Anda di halaman 1dari 6

UAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Kasus :
Seorang perempuan usia 25 tahun di rawat di ruang interne dengan keluhan nyeri pada bagian perut,mengeluh BAB 4 kali
dalam sehari, bising usus meningkat, peristaltik meningkat, feses cair dan bau menyengat, pasien terpasang infus NaCl 20 tts/i.
Pasien juga mengeluh lemes dan muntah setelah makan, BB berkurang 10 % sejak sakit, nafsu makan menurun

A. Analisa Data
Diagnosa Aktual
Data Masalah Keperawatan
DO: Fisiologis : Nutrisi dan Cairan
- Klien terlihat BAB lebih dari 4 kali dalam 24 jam (D.0020) Diare
- Feses klien terlihat cair dan bau menyengat
- Frekuensi peristaltik klien menigkat
- Ketika diauskultasi bising usus klien hiperaktif
- pasien terpasang infus NaCl 20 tts/i
- BB berkurang 10 % sejak sakit
- Nafsu makan klien menurun
DS:
Klien mengatakan nyeri pada perutnya
Klien mengeluh lemas dan muntah setelah makan

B. Daftar Diagnosa Keperawatan


Diagnosa Aktual
Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Diatasi
Diare berhubungan dengan proses infeksi dibuktikan dengan defekasi lebih dari 3 08 Agustus 2020 10 Agustus 2020
kali dalam 24 jam, feses lembek atau cair, frekuensi peristaltik meningkat,bising
usus hiperaktif.

C. Perencanaan Tindakan Keperawatan


Hari/Tan
Diagnosa Keperawatan SLKI/NOC SLKI/NIC Aktivitas Keperawatan
ggal/Jam
08 Diare berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Diare - Identifikasi penyebab diare (mis.
Agustus proses infeksi dibuktikan keperawatan selama 4 jam maka (I.03101) Inflamasi gastrointestinal, iritasi
2020/ dengan Klien terlihat BAB Eliminasi Fekal membaik, dengan gastrointestinal, proses infeksi,
10.00 lebih dari 4 kali dalam 24 kriteria hasil: malabsorbsi, ansietas, stress, efek
WIB jam, Feses klien terlihat cair - Kontrol pengeluaran feses obat-obatan, pemberian botol
dan bau menyengat, meningkat skala (5) susu)
Frekuensi peristaltik klien - Keluhan defekasi lama dan sulit - Identifikasi riwayat pemberian
menigkat, Ketika menurun skala (5) makanan
diauskultasi bising usus - Mengejan saat defekasi menurun - Identifikasi gejala invaginasi (mis.
klien hiperaktif, pasien skala (5) Tangisan keras, kepuatan pada
terpasang infus NaCl 20 - Distensi abdomen menurun skala bayi
tts/i, BB berkurang 10 % (5) - Monitor warna,volume,frekuensi
sejak sakit, Nafsu makan - Teraba massa pada rektal dan konsistensi tinja
klien menurun menurun skala (5) - Mmonnitor tanda dan gejala
- Urgency menurun skala (5) hypovolemia (mis. Takikardia,
- Nyeri abdomen menurun skala (5) nadi teraba lemah,tekanan darah
- Kram abdomen menurun skala (5) turun, turgor kulit turun, mukosa
- Konsistensi feses membaik skala mulut kering, CRT melambat,BB
(5) menurun)
- Frekuensi defekasi membaik skala - Monitor iritasi dan ulserasi kulit di
(5) daerah perianal
- Peristaltik usus membaik skala (5) - Monitor jumlah pengeluaran diare
- Monitor keamanan penyiapan
makanan
- Berikan asupan cairan oral (mis.
Larutan garam gula,oralite,
pedialyte,renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berikan airan intravena (mis.
Ringer asetat, ringer laktat) jika
perlu
- Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
- Ambil sampel feses untuk kultur,
jika perlu
- Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa
- Anjurkan melanjutkan pemberian
ASI
- Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas (mis.
Loperamide,difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik (mis.
Papeverin, ekstak
belladonna,mabeverine)
- Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses (mis.
Atapulgit,smektit,kaolin-pektin)
A. Catatan Keperawatan
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi TTD
10 Agustus Diare berhubungan dengan - Mengidentifikasi penyebab diare (mis. S: Klien mengatakan nyeri atau kram
2020 / 12.00 proses infeksi dibuktikan Inflamasi gastrointestinal, iritasi pada perutnya
WIB dengan Klien terlihat BAB gastrointestinal, proses infeksi, O:
lebih dari 4 kali dalam 24 jam, malabsorbsi, ansietas, stress, efek obat-
Feses klien terlihat cair dan bau obatan, pemberian botol susu) - Klien terlihat BAB lebih dari 3 kali
menyengat, Frekuensi - Mengidentifikasi riwayat pemberian dalam 24 jam
peristaltik klien menigkat, makanan - Feses klien terlihat lembek atau cair
Ketika diauskultasi bising usus - Mengidentifikasi gejala invaginasi (mis. - Frekuensi peristaltik klien menigkat
klien hiperaktif, pasien Tangisan keras, kepuatan pada bayi - Ketika diauskultasi bising usus klien
terpasang infus NaCl 20 tts/i, - Memonitor warna,volume,frekuensi dan hiperaktif
BB berkurang 10 % sejak sakit, konsistensi tinja A: Masalah diare belum teratasi
nafsu makan klien berkurang - Memonitor tanda dan gejala hypovolemia P: Lanjutkan Intervensi
(mis. Takikardia, nadi teraba
lemah,tekanan darah turun, turgor kulit
turun, mukosa mulut kering, CRT
melambat,BB menurun)
- Memonitor iritasi dan ulserasi kulit di
daerah perianal
- Memonitor jumlah pengeluaran diare
- Memonitor keamanan penyiapan makanan
- Memberikan asupan cairan oral (mis.
Larutan garam gula,oralite,
pedialyte,renalyte)
- Memasang jalur intravena
- Memberikan cairan intravena (mis. Ringer
asetat, ringer laktat) jika perlu
- Mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
- Mengambil sampel feses untuk kultur, jika
perlu
- Menganjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
- Menganjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas dan mengandung
laktosa
- Menganjurkan melanjutkan pemberian ASI
- Berkolaborasi pemberian obat antimotilitas
(mis. Loperamide,difenoksilat)
- Berkolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik (mis. Papeverin,
ekstak belladonna,mabeverine)
- Berkolaborasi pemberian obat pengeras
feses (mis. Atapulgit,smektit,kaolin-
pektin)

Anda mungkin juga menyukai