Anda di halaman 1dari 5

PROLOG

Kisah mengenai VE, seorang gadis yang baru saja akan memulai masa
putih abu abu yang ingin menemukan cinta sejati bersama kedua
sahabatnya yang selalu setia menemaninya. ‘masa SMA adalah masa
paling indah’ begitu sebagian orang berpendapat namun apakah
pendapat itu akan sesuai dengan harapan VE ? berhasilkah dia
menemukan cinta sejatinya?

BAB 1
“ Mampus deh gue! udah telat 30 menit, “

Gumam seorang gadis sambil melirik jam mungil yang melingkar di lengannya.
Gadis yang memakai t-shirt putih, celana jins selutut, sneaker hitam, rambut
hitam sebahu yang digerai dan kaca mata hitam itu bernama Ve .

Gadis itu terlihat berlari lari kecil sambil mengedarkan pandangannya mencari
sosok yang saat ini ingin ia temui.

“ tuh dia udah dateng, Ve sebelah sini” teriak seorang cewek dengan rambut
diikat ponytail , memakai dress pink selutut, dan memakai flat shoes pink senada
dengan dress yang dipakainya sambil melambai pada Ve. Gadis itu diketahui
bernama Brenda. Di sampingnya, berdiri gadis berambut kecoklatan yang digerai
sedada, memakai t- shirt hitam bertuliskan ‘ love ‘, celana jins diatas lutut dan
sneaker putih yang saat ini sedang memasang raut wajah yang dapat membuat
siapapun yang melihatnya merasa ngeri. Dia bernama Hesty .

Ve yang mendengar teriakan itu langsung mencari sumber suara dan langsung
berlari kearah itu sambil membalas lambaian yang ditujukan kepadanya.
“ hai guys ” ujar Ve dengan tampang polos tanpa rasa bersalah setelah mengatur
napasnya . “ sorry banget ya gue telat soalnya tadi---”

“ tadi apa haah?!” belum selesai Ve berbicara, Hesty sudah memotong


perkataanya dengan sedikit berteriak sambil memberikan tatapan mematikan
pada Ve.

“ sekarang apa lagi alasan lo? Kenapa lagi si tukang ojek, tukang bajaj,sama supir
angkot nya? Alasan lo itu itu mulu, yang tukang ojek inilah tukang bajaj itulah, gue
udah hafal banget sama semua alasan lo! Elo tu yaa kebiasaan kalau janjian suka
ngaret mulu, lo taukan gue itu paling gak suka nunggu, mana janjian nya disini lagi
udah panas terus---”

“ entar gue beliin bubble tea” Hesty langsung menghentikan celotehan


panjangnya hanya dengan mendengar 1 kalimat yang diucapkan Ve asal

“ okee,let’s go” Hesty berjalan dengan riangnya mendahului Ve dan Brenda.

“ kebiasaan banget deh, kalau udah denger bubble tea aja langsung diem” Ve
melihat Hesty yang masih berjalan dengan riang sambil sambil dibalas tertawa
kecil Brenda. Hesty memang adalah pencinta sejati bubble tea. Melihat Hesty
yang sedang marah besar saja dapat dihentikan dengan kata ‘bubble tea’ Ve tak
dapat membayangkan seberapa gilanya temannya yang satu itu terhadap bubble
tea.

“ emang lo tadi ngapain sih? Kok telat banget?” Brenda yang sedari tadi hanya
diam mulai bersuara

“tadi itu gue nemenin nyokap belanja , lo tau sendirikan kalau emak gue
belanja ,,ribet banget trus karena kecapean gue tidur tiduran di kasur, eh taunya
tidur beneran” Ve menghembuskan nafasnya pelan

“dan lagi kalau gue alasan ke Hesty gue ketiduran ,gak tau deh gimana nasib
gue ,digantung ada gue” Ve bergidik dan dibalas dengan anggukan pelan Brenda
seolah membenarkan kemungkinan yang dapat terjadi.
“ Woii cepetan dongg,, bubble tea gue udah nunggu tuh , jangan ngerumpi mulu”
teriak Hesty pada kedua temannya yang masih berdiri di belakangnya dan dibalas
dengan anggukan keduanya temannya yang sedikit berlari agar dapat
menyamakan langkah Hesty.

***

. “ duit gue ludes deh ”keluh Ve saat melihat dompet nya yang hanya menyisakan
beberapa lembar uang seratusan yang masih cukup untuk membeli barang yang
ingin belinya.

“ salah sendiri siapa suruh telat, kalau lo gak telat kan gak perlu traktir kita , tapi
bagus deh gue jadi bisa minum gratis, besok besok telat lagi juga gak papa kok, ya
kan Bren?” balas Hesty sekenanya sambil sibuk menyeruput minumannya dan
dibalas tawa kecil Brenda.

“ogah banget gue, cukup kali ini gue traktir lo” Ve yang mendengar perkataan
Hesty langsung mendengus kesal dan menatap Hesty tajam

“ udahlah jangan berantem, sekarang kita mau kemana dulu nih? Beli seragam
atau sepatu? Brenda menatap dua temannya bergantian

“ serah deh, gue ngikut aja “balas Hesty masih sibuk dengan bubble tea nya.

“ gue juga serah lo aja Bren, mau sepatu duluan boleh seragam duluan juga
boleh” Ve mengedikkan bahu sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam
saku celana dan membalas tatapan Brenda

“ ya udah kalau gitu beli seragam nya dulu, ntar tokonya keburu tutup” Brenda
menoleh pada kedua temannyasecara bergantian dan dibalas anggukan dari
keduanya .

Hari ini Ve,Hesty,dan Brenda memang berencana membeli seragam dan sepatu
karena mereka adalah murid baru yang akan memulai hari pertama putih abu abu
mereka besok di sebuah SMA, SMA Jaya tepatnya.

***
“makan dulu yuuk,udah laper nih” Ve melirik jam tangannya dan menunjukan
pukul 2, pantas saja ia merasa lapar ternyata memang sudah saatnya untuk
makan siang.

“gue juga udah laper,mau makan apa? Gimana kalau makan nasi goreng di
tempat bu eka? Balas Brenda sambil mengecek barang barang yang tadi sudah
mereka beli

“call ” Ve mengacungkan jempolnya sambil mengucapkan kata yang sering ia


dengar di dalam darama korea saat menyatakan persetujuan sementara Hesty
tersenyum lebar mengisyaratkan kalau ia benar benar setuju dengan tawaran
tadi.

Setelah berjalan sekitar 15 menit akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.


Keadaan tempat itu sangat ramai dipadati pengunjung.

“ duh rame banget , kebagian tempat duduk gak ya?” Hesty mengedarkan
pandangannya mencari tempat duduk yang kosong untuk mereka bertiga.

“ wah tumben mampir, ayoo silahkan masuk masih ada tempat kok tenang aja”

Seorang wanita paruh baya mempersilahkan ketiganya masuk sambil menunjuk


tempat kosong yang ada dipojok dekat jendela.

“ iya nih bu, kita kangen sama masakannya bu Eka” Brenda tersenyum lalu segera
menyusul kedua temannya yang sudah terlebih dahulu duduk di tempat yang
ditunjuk oleh wanita tadi

“ kita pesan kayak biasa ya buu, 3 porsi sama minumnya teh manis dingin aja” Ve
melambaikan tangannya pada bu Eka dan dibalas anggukan pelan oleh si ibu.

“ oh iya Ve ,lo jadi mau laksanain rencana lo itu?” Hesty menatap Ve yang sedari
tadi sibuk dengan ponselnya.

“ ya jadi lah, gue udah bertekad kalau gue bakal lakuin rencana itu sampai
berhasil” balas Ve masih sibuk dengan ponselnya sambil sesekali senyum senyum
tak jelas
“lo lagi ngapain sih? Senyum senyum gak jelas gitu” Hesty mengarahkan wajahnya
ke depan layar ponsel Ve ingin melihat apa yang sedang dilihat Ve.

“ ih apaan sih, kepala lo ngehalang aja ” Ve menoyor kepala Hesty dan dibalas
ringisan pelan.

“ gue lagi baca manga, pacar gue makin lama makin ganteng aja” Ve menjelaskan
dengan mata berbinar binar “lo mau baca ? ” lanjutnya

“ males banget,

Anda mungkin juga menyukai