Daftar Isi 2
1. Tujuan 3
2. Ruang Lingkup 3
3. Referensi 3
4. Definisi 3
5. Prosedur Pelaksanaan 4
5.1 Alur penanggulangan kebakaran
5.2 Penyelamatan diri dan evakuasi
5.3 Penyelamatan dokumen
5.4 Alat bantu pemadam yang diperlukan
6. Sistem Detektor dan Alarm Kebakaran 5
6.1 Komponen Fire Alarm (Kotak panggil manual)
6.2 Jenis detektor asap
6.3 Aturan Pemasangan Fire Alarm dan Smok Detector
7. Ketentuan Keselamatan 7
1 TUJUAN
1.1 Menyelamatkan harta benda dan dokumen penting.
1.2 Memadamkan api dengan APAR dan membunyikan alarm.
1.3 Penanganan korban.
1.4 Melakukan tindak lanjut pasca bencana.
1.5 Menyelamatkan manusia.
2 RUANG LINGKUP
Seluruh karyawan yang bekerja di lingkungan PT. Suri Tani Pemuka.
3 REFERENSI
3.1 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
3.2 PerMenNaker No.02/Men/1983 tentang Istalasi Alarm Kebakaran Automatik.
3.3 Peraturan Menteri PU No. 26/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan Hidup.
4 DEFINISI
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik : Sistem atau rangkaian alarm kebakaran yang
menggunakan detektor panas, detektor asap,
detektor nyala api dan titik panggil secara
manual serta perlengkapan lainnya yang
dipasang pada sistem alarm kebakaran.
Kelompok Alarm : Bagian dari sistem alarm kebakaran termaksud relai, lampu,
saklar, hantaran, dan detektor sehubungan dengan
perlindungan satu area.
Detektor Kebakarabn : Alat untuk mendeteksi api sedini mungkin pada suatu area
tertentu yang berpotensi menjadi kebakaran sehingga segera
dapat dilakukan penanggulangan .
Detektor Panas : Suatu detektor yang sistem bekerjanya didasarkan atas panas.
Detektor Asap : Detektor yang sistem kerjanya didasarkan atas asap.
Titik Panggil Manual : Alat yang bekerja secara manual dan alarmnya berbunyi
apabila tombol ditekan.
Alarm Kebakaran : Alat yang berfungi untuk memberitahukan kepada penghuni
dan atau tim penaggulangan kebakaran bahwa terjadi
kebakaran.
5 PROSEDUR PELAKSANAAN
5.1 ALUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN
5.1.1 Jika melihat titik api atau asap.
5.1.2 Melakukan penilaian cepat/guick assesment.
5.1.3 Melakukan tindakan pemadaman internal dengan alat pemadam api
rigan dan alat pemadam lain yang direkomendasikan seperti karung goni
basah.
5.1.4 Membunyikan alarm tanda kebakaran.
5.1.5 Mengevakuasi seluruh pekerja atau karyawan ke titik kumpul.
5.1.6 Mematikan aliran listrik.
5.1.7 Menelpon tim penanggulangan kebakaran di perusahaan apabila
kondisi belum dapat diatasi meminta bantuan ke tim pemadam kebakaran
dari dinas terkait.
5.1.8 Melakukan penyelamatan dan penanganan korban.
5.1.9 Melakukan pendataan pekerja/karyawan.
5.1.10 Melakukan pendataan korban, kerusakan dan kerugian.
5.1.11 Memberikan informasi kepada pekerja/karyawan atas peristiwa
kebakaran yang terjadi dan tindaklanjutnya.
7 KETENTUAN KESELAMATAN
7.1 Pemadaman hanya boleh dilakukan oleh orang atau petugas yang benar – benar
terlatih.
7.2 Pertolongan pada korban hanya boleh dilakukan oleh orang atau petugas yang
terlatih atau yang berkompeten dalam bidang medis.
7.3 Dalam proses evakuasi, sangat penting untuk mengamankan jalur evakuasi dari
gangguan yang dapat menjadi penghalang proses evakuasi.
7.4 Jika ada korban segera lakukan penanganan pertolongan pertama dan segera
dievakuasi ke puskemas atau rumah sakit terdekat