macam
keterampilan dasar mengajar IPS, serta beberapa keterampilan mengajar dalam
pembelajaran IPS .

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan arti dari Keterampilan dasar Ilmu-Ilmu sosial?
2. Apa saja Keterampilan Dasar/kemampuan yang harus dimiliki dalam pelaksanaan
tugas sebagai guru dalam kehidupan?
3. Apa pengertian Keterampilan sosial dan apa saja aspek keterampilan dasar IPS?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, kami memiliki tujuan dalam makalah ini
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian arti dari Keterampilan dasar Ilmu-Ilmu sosial
2. Untuk mengetahui Keterampilan Dasar/kemampuan yang harus dimiliki dalam
pelaksanaan tugas sebagai guru dalam kehidupan

1
3. Untuk mengetahui pengertian Keterampilan sosial dan aspek keterampilan dasar
IPS

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN ARTI KETERAMPILAN DASAR DAN ILMU-


ILMU SOSIAL

Keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap


individu yang berprofesi sebagai guru. Keterampilan tersebut melekat pada
profesinya sebagai hasil proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan. Sedangkan pengertian Ilmu Sosial yaitu Ilmu Sosial (bahasa Inggris: social
science) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (Inggris: social studies) adalah sekelompok disiplin
akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial ini dapat diartikan ketangkasan daya
pikir manusia untuk memperoleh informasi yang menggunakan metode-metode
ilmiah untuk menjawab suatu pertanyaan. Keterampilan IPS adalah keterampilan
yang erat kaitannya dengan tujuan dan materi pendidikan IPS. Karena pendidikan
IPS SD geografi,ekonomi,sejarah maka keterampilan yang dikembangkan tentu erat
hubungannya dengan materi konsep dan sarana yang diperlukan oleh ketiga pelajaran
tersebut.Meskipun di dalam prakteknya unsur-unsur sosiologi dan antropologi pun
tidak bisa dihindarkan.
Ilmu-ilmu sosial (Social Sciences) dapat diartikan sebagai bagian ilmu pengetahuan
mengenai manusia dengan konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat.Tiap
ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji aspek kehidupan manusia dalam
masyarakat, termasuk bagian ilmu-ilmu sosial.
Hakikat kehidupan manusia sebagai suatu dinamika.Dinamika itu
mengungkapkan bahwa manusia bukan makhluk biologi semata, melainkan juga
makhluk sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, psikologik dan seterusnya. Aspek-
aspek itu terdiri dari interaksi sosial, budaya, kebutuhan materi, kehidupan, norma
dan peraturan, sikap dan reaksi kejiwaan, geografi dan sebagainya.Aspek-aspek
inilah yang menghasilkan ilmu pengetahuan seperti sosiologi, antropologi, ilmu
ekonomi, ilmu pendidikan, ilmu hukum, psikologi sosial, geografi dan sebagainya
(Nursid Sumaatmaja, 1980:33).
Sebagian kita memaklumi bersama, ilmu-ilmu pengetahuan tersebut di
atas dewasa ini berkembang menjadi disiplin ilmu sesuai dengan perkembangan dan
dinamika masyarakat. Setiap disiplin ilmu memiliki struktur, ia memberikan batas
atau ruang lingkup bagi suatu disiplin ilmu dan membedakannya dari cabang ilmu
lain.Struktur merupakan konsep pedagogis dan perlu diajarkan melalui IPS, agar
murid secepatnya dapat menghayati ide-ide dari ilmu yang dimaksud.Makin
mendasar ide-ide yang dimiliki itu, makin besar kemungkinan penerapannya kepada
masalah yang lebih luas.

2
Objek setiap kegiatan belajar menurut Bruner ialah melayani atau memenuhi
keperluan anak didik untuk hari kedepannya. Adapun dua cara untuk itu yaitu:
1.      Pemindahan/transfer keterampilan melalui kurikulum sekolah sebagai dasar untuk
dipakai kelak didalam masyarakat.
2.      Pemindahan/transfer prinsip-prinsip dan sikap melalui kurikulum sekolah, bukan
sekadar untuk memperoleh keterampilan, tetapi untuk mendapatkan ide-ide dasar dan
ide-ide umum yang dapat dipergunakan sebagai dasar menangani masalah
masyarakat.
Tipe transfer yang kedua ini merupakan inti ciri proses pendidikan masa kini
melalui IPS, syarat untuk itu antara lain penguasaan struktur ilmu/ilmu-ilmu yang
hendak dihayati (Kosasih Djahiri, 1982/1983:8)

B. KETERAMPILAN DASAR IPS/KEMAMPUAN YANG HARUS


DIMILIKI DALAM PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI GURU
DALAM KEHIDUPAN

Sebagai guru IPS, pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu-ilmu


sosial sangat diperlukan baik yang berhubungan dengan ruang lingkup bahasannya,
objek yang dipelajari, metode dan pendekatan dari tiap-tiap disiplin ilmu-ilmu sosial
tersebut.Dengan mengetahui dan menguasai pengetahuan ilmu-ilmu sosial,
bahasan/topik-topik IPS baik berupa konsep, prinsip, generalisasi, teori maupun
fakta-fakta yang bersumber dari masyarakat dapat dibahas lebih mendalam.

1. KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU GEOGRAFI

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena


geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks
keruangan.Konsep geografi yang diketengahkan di atas secara jelas menegaskan
bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer, yaitu permukaan bumi
yang hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan
udara), lithosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air, perairan) dan
biosfer (lapisan kehidupan).

Pengajaran geografi hakikatnya adalah pengajaran tentang aspek-aspek


keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan
umat manusia dengan variasi kewilayahannya. Dengan perkataan lain, pengajaran
geografi merupakan hakikat geografi yang diajarkan disekolah yang disesuaikan
dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan masing-masing.
Sebagai ruang lingkup pengajaran geografi sama dengan ruang lingkup ilmu
geografi itu sendiri, yaitu:

3
1.      Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan manusia
2.      Penyebaran umat manusia dengan variable kehidupannya
3.      Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungannya yang memberikan
variasi terhadap ciri khas tempat-tempat dipermukaan bumi
4.      Kesatuan regional yang merupakan perpaduan antara darat, perairan dan udara
diatasnya

Materi geografi adalah kehidupan manusia dimasyarakat, alam lingkungan


dengan segala sumber dayanya, region-region di permukaan bumi, menjadi sumber
pengajaran geografi. Selain gejala-gejala kehidupan, buku-buku dan kepustakaan lain
yang juga berkenaan dengan gejala tadi menjadi sumber yang dapat dimanfaatkan
dalam pengajaran geografi.Kemampuan dasar guru geografi berkenaan dengan
penguasaan materi, tujuan pengajaran geografi dan tingkat perkembangan mental
anak sangat dituntut.
Sebagaimana tujuan pendidikan pada umumnya, mengacu kepada tujuan
pendidikan nasional yang dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus sampai kepada
tujuan yang operasional.Tujuan instruksional merupakan tujuan yang wajib dicapai
pada pelaksanaan pengajaran.Dengan demikian, tujuan instruksional pengajaran
geografi adalah tujuan yang wajib direalisasikan pada pelaksanaan pengajaran
geografi. Pencapaian tujuan tersebut melalui proses berbagai keterampilan yang
mengandung keaktifan anak didik dalam merealisasikannya. Dengan anak aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran maka pencapaian tujuan pembelajaran itu akan
lebih diresapi oleh siswa sehingga kesannya akan tahan lama.

Secara singkat akan dibahas beberapa keterampilan guru, khususnya guru


geografi berkenaan dengan kegiatan belajar-mengajar topik/bahasan geografi.
1).  METODE PEMBELAJARAN
Pengajaran geografi dapat dilaksanakan di dalam kelas, seperti metode
ceramah-ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi, role playing, sosiodrama, kerja
kelompok dan sebagainya. Sedangkan metode pembelajaran yang dilakukan diluar
kelas, seperti metode tugas belajar dan metode karyawisata.

2).  PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR


Sumber belajar geografi dapat berupa fenomena/gejala-gejala yang ada di
sekitar/lingkungan (baik di lingkungan alam, maupun lingkungan manusia),
kemudian dari buku-buku, majalah, surat kabar dan media elektronika lainnya yang
berhubungan dengan materi/topik bahasan geografi. Dengan mengambil sumber
belajar dari gejala-gejala yang ada disekitarnya, proses belajar-mengajar geografi
akan lebih menarik perhatian siswa dan tidak membosankan.

3).  PENGGUNAAN MEDIA/ALAT PEMBELAJARAN


Gejala/fenomena yang ada disekitar tempat tinggal anak, baik berupa gejala
kehidupan manusia, selain sumber belajar dapat juga dijadikan media pembelajaran
geografi. Tidak dapat hanya diceramahkan, didiskusikan atau tanya jawab saja,
melainkan harus ditunjukkan dan diragakan.

4
4).  MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG KONDUSIF
Menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang/memotivasi kegiatan
belajar aktif sehingga keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar akan
menghasilkan pencapaian belajar yang penuh makna (meaningfull learning).
2.   KEMAMPUAN/Keterampilan DALAM ILMU SEJARAH

Sejarah atau ilmu sejarah dapat diartikan sebagai riwayat tentang masa lampau
atau bidang ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan menuturkan riwayat masa
lampau sesuai dengan metode-metode tertentu yang dapat dipercaya (Fairchild, H.P,
1964:141).Hakikatnya sejarah itu adalah suatu konsep tentang waktu yang lalu
selaras dengan rangkaian sebab akibatnya.Akan tetapi, inti sejarah adalah perubahan.

Objek studi sejarah adalah sejarah sebagai kenyataan dalam arti luas yang
meliputi segala sesuatu yang pernah terjadi dalam kehidupan umat manusia, dan
semua gejala alamiah.Sedangkan dalam arti terbatas ialah sejarah umat manusia,
dimulai dari saat adanya kehadiran makhluk manusia didunia.Ilmu menjadikan masa
lampau masyarakat manusia sebagai objek penelitiannya secara sistematis dan kritis
dengan tujuan untuk memelihara hasil penelitian itu sebagai pengetahuan yang
bermakna dan berguna.

Berikutnya sebagai guru dalam melaksanakan tugas profesinalnya selain dapat


menguasai disiplin ilmu yang diasuhnya, mampu merumuskan tujuan instruksional,
ia harus mempunyai keterampilan untuk mentransferkan materi bahasan kepada
siswa-siswanya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal dperlukan
berbagai kemampuan guru itu sendiri, seperti memilih dan menentukan metode
pembelajaran yang tepat/efisien, memilih sumber situasi, suasana belajar yang
mendukung siswa aktif dan sebagainya.

Untuk memilih metode pembelajaran mana yang paling aktif perlu


dipertimbangkan berbagai segi antara lain: Bahan/topik yang akan diajarkan, tujuan
yang ingin dicapai, kondisi siswa, sarana prasarana yang ada bahkan kemampuan
guru itu sendiri dan sebagainya. Metode yang digunakan dalam mengajarkan materi
sejarah antara lain: metode ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi, tugas, bermain
peran, metode karyawisata dan sebagainya.

3.   KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU EKONOMI

Albert L. Meyers mengungkapkan bahwa ekonomi adalah ilmu pengetahuan


yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Sedangkan
Brown, G.D. mengemukakan bahwa ekonomi adalah suatu studi mengenai cara
bagaimana manusia memnuhi kebutuhan materinya melalui pranata-pranata. Mereka
memanfaatkan sumber daya alam, modal dan tenaga kerja yang terbatas.
Persoalan didalam ilmu ekonomi adalah bahwa manusia di dalam usahanya
untuk memenuhi kehidupan selalu mengahadapi ketidakseimbangan antara

5
banyaknya kebutuhan dengan banyaknya barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia
atau dengan kata lain kebutuhan terhadap barang dan jasa tidak terbatas sumber-
sumber baik sumber alam maupun sumber daya manusia terbatas.
Seorang guru ekonomi dituntut juga untuk dapat mentransfer konsep/teori yang
merupakan topik bahasan ekonomi kepada anak didik. Guru harus mampu
menciptakan suasana belajar yang dapat mendorong siswa untuk belajar, mencari dan
menemukan sendiri. Dengan demikian hasil belajar siswa akan lebih melekat dan
tahan lama. Selain bersumber dari buku-buku literature yang sesuai dengan
kurikulum, banyak konsepnya yang dapat dikembangkan dari gejala ekonomi yang
ada disekitar tempat tinggal siswa itu sendiri, misalnya kegiatan pertanian,
perkebunan, kerjainan, perikanan, industri, pertukangan serta jasa-jasa
lainnya.Dengan hal ini pembelajaran lebih bersifat konkret.
 
4.   KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU POLITIK

Prof. Mr. Moh. Jamin mengungkapkan ilmu politik memusatkan tinjauannya


kepada masalah kekuasaan dan bagaimana jalannya tenaga kekuasaan dalam
masyarakat dan susunan negara.Ilmu politik dengan sendirinya membahas dan
mempersoalkan pembinaan negara dan masyarakat atau kekuasaan.Dalam rangka
kerjanya tidak dapat melepaskan diri dari bantuan ilmu-ilmu lainnya, seperti
sosiologi, ilmu negara, ilmu hukum, administrasi negara, psikologi dan sebagainya.
Sama halnya dengan mengajarkan materi yang termasuk topik bahasan
geografi, sejarah, dan ekonomi guru yang mengajarkan harus dapat memilih metode
pembelajaran yang tepat, sumber belajar, media/alat bantu pembelajaran. Selain
bersumber dari buku literature yang digunakan, dapat juga dengan melihat sistem
politik yang berlaku.Lembaga pemerintahan baik dari tingkat pusat sampai tingkat
yang paling rendah (pemerintahan desa) dapat dijadikan sumber
pembelajaran.Bahkan dalam kehidupan berumah tangga dapat dijadikan sumber
pembelajaran.
Jadi, dalam pengajaran politik diharapkan para siswa selain mengetahui, juga
menyadari hak dan kewajiban baik sebagai anggota keluarga maupun sebagai warga
negara.Selain itu siswa juga harus menyadari bahwa untuk hidup aman, tenteram
sejahtera penuh dengan aturan-aturan yang perlu ditaati dan dilaksanakan.

5.   KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU SOSIOLOGI

Sosiologi dapat diartikan ilmu yang mempelajari masyarakat.Apa yang


dimaksud dengan masyarakat? Masyarakat meliputi sejumlah manusia yang hidup
berkelompok yang dengan sendirinya satu sama lain saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Sosiologi mempelajari masyarakat secara umum sehingga ada yang
menamakannya ilmu masyarakat umum.
Agar mampu untuk menciptakan suasana belajar yang mendorong siswa untuk
terlibat didalamnya, sama halnya dengan mengajarkan konsep-konsep disiplin ilmu-
ilmu sosiologinya, dalam pembelajaran dengan mengenai contoh gejala yang ada
disekitar lingkungan anak. Hal ini sekali lagi agar terhindar dari pembelajaran yang

6
bersifat verbalisme (lebih-lebih para siswa kelas rendah) dan hasil belajar akan lebih
tahan lama.

6.    KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU ANTROPOLOGI

Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan pekerjaannya


(Fairchild. H.P. 1964:12). Ke dalam pekerjaan manusia termasuk segala hasil
pemikirannya atau hasil akal budinya.Sebagai objek antropologi adalah aspek budaya
atau karya cipta manusia.Tetapi tidak semua karya cipta manusia itu adalah
kebudayaan.
Selanjutnya sebagai seorang guru yang mengajarkan harus mampu dan
memiliki keterampilan khusus yang berhubungan dengan pembelajaran agar tujuan
instruksional dapat dicapai dengan optimal.dan harus selalu diingat, untuk
menciptakan suasana belajar yang mendukung siswa aktif, serta contoh-contoh yang
digunakan dapat dilihat, dirasakan, atau dihayati oleh para siswa.
  
7.  KEMAMPUAN/KETERAMPILAN DALAM ILMU PSIKOLOGI SOSIAL

Psikologi sosial adalah suatu studi tentang proses mental manusia sebagai
makhluk sosial (Fairchild. H.P. 1964:290). Objek studi psikologi adalah tingkah laku
manusia di masyarakat sebagai ungkapan proses mental, kejiwaan yang meliputi
kemauan, minat, reaksi emosional, kecerdasan dan seterusnya, termasuk
pembentukan kepribadiannya. Pencapaian tujuan instruksional banyak tergantung
kepada kemampuan/keterampilan guru untuk memilih metode mengajar,
keterampilan dalam memilih serta menggunakan media pembelajaran, tercipta
suasana belajar yang mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan belajar-
mengajar.

C. PENGERTIAN KETERAMPILAN DASAR MENURUT PARA AHLI DAN


ASPEK LETERAMPILAN DASAR IPS
Mussen, at al(Lismayanti, 2008) berpendapat bahwa keterampilan sosial adalah
istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk mengacu pada tindakan moral
yang diekspresikan secara kultural, seperti berbagi, membantu seseorang yang
membutuhkan, bekerjasama denganorang lain, dan mengungkapkan simpati. Sejalan
dengan pendapat (Shaffer, 2009).Keterampilan sosial merupakan pikiran, tindakan,
dan aktivitas regulasi emosi yang memungkinkan anak untuk mencapai tujuan
personal atau tujuan sosial sementara menjaga kesesuaian dengan partner sosialnya

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial adalah istilah
yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk mengacu pada tindakan moral yang
diekspresikan secara kultural, seperti berbagi, membantu seseorang yang
membutuhkan, bekerjasama denganorang lain, dan mengungkapkan simpati dan juga
Keterampilan sosial merupakan pikiran, tindakan, dan aktivitas regulasi emosi yang

7
memungkinkan anak untuk mencapai tujuan personal atau tujuan sosial sementara
menjaga kesesuaian dengan partner sosialnya
Dapat tidaknya kita mengerti dan menghayati proses kehidupan, sepenuhnya
bergantung kepada katajaman pancaindra, pengalaman dan pengetahuan yang ada
pada diri kita masing-masing. Pengertian dan penghayatan dipengaruhi pula oleh
minat, perhatian dan keingintahuan yang hidup pada diri kita. Hal ini sepenuhnya
merupakan kekayaan pribadi kita masing-masing sebagai hasil pengaruh dan kerja
sama kondisi psiko-biologis, lingkungan dan pendidikan kita. Jadi merupakan hasil
keseluruhan sistem pribadi kita masing-masing.
Pertumbuhan penduduk yang cepat, menjadi pendorong pertumbuhan aspek-
aspek kehidupan yang menyangkut kebutuhan penduduk.Ketidakseimbangan antara
pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan sarana penunjang kehidupannya, telah
menimbulkan bermacam-macam masalah.Masalah-masalah tersebut meliputi
masalah ekonomi, politik, budaya, hukum, lingkungan dan lain sebagainya.Untuk
selanjutnya kita melihat penerapan keterampilan dasar IPS dalam kehidupan melalui
beberapa aspek, seperti keterampilan mental, keterampilan personal, dan
keterampilan sosial.

A.   KETERAMPILAN MENTAL

Ada yang menjelaskan bahwa mental itu meliputi sistem nilai atau pandangan
hidup dan sikap (value system and attitude). Sistem nilai adalah konsepsi yang
abstrak yang dianut oleh sebagian warga masyarakat mengenai apa yang baik dan
apa yang buruk, apa yang penting dan apa yang sepele, apa yang berharga dan apa
yang kurang berharga dan sebagainya.
Bagi orang yang mengetahui dan memahami apalagi sebagai guru IPS seperti
halnya kita akan keberadaan sistem nilai dan sikap masyarakat yang berlaku disetiap
wilayah, lebih-lebih sistem nilai dan sikap masyarakat dimana kita tinggal. Dengan
mengetahui itu kita dapat menilai apakah sistem nilai dan sikap tersebut baik atau
buruk, menghambat upaya pembaruan/pembangunan atau mendukungnya, dan
sebagainya.

Seperti yang dikemukakan oleh Kuncaraningrat (Antropolog) terdapat beberapa


sikap mental yang menghambat pembangunan, diantaranya:

  Sikap mental penerobosan (mengambil jalan pintas)


Dimiliki oleh orang-orang yang ingin mencapai target dengan menempuh
jalan pintas dan biasanya ditempuh dengan jalan yang tidak sesuai prosedur/aturan
yang ada, sedangkan kemampuannya sendiri sebenarnya tidak mendukungnya.

  Sikap mental priyayi


Orang yang memiliki mental demikian apabila ia menghadapi atasan,
terlalu mengagungkan/menyembah-nyembah (menjilat), tetapi kalau dengan
bawahan, memeras kalau perlu menginjaknya.

8
  Sikap mental mengagungkan masa lalu
Orang yang demikian biasanya menganggap masa lalu lebih baik dari
sekarang.Hidup sekarang banyak masalah/susah, dulu hidup senang serba
kecukupan, dulu dihormati/dipuja-puja orang sekarang diacuhkan orang dan
sebagainya.

  Sikap mental yang cepat puas


Orang yang demikian merasa cepat puas dengan apa yang ada/dimiliki,
tidak ingin berusaha untuk meningkatkannya, mereka cepat pasrah, bagaimana nasib
saja. Orang yang seperti ini tidak kreatif/kurang kreatif.
Selanjutnya, berikut sikap mental yang mendorong pembangunan yang juga
merupakan kemampuan/keterampilan IPS yang dapat diterapkan:

  Memandang bahwa hidup ini dapat diperbaiki


Orang ini tidak menyerah begitu saja pada nasib, melainkan menghargai
usaha dan kemampuannya.Ia percaya akan kemampuan akal, ilmu dan teknologi.

  Menghargai usaha manusia dalam mencapai hasil yang lebih baik


Orang ini tidak puas dengan apa yang telah dimilikinya, melainkan
berusaha untuk mencapai yang lebih bermutu, lebih banyak, cara yang lebih efisien
dan produktif, dan seterusnya. Ia bersedia menerima pembaruan dan perubahan.

  Mempunyai kesadaran waktu yang tinggi


Orang ini menggunakan waktunya secara efisien, tidak menyia-
nyiakan/membuang waktu dengan berpangku tangan/melamun atau pekerjaan yang
sia-sia/tidak berguna. Perhatiannya akan hari esok menyebabkan ia hidup secara
hemat dan membuat rencana mengenai hari yang akan datang.

  Mampu menyatakan pendapat/gagasan dan menghargai pendapat/gagasan orang lain


Orang ini percaya kepada kemampuan dan harga diri sendiri,
memperhatikan kepentingannya sendiri disamping kepentingan masyarakat.Ia tidak
tenggelam terhadap pengaruh dan kepentingan pihak lain. Ia menghargai seseorang
sesuai dengan prestasinya.

B.     KETERAMPILAN PERSONAL


G.W. Allport mengemukakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamik
sistem psiko-fisik yang ada pada suatu individu, yang menentukan karakteristik
tingkah laku dan berpikirnya. Kepribadian terbentuk sejak lahir, dan dari pengaruh
lingkungan tempat ia tinggal. Kepribadian seseorang merupakan perpaduan
antarwarisan biologik dengan kondisi kehidupannya. Karena baik biologik maupun
kondisi kehidupan yang dimiliki dan dijalani tiap orang tidak sama maka dapat
dikatakan tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama.
Tiap orang memiliki kepribadian masing-masing yang tidak sama dengan
kepribadian orang lain, walaupun dalam satu keluarga. Namun demikian kita sebagai
kelompok/masyarakat, bahkan sebagai bangsa memiliki kepribadian tertentu, yang

9
memiliki ciri-ciri/karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dengan
kelompok/masyarakat atau bangsa lainnya.
Kepribadian seseorang dibina dan dikembangkan oleh lingkungan tertentu,
baik luas maupun sempit.Selanjutnya, kepribadian tidak hanya dibina oleh
lingkungan, melainkan kepribadian itu pun dapat mempengaruhi lingkungan. Dengan
berbekal pengetahuan IPS, akan memberi ciri/karakter tertentu dalam pembentukan
kepribadian.

C.     KETERAMPILAN SOSIAL


Masyarakat yang merupakan kelompok manusia yang tinggal pada wilayah
tertentu yang diikat oleh norma atau system nilai yang dimilikinya selalu mengalami
perubahan. Pertumbuhan demografi, akan mendorong perubahan dan perkembangan
aspek kehidupan manusia lainnya. Perubahan dan pertambahan penduduk, akan
mendorong pertumbuhan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak dapat
ditinggalkan yaitu kebutuhan ekonominya.Cara manusia memenuhi kebutuhan ini
dari waktu ke waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan. Dalam
memanfaatkan sumber daya atau lingkungan, manusia dalam melakukan perubahan
cara mulai dari cara meramu kepada bercocok tanam sampai bertani yang modern,
peternakan dan sampai pula pada industry modern. Perubahan cara pemenuhan
kebutuhan tadi atau lebih sempit lagi perubahan produksi, sudah pasti diikuti oleh
perubahan-perubahan lainnya, seperti perubahan organisasi, perubahan struktur,
perubahan nilai dan norma dan lain sebagainya.
Perubahan social dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi di masyarakat,
yang meliputi berbagai aspek kehidupan, sebagai akibat adanya dinamika anggota
masyarakat, dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat,
merupakan tututan kehidupan dalam mencari kestabilannya (Nursid Sumaatmadja,
1980: 88).
Perubahan sosial yang disebabkan factor-faktor dari dalam kelompok adalah
karna penemuan-penemuan atau penciptaan-penciptaan baru (inovasi) tentunya
terjadinya penemuan-penemuan baru (inovasi) dapat terjadi apabila anggota-anggota
masyarakat memilliki hal-hal berikut:
1.      Adanya kesadaran anggota masyarakat akan perlunya upaya meningkatkan
kehidupan secara terus-menerus. Kesadaran tersebut akan timbul apabila adanya rasa
tidak puas terhadap apa yang telah dicapainya. Oleh David C. Mc. Clelland
dikatakan memiliki Ach (Need for Achievement) yang tinggi. Need for Achievement
adalah suatu dorongan kebutuhan untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
2.      Adanya kualitas anggota masyarakat dalam kelompok yang kreatif. Anggota
masyarakat yang kreatif ini merupakan motivator dan modernisator bagi perubahan
sosial dan perubahan dalam kelompok yang bersangkutan. Oleh para ahli psikologi,
orang yang memiliki akal dan daya kreatif yang tinggi ini, disebut vitus mental.
3.      Adanya suasana persaingan yang sehat diantara anggota-anggota masyarakat untuk
mencapai prestasi yang tinggi demi kemajuan kelompok yang bersangkutan.
4.      Adanya dorongan kepada anggota yang berprestasi baik berupa piagam
pengahargaan maupun insentif lain, agar ia terus berprestasi dan berkarya.

10
Sebagai guru IPS, tentunya juga sebagai anggota masyarakat mau tidak mau
harus berperan dan peka terhadap berbagai kejadian dan masalah yang terjadi di
masyarakat anda tidak boleh bersifat masa bodo atas kejadian-kejadian atau masalah-
masalah dalam kehidupan di masyarakat anda harus aktif dan melibatkan diri dan
bersatu dengan anggota masyarakat lainnya untuk menigkatkan taraf hidup dan
membantu mencarikan jalan pemecahan permasalahan-permasalahan yang ada di
masyarakat.
Keterampilan-keterampilan dasar IPS yang dapat diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat, antara lain berikut ini.
1.      Dalam upaya meningkatkan taraf kehidupan masyarakat; sebagai anggota
masyarakat, ia harus melibatkan diri dalam berbagai kegiatan pembangunan bersama
anggota masyarakat lainnya.
2.      Dalam upaya menangkal unsur-unsur kebudayaan yang tidak sesuai, ia harus dapat
menyadarkan kepada anggota masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara
norma-norma luhur yang terkandung dalam Pancasila maupun agama sebagai
pegangan hidupnya.
3.      Dalam rangka upaya mengatasi atau mengurangi masalah-masalah sosial yang
terjadi di masyarakat, misalnya masalah kenakalan remaja, pergaulan bebas, tindakan
asusila, kekerasaan dan sadism, dan lain sebagainya serta maslah lingkungan seperti
pencemaran, banjir, kekeringan, erosi dan lain sebagainya diperlukan keterampilan
untuk mencarikan jalan pemecahannya. Di sinilah keterampilan-keterampilan dasar
IPS membantu untuk melihat faktor-faktor penyebab dari timbulnya suatu
permasalahan sosial secara interdisipliner/multidisipliner.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada hakikatnya manusia merupakan satu kesatuan yang utuh yang terdiri dari
berbagai aspek, seperti aspek biologis atau jasmaniah dan aspek rohaniah atau kejiwaan yang
dalam kehidupannya tidak terlepas dari interelasi dan interaksi dengan lingkungan alam atau
fisis, lingkungan social maupun lingkungan buday, sehingga berkembang disiplin ilmu
pengetahuan, seperti ilmu Geografi, Sosiologi, Antropologi, Sejarah, Politik, Ekonomi,
Psikologi Sosial dan sebagainya.
Kenyataan bahwa nilai selain merupakan konsep atau ide dan standart perilaku,
juga berkaitan dengan aspek emosional (perasaan), mengharuskan guru untuk melakukan
pendidikan nilai yang melibatkan siswa didalam pengalaman yang dapat menolong mereka
tumbuh baik secara intelektual maupun emosional. Demikian juga dalam proses
pengambilan keputusanyang merupakan tujuan dari pengajaran IPS.

B. SARAN
Kita harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita dan terus belajar agar
menjadi pribadi yang lebih berguna.

12
DAFTAR PUSTAKA

Keterampilan Dasar IPS dalam Pelaksanaan Tugas sebagai Guru dan dalam Kehidupan. (2015, 6
21). Diambil kembali dari senja kelabu antara kenyataan dan kehayalan:
http://indahdwimonica.blogspot.com/2015/06/keterampilan-dasar-ips-dalam.html
Keterampilan Dasar Ilmu Sosial. (2019, 10 5). Diambil Kembali infinity works:
https://8infinityworks.blogspot.com/2019/10/keterampilan-dasar-ilmu-sosial.html
Keterampilan Dasar IPS dalam Pelaksanaan Tugas sebagai Guru dan dalam Kehidupan. (n.d.).
Diambil Kembali PDF COFFEE: https://pdfcoffee.com/keterampilan-dasar-ips-dalam-
pelaksanaan-tugas-sebagai-guru-dan-dalam-kehidupan-materi-pdf-free.html
keterampilan sosial. (n.d.). Diambil kembali repository.untag-sby.ac.id: http://repository.untag-
sby.ac.id/78/3/bab%20II.pdf

[ CITATION Ilm201 \l 1057 ]

References
Keterampilan Dasar IPS dalam Pelaksanaan Tugas sebagai Guru dan dalam Kehidupan.
(2015, 6 21). Diambil kembali dari senja kelabu antara kenyataan dan kehayalan:
http://indahdwimonica.blogspot.com/2015/06/keterampilan-dasar-ips-
dalam.html

Ahmad. (2020, 09 02). Pengertian Bahasa. Diambil kembali dari Yuksinau:


https://www.yuksinau.id/pengertian-bahasa/

Ilmu sosial. (2020). Diambil Kembali dari wikipedia.:


https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial

Keterampilan Dasar Ilmu Sosial. (2019, 10 5). Retrieved from infinity works:
https://8infinityworks.blogspot.com/2019/10/keterampilan-dasar-ilmu-
sosial.html

13
Mansyur, M. (2017). Keterampilan Dasar Mengajar dan Penguasaan Kompetensi Guru
(suatu Proses Pembelajaran Micro). El-Ghiroh: Jurnal Studi Keislaman, 12(1), 130-147.

14

Anda mungkin juga menyukai