Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

SEJARAH FISIKA
Tentang:
Perkembangan Teori Atom Pada Tiap Periode Dan
Perkembangan Teori Dan Mekanika Kuantum Pada Tiap
Periode

Oleh Kelompok 11 :

Febrina Eka Putri (1814080037)

Andi Inesia Sukma (1814080027)

Dosen Pembimbing:

Pipi Deswita M.Pd

JURUSAN TADRIS IPA FISIKA (A)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1442 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah SWT berkat rahmad dan
karunianya penulis mampu menyelesaikan makalah tentang “Perkembangan Teori
Atom Pada Tiap Periode Dan Perkembangan Teori Dan Mekanika Kuantum Pada
Tiap Periode” dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sejarah Fisika.

Dalam pembuatan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun dengan penuh kesadaran dan kerja keras, maka makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini tak lain
dan tak bukan berkat bantuan, dorongan, bimbingan, dan motivasi dari dosen Pipi
Deswita M.Pd, yang mengajar mata kuliah pegembangan program pembelajaran
fisika.

Penulis telah berusaha membuat makalah ini sebaik mungkin. Akan tetap
penulis sadar, tak ada gading yang tak retak, begitu juga makalah ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan
penulis terima dengan senang hati. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan bagi penulis khususnya. Akhir kata penulis menugucapkan terima kasih.

Padang, 28 Mei 2021

(Kelompok 11)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... iii


B. Rumusan Masalah ...................................................................... iv
C. Tujuan Penulisan......................................................................... iv

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teori Atom pada Tiap Periode……....………… 1


B. Perkembangan Teori dan Mekanika Kuantum pada Tiap
Periode......................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 25
B. Saran............................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA 27

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu konsep dalam ilmu kimia yang mengalami perubahan secara
dinamis adalah mengenai konsep atom. Hal ini karena teori-teori dan model-model
yang dikembangkan mempunyai kegunaan yang luas dalam menerangkan gejala-
gejala fisis dan kimia. Selain itu penemuanpenemuan baru partikel materi
memungkinkan luasnya penerapan penemuan tsb.
Kuhn menjelaskan bahwa sains tidak selalu bersifat akumulatif.1 Hal ini
karena terjadi suatu revolusi sains yang mengubah paradima sains normal. Pada
periode sains normal, para ilmuwan bekerja memverifikasi atau menguji teori-teori
berdasarkan paradigma yang berlaku. Pada periode ini adanya anomali atau
penyimpangan hasil diabaikan.
Namun akumulasi anomali-anomali dapat memungkinkan terjadinya krisis
paradigma, sehingga sains normal tidak dapat berlanjut. Pada saat itulah terjadi
revolusi sains dan muncul paradigm baru. Paradigma baru yang timbul setelah
anomali itu, akan tetap bertahan, jika hasil verifikasi atau fakta-fakta dapat
mendukungnya. Semakin banyak verifikasi yang mendukung paradigma, semakin
kuat pula kedudukannya, sehingga pada suatu waktu dapat menjadi sains yang
normal. Selanjutnya bila terjadi akumulasi anomali, maka terjadi lagi krisis
paradigma yang mengakibatkan revolusi sains. Sehingga, dalam makalah ini kami
menulis "Perkembangan teori atom pada tiap periode dan Perkembangan Teori dan
Mekanika Kuantum pada tiap Periodenya".

B. Rumusan Masalah
1
Mikyal Hardiyati, Sejarah Perkembangan Ilmu Dunia Barat, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,
2020), hlm, 1.

iii
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Perkembangan Teori Atom pada Tiap Periode ?


2. Bagaimana Perkembangan Teori dan Mekanika Kuantum pada Tiap
Periode ?

3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan
tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Perkembangan Teori Atom pada Tiap Periode
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Teori dan Mekanika Kuantum pada
TiapPeriode

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teori Atom pada Tiap Periode


1. Pemikiran Konsep Atom Zaman Yunani Dan Perkembangannya
Atomist pertama adalah Leucippus dari Miletus-Yunani (440 SM) dan
Democritusdari Abdera (420 SM). Mereka menyumbangkan pemikirannya secara
terpisah, namun saling bersesuaian.2 Pada hakekatnya gagasan Leucippus dan
Democritos mengenai materi bersifat diskontinu. Materi tersusun dari partikel-
partikel kecil yang tidak dapat dibagibagi lagi yang diketahui sebagai atom. Atom-
atom penyusun materi itu senantiasa bergerak di dalam kehampaan (ruang vakum=
ruangan yang mengandung ketiadaan absolut).
Istilah atomos (a=tidak, tomos=dapat dibagi) diberikan untuk partikel materi
itu, karena atomatom sangat halus dan tidak dapat dibagi-bagi lagi. Lucretius, salah
satu penyair terbaik dari Roma pada abad itu, mempercayai konsep atom tersebut. Ia
meninggalkan sebuah deskripsi mengenai hal itu dalam puisi yang panjang, yaitu De
Rerum Natura (‘On the nature thing’). Ia meyakini bahwa suatu kesatuan tubuh yang
tampaknya tidak terpecah-pecah sebenarnya dihasilkan dari kumpulan atom yang
berukuran sangat kecil.3
Pada Abad kegelapan di Eropa, umumnya perkembangan sains dan teknologi
mengalami hambatan. Hal ini, karena saat itu pemikiran para ilmuwan, terkungkung
oleh ajaran agama.
Katolik ortodoks, yang mengikat kebebasan berpikir tentang keduniawian,
terutama ilmu pengetahuan. Pemikiran yang nampaknya bertentangan dengan
“ajaran” agama, dianggap sebagai kesalahan dan dosa yang harus ditebus dengan
hukuman fisik bahkan dengan nyawa. Paradigma Aristotelian masih diakui, karena

Ida Farida, Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom Berdasarkan Paradigma


2

Kuhn, Program Studi Pendidikan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2009,
hlm, 2.
3
Ibid.

1
dianggap tidak bertentangan dengan “ajaran”agama. Selain konsep atom yang
mendapat pembenaran dari ajaran agama, gagasan lainnya adalah mengenai konsep
geosentris dan penolakan terhadap konsep ruang vakum.4
Berlainan dengan keadaan di Eropa, perkembangan ilmu pengetahuan di Arab
(Timur Tengah) tumbuh dengan pesat. Salah satu ilmuwan muslim yang
menyinggung masalah atom adalah Abul Hasan Al Asy’ari (873-935 M). Namun ia
mengkaitkannya dengan masalah kejadian alam semesta. Ia berpendapat bahwa alam
semesta ini maujud karena adanya atom-atom yang menyusunnya. Atom-atom itu
sudah mempunyai sifat sendiri (eigen natuur) dan tidak padat berkembang (zich
uitdijen), serta tidak bisa saling mempengaruhi. Jadi menurutnya, atom-atom yang
menyusun alam semesta tidak dapat berubah. Atom-atom dipisahkan satu sama lain
oleh ruang antara dan satu sama lain tidak dapat saling mempengaruhi. Perubahan
yang terjadi di alam semesta, terjadi karena atom-atom senantiasa “keluar-masuk”
dari eksistensi (alam ‘ada’). Berdasarkan keyakinannya terhadap Allah SWT, ia
meyakini bahwa “masuk” artinya diciptakan Tuhan dan “keluar”berarti ditiadakan
Tuhan. Jadi menurutnya, atom-atom itu selalu harus diciptakan Tuhan setiap saat
untuk menggantikan atom-atom yang sudah ditiadakannya (Musthafa, 1980).5
Tinjauan konsep atom menurut Islam (dalam hal ini Al-Qur’an) ternyata
memperkuat keberadaan gagasan konsep Atom Leucippus dan Democritus – seperti
pula pembenaran terhadap konsep heliosentris yang dikemukakan oleh beberapa
ilmuwan utama abad ke-17 , seperti Galileo, Newton dan ilmuwan abad sebelumnya-.
Konsep atom semakin kuat kedudukannya pada permulaan abad-19 setelah pemikiran
ini didukung hasil temuan melalui pengamatan dan eksperimen yang dilakukan para

4
Ida Farida, Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom Berdasarkan Paradigma
Kuhn, Program Studi Pendidikan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2009,
hlm, 3.

5
Ibid.

2
ilmuwan. Terutama setelah John Dalton merekonseptualisasikan kembali gagasan
atom tersebut berdasarkan fakta-fakta empiris yang ditemukan para ilmuwan.6

1. Rekonseptualisasi Atom Oleh John Dalton


Pokok-pokok pikiran yang dipaparkan Dalton dalam tulisannya New System
of Chemical Philosophy yang dipublikasikannya pada tahun 1808. itu adalah sebagai
berikut7 :

1) semua zat terdiri dari sejumlah partikel yang sangat kecil atau atom-atom
materi yang terikat bersama-sama melalui suatu gaya atraksi yang
kekuatannya sesuai dengan keadaanya.
2) Atom-atom setiap zat murni adalah identik, artinya mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama. Namun, atom suatu zat murni berbeda sifat dan ukurannya
dengan atom zat lain.
3) Analisis dan sintesis zat kimia atau suatu reaksi kimia merupakan suatu proses
yang berlangsung tidak lebih daripada penyusunan ulang atom-atom dari
suatu senyawa yang akan menghasilkan senyawa baru dengan sifat-sifat yang
berlainan dengan asalnya.. Namun tidak ada penciptaan/kreasi partikel-
partikel atau atom-atom yang jenisnya baru ataupun proses pemusnahan yang
terkait di dalamnya. (dikenal dengan Hukum Kekekalan Materi). Oleh karena
jumlah total atom tidak berubah, maka tidak akan terjadi perubahan massa
(pembenaran terhadap Hukum Kekekalan Massa – Lavoisier).

Ida Farida, Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom Berdasarkan Paradigma


6

Kuhn, Program Studi Pendidikan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2009,
hlm, 4.
Ibid.
7

3
4) Dalam reaksi kimia ada suatu keteraturan dalam segi kuantitatif, yaitu bila 2
unsur A dan B membentuk 2 senyawa atau lebih, dan salah satu unsur yang
dikandung tiap senyawa beratnya sama, maka berat unsur kedua pada tiap
senyawa akan berbanding dengan bilangan bulat dan sederhana (Hukum
Perbandingan Berganda Dalton). Aturan-aturan ini selanjutnya diadopsi
sebagai penuntun dalam semua penyelidikan kimia sintesis

Anomali konsep atom Dalton mulai tampak ketika dilakukan studi yang lebih
intensif mengenai fenomena penggabungan gas-gas. Gay Lussac (1778-1850)
menemukan pada tahun 1808 bahwa jika dua gas bereaksi membentuk suatu
senyawa, maka perbandingan volume gas yang satu dan lainnya akan menghasilkan
angka perbandingan yang sederhana dan demikian pula halnya apabila hasil reaksinya
juga berupa gas. Sebagai contoh, satu volume gas nitrogen dan satu volume oksigen
akan menghasilkan dua volume gas nitrogen oksida ; dua volume gas hidrogen dan
satu volume gas oksigen menghasilkan dua volume uap air. Namun Dalton
menganggap dalam penggabungan gas-gas, tidak terjadi reaksi kimia, hal ini
hanyalah masalah fisika saja, sehingga hukum perbandingan berganda tidak berlaku
untuk keadaan gas.8
Pokok-pokok pemikiran Dalton yang dianggap mengandung kekeliruan pada
saat itu antara lain9 :
1) Dalton memandang panas sebagai ‘subtle fluid’.
2) Kombinasi berat oksigen dengan hidrogennya tidak akurat. Seharusnya 1 : 8,
bukan 1 : 7 .

8
Ida Farida, Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom Berdasarkan Paradigma
Kuhn, Program Studi Pendidikan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2009,
hlm, 6.

9
Ibid.

4
3) Asumsi Dalton, jika hanya satu senyawa dari dua unsur yang diketahui, maka
harus merupakan penggabungan atom dengan atom. Hal ini bukan kebenaran
universal.
4) Dalton tidak membedakan satuan unsur dengan satuan senyawa ; satuan
senyawa juga disebutnya atom
5) Gagasan Dalton untuk menetapkan perbandingan air dengan amonia
mengandung kekeliruan.
Kekeliruan pada teori Dalton ini kemudian ditunjukkan oleh Avogadro (1776-
1856) pada tahun 1811. Avogadro melanjutkan observasi Gay-Lussac dan
menyatakan bahwa semua gas yang volumenya sama harus mengandung angka
perbandingan atom yang sederhana dengan yang lainnya. Pada volume yang sama,
gas-gas yang berbeda jenisnya akan mengandung jumlah partikel yang sama apabila
diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Avogadro mengkoreksi pendapat Dalton
dengan membedakan pengertian antara atom dengan molekul. Atom didefinisikan
sebagai partikel terkecil unsur ; yang dapat mengambil bagian dalam reaksi kimia.
Sedangkan pengertian molekul digunakan untuk menyatakan satuan terkecil suatu zat
murni atau senyawa. Ia juga meletakkan gagasan bahwa partikel-partikel yang
membentuk gas adalah apa yang kita sebut sekarang dengan molekul, dimana pada
pembentukannya dua molekul bergabung bersama-sama.10

2. Penemuan-Penemuan Penyebab Revolusi Pemikiran Atom


Beberapa studi yang intensif yang dilakukan membawa ke dalam suatu babak
baru penyelidikan mengenai atom yang membawa pemahaman yang sangat berbeda
dengan pandangan filosofi Dalton Berikut ini beberapa penemuan yang menyebabkan
terjadinya revolusi pemikiran atom11 :

Ida Farida, Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom Berdasarkan Paradigma


10

Kuhn, Program Studi Pendidikan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2009,
hlm, 7.

5
1. Elektrolisis
Dari penyelidikan Michael Faraday (1791-1867) pada tahun 1832 mengenai
elektrolisa ditemukan bahwa arus listrik dapat menyebabkan pemisahan zat-
zat kimia. Dibuktikannya pula bahwa jumlah zat yang diuraikan pada
elektrolisis sebanding dengan besarnya kuat arus dan lamanya waktu
elektrolisis berlangsung. Penemuan Faraday ini merupakan kelanjutan dari
ilmuwan sebelumnya yang telah menemukan dasar-dasar arus listrik,
diantaranya adalah : Luigi Galvani (1737-1798), Alessandro Volta (1745-
1827), Grotihuss (1805), Anthony Carlisle (1768-1840), William Nicholson
(1753-1815), Sir Humphry Davy (1778-1829) , Helmholtz (1881) dan
Johnstone Stoney (1891). Namun demikian, sebegitu jauh dari penemuan-
penemuan tersebut belum ada ilmuwn yang menghubungkan gejala kelistrikan
ini dengan struktur atom
2. Sifat Kelistrikan Atom Dan Penemuan Partikel Sub-Atom
Thomson dan Rutherford menemukan bahwa bahwa arus yang melalui gas,
diberi perlakuan dengan sinar-X di antara dua lempeng logam tidak dapat
bertambah melebihi suatu titik tertentu. Mereka berpikir lempeng-lempeng
logamlah yang kemudian mengumpulkan ion-ion secepat yang dihasilkan
melalui sinar-X. Thomas yakin sinar katoda di dalam tabung muatan itu
adalah ion-ion negatif dari gas-gas. Hasil eksperimen menunjukkan ion-ion
tersebut lebih ringan daripada atom dan bergerak dengan kecepatan sangat
tinggi serta 1000 kali lebih ringan daripada atom hidrogen. Mengenai besar
muatan elektron ini dikonfirmasi oleh R.A. Millikan di Amerika antara tahun
1913-1914 melalui pengamatan gerakan muatan tetesan minyak dibawah
pengaruh medan listrik dan gravitasi yang berlawanan . Diperolehnya hasil

Ida Farida, Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom Berdasarkan Paradigma


11

Kuhn, Program Studi Pendidikan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2009,
hlm, 7.

6
bahwa hidrogen 1836 kali lebih berat dibanding dengan sebuah elektron di
mana massa elektron adalah 9,11 X 10-28 gram.
Penemuan Thomson berikutnya dikuatkan oleh hasil eksperimen Hertz
dan Lenard yang menunjukkan bahwa partikel sinar katoda dapat menembus
lempengan almunium atau emas, sedangkan atom tak dapat melakukannya.
Oleh karena itu mereka berkesimpulan partikelpartikel harus lebih kecil
daripada atom-atom. Pada 30 April 1897, Thomson menyiarkan penemuannya
bahwa terdapat partikel-partikel yang lebih ringan daripada atom dan
disebutnya sebagai korpuskular (sekarang disebut elektron). Dalam
eksperimen-eksperimen selanjutnya ia menemukan lebih banyak pengetahuan
tentang elektron dan memutuskan bahwa elektron senantiasa ada di dalam
atom-atom.
Berdasarkan rangkaian penemuannya itu Thomson mengkaji struktur
atom dan menyimpulkan pada tahun 1904 bahwa atom merupakan sebuah
bola yang kompak yang bermuatan listrik positif dan elektron tersebar di
antara muatan positif tersebut dalam jumlah yang sama, seluruh massa atom
ditentukan oleh jumlah massa elektron. Konsep atom Thomson ini dinamakan
juga Model Atom Roti Kismis. Namun Model atom yang disarankan
Thomson ini digugurkan oleh kajian tentang keradioaktifan pada tahun-tahun
berikutnya.

3. Gejala Keradioaktifan
Gejala keradioaktifan pertama kali ditemukan pada bulan Februari
1896 oleh Henri Becquerel. Ia mencatat bahwa sinar-X yang tampak berasal
dari suatu potongan kecil fosforesensi pada tabung kaca di mana sinar katoda
menabraknya. Becquerel memutuskan untuk menyelidiki semua zat
fosforesens dan ternyata dihasilkan sinar yang serupa. Dalam sejumlah
eksperimennya ditemukan bahwa garam uranium juga menghasilkan sinar-

7
sinar. Marie Curie (1867-1934) menamai gejala ini sebagai radioaktifitas.
Berdasarkan penyelidikannya ketika mengisolasi radium pada tahun 1900, ia
sampai pada kesimpulan bahwa radioaktifitas merupakan sifat dari suatu
atom.
Unsur-unsur radioaktif yang ditemukan mengeluarkan tiga jenis sinar
yang serupa dengan yang dihasilkan dalam tabung bermuatan ; pertama sinar
alfa yang bermuatan positif, yang serupa dengan helium ; kedua, sinar beta
yang mengandung elektron seperti sinar katode, dan ketiga sinar gamma yang
tidak bermuatan seperti sinar-X, namun panjang gelombangnya lebih pendek.
4. Eksperimen Rutherford
Pada tahun 1911, Rutherford melakukan eksperimen penembakan sinar alfa
terhadap sebuah sasaran sebuah lempeng emas yang amat tipis.
Ditunjukkannya ada sebagian kecil sinar alfa dipantulkan dan dibelokkan
serta sebagian besar diteruskan. Setelah mengkaji lagi fenomena refleksi dari
Geiger dan Marsden (pada tahun yang sama), Rutherford mencoba
menerangkan fakta-fakta itu, yakni apabila sebagian besar sinar diteruskan,
artinya sebagian besar atom-atom terdiri dari ruang kosong. Ada sebagian
sinar yang dipantulkan , ini berarti di dalam atom terdapat bagian yang rapat
dan padat. Sedangkan sinar dibelokkan, artinya sinar a melewati bagian dari
lempeng logam yang bermuatan positif dan dibelokan arahnya, karena tertolak
muatan yang sama. Dari eksperimen itu akhirnya Rutherford menyusun model
atom, yaitu ; Atom tersusun dari inti atom yang pusat massanya bermuatan
positif dan kulit yang tersusun dari elektron dan bergerak mengelilingi atom.
Model atom ini sejalan dengan gagasan umum yang berlaku saat itu, dimana
atom diserupakan dengan miniatur sistem tata surya dimana elektron sebagai
planet dan ruang kosong di dalam atom harus sebanding dengan besarnya
ruang kosong di angkasa. suatu inti yang berat atau matahari berada di pusat
dengan planet-planet elektron yang lebih ringan berputar mengelilinginya.

8
5. Nomor Atom Dan Isotop
Berdasarkan perhitungan secara sistematik diitemukan suatu faktor bilangan
yang menunjukkan jumlah muatan positif dari inti atom. Faktor bilangan ini
dilambangkan dengan Z, yang kemudian dikenal dengan nomor atom. Nomor
atom ini sama dengan muatan positif inti atom dan juga jumlah elektron yang
bergerak berputar mengelilingi inti atom. Penemuan Moseley ini
memungkinkan untuk mengklasifikasikan unsur dengan cara baru yang lebih
memuaskan. Nomor atom lebih penting daripada berat atom, karena nomor
atom menyatakan suatu sifat tertentu dari atom. Selanjutnya Soddy
menemukan adanya atom-atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi
berbeda massanya, ia menyebutnya isotop. Penemuan ini didukung oleh J.J
Thomson dan Aston (1913) yang menyatakan bahwa hampir semua unsur
terdapat sebagai campuran isotop. Penemuan alat spektograf massa
memperkuat dugaan mengenai isotop tersebut.

B. Perkembangan Teori dan Mekanika Kuantum Pada Tiap Periode


1. Perkmebangan Mekanika Klasik
Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada
benda. Sering dinamakan “ mekanika newton” dari Newton dan Hukum gerak gerak
Newton. Perkembangan mekanika klasik didasarkan pada perkembangan sejarah
fisika, yaitu12 :
1) Periode I ( Pra Sains - 1550 M)
b. Aristoteles ( 384-332 SM)
Aristoteles dilahirkan di kota Stargia,Macedonia,384 SM. Ayahnya
seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur 17 tahun Ariestoteles pegi ke

12
https://endik2110.blogspot.com/2016/09/makalah-sejarah-fisika-perkembengan.html

9
athena belajar diakademi plato. Dia menetap disana selama 20 tahun hingga
tak lama plato meninggal dunia. Dari ayahnya, Ariestoteles mungkin
memperoleh dorongan minat dibidang biologi dan “pengetahuan praktis”.
Ariestoteles merupakan orang pertama pada periode ini yang
mengemukakan cabang mekanika yang berurusan dengan hubungan timbal
balik antara gerak dan gaya yaitu bidang dinamika. Ia mengemukakan suatu
argumen tentang sifat bawaan dari berbagai benda yang memberikan alasan
untuk berbagai sifat tersebut dalam daya intrinsik khusus dari benda itu
sendiri.
Ariestoteles membedakan dua jenis gerak yaitu gerak alamiah (pure
motion) dan gerak paksa (violent motion). Menurutnya tiap unsur memiliki
“tempat alamiah”di alam semesta ini seperti dipusat bumi yang dikelilingi
oleh air, udara dan api. Dengan cara serupa,tiap unsur memiliki suatu gerak
alamiah untuk bergerak kearah tempat alamiahnnya jika ia tidak ada disana.
Umumnya,bumi dan air memiliki sifat berat ,yaitu cendrung bergerak
kebawah ,sementara udara dan api memiliki sifat levitasi, yaitu cendrung
bergerak keatas. Gerak alamiah etrher adalah melingkar, dan ether selalu
dalam tempat alamiahnya.
Gerak paksa disebabkan oleh gaya luar yang dikenankan dan boleh ke
sembarang arah. Gerak tersebut akan berhenti segera setelah gaya
dihilangkan. Salah satu kekurangan dinamika aristoteles adalah bahwa
kecepatan sebuah benda akan menjadi tak hingga jika tak ada resistansi
terhadap geraknya. Adalah sukar sekali bagi para penganut Aristoteles
(Ariestotelian) untuk membayangkan gerak tanpa resistansi. Memang,
kenyataan bahwa gerak seperti itu akan menjadi cepat secara tak terhingga
jika tak ada gesekan dengannya seperti benda yang bergerak diruang
kosong.

10
Teori Aristoteles bahwa gerak paksa membutuhkan suatu gaya yang
bekerja secara kontinyu ternyata bisa disangkal dengan memandang gerak
proyektil. Aristoteles mencontohkan pada sebuah anak panah yang
ditembakkan dari sebuah busur akan tetap bergerak untuk beberapa jarak
meskipun jelas-jelas tidak selamanya didorong, busur entah bagaimana
memberi suatu “daya penggerak” kepada udara,yang kemudian
mempertahankan anak panah tetap bergerak. Penjelsasn ini sangat tidak
menyakinkan,dan masalah gerak peluru terus berlanjut hingga membuat
kesal para Aristotelian selama berabad-abad.
c. Archimedes (287-212 SM)
Archimedes ilmuwan Yunani abad ke-3 SM. Archimedes adalah seorang
arsitokrat. Archimedes adalah anak astronom Pheidias yang lahir di
Syracuse,koloni Yunani yang sekarang dikenal dengan nama Sisilia.
Membicarakan Archimedes tidaklah lengkap tanpa kisah insiden
penemuannya saat dia mandi. Saat itu dia menemukan bahwa hilangnya
berat tubuh sama dengan air yang dipindahkan.
Cabang lain mekanika adalah Statistika. Statistika meruakan studi
benda-benda diam karena kombinasi berbagai gaya. Perintis bidang ini
adalah Archimedes. Archimedes juga merupakan pendiri ilmu
hidrostatistika, yaitu studi tentang keseimbangan gaya-gaya yang mereka
kenakan pada benda-benda tegar. Dalam bukunya yag berjudul “benda-
benda merapung”, ia menyatakan suatu prinsip terkenal yaitu “benda-benda
yang lebih berat dari cairan bila ditempatkan dalam cairan akan turun ke
dasar cairan tersebut. Bila benda tersebut ditimbang beratnya dalam cairan
tersebut akan lebih ringan dari berat yang sebenarnya, seberat zat cair yang
dipisahkannya.”
Sumbangsih lain dari Archimedes yaitu prinsip-prinsip fisika dan
matematika diaplikasikan Archimedes seperti pompa ulir, untuk

11
mengangkat air dari tempat yang lebih rendah maupun untuk tujuan perang.
Memang tidak dapat dihindari bahwa suatu penemuan biasanya akan dipicu
oleh suatu kebutuhan mendesak. Cermin pembakar, derek (crane) untuk
melontarkan panah dan batu atau menenggelamkan kapal adalah
penguasaan fisika Archimedes yang dapat dikatakan luar biasa pada
zamannya. Kontribusi penghitungan p (pi) dari Archimedes dapat disebut
sebagai awal bagi para pengikut untuk meniru metode yang dipakai untuk
menghitung luas lingkaran. Terus memperbanyak jumlah segi enam untuk
menghitung besaran p (pi) mengilhami para matematikawan berikutnya
bahwa adanya suatu ketidakhinggaan seperti paradoks Zeno, dimana hal ini
mendorong penemuan kalkulus. Archimedes adalah seorang yang
mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak
IPA Eksperimental.
d. Eratoshenes (273-192 SM)
Erastoshenes melakukan perhitungan diameter bumi pada tahun 230 SM.
Dia menengarai bahwa kota Syene di Mesir terletak di equator,dimana
matahari bersinar vertikal tepat di atas sumur pada hari pertama musim
panas. Eratoshenes mengamati fenomena ini tidak dari rumahnya ,dia
menyimpulkan bahwa matahari tidak akan pernah mencapai zenith diatas
rumahnya di Alexandria yang berjarak 70 dari syene.
Jarak Alexandria dan syene adalah 7/360 atau 1/50 dari lingkaran
bumi yang dianggap lingkaran penuh adalah 3600. Jarak antara syene
sampai Alexandria ±500 stade. Dengan dasar itu dibuat prakiraan bahwa
diameter bumi berkisar : 50 x 5000 stade=25.000stade=42.000km.
Pengukuran tentang diameter bumi diketahui adalah 40.000 km. Ternyata
,astronomer jaman kuno juga tidak kalah cerdasnya ,dengan deviasi kurang
dari 5%.

12
2) Periode II ( Awal Sains 1550-1800 SM)
a. Galileo (1564 M- 1642 M)
Ilmuwan Itali besar ini mungkin lebih bertanggung jawab terhadap
perkembangan metode ilmiah dari siapapun juga. Aristoteles mengajarkan,
benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih
ringan,dan bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan filosof Yunani
yang besar pengaruh ini. Tetapi,Galileo memutuskan untuk mencoba dulu
benar-tidaknya,dan lewat serentetan eksperimen dia berkesimpulan bahwa
Aristoteles keliru. Yang benar adalah,baik benda berat maupun ringan jatuh
pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas mereka berkurang
kecepatannya akibat pergeseran udara.
Galileo melakukan eksperimen ini dimenara Pisa. Pada suatu sisi
benda ringan akan menghambat benda berat dan benda berat akan
mempercepat benda ringan,dan karena itu kombinasi tersebut akan bergerak
pada suatu laju pertengahan. Di lain pihak benda-benda yang padu bahkan
akan membentuk benda yang lebih berat,yang karena itu harus bergerak
lebih cepat daripada yang pertama atau salah satunya.
Mengetahiu hal ini,Galileo mengambil langkah-langkah lebih lanjut.
Dengan hati-hati dia mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang
ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak yang dilalui oleh benda yang
jatuh adalah berbanding seimbang dengan jumlah detik kwadrat jatuhnya
benda. Penemuan ini (yang berarti penyeragaman percepatan) memiliki arti
penting tersendiri. Bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan
menghimpun hasil penemuannya dengan formula matematik.Sumbangan
besar Galileo lainnya ialah penemuannya mengenai hukum
kelembaman(inersia). Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak
sendirinya cendrung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau
saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi

13
percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan-anggapan itu
keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran ,dapat
dihilangkan, benda bergerak cendrung tetap bergerak tanpa batas.
Analisi Galileo mencapai resolusi akhir dari masalah gerak peluru. Dia
juga memperlihatkan bagaimana komponen-komponen horisontal dan
vertikal dari gerak peluru bergabung menghasilkan lintasan parabolik.
Galileo menganggap bahwa sebuah benda yang menggelinding ke bawah
pada suatu bidang miring adalah dipercepat seragam yaitu, kecepatannya
bertambah dengan besar yang sama dalam tiap interval waktu kecil.dia
kemudian menunjukan bahwa asumsi ini dapat diuji dengan mengukur jarak
yang dilalui, dari pada mencoba mengukur kecepatan secara langsung.
b. Decrates ( 1596 M – 1661 M)
Rene Descartes lahir di desa La Have tahun 1596, filosof, ilmuwan,
matematikus perancis, yang tersohor abad 17.waktu muda dia sekolah
Yesuit, College La Fleche.Begitu umur 20 tahun dia mendapat gelar ahli
hukum dari Universitas Poitiers walau tidak pernah mempraktekan ilmunya
sama sekali. Meskipun Decrates memperoleh pendidikan baik, tetapi dia
yakin betul tak ada ilmu apapun yang bisa dipercaya tanpa matematik.
Karena itu,bukannya dia meneruskan pendidikan formalnya melainkan
mengambil keputusan berkelana keliling Eropa dan melihat dunia dengan
mata kepala sendiri. Hukum gerak Decrates terdiri atas dua bagian, dan
memprediksi hasil dari benturan antar dua massa:
1) Bila dua benda memiliki massa dan kecepatan yang sama sebelum
terjadinya benturan,maka keduanya akan terpantul karena
tumbukan, dan akan mendapatkan kecepatan yang sama dengan
sebelumnya.
2) Bila dua benda memiliki massa yang sama, maka karena tumbukan
tersebut,benda yang memiliki massa yang lebih kecil akan

14
terpantul dan menghasilkan kecepatan yang sama dengan yang
memiliki massa lebih besar. Sementara, kecepatan dari benda yang
bermassa lebih besar tidak akan berubah.

Decrates telah memunculkan hukum ini berdasarkan pada perhitungan


simetris dan suatu gagasan bahwa sesuatu harus ditinjau dari proses
tumbukan. Sayangnya, gagasan Decrates memiliki kekurangan yang sama
dengan gagasan Aristoteles yaitu masalah diskontinuitas.

Decrates menerima prinsip Galileo bahwa benda-benda cendrung


untuk bergerak dalam garis lurus, dia beranggapan bahwa tidak pernah ada
sembarang ruang kosong ke dalam mana sebuah benda dapat bergerak,maka
konsekuensinya adalah satu-satunya gerak yang mungkin adalah rotasi dari
suatu kumpulan partikel-partikel. Pengaruh besar lain dari konsepsi
Decrates adalah tentang fisik alam semesta . dia yakin, seluruh alam kecuali
Tuhan dan jiwa manusia bekerja secara mekanis, dan karena itu semua
peristiwa alami dapat dijelaskan secara dan dari sebab-musabab mekanis.
Atas dasar ini dia menolak anggapan-anggapan astrologi, magis dan lain-
lain ketahayulan.

Decrates menyukai suatu alam dengan suatu mekanisme mesin jam


yang besar sekali, yaitu alam yang mekanistik, yang diciptakan oleh Tuhan
dengan suatu pasokan materi dan gerak yang tetap. Agar mesin dunia tidak
“berhenti akhirnya”, dia berasumsi bahwa kapanpun dua partikel
bertumbukan, daya dorong atau momentum total mereka harus tetap tak
berubah.

Decrates mendefinisikan momentum sebagai perkalian massa dan


kecepatan,mv. Ini tidak sepenuhnya benar kecuali “ kecepatan”
diperlakukan sebagai sebuah vektor yaitu suatu besaran yang memiliki arah

15
tertentu di dalam ruang sehingga kecepatan-kecepatan yang sama dalam
arah berlawanan akan saling menghilangkan.

c. Torricelli (1608 M – 1647 M)


Evangelista Torricelli ( 1608 M – 1647 M),fisikawan Itali kelahiran
Faenza dan belajar di Sapienza College Roma. Ia menjadi sekretaris Galileo
selama 3 bulan sampai Galileo wafat pada tahun 1641. Tahun 1642 ia
menjadi profesor matematika di Florence. Pada tahun 1643 ia menetapkan
tentang tekanan atmosfer dan menemukan alat untuk mengukurnya, yaitu
barometer.
Pada tahun 1643, Torricelli membuat eksperimen sederhana,yang
dinamakan Torricelli Experiment, yaitu ia menggunakan sebuah tabung
kaca kuat dengan panjang kira-kira 1 m dan salah satu ujungnya tertutup.
Dengan menggunakan sarung menghadap ke atas. Dengan menggunakan
corong ia menuangkan raksa dari botol ke dalam tabung sampai penuh.
Kemudian ia menutup ujung terbuka tabung dengan jempolnya, dan segera
membaliknya. Dengan cepat ia melepaskan jempolnya dari ujung tabung
dan menaruh tabung vertikal dalam sebuah bejana berisi raksa. Ia
mengamati permukaan raksa dalam tabung dan berhenti ketika tinggi
kolom raksa dalam tabung 76 cm di atas permukaan raksa dalam bejana.
Ruang vakum terperangkap di atas kolam raksa.
d. Otto Von Guericke ( 1602 M – 1686 M)
Otto Von Guericke ( 30 November 1602 – 21 Mei 16861) adalah
seorang ilmuwan Jerman, pencipta, dan politikus. Prestasi ilmiah utamanya
menjadi penetapan dari ilmu fisika ruang hampa. Pada 1650 Guericke
menemukan pompa udara. Guericke menerapkan barometer ke ramalan
cuaca untuk meteorologi. Kemudian bidang kajiannya dipusatkan pada
listrik, tetapi sangat sedikit hasilnya. Ia menemukan generator elektrostatik
yang pertama, ”Elektrisiermaschine”.

16
e. Blaise Pascal (1623 M – 1662 M)
Blaise Pascal ( 19 Juni 1623- 19 Agustus 1662) adalah ilmuwan
Perancis ahli matematik, ahli ilmu fisika, dan ahli filsafat religius. Dalam
bidang fisika, khususnya mekanika, dia melakukan percobaan dengan cara
mengukur beda tinggi barometer di dasar dan di puncak gunung.
Dari keterangan-keterangannya itu nantinya dia mengemukakan
prinsip hidrostatik yang kita kenal dengan Hukum Pascal, yaitu “Jika suatu
zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah
sama besar dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya”.

f. Isaac Newton ( 1642 M – 1727 M)


Isaac Newton (Isaac Newton (1642-1727), lahir di Woolsthrope,
Inggris. Dia lahir di tahun kematian Galileo. Penemuan-penemuan Newton
yang terpenting adalah di bidang mekanika. Pengetahuan sekitar
bergeraknya sesuatu benda didasarkan pada tiga hukum fundamental.
Hukum pertamanya adalah hukum inersia Galileo. Galileo merupakan
penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek dipengaruhi
oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh
kekuatan luar dan pesoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik
adalah bagaimana obyek bergerak yang kedua dalam keadaan itu.
Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang
kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang
paling utama. Hukum kedua ( secara matematik dijabarkan dengan
persamaan F=m.a atau a=F/m) menetapkan bahwa percepatan obyek adalah
sama dengan gaya netto dibagi massa benda.
Hukum kedua Newton memiliki bentuk sama seperti hukum dinamika
Aristoteles, v=kF/R, dengan dua perbedaan penting. Yang satu adalah

17
bahwa gaya menghasikan percepatan dari pada kecepatan , sehingga dalam
ketidak hadiran gaya, kecepatan tetap konstan(hukum pertama). Perbedaan
yang lain adalah bahwa hambatan terhadap gerak adalah disebabkan oleh
massa benda itu sendiri, terhadap medium di mana ia bergerak. Hukum
ketiganya yang terkenal tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi,
misalnya kekuatan fisik,terhadap reaksi yang sama dengan yang
bertentangan) serta yang paling terkenal penemuannya tentang kaidah
ilmiah hukum gaya berat universal.
Newton juga membedakan antara massa dan berat. Massa adalah sifat
intrinsik suatu benda yang mengukur resistansinya terhadap percepatan,
sedangkan berat adalah sesungguhnya suatu gaya, yaitu gaya berat yang
bekerja pada sebuah benda. Jadi berat W sebuah benda adalah W=mag , di
mana ag adalah percepatan karena gravitasi. Keempat perangkat hukum ini,
jika digabungkan akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat
seluruh makro sistem mekanika, mulai dari ayunan pendulum hingga gerak
planet-planet dalam orbitnya mengelilingi matahari.
Diantara banyak prestasi Newton,ada satu yang merupakan penemuan
terbesar ialah ‘Hukum Gravitasi’. Pada penemuan ini, Newton
menggunakan dengan baik penemuan penting sebelumnya tentang
pergerakan angkasa yang dibuat oleh kepler dan yang lainnya.Newton
menyadari hukum semacam ini pada pertengahan 1660. Pada masa kreatif
ini, ia menulis hampir satu abad kemudian bahwa,”saya menarik kesimpulan
bahwa kekuatan yang menjaga planet-planet pada orbitnya pasti berbanding
terbalik sama dengan kuadrat dari jarak mereka dengan pusat dimana
mereka berevolusi”.
Diungkapkan sebagai sebuah persamaan. Dimana F gaya gravitasi
diantara dua benda bermassa m1 dan m2, r adalah jarak antara pusat-
pusatnya, dan G adalah tetapan gravitasi. Gerak sebuah planet mengelilingi

18
matahari adalah suatu kombinasi gerak garis lurus yang ia harus miliki jika
tak ada gaya yang bekerja kepadanya dan percepatannya karena gaya
gravitasi matahari.

3) Periode III ( fisika klasik 1800 M – 1890 (1900) M)


a. Daniel Bernoulli (1700 M – 1780 M)
Daniel Bernoulli ( 8 februari 1700 – 17 Maret 1782) adalah ilmuwan
Swiss ahli matematik. Keahlian matematikanya untuk diaplikasikan ke
mekanika, terutama ilmu mekanika zat cair (fluida) dan gas. Prinsip
Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida.
Peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan
penyerderhanaan dari persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah
energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan
jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.

b. Leonhard Euler ( 1707 M – 1783 M)


Leonard Euler lahir tahun 1707 di Basel,Swiss. Dia diterima masuk
Universitas Basel tahun 1720 tatkala umurnya baru mencapai baru mencapai
tiga belas tahun. Euler khusus ahli mendemonstrasikan bagaimana hukum-
hukum umum mekanika, yang telah dirumuskan di abad sebelumnya oleh
Isaac Newton, dapat digunakan dalam jenis situasi fisika tertentu yang terjadi
berulang kali. Misalnya,dengan menggunakan hukum Newton dalam hal
gerak cairan, Euler sanggup mengembangkan persamaan hidrodinamika.
Juga,melalui analisa yang cermat tentang kemungkinan gerak dari barang
yang kekar,dan dengan penggunaanprinsip-prinsip Newton. Dan Euler
berkemampuan mengembangkan sejumlah pendapat yang sepenuhnya

19
menentukan gerak dari barang kekar. Dalam praktek,tentu saja obyek benda
tidak selamanya mesti kekar. Karena itu, Euler juga membuat sumbangan
penting tentang teori elastisitas yang menjabarkan bagaimana benda padat
dapat berubah bentuk lewat penggunaan tenaga luar.
Pengetahuan modern dan teknologi akan jauh tertinggal di
belakang,tanpa adanya formula Euler,rumus-rumusnya,dan metodenya.
Sekilas pandangan melirik indeks textbook matematika dan fisika akan
menunjukan penjelasan-penjelasan ini sudut Euler (gerak benda keras),
kemantapan Euler (deret tak terbatas), keseimbangan Euler (hydrodinamika),
keseimbangan gerak Euler ( dinamika benda keras), formula Euler (variabel
kompleks), penjumlahan Euler (rentetan tidak ada batasnya), curve polygonal
Eurel (keseimbangan diferensial), pendapat Euler tentang keragaman fungsi
( keseimbangan diferensial sebagian), transformasi Euler (rentetan tak
terbatas), hukum Bernoulli-Euler (teori elastisitis), formula Eiler-Fourier
(rangkaian trigonomrtris), keseimbangan Euler-Lagrange
(variasi,kalkulus,mekanika), dan formula Eulerr-Maclaurin (metode
penjumlahan), itu semua menyangkut sebagian yang penting-penting saja.

c. Hamilton
Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan
bidang, maka diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang
berperan mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang.
Namun tak selamanya gaya konstrain yang beraksi terhadap partikel dapat
diketahui. Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya total yang
beraksi pada partikel.Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi
pada partikel, termasuk juga gaya konstrain.
Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak
dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga

20
diperlukan pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang
merupakan karakteristik partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini
dilakukan dengan menggunakan prinsip hamilton, dimana persamaan
Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari
prinsip tersebut. Prinsip Hamilton mengatakan, Dari seluruh lintasan yang
mungkin bagi sistem dinamis untuk berpindah dari satu titik ke titik lain
dalam interval waktu spesifik (konsisten dengan sembarang konstrain),
lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis adalah lintasan yang
meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik potensial.

d. Joseph –Louis Lagrange (1736 M- 1813 M)


Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange
dapat diperoleh dengan meninjau gaya yang beraksi pada partikel. Energi
kinetik partikel dalam koordinat kartesian adalah fungsi dari kecepatan, energi
potensial partikel yang bergerak dalam medan gaya konservatif adalah fungsi
dari posisi.
Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel sebagai
fungsi koordinat umum, kecepatan umum, dan mungkin waktu. Waktu
berpengaruh dalam persamaan Lagrange dikarenakan persamaan transformasi
yang menghubungkan koordinat kartesian dan koordinat umum mengandung
fungsi waktu. Pada dasarnya, persamaan Lagrange ekivalen dengan
persamaan gerak Newton, jika koordinat yang digunakan adalah koordinat
kartesian.
Dalam mekanika Newtonian, konsep gaya diperlukan sebagai
kuantitas fisis yang berperan dalam aksi terhadap partikel. Dalam dinamika
Lagrangian, kuantitas fisis yang ditinjau adalah energi kinetik dan energi
potensial partikel. Keuntungannya, karena energi adalah besaran skalar, maka
energi bersifat invarian terhadap transformasi koordinat. Dalam kondisi

21
tertentu,tidaklah mungkin atau sulit menyatakan seluruh gaya yang bereaksi
terhadap partikel, maka pendekatan Newtonian menjadi rumit atau bahkan tak
mungkin dilakukan.

2. Perkembangan Mekanika Modern


a. Mekanika Kuantum
Teori mekanika kuantum modern ialah,sebagai berikut13 :
1) Pada tahun 1900,Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi
dapt dibagi-bagi menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara
khusus digunakan untuk menjelaskan sebaran intensitas radiasi
yang dipancarkan oleh benda hitam.
2) Pada tahun 1905,Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik
dengan menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam bentuk
kuanta yang disebut foton.
3) Pada tahun 1913,Niels Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom
hidrogen dengan penggunaan kuantisasi.
4) Pada tahun 1924,Louis de Broglie memberikan teorinya tentang
gelombang benda. Teori-teori mereoa meskipun sukses,tetapi
sangat fenomenalogikal. Tidak ada penjelasan untuk kuantisasi.
Mereka dikenal teori kuantum lama.
5) Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Wernel
Karl Heisenberg Mengembangkan mekanika matriks dan Erwin
Schrodinger menemukan mekanika gelombang dan persamaan
Schrodinger. Schrodinger beberapa kali menunjukan bahwa kedua
pendekatan tersebut sama. Pada tahun 1927, Heisenberg
merumuskan prinsip ketidakpastianya dan interpretasi Kopenhagen
terbentuk dalam waktu hampir bersamaan.

13
https://endik2110.blogspot.com/2016/09/makalah-sejarah-fisika-perkembengan.html

22
6) Tahun 1927, Paul Dirac menggabungkan mekanika kuantum
dengan relativitas khusus. Dia juga menggunakan teori operator,
termasuk nota bra-ket yang berpengaruh
7) Pada tahun 1932, Neumann Janos merumuskan dasar matematika
yang kuat untuk mekanika kuantum sebagai teori operator.
8) Bidang kimia kuantum dibuka oleh Walter Heitler dan Fritz London
yang mempublikasikan penelitian ikatan kovalen dari molekul
hidrogen pada tahun 1927. Kimia kuantum beberapa kali
dikembangkan oleh pekerja dalam jumlah besar, termasuk
kimiawan Amerika, Linus Pauling.
9) Berawal pada 1927, percobaan dimulai untuk menggunakan
mekanika kuantum ke dalam bidang di luar partikel satuan yang
menghasilkan teori medan kuantum. Pekerja awal dalam bidang ini
termasuk Dirac, Wolfgang Pauli, Victor Weisskopf dan Pascaul
Jordan. Bidang riset area ini dikembangkan dalam formulasi
elektrodinamika kuantum oleh Richard Feynman, Freeman Dyson,
Julian Schwinger dan Tomonaga pada tahun 1940-an.
Elektrodinamika kuantum adalah teori kuantum elektron, proton
dan medan elektromagnetik dan berlaku sebagai contoh untuk teori
kuantum berikutnya.
10) Teori Kromodinamika Kuantum diformulasikan pada awal 1960an.
Teori yang kita kenal sekarang ini diformulasikan oleh Polizter,
Gross dan Wilzcek pada tahun 1975. Pengembangan awal oleh
Schwinger, Peter Higgs, Goldstone dan lain-lain..Sheldon Lee
Glashow, Steven Wienberg, dan Abdus Salam menunjukkan secara
independen bagaimana gaya nuklir lemah dan elektrodinamika
kuantum dapat digabungkan menjadi satu gaya lemah elektro.
b. Relativitas Umum

23
Relativitas umum diperkenalkan oleh Albert Einstein pada tahun 1916.
Teori ini merupakan penjelasan gravitasi termutakhir dalam fisika
modern. Ia menyatukan teori Einstein sebelumnya dengan hukum
gravitasi Newton.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

24
Atomist pertama adalah Leucippus dari Miletus-Yunani dan
Democritusdari Abdera. Mereka menyumbangkan pemikirannya secara
terpisah, namun saling bersesuaian. Pada Abad kegelapan di Eropa, umumnya
perkembangan sains dan teknologi mengalami hambatan.Berlainan dengan
keadaan di Eropa, perkembangan ilmu pengetahuan di Arab (Timur Tengah)
tumbuh dengan pesat. Kemudian, munculnya para ilmuan yang melahirkan
penemuan-penemuan yang menakjubkan.

Perkembangan mekanika terbagi atas dua pembagian yaitu, mekanika


klasik dan modern. Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai
gaya yang bekerja pada benda. Sering dinamakan “ mekanika newton” dari
Newton dan Hukum gerak gerak Newton. Pada mekanika ini terdapat
beberapa periode. Kemudian, pada mekanika modern, juga dapat di sebut
dengan mekanika kuantum.

B. Saran

Sesuai dengan isi makalah ini, adapun saran yang dapat penulis ajukan
dalam makalah ini yaitu para pembaca dapat lebih memahami mengenai
“Perkembangan Teori Atom Pada Tiap Periode Dan Perkembangan Teori Dan
Mekanika Kuantum Pada Tiap Periode” ini melalui referensi lain. karena
pustaka dan data yang penulis dapatkan untuk makalah ini sangat terbatas.
Kami sebagai penulis merekomendasikan makalah ini kepada Guru, Pendidik,
Tenaga kependidikan, dan seluruh mahasiswa-mahasiswi keguruan sebagai
pedoman dalam belajar, selanjutnya penulis juga sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sekalian. agar kedepan
penulis dapat membuat makalah yang lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sudarmanto, Asal Usul Perkembangan Fisika Yang Tercatat Sejarah.


Andrikagustia, Makalah Sejarah Fisika2, Padang: 2015.

25
Magdalena D.B.Raka, Sejarah Fisika, Kupang: FKIP UNDANA, 2015.
Mikyal Hardiyati, Sejarah Perkembangan Ilmu Dunia Barat,Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2020.

Muktar, Sejarah Fisika, Sains dan Teknologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Universitas
HKBP Nommensen.
https://asikphysics.blogspot.com/2016/05/paradigma-perkembangan-fisika.html
https://semuacintafisika.blogspot.com/2012/09/sains-zaman-mesir-babilonia-dan-assiria.html
https://kabarsittihajar.blogspot.com/2015/03/sejarah-fisika.html

26

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Putri Rama Efitri
    Belum ada peringkat
  • Kel 5
    Kel 5
    Dokumen25 halaman
    Kel 5
    Putri Rama Efitri
    Belum ada peringkat
  • Kel 6
    Kel 6
    Dokumen27 halaman
    Kel 6
    Putri Rama Efitri
    Belum ada peringkat
  • Kel 7
    Kel 7
    Dokumen26 halaman
    Kel 7
    Putri Rama Efitri
    Belum ada peringkat