Anda di halaman 1dari 3

BPIP Optimalkan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila

Depok:- Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badan Pembinaan Ideologi


Pancasila (BPIP) melaksanakan Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Tahun 2021 dan Persiapan Kegiatan untuk Pelatih, Akreditasi dan
Program Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2021-2022 di Depok Kamis, (10/6).

Kegiatan tersebut sebagai upaya optimalisasi dalam pelaksanaan kegiatan


Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila serta kolaborasi
untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak sehingga diharapkan
program-program pendidikan dan pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila ke
depan lebih efektif dan efisien, baik dari anggaran maupun pelaksanaan.

 
“Ini upaya-upaya kolaboratif sehingga diharapkan program-program
Pendidikan dan Pelatihan lebih “urgen” ke depannya”, ucap Direktur
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan BPIP Drs. H. Sahlan, M., Si saat
diwawancara.

Ia juga menjelaskan program-program yang akan dilaksanakan kedepan


seperti bahan ajar Pancasila, bahan ajar paskibraka, purna paskibraka, tokoh
agama, organisasi kemasyarakatan, program akreditasi Pendidikan dan
Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk semua elemen masyarakat.

“Kita juga harus mempersiapkan bahan ajar Pancasila seperti untuk


paskibraka, purna paskibra dan lainnya”, ujarnya.

Ia bahkan menegaskan yang tidak kalah penting adalah perlu adanya


akreditasi dan sertifikasi terhadap pemateri atau narasumber yang
memberikan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila
terutama di internal BPIP.

“Nah jauh yang tidak kalah penting adalah semua calon pengajar Pembinaan
Ideologi Pancasila di internal BPIP harus memiliki sertifikas bahan ajar
Pancasila”, tegasnya.

Sementara itu Kepala Pusat, Data dan Informasi Dr. Drs. Yakob KM., M. Si
mengapresiasi dengan rencana dan persiapan pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila ke depan.

Ia bahkan mengusulkan kegiatan-kegiatan Pendidikan dan Pelatihan PIP


lebih menggunakan metode –metode digitalisasi sehingga lebih efektif dan
efisien.
 

“Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan ini jangan lagi menggunakan cara-cara


konvensional tetapi harus lebih kepada menggunakan teknologi digitalisasi”,
jelasnya.

Dirinya menilai kegiatan-kegiatan yang menggunakan teknologi merupakan


harapan Presiden, bahkan pada peringatan 1 Juni sudah ditegaskan metode-
metode pemahaman Ideologi Pancasila jangan lagi dengan cara-cara biasa
tetapi dengan cara yang luar biasa. (ER)

Anda mungkin juga menyukai