Anda di halaman 1dari 6

SAP 4

Pelatihan SDM

A. Kepentingan Strategis Pelatihan SDM

Yoyo laundry melakukan pelatihan atau trening kepada karyawan selama 1 bulan masa percobaan
terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar karyawan menguasai tentang keterampilannya untuk
mempermudah pembelajaran para karyawan yang terkait dengan pekerjaan mereka. Strategi pelatihan
yang diterapkan adalah pelatihan secara terus menerus (Continuous Learning), alasannya agar
seluruh karyawan bisa memahami seluruh sistem pekerjaan yang ada di Yoyo Laundry dan
diharapkan . Metode pelatihan yang diberikan kepada karyawan adalah pelatihan langsung ditempat
kerja (On The Job Training), pelatihan OJT ini mempraktekkan nya langsung ditempat kerja
melalui manajer atau rekan kerja yang sudah bekerja sebelumnya di Yoyo Laundry agar lebih mudah
memahami dan menirukan apa yang diberikan.

B. Merancang Aktivitas Pelatihan


Proses perancangan pelatihan (training design process) dari Yoyo Laundry adalah ADDIE
(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) adalah salah satu model desain
dengan memperlihatkan tahapan-tahapan dasar system pembelajaran yang sederhana dan
mudah di pelajari. Berikut adalah beberapa tahap dalam model ADDIE yang digunakan Yoyo
Laundry :
1. Analisis
Langkah analisis yang dipilih adalah analisis kinerja, untuk mengetahui masalah kinerja
yang terjadi pada karyawan dan memberikan solusinya.
2. Implementasi
Bagaimana pengimplementasian pelatihan yang sudah diracang oleh manajemen kepada
karyawan sehingga bisa di laksanakan dengan baik.
3. Evaluasi
Agar mengetahui peningkatan dari karyawan ketika di berikan pelatihan terhadap
manajemen.

C. Format Program Pelatihan

Format program pelatihan Yoyo Laundry ini berdasarkan SOP laundry untuk
mengoprasikannya berdasarkan standar yang sudah ditetapkan. Berikut tahapan-tahapan nya :

1. Penerimaan Cucian
Pada penerimaan cucian yang akan dilakukan bagian cashier, dimana ini merupakan
tahap awal untuk proses cuci-mencuci lalu menimbang cucian tersebut, dan membuat
nota.
2. Pemilihan/seleksi pakaian

Tahap ini tugas dari bagian checker, dengan memilah dan memisahkan pakaian kotor
berdasarkan dari jenis bahan, warna, dll agar mengurangi resiko terjadinya luntur pada
pakaian konsumen dan membuatnya menjadi complain.

3. Penandaan (tagging)
Penandaan ini juga tugas dari seorang checker, dengan memberikan tanda atau identitas
pakaian sesuai dengan nama konsumen dan jenis pakaiannya agar pengerjaannya tidak
menggunakan mesin yang sama.
4. Proses mencuci
Pada proses ini merupakan tugas dari seorang yang khusus di bidang mencuci. Dalam
proses mencuci nya menggunakan bahan kimia sesuai dengan pakaian yang sudah
ditandai berdasarkan bahan dan warna nya.
5. Pengeringan
Dalam proses mengeringkan pakaian dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengeringan manual
(menggunakan sinar matahari) dan modern (mesin pengering) tergantung dari keinginan
konsumen dalam memilih paket laundry nya.
6. Setrika pakaian
Untuk proses menyetrika, jika pakaiannya memiliki gambar/sablon akan disetrika dari
bagian dalam dan juga menyemprotakan parfum laundry ke pakaian sebelum di setrika
agar konsumen merasa puas dengan wewangian yang di semprotkan.
7. Pengemasan
Proses akhir ini mengemas pakaian sesuai identitas pelanggan yang sudah disetrika tadi
ke dalam plastik Yoyo laundry.

D. Evaluasi Pelatihan
Yoyo Laundry memilih evaluasi pelatihan karyawannya dengan cara mengevaluasi :
 Hasil Akhir

Dalam mengevaluasi hasil akhir ini manajemen dapat melakukan evaluasi dengan
cara menilai apakah ada perubahan keterampilan setelah diberikannya pelatihan.
Kemudian mengevaluasi bagaimana pekerja mempraktikkan keterampilan-
keterampilan yang didapatkan selama pelatihan.

E. Masalah-masalah Pelatihan Khusus


Seiring berjalannya pelatihan yang diberikan tidak luput dari masalah-masalah yang akan
ditimbulkan. Masalah-masalah yang timbul seperti :
 Karyawan tidak mampu beradaptasi kepada manajemen atas dasar perbedaan budaya
dan social, maupun sebaliknya.
 Kurangnya komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan, karena tak jarang
atasan menganggap dirinya yang paling berkuasa dan karyawan tidak boleh
menyampaikan pendapatnya. Hal ini membuat karyawan tidak memanfaatkan
pelatihannya dengan baik dan kinerja karyawan nantinya akan menurun.

Sumber :

Noe, Raymond A., John R. Hollenback, Barry Gerhart & Patrick M. Wright, 2014. Human Resource
Management – Gaining A Competitive Advantage. 6th Ed. David Wijaya (Penerjemah). Manajemen
Sumber Daya Manusia – Mencapai Keunggulan Bersaing. Jakarta: Salemba Empat
SAP 5
Pengembangan SDM

A. Hubungan Pelatihan, Pengembangan dan Karir

Pengembangan (development) adalah proses pelatihan yang mendapat pengetahuan,


keterlampilan, dan perilaku karyawannya untuk itu perusahaan akan mempersiapkan sesuatu
di masa yang akan datang. Hubungan pelatihan dan pengembangan yang dilakukan
perusahaan sangat penting karena pelatihan lebih mudah dalam hal pengembangannya nanti
yang terjadi diakibatkan oleh perubahan perancangan pekerjaan ataupun pasar produk baru.
Jadi dapat di simpulkan pengembangan lebih memfokuskan untuk masa mendatang,
sedangkan pelatihan lebih fokus untuk masa sekarang. Pelatihan dan pengembangan yang
dilakukan perusahaan sangat penting hubungannya dengan hasil kinerja karyawan nantinya
karena dengan pelatihan dan pengembangan SDM membutuhkan penilaian untuk mengukur
kinerja dan pelatihan SDM dilakukan setelah ada hasil dari penilaian tersebut. Pelatihan
karyawan tujuannya agar karyawan mempunyai keterlampilan dan pengetahuan yang sesuai
dengan prosedur perusahaan.

B. Proses Pengembangan SDM

Dalam proses Pengembangan Sumber Daya Manusia ini dapat dilaksanakan melalui
pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan merupakan
upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual
dan kepribadian.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan
oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan
atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.

Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau
need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu:

a.    Analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : “Bagaimana organisasi melakukan


pelatihan bagi pekerjanya”,
b.    Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : “Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar
pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya” dan,

c.    Analisis pribadi, menekankan “Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa”. Hasil
analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja
pegawai yang ada di organisasi tersebut.

C. Pendekatan Pengembangan

Pendekatan pengembangan ada 4 :

1. Pendidikan Formal
2. Penilaian
3. Pengalaman Kerja
4. Hubungan Antar Pribadi

Pendekatan yang diterapkan oleh Yoyo Laundry adalah pendekatan hubungan antar
pribadi, karena dalam pendekatan ini memberikan nasihat dan pembinaan yang dilakukan
oleh karyawan senior yang lebih berpengalaman sehingga karyawan dapat lebih mudah
mengembangkan keterampilan yang didapat dan berinteraksi kepada pelanggan. Mengapa
tidak menggunakan pendekatan pendidikan formal, karena job desc dari masing-masing
karyawan tidak membutuhkan kursus ataupun materi melainkan praktek secara langsung serta
keterampilan yang baik mengingat perusahaannya di bidang jasa yaitu laundry.

D. Pengembangan Manajemen

Pengembangan manajemen adalah setiap usaha untuk memperbaiki penampilan kerja


manajerial saat ini ataupun dimasa mendatang dengan memberikan pengetahuan, mengubah
sikap atau meningkatkan keterampilan. Pengembangan manajemen meliputi On The Job
Training dan Off The Job Training. Yoyo laundry menerapkan pengembangan manajemen
On The Job Training, OJT ini mempraktekkan nya langsung ditempat kerja melalui manajer
atau rekan kerja yang sudah bekerja sebelumnya di Yoyo Laundry agar lebih mudah
memahami dan menirukan apa yang diberikan. Sebelumnya hal ini sudah dibahas dalam
pemilihan metode pelatihan.
E. Masalah Khusus Pengembangan SDM

Dalam hal ini masalah khusus yang dihadapi di perusahaan Yoyo Laundry adalah
masalah disiplin karyawan, karena dominan karyawan yang berada di Yoyo Laundry adalah
perempuan. Beberapa karyawan nya sudah berumah tangga sehingga sulit jika meninggalkan
anaknya yang masih anak-anak. Seringkali karyawan yang sudah berumah tangga meminta
ijin tiba-tiba, sehingga karyawan yang lain harus bekerja agak menguras tenaga dan beberapa
ada yang merangkap agar cucian kotor pelanggan dapat terselesaikan dengan baik.

Sumber :

Noe, Raymond A., John R. Hollenback, Barry Gerhart & Patrick M. Wright, 2014. Human Resource
Management – Gaining A Competitive Advantage. 6th Ed. David Wijaya (Penerjemah). Manajemen
Sumber Daya Manusia – Mencapai Keunggulan Bersaing. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai