Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Pemanfaatan Tailing
Dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat ( Kabupaten Sumbawa) memiliki
tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 423.896 jiwa per Tahun sehingga untuk memenuhi
tuntutan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu diimbangi dengan
peningkatan kebutuhan akan perumahan, infrastruktur, dan sarana penunjang kegiatan sehari-hari
seperti perkantoran, sekolah, pasar dan lainnya. Industri konstruksi ini membutuhkan sumber
daya alam yang besar seperti, pasir, gamping, alumunium, besi dan juga kayu. Eksploitasi
sumber daya alam ini akan menyebabkan rusaknya hutan, lahan pertanian, dan tentunya
berkurangnya sumber daya alam. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
cara meningkatkan pemanfaatan tailing sebagai bahan bangunan.
Pengembangan bahan bangunan dari tailing ini selain dapat menunjang kebutuhan
pembangunan juga dapat memecahkan masalah lingkungan yang selanjutnya produk ini dapat
dikategorikan sebagai bahan bangunan ekologis.

Tabel 2.1

Pemanfaatan Tailing di Tambang Emas Indonesia

No Perusahaan Kadar (gr/ton) Produksi/Thn Volume/thn Jenis Pemanfaatan


1 PT. Freeport Indonesia 0,85 gr/ton Au 45,73 ton Au 81 juta ton - Pembuatan bahan
3,8 gr/ton Ag 151 ton Ag bangunan
(tambang terbuka) 0,85% Cu - Media reklmasi
- Pembuatan jembatan

2 PT. Newmont Nusa 0,47 gr/ton Au 22,46 ton Au 40,1 juta ton - Pembuatan rumpon
Tenggara (tambang 1,47 gr/ton Ag 45,2 ton Ag di Pantai X
terbuka) 0,54% Cu
3 PT. Antam UBPE 9 gr/ton Au 4,5 ton Au 350 ribu ton - Pembuatan bahan
Pongkor (bawah tanah) 96 gr/ton Ag 27 ton Ag bangunan
- Meedia tanam dan
reklamasi
- Back Fillng

4 PT. Nusa Halmahera 35 gr/ton Au 5 ton Au 280 ribu ton - Back Filling
Minerals (bawah
tanah)

Sumber: Laporan tahunan PTFI, PTNNT, UBPEP, PTNHM


Gambar 2.1 Alur produksi penambangan

Gambar 2.2 Lokasi produksi dan penempatan tailing

Anda mungkin juga menyukai