Anda di halaman 1dari 1

Kisah Anak Palestina

Hai, aku adalah seorang anak Palestina yang hidup di sekitar lingkungan masjid al
aqsha. Seperti yang kalian tau, kami hidup di tengah peperangan. Apaila kami
keluar adalah hal yang sangat menakutkan bagi kami. Kami tidak bisa bebas
bersekolah seperti anak-anak lainnya. Kami harus sangat hati-hati, Jangan sampai
bom-bom israel mengenai kami. Aku hanya tinggal berdua bersama ibuku.
Ayahku telah menghemuskan nafasnya satu bulan yang lalu akibat terkena
serangan bom israel. Kami tinggal di tenda pengungsian, kami tidak bisa tidur
tenang akibat suara-suara bom, yang mengejutkan kami. Walau belajar adalah hal
yang sulit bagi kami, aku dan teman-temanku tetap belajar pada seorang guru
yaitu Mr.Ahmad, seorang warga mesir. Ketika itu, kami belajar di sebuah tenda
pengungsian. “ Ali! Ayo kita berangkat.” Ujar salah satu temanku. Maka aku dan
teman-temanku lainnya bergegas masuk ke sebuah tenda. Lalu kami duduk
berbaris. “assalamualaikum. Apa kabar?” tanya Mr.ahmad “waalaikumsalam,
baik!” Ujar kami bersemangat. “Mister, kita belajar apa hari ini?” Tanya salah
satu temanku. “Kita akan belajar tajwid” jawab Mr.Ahmad. BUUUUUUUUM!!!!
DAAAAAAAAAR!!! Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang menakutkan. Kami
semua terkejut.Temanku perempuan muali menangis. Dan yang lain
menenangkannya. Allahuakar! Anak-anak tenang!” Ujar Mr.Ahmad. “Mister,
sepertinya tentara israel menyerang lagi!” Seru temanku. “Anak-anak, jangan
ribut! Tenangkan diri kalian!” Ujar Mr.Ahmad. “Keluar!!!” Seru tentara israel
sambil menendangi kami hingga kami keluar.”Baik...” Jawab kami. Kami semua
keluar dari tenda. Lalu Mr.Ahmad pun menyuruh kami untuk pulang ke orang tua
masing-masing, Kami pun berlarian masuk ke tenda-tenda pengungsian yang
aman. Kemudian pun suara bom telah berhenti.

Bye:Alamsyah Harahap.

Anda mungkin juga menyukai