Anda di halaman 1dari 1

Kewajiban

PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN PENILAIAN

Pengertian kewajiban merupakan cerminan dari aset. Transaksi suatu kejadian masa lalu
menimbulkan penguasaan sekarang pemerolehan manfaat ekonomik masa datang untuk aset
sedangkan untuk kewajiban hal tersebut menimbulkan keharusan sekarang pengorbanan
manfaat ekonomik masa datang. Memiliki kesamaan dengan aset yang direpresentasi oleh
tiga tahapan (pemerolehan, pengolahan, dan penyerahan), kewajiban juga direpresentasi tiga
tahapan, yaitu pengakuan, penelusuran, dan pelunasan.

Pengakuan

Kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi yang sebelumnya
terjadi. Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu definisi, keterukuran,
keterandalan, dan keberpautan. Kam (hlm 119-120) mengajukan empat kaidah pengakuan
untuk menandai pengakuan kewajiban yaitu ketersediaan dasar hukum, keterterapan konsep
dasar konservatisme, ketertentuan substansi ekonomik transaksi, dan keterukuran nilai
kewajiban. Keempat kaidah tersebut dapat memberikan petunjuk tentang adanya bukti teknis
untuk mengakui kewajiban.

Pengukuran

Penentuan kos kewajiban pada saat terjadinya paralel dengan pengukuran aset, dan pengukur
yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya adalah dengan
penghargaan sepakatan dalam transaksi-transaksi dan bukan jumlah rupiah pengorbanan
ekonomik masa datang. Penghargaan suau kewajiban merefleksi nilai setara tunai atau nilai
sekarang kewajiban yaitu jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik seandainya
kewajiban dilunasi pada saat terjadinya.

https://dwiermayanti.wordpress.com/pokok-bahasan-teori-akuntansi/kewajiban/

Anda mungkin juga menyukai