Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL RENCANA PROGRAM

HYPNOBIRTHING dan GENTLE PRENATAL YOGA for GENTLE BIRTH

OLEH :
KELOMPOK II
ASPIANTI PO7124320074
FAJRIAH CHAIR PO7124320080
FIFIN ERNAWATI PO7124320082
NINI GIMAWATI PO7124320089
NURMULIA SAPARUDDIN PO7124320092

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN D.IV ALIH JENJANG KEBIDANAN
2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan

pada penulis untuk menyelesaikan Makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan Makalah yang berjudul Hypnobirthing dan Prenatal Gentle care. Makalah ini

disusun guna memenuhi tugas dosen pada Mata kuliah Kewirausahaan di POLTEKKES

KEMENKES PALU. Selain itu, penulis juga berharap agar Makalah ini dapat menambah

wawasan bagi pembaca tentang Hypnobirthing dan Prenatal Gentle care.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Siti Khadijah

Batjo,SSiT.,MPH selaku Dosen Mata kuliah Kewirausahaan di POLTEKKES KEMENKES

PALU. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait

bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang

telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 08 Oktober 2020

Penulis

2
Daftar Isi

Content

Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................5
C. Konsep Program........................................................................................................................5
D. Landasan Teori Program..........................................................................................................8
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minat masyarakat terhadap metode Hypnobirthing dan prenatal yoga saat ini begitu
tinggi. Hypnobirthing dan prenatal yoga seolah menjadi trend dan gaya hidup serta
kebutuhan tiap ibu yang sedang hamil dan hendak mempersiapkan persalinan. Masyarakat
mencari praktisi Hypnobirthing dan prenatal yoga dengan harapan untuk membantu mereka
mengurangi rasa takut menjelang persalinan dan bahkan hingga untuk mengurangi rasa sakit
pada saat melahirkan nanti. Karena Hypnobirthing memang telah terbukti mampu
menghadirkan rasa nyaman saat proses persalinan dan nyaman adalah hal yang mutlak di
butuhkan oleh ibu saat melahirkan nanti. Kehamilan dan Persalinan adalah suatu proses
sangat alami namun sangatlah transformasional dalam siklus kehidupan manusia dan
keluarga. Sebuah proses yang tidak akan terlupakan bagi seseorang yang mengalaminya.
Pengalaman positif selama proses kehamilan, persalinan dan kelahiran sangatlah penting
karena proses ini sangat terekam di bawah sadar seseorang yang mengalaminya. Untuk
mendapatkan pengalaman yang positif memang dibutuhkan ketenangan dan kenyamanan
selama hamil, bersalin dan lahir.

Metode relaksasi persalinan yang saat ini dikenal dengan “Hypnobirthing”


dikembangkan pertama kali oleh Marie F. Mongan di Amerika Serikat. Marie Mongan telah
mematenkan nama Hypnobirthing yang akhirnya digunakan oleh banyak orang di seluruh
dunia (Evariny, 2010). Meskipun kata Hypnobirthing telah dipatenkan oleh Marie Mongan,
namun teori yang mendasari Hypnobirthing adalah metode relaksasi yang juga telah
dikembangkan oleh Kuswandi Kuswandi di Indonesia. Kuswandi Kuswandi
mempelajari Hypnobirthing Marie Mongan melalui Peter Jackson di Australia yang
membuatnya sadar bahwa perempuan adalah makhluk yang luar biasa (Evariny, 2010).

Wanita hamil, hampir semuanya mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan


ketakutan baik selama hamil, saat mengahadapi persalinan, maupun selama persalinan.
Kecemasan yang mereka rasakan umumnya berkisar mulai dari khawatir tidak bisa menjaga

4
kehamilan sehingga janin tidak bisa tumbuh sempurna, khawatir keguguran, takut sakit saat
melahirkan, takut bila nanti dijahit, bahkan lebih ekstrim lagi mereka takut terjadi
komplikasi pada saat persalinan sehingga dapat menimbulkan kematian (Yesie, 2010). Sejak
tahun 1993, metode Hypnobirthing mulai diperkenalkan di Kanada, yang disusul oleh
Australia dan Inggris. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 20 negara yang
mempraktikkan Hypnobirthing (Evariny, 2010). Hingga saat ini sudah banyak rumah sakit
bahkan Bidan Praktek Mandiri di Indonesia yang mengadakan kelas Hypnobirthing untuk
ibu hamil diantaranya rumah rumah bersalin Bunda di Jakarta.

B. Tujuan

1. Bagi Pasien
a. Meningkatkan pelayanan pasien secara lebih menyeluruh (body, mind and spirit)
b. Meningkatkan persiapan pasien menjalani kehamilan & menghadapi persalinan
c. Menciptakan proses persalinan berjalan nyaman, lancar, dan relatif lebih cepat.
d. Meminimalkan dan bahkan menghilangkan rasa takut, ketegangan dan kepanikan
selama proses melahirkan dan periode setelahnya.
2. Bagi Pendiri
a. Meningkatkan image FIT ZONE yang memiliki standar pelayanan holistic dan pro
terhadap persalinan per vaginam dengan gentle birth
b. Meningkatkan jumlah pasein partus normal dengan pembayaran umum
c. Meningkatkan pendapatan FIT ZONE melalui pembukaan kelas Hypnobirthing dan
Gentle Prenatal yoga care.
C. Konsep Program

1. Sasaran Target
Sasaran yang dipilih dalam menawarkan jasa di antaranya:
a. Klien yang membutuhkan pelayanan persalinan yang nyaman dan aman
b. Klien yang menginginkan persalinan dengan persiapan yang holistic yaitu dengan
mengikuti kelas hypnobirthing sebagai upaya mereprograming persepsi nyeri
menjadi nyaman; dan gentle prenatal yoga sebagai upaya mempersiapkan tubuh
dalam menghadapi proses persalinan.

5
2. Peluang Pasar
Hypnobirthing merupakan terobosan baru di dunia kesehatan terutama di
bidang persalinan. Masyarakat yang dinamis dan sangat menyukai akan hal-hal baru,
dipastikan akan memiliki antusiasme untuk merasakan metode persalinan dengan
mengikuti kelas hypnobirthing dan gentle prenatal yoga.
3. Rencana Pemasaran
Kegiatan pemasaran dan promosi yang akan dilakukan adalah:
a. Brosur
Brosur yang berisi ajakan pada masyarakat agar mengikuti kelas Hypnobirthing dan
prenatal yoga. Brosur disediakan di meja timbang tensi poli serta di tempat foto copy
lobby utama. Kelas ini juga dapat diselipkan dalam daftar jadwal praktik.
b. Media Sosial
Pemasaran dapat dilakukan dengan pemanfaatan media sosial, yaitu melalui instagram
dan facebook dari FIT ZONE.
4. Desain Kelas
Bentuk kelas didesain se-homey mungkin, dengan pencahayaan yang sedang
dan wangi aromatherapi. Suasana kelas yang homey ini akan memberikan kesan positif
dan mendukung pada saat dilaksanakannya hypnoterapi.
Berikut bentuk kelas yang ditawarkan :
1. Hypnobirthing for Birth Plan / Hypnobirthing for Gentle Birth Class (optional)
Kelas diadakan dengan ketentuan 3 kali pertemuan @ 2 jam (Senin, Rabu & Sabtu :
merupakan satu rangkaian kelas yang tidak dapat dipisahkan, biaya kelas dibayarkan
di awal. Range harga kelas: Rp.150.000 sampai Rp.300.000.
Fasilitas yang didapatkan: Print-out materi, CD panduan relaksasi,
konsumsi. Peserta maks. 5 pasang, dikelompokan berdasarkan usia trimester
kehamilan Kelas diawali dengan ice-breaking, saling mengenal antar peserta, bina
trust dan mengetahui motivasi dan harapan peserta setelah mengikuti kelas.
Berikut materi dan praktik yang akan disampaikan dalam kelas:
a. Building a positive expectancy
- Hypnobirthing dalam kehamilan dan persalinan
- Sharing proses kehamilan

6
- Sharing proses persalinan normal
- Rasionalisme nyeri dalam persalinan
- Efek rasa nyaman dan takut terhadap persalinan
- Latihan relaksasi dan afirmasi positif.
b. Preparing mind and body
- Latihan relakasi dan visualisasi
- Latihan pendalaman relaksasi
- Komunikasi ayah dan ibu dengan janin
- Latihan pernafasan lambat dan dalam serta visualisasi
- Pengenalan hypnoanasthesia
c. Getting ready for welcoming your baby
- Tanda-tanda persalinan
- Persiapan persalinan
- Mengenal kala I dan kala II
- Pernafasan lambat dalam persalinan
- Relaksasi, kontrol emosi dan hilangkan ketakutan
- Comfort tekhnique: rebozo, play with birthing ball
- Induksi alami: endorfin message, perinium message
- Latihan relaksasi dan afirmasi positif
2. Gentle Prenatal Yoga for Gentle Birth
- Bentuk kelas dengan tujuan latihan menjadi lebih terkontrol
- Peserta maks. 5 orang, dikelompokan berdasarkan usia trimester kehamilan
- Kelas diawali dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik, yang dicatat dalam
booklet yang telah disediakan yang akan dibawa setiap kali datang kelas.
- Dimulai dengan sesi relaksasi, sesi pemanasan, inti dan pendinginan serta
diakhiri dengan latihan pernafasan, relaksasi dan afirmasi positif
- Sesi sharing dan sujel time (minum susu jeli bersama)
- Waktu kelas 3 x seminggu @ 2 jam pagi / sore (Selasa, Kamis dan Sabtu)
- Range biaya per-kedatangan Rp.50.000 – Rp. 100.000

7
D. Landasan Teori Program

1. Definisi
Hypnobirthing berasal dari kata “hypnosis” dan “birthing”. Hypnosis yang
berasal dari kata hypnos (bahasa Yunani) adalah nama Dewa Tidur. Arti tidur disini
adalah pikiran yang tenang. Sedangkan birthing (bahasa Inggris berarti proses persalinan
(Kuswandi, 2011). Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran bawah
sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar (Ahmad, 2010).
Hypnobirthing merupakan suatu metode yang dikhususkan untuk wanita hamil dengan
melakukan relaksasi mendalam, bertujuan untuk mempersiapkan proses kelahiran normal
yang lancar,nyaman dengan rasa sakit yang minimum, karena mampu memicu hormon
endorphin yang merupakan hormon penghilang sakit alami tubuh (Evarini, 2010).
Hypnobirthing berarti proses melahirkan dengan hipnosis, dimana ibu
sepenuhnya sadar dan menikmatiproses persalinan. Metode ini berakar pada ilmu
hipnosis dengan metode pendekatan kejiwaan yang memberi kesempatan kepada wanita
untuk berkonsentrasi, fokus dan rileks, sehingga Hypnobirthing lebih mengacu pada
hipnoterapi, yakni latihan penanaman sugesti pada alam bawah sadar oleh ibu, untuk
mendukung alam sadar yang mengendalikan tindakan ibu dalam menjalani proses
persalinan (Bringiwatty, 2010).
a. Hypnobirthing Dasar
Dasar dari Hypnobirthing adalah relaksasi. Relaksasi merupakan teknik untuk
mencapai kondisi rileks. Maksudnya, ketika seluruh sistem syaraf, organ tubuh dan
panca indra kita beristirahat untuk melepaskan ketegangan yang ada sedangkan kita
tetap sadar (Evariny, 2010). Relaksasi terdiri dari :
1. Relaksasi otot
Otot adalah bagian yang paling luas di tubuh manusia dan banyak digunakan untuk
beraktifitas. Saat berfikir, ternyata otot juga ikut tegang yaitu di daerah leher,
tengkuk, bahu kiri dan kanan serta punggung (Kuswandi, 2011).
2. Relaksasi wajah
Mencapai relaksasi wajah yang dalam sangat penting karena membuat bagian
tubuh lain lebih mudah mengikuti. Setelah menguasai relaksasi wajah, rahang akan

8
benar-benar rileks dengan mulut sedikit terbuka. Sehingga akan memasuki kondisi
rileks yang alami dengan cepat (Kuswandi, 2011).
3. Relaksasi pernapasan
Napas yang rileks adalah napas perut yang lambat dan teratur. Perlahan-lahan
hirup napas yang lewat hidung, hitung 10 kali hitungan. Selanjutnya hembuskan
lewat hidung perlahan-lahan (Kuswandi, 2011). Pernapasan perut atau diafragma
adalah jika perut yang naik lebih tinggi saat menghirup udara, sedangkan jika perut
tidak terangkat atau terangkat sedikit dibanding dada itu adalah pernapasan dada
(Evariny, 2010).
Ada tiga teknik pernapasan yang penting dalam Hypnobirthing, yaitu :
- Pertama pernapasan tidur (sleep breathing). Pernapasan tidur yang perlahan
dan  dalam merupakan teknik pernapasan yang lebih sering digunakan pada
awal latihan relaksasi. Perlu memfokuskan perhatian untuk menguasai teknik
ini secepatnya. Teknik ini juga dipakai untuk relaksasi saat menghadapi
kontraksi selama persalinan (Kuswandi, 2011).
- Kedua adalah pernapasan perlahan (slow breathing), merupakan bagian paling
penting pada persiapan melahirkan. Teknik pernapasan ini berupa tarikan
napas panjang, tenang, pelan yang langsung memfokuskan pada bayi dan
membantu pada setiap kontraksi. Tujuan napas panjang yaitu membuat tarikan
dan hembusan napas sepanjang mungkin agar dapat menyesuaikan dengan
panjangnya gelombang kontraksi. Selain itu, pernapasan ini membuat dinding
perut mengembang sebesar dan setinggi mungkin (Kuswandi, 2011).
- Ketiga adalah teknik pernapasan lanjut (birth breathing). Setelah napas teratur
dan mampu membawa diri menuju kondisi rileks dengan mudah, relaksasi
dapat diperdalam menggunakan ini dengan cepat (Kuswandi, 2011).

b. Relaksasi visualisasi
Dengan  teknik visualisasi, berarti berlatih menggunakan imajinasi untuk
mencapai kondisi rileks. Selain itu,  teknik ini juga akan melatih menciptakan suatu
tempat khusus yang indah, tenang dan nyaman di dalam pikiran. Teknik ini sangat

9
efektif dalam menanggulangi masalah stress yang mempengaruhi tubuh (Evariny,
2010).
c. Relaksasi pikiran
Pada saat berbaring/duduk, pandang atau pusatkan perhatian pada satu titik
atau benda terus-menerus hingga terasa kelopak mata semakin santai, mulai berkedip
perlahan untuk kemudian biarkan kedua mata terpejam. Nikmati santainya jiwa dan
raga (Kuswandi, 2011).
2. Tahapan Hipnosis

Pada bagian ini akan dijelaskan langkah atau bagian-bagian yang akan
dilalui dalam sebuah sesi terapi hipnosis.
a. Pre induksi
Pre induksi merupakan tahap awal sebelum proses hipnosis dilakukan. Pre
induksi adalah tahap yang mengondisikan seseorang untuk mau, bersedia dan siap
untuk dihipnosis (Bringiwatty, 2010). Tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan
dalam proses pre induksi antara lain :
- Membangun dan menjaga relasi (building report)
Tahap ini dimulai sejak pertemuan pertama kali antara terapis dan klien, baik
pertemuan secara langsung atau tidak (Minarni, 2010). Bila terapis membina
hubungan baik dengan klien sehingga klien percaya dan mau menuruti
permintaan terapis, maka langkah berikutnya akan menjadi mudah (Bringiwatty,
2010).
- Menggali dan mengumpulkan informasi (intake interview)
Pada tahap ini terapis menggali segala informasi segala keadaan klien. Dalam
pengkajian awal terapis perlu tahu identitas klien. Dalam proses ini terapis juga
dapat mencari tahu keluhan yang dirasakan klien dengan 4W
(what, where, when, why) dan 1H (how) (Minarni, 2010).
- Membangun ekspektasi/harapan (build expectations.
Membangun ekspektasi maksudnya adalah suatu cara yang ditempuh terapis
untuk meyakinkan klien, hal ini dapat dilakukan dengan cara menjelaskan
keuntungan bagi klien setelah dihipnosis sehingga klien tertarik dan bersedia
dihipnosis (Bringiwatty, 2010).

10
- Mengatasi dan menghilangkan rasa takut
Tahap ini terapis perlu memberikan pemahaman yang benar tentang terapi yang
akan dilakukan. Terapis juga menjelaskan tentang prinsip kerja dan bagaiman
hipnosis dapat membantu klien dalam mengatasi masalah atau keluhannya
(Minarni, 2010).
- Uji sugestibilitas
Uji sugestibilitas bermanfaat untuk mengetahui tingkat sugestibilitas klien
(rendah, sedang, tinggi). Semakin tinggi tingkat sugestibilitas seseorang maka
semakin mudah orang itu dihipnotis, demikian sebaliknya.
b. Relaksasi Induksi
Induksi adalah suatu proses yang dilakukan oleh terapis untuk membawa
atau menuntun klien masuk dalam kondisi hipnosis atau sering juga disebut dengan
kondisi trans (trance) (Minarni, 2010). Teknik dasar induksi antara lain :
a) Fiksasi pada mata (Eye Fixation)
Metode ini dilakukan dengan memerintah klien untuk menatap atau terfokus
pada suatu obyek tertentu. Obyek dapat berupa satu titik pandang, cahaya
lilin, ujung jari dan lain-lain yang dapat digunakan untuk membuat mata atau
pandangan klien terfokus dengan mudah (Minarni, 2010).
b) Teknik relaksasi
Teknik ini dimulai dengan relaksasi dari puncak kepala sampai dengan ujung-
ujung kaki atau sebaliknya yang diikuti dengan perintah untuk rileks, semakin
dalam. Relaksasi ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai tubuh dan pikiran
klien benar-benar santai dan rileks (Minarni, 2010).
c) Loss equilibrium
Teknik loss of equilibrium adalah teknik yang dilakukan sambil
menggerakkan sebagian atau seluruh tubuh subyek. Para ibu sering
menggunakan ini saat mengayun anaknya agar tidur (Bringiwatty, 2010).
c. Deepening
Deepening adalah proses memperdalam kondisi hipnosis  (Bringiwatty,
2010). Deepening dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain :
a) Menghitung turun

11
Maksud dari teknik menghitung turun ini adalah memberikan perintah pada
klien dengan hitungan mundur dari angka yang besar sampai yang lebih kecil
(Minarni, 2010).
b) Turun tangga
Teknik ini hampir sama dengan teknik menghitung turun, namun pada teknik
ini klien diperintahkan untuk dapat mengimajinasikan sebuah tangga dan klien
sedang berjalan menuruni tangga tersebut. Sebelum melakukan teknik ini,
pastikan bahwa klien bukan orang yang takut terhadap ketinggian (Minarni,
2010).
c) Pemandangan alam
Perintahkan klien untuk membayangkan atau menggambarkan suatu tempat
yang paling disukai, ajak klien untuk menikmati suasana yang aman nyaman
dan damai ditempat tersebut, selanjutnya perintahkan klien untuk semakin
rileks, semakin santai, dan semakin mengantuk (Minarni, 2010).
d. Sugesti/Afirmasi
Sugesti adalah pernyataan atau gerak isyarat yang diberikan terapis
kepada klien dalam proses meningkatkan sugestibilitas klien (Bringiwatty, 2010).
e.  Anchoring
Dalam dunia hipnosis “anchor” dapat diartikan sebagai penambat
pikiran. Anchor merupakan hasil dari proses pemrogaman pikiran bawah sadar,
setelah sugesti diberikan, anchor dipasang pada pikiran bawah sadar klien dengan
tujuan pada saat diperlukan program-program yang telah ditanamkan tersebut dapat
bekerja atau berjalan secara otomatis tanpa perlu adanya pemikiran atau
pertimbangan lagi dari klien (Minarni, 2010).
f. Awakening/Terminasi
Jika pemberian sugesti dan anchoring telah selesai dilakukan, maka
langkah selanjutnya yang harus dilakukan terapis adalah membangunkan klien dari
proses hipnosisnya (menyadarkan kembali). Proses pembangunan
atau awakening merupakan tahap terakhir dari sesi hipnosis (Minarni, 2010).

12
3. Manfaat Hypnobirthing

1.  Bagi Ibu


 Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar
 Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang dipengaruhi
stress
 Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar, dan relatif lebih cepat.
 Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomi.
 Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin.
 Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaannya.
 Bayi yang lahir tidak kekurangan oksigen sehingga menjadi lebih sehat.
 Meminimalkan dan bahkan menghilangkan rasa takut, ketegangan dan
kepanikan selama proses melahirkan dan periode setelahnya (sehingga tidak
menjadi trauma)..
 Mengurangi rasa mual, muntah di trimester pertama (Kuswandi, 2011).
2. Bagi Janin
 Getaran tenang dan damai juga akan dirasakan oleh janin yang merupakan
dasar dari perkembangan jiwanya.
 Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan
hormon-hormon yang seimbang ke janin melalui plasenta.
 Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan bisa
memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal (letak belakang
kepala) (Kuswandi, 2011).
4. Hypnobirthing dalam Kehamilan
Latihan relaksasi Hypnobirthing dapat dimulai kapan saja oleh ibu hamil.
Umumnya, latihan dimulai pada bulan ketujuh masa kehamilan. Namun akan sangat
baik jika latihan dimulai sejak trimester pertama kehamilan. Kendati demikaian, tidak
menutup kemungkinan untuk berlatihHypnobirthing secara singkat misalnya 2 minggu
sebelum tanggal perkiraan kelahiran. Hypnobirthing dapat dilakukan secara mandiri,
asalkan disertai pemahaman yang benar atau dengan bimbingan seorang hipnoterapis
yang terlatih. Hipnosis diri (self hypnosis) dan penanaman sugesti adalah prinsip
dasar Hypnobirthing yang digunakan sebagai latihan selama masa kehamilan ibu.

13
Hipnosis diri (selfhypnosis) adalah suatu proses sederhana agar diri kita berada dalam
kondisi rileks, tenang dan terfokus guna mencapai suatu hasil atau tujuan tertentu.
Latihan ini dapat dilakukan setiap malam menjelang tidur, disaat akan bangun tidur di
pagi hari atau kapanpun yang dirasa tepat dan nyaman. Lebih baik ibu mengambil posisi
berbaring menyamping ke kiri karena dengan posisi ini ia dapat memperbaiki aliran
darah ke rahim atau plasenta. Posisi tersebut membuat pembuluh darah besar di sisi
kanan tulang belakang tidak tertekan (Evariny, 2010).

14
Daftar Pustaka

Adriana, Evariny. (2010). Melahirkan tanpa rasa sakit. (Jakarta): PT Bhuana Populer
Kuswandi, Lany. 2007. Kehamilan dan Persalinan dengan Hipnobirthing. (Jakarta). PT Bhuana.
Ilmu Populer kelompok Gramedia..
Batbual, Bringiwatty, 2010. Hypnosis Hypnobrithing Nyeri Persalinan dan. Berbagai Metode
Penanganannya. (Yogyakarta). Gosyen Publishing 

15
BARANG YANG DIBUTUHKAN
Hypnobirthing dan Gentle Prenatal Yoga for Gentle Birth

NO JENIS ALAT JUMLAH HARGA


BARANG INVESTASI
1 Birthing ball 5 x 200.000 Rp. 1.000.000
2 Pendulum 5 x 30.000 Rp. 150.000
3 Matras yang tidak licin 5 x 100.000 Rp. 500.000
4 Tali pengikat (yoga strap) 5 x 45.000 Rp. 225.000
5 Kotak gabus (yoga block) 5 x 55.000 Rp. 275.000
6 Aromatherapi 1 x 100.000 Rp. 100.000
7 Speaker portable 1 x 100.000 Rp. 100.000
8 Lampu redup 1 x 100.000 Rp. 100.000
9 Kain jarik (Rebozo) 5 x 40.000 Rp. 200.000
2
KONSUMSI
1 Makan siang 12 x 30.000 Rp. 360.000
2 Snack 12 x 10.000 Rp. 120.000

TOTAL Rp. 3.130.000

16

Anda mungkin juga menyukai