Anda di halaman 1dari 12

PAPER

SEMANTIK

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah


Bahasa Dan Sastra Indonesia SD

Yang Dibimbing Oleh :


Mety Toding Bua, M.Pd.

Disusun Oleh :
Fikri Reza Alfaridzi 2040605111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAK
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-Nya, srhingga
dapat menyelesaikan tugas Paper tepat waktu yang berjudul Semantik. Adapun
isi dari Paper yaitu menjelaskan tentang pengetian mengenai Semantik, Unsur-
Unsur Srmantik jenis-jenisdan semantik. Selama proses penyusunan makalah,
penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena
itu, penulis berterima kasih kepada:

1. ibu Mety Toding Bua selaku dosen mata Bahasa Dan Sastra Indonesia
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan
3. Pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu

Fikri Reza Alfaridzi, selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan
balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Aamiin.

Tarakan, 25 Maret 2021

Fikri Reza Alfaridzi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
Daftar isi........................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................1
D. SISTEMATIKA PENULISAN............................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
ISI......................................................................................................................................2
A. PENGERTIAN FONOLOGI...............................................................................2
B. BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG TATA BUNYI.................................2
1. FONEM.................................................................................................................2
2. ALOFON..............................................................................................................3
C. KAJIAN FONETIK.............................................................................................3
D. KAJIAN FONEMIK......................................................................................................5
BAB III.............................................................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................7
A. KESIMPULAN.........................................................................................................7
B. SARAN.....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

bahasa secara harfiah yaitu sebuah sarana yang digunakan oleh setiap manusia
sebagai alat komunikasi dan juga interaksi dengan sesama makhluk hidup . Bahasa
adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Banyak kajian teori mengenai bahasa
ini. Salah satunya kajian tentang Semantik. Sebagai calon pendidik selayaknya
memahami kajian tentang Semantik ini untuk dijadikan pedoman mengajarkan
pelajaran Bahasa Indonesia. Penyusun merasa perlu untuk menyusun makalah ini
agar dapat membantu penyusun pada khususnya dan pembaca padaumumnya
untuk mengetahui tentang batasan dan kajian Semantik, Unsur-unsur Semantik,
Jenis-jenis Semantik Bahasa Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Semantik?
2. Apa unsur semantik?
3. Apa Jenis-jenis Semantik?

C. TUJUAN

Paper ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang materi Fonologi

D. MANFAAT

Manfaat penulisan Paper ini antara lain:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dan pembaca.


2. Memahami tentang semantik .
3. Memotivasi guru atau calon pendidik untuk lebih memahami perkembangan
bahas

1
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN SEMANTIK

Menurut Palmer(1981:1) semantik adalah istilah yang merujuk dalam suatu


studi tentang makna, dan karena makna merupakan bagian dari bahasa, sehingga
semantik adlah bagian dari linguistik. Sedangkan menurut menurut Chaer
(1994:60), semantik yang dibahas adalah hubungan antara kata dengan konsep
atau makna dari kata tersebut, serta benda atau hal yang dirujuk oleh makna itu
yang berada diluar bahasa. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa semantik adalah istilah yang merujuk dalam suatu studi tentang makna,
dan karena makna merupakan bagian dari bahasa, sehingga semantik adlah
bagian dari linguistik. Serta hubungan antara kata dengan konsep atau makna
dari kata tersebut, serta benda atau hal yang dirujuk oleh makna itu yang berada
diluar bahasa. Pengertian lain Semantik adalah cabang linguistik yang
mempelajari makna bahasa. Para linguis struktural sebenarnya tidak begitu
peduli dengan masalah makna karena dianggap merupakan bagian yang tak
dapat diamati secara empiris. Berbeda dengan fonem, morfem, dan kalimat yang
menjadi kajian cabang fonologi, morfologi, dan sintaksis, makna dianggap hal
yang paling sulit untuk dikaji. Studi semantik mulai berkembang ketika
Chomsky pada tahun 1957 menyatakan bahwa semantik merupakan salah satu
komponen dari tata bahasa (Chaer, 1994). Hal-hal yang dibicarakan dalam
semantik adalah hakikat makna, jenis makna, relasi makna, perubahan makna,
dan hal-hal lain yang berhubungan dengan makna bahasa.

B. UNSUR SEMANTIK

1. TANDA DAN LAMBANG(SYMBOL)


Tanda dan lambing (simbol merupakan dua unsure yang terdapat dalam
bahasa. Tanda dan lambing (symbol) dikembangkan menjadi sebuah teori yang
dinamaka simiotik. Simiotik mempunyai tiga aspek yang sangat berkaitan erat
dengan ilmu bahasa, yaitu; aspek sintaksis, aspek semantic, dan aspek pragmatic.
2. MAKNA LEKSIKAL DAN HUBUNGAN REFERENSIAL
Unsur leksikal adalah unit yang terkecil di dalam sistem makna suatu ilmu
bahasa dan keberadaannya dapat dibedakan dari unit terkecil lainnya. Makna
leksikal dapat berupa categorematical dan syncategorematical, yaitu semua kata
dan imlpeksi, kelompok ilimiah dengan makna struktural yang harus didefinisikan
dalam satuan konstruksi. Sedangkan hubungan referensial adalah hubungan yang
terdapat antara sebuah kata dan dunia luar bahasa yang diacu oleh pembicaraan.

2
3. PENAMAAN
Istilah penamaan, diartikan Kridalaksana (1993), sebagai proses pencariaan
lambang bahasa untuk menggambarkanobjek konsep, proses dan sebagainya;
biasanya dengan memanfaatkan perbendaharaan yang ada; antara lain dengan
perubahan-perubahan makna yang mungkin atau dengan penciptaan kata atau
kelompok kata.

C. JENIS-JENIS SEMANTIK
1. Semantik Behavioris

Para penganut aliran behavioris memiliki sikap umum: (1) penganut pandangan
behavioris tidak terlalu yakin dengan istilah-istilah yang bersifat mentalistik
berupa mind, concept, dan idea: (2) tidak ada perbedaan esensial antara tingkah
laku manusia dan hewan: (3) mementingkan factor belajar dan kurang yakin
terhadap faktor-faktor bawaan: dan (4) mekanismenya atau determinasinya.

Berdasarkan sketsa itu makna berada dalam rentangan antara stimulus dan respon,
antara rangsangan dan jawaban. Makna ditentukan oleh situasi yang berarti
ditentukan oleh lingkungan. Karena itu, makna hanya dapat dipahami jika ada
data yang dapat diamati yang berada dalam lingkungan pengalaman manusia.
Contoh: seorang ibu yang menyuapkan makanan pada sibayi.

2. Semantik Deskriptif

Semantik deskriptif adalah kajian semantik yang khusus memperlihatkan makna


yang sekarang berlaku. Makna kata ketika kata itu untuk pertama kali muncul.
Tidak diperhatikan. Misalnya dalam bahasa Indonesia ada kata juara yaitu ornag
yang mendapat peringkat teratasa dalam pertandingan tanpa memperhatikan
makna sebelumnya yaitu pengatur atau pelerai dalam persabungan ayam. Jadi,
Semantik deskriptif hanya memperhatikan makna sekarang.

3. Semantik Generatif

Konsep-konsep yang terkenal dalam aliran ini adalah: (1) kompetensi


(competence), yaitu kemampuan atau pengetahuan bahasa yang dipahami itu
dalam komunikasi: (3) struktur luar, yaitu unsur bahasa berupa kata atau kalimat
yang seperti terdengar: dan (4) struktur dalam, yaitu makna yang berada dalam
struktur luar. Aliran ini menjadi terkenal dengan munculnya buku Chomsky tahun
1957 yang kemudian diperbarui.

Teori semantic generatif muncul tahun 1968 karena ketidak puasan linguis
terhadap pendapat Chomsky. Menurut pendapat mereka struktur semantik dan

3
struktur sintaksis bersifat homogen. Struktur dalam tidak sama dengan struktur
semantik.

Untuk menghubungkannya digambarkan dengan satu kaidah, yaitu transformasi.


Teori ini tiba pada kesimpulan bahwa tata bahasa terdiri dari struktur dalam yang
berisi tidak lain dari struktur semantik dan struktur luar yang merupakan
perwujudan ujaran kedua struktur ini dihubungkan dengan suatu proses yang
disebut transformasi.

4. Semantik Gramatikal

Semantik gramatikal adalah studi simentik yang khususnya mengkaji makna yang
terdapat dalam satuan kalimat. Verhaar mengatakan Semantik gramatikal jauh
lebih sulit dianalisis. Untuk menganalisis kalimat masih duduk, kakak sudah tidur
tidak hanya ditafsirkan dari kata-kata yang menyusunnya. Orang harus
menafsirkan keseluruhan isi kalimat itu serta sesuatu yang ada dibalik kalimat itu.
Sebuah kata akan bergesr maknanya apabila diletakkan atau digabungkan dengan
kata lain.

5. Semantik Leksikal

Semantik leksikal adalah kajian simentik yang lebih memuaskan pada


pembahasan sistem makna ayang terdapat dalam kata. Semantik leksikal tidak
terlalu sulit. Sebuah kamus merupakan contoh yang tepat untuk Semantik
leksikal: makna setiap kata diuraikan disitu. Jadi, Semantik leksikal
memperhatikan makna yang terdapat didalam kalimat kata sebagai satuan
mandiri.

6. Semantik Historis

Semantik historis adalah studi semantik yang mengkaji sistem makna dalam
rangkaian waktu. Studi semantik historis ini menekankan studi makna dalam
rentangan waktu, bukan perubahan bentuk kata. Perubahan bentuk kata lebih
banyak dikaji dalam linguistic hoistoris.

Asal-usul kata menjadi bagian studi etimilogi. Semantik ini membandingkan kata-
kata berdasarkan periode atau antara kata pada masa tertentu dengan kata pada
bahasa yang lain. Misalnya dalam BI terdapat kata padi dan dalam bahasa jawa
terdapat kata pari. Fonem/ d/ dan/ r/ berkorespondensi.

4
7. Semantik Logika

Sematik logika adalah cabang logika modern yang berkaitan dengan konsep-
konsep dan notasi simbolik dalam analisis bahasa semantik logika mengkaji
sistem makna yang dilihat dari logika seperti yang berlaku dalam matematika
yang mangacu kepada kata pengkajian makna atau penafsiran ajaran, terutama
yang dibentuk dalam sistem logika yang oleh Carnap disebut semantik.

Dalam semantik logika dibahas makna proprsi yang dibedakan dengan kalimat,
sebab kalimat yang berbeda dalam bahasa yang sama dapat aja diujarkan dalam
proporsi yang sama. Sebaliknya, sebuah kalimat dapat diujarkan dalam dua atau
lebih proporsi. Proporsi boleh benar boleh salah, dan lambang disebut sebagai
variabel proporsional dalam semantik logika.

8. Semantik Struktural

Semantik struktural bermula dari pandangan linguis struktural yang dipelopori


oleh Saussure. Penganut strukturalisme berpendapat bahwa setiap bahasa adalah
sebuah sistem, sebuah hubungan struktur yang unik yang terdiri dari satuan-satuan
yang disebut struktur. Struktur itu terjelma dalam unsure berupa fonem, morfem,
kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana yang membaginya menjadi kajian
fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana.

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang tidak terlepas dari arti atau makna
pada setiap perkataan yang diucapkan. Semantik merupakan salah satu cabang ilmu
yang dipelajari dalam studi linguistik. Dalam semantik kita mengenal yang disebut
klasifikasi makna, relasi makna, erubahan makna, analisis makna, dan makna pemakaian
bahasa. Semantik adalah subdisiplin linguistik yang membicarakan makna yaitu makna
kata dan makna kalimat.

B. SARAN

penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu menggali
potensi yang ada pada diri kita dan terus belajar agar menjadi pribadi yang lebih
berguna.

6
DAFTAR PUSTAKA

References
Ahmad. (2020, 09 02). Pengertian Bahasa. Diambil kembali dari Yuksinau:
https://www.yuksinau.id/pengertian-bahasa/

Muliastuti, L. (2014). Bahasa dan Linguistik.

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai