Anda di halaman 1dari 19

PUSKESMAS

Dewasa MEDIK

Tn.S; 45th; 165cm; 68kg

  N23 - Unspecified renal colic –

Injeksi Ketorolac 1x30mg (iv) --> observasi 30 menit keluhan membaik

Obat Pulang :

Natrium diclofenac 2x50mg

Ciprofloxacin 2x500mg

KIE Pasien : Apabila keluhan tidak membaik dalam 3 hari kontrol ke poli

Minum air yang banyak minimal 1,5L/hari

S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada perut kiri sejak tadi pagi. Nyeri seperti tertusuk-tusuk tembus hingga
belakang. BAB dalam batas normal, BAK (anyang-anyangan, terasa panas, berwarna kuning jernih) demam (-), mual (+),
muntah (-).

RPD : infeksi saluran kencing 2 bulan yang lalu . RPO : (-), Riw. alergi obat: disangkal

O : TD : 130/90mmHg Nadi:88x/menit, suhu : 36,5C RR:18x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (+) regio illiaca S, hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal

Nyeri ketok CVA : -/+

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas, edema (-/-)

A: Kolik abdomen susp. ISK

KATEGORI PASIEN :

Dewasa MEDIK

DATA DASAR PASIEN :

Ny.K; 28th; 155cm; 50kg

DIAGNOSIS :

  K30 - Dyspepsia -
TINDAKAN MEDIS :

Tidak ada tindakan medis

Antasida 3x1 tab (p.o) sebelum makan

Ondansetron 3x4mg (p.o) sebelum makan

KIE : Hindari makanan yang pedas, asam, kecut , kopi

Usahakan makan sedikit-sedikit tetapi sering

S : Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu. Ulu hati terasa perih dan
nyeri seperti tertusuk-tusuk. Mual (+), muntah (+) 1 kali, perut terasa kembung. BAB dan BAK dalam
batas normal. Pasien mengatakan 1 hari yang lalu telat makan dan sempat makan makanan pedas.

RPD : dispepsia

O : TD : 120/80mmHg Nadi:80x/menit, suhu : 36C RR:20x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (+) epigastrium , hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas

A : Dispepsia

KATEGORI PASIEN :

Dewasa BEDAH

DATA DASAR PASIEN :

Tn.N; 50th; 160cm; 60kg

DIAGNOSIS :

  S91 - Open wound of ankle and foot -

TINDAKAN MEDIS :

  MENJAHIT LUKA
Wound Hecting :
Persiapan : menjelaskan teknik menjahit luka

Menjelaskan alasan tindakan: mencegah infeksi

Meminta persetujuan pasien

Debridement : Menyiapkan set bedah minor steril, kasa steril, surgical needle, benang, spoit, lidocain
2%, NaCl 0,9%, betadin

- Cuci tangan steril

- Memakai hanscoen steril

- Melakukan Desinfeksi luka dan sekitar luka dengan menggunakan betadin. Desinfeksi
dilakukan dari dalam kearah luar atau secara

searah( tidak bolak-balik )

- Melakukan anestesi lokal pada tepi luka dan dasar luka dengan menggunakan spoit dan
lidocain 2%

- Melakukan pencucian luka (debridement) dengan menggunakan kasa steril dan NaCl 0,9%

- Memastikan tidak ada kotoran, pasir, benda asing pada luka

Penjahitan Luka : Drapping :menutup area sekitar luka dengan doek steril atau kasa steril

Handling instrument : needle holder dipegang oleh jari 1 dan jari 4, di ruas jari pertama.
Surgical Needle dijepit diujung

needle holder

Lakukan penjahitan dengan teknik simple interrupted sebanyak 4 jahitan

Tutup Luka dengan sufratulle + kasa steril

Obat pulang : Amoxicillin 3x500mg (p.o)

Asam mefenamat 3x500mg (p.o) setelah makan

KIE pasien : kontrol poli 2 hari lagi

Hindari perban kontak dengan air

S : Pasien datang dengan keluhan luka pada kaki kanan setelah menginjak batang pohon ental 30 menit
yang lalu sebelum ke IGD. Perdarahan aktif (+).

RPD : HT (+), Riw. alergi obat : disangkal

O : KU : baik, GCS : 456


TD : 140/90mmHg, Nadi 100x/menit, Suhu: 36,3C, RR: 20x/menit

Status Lokalis : Regio Dorsum Pedis Dextra:

Look : Vull. Appertum ukuran 4cmx0,3cm, dasar luka otot, tepi ireguler, luka tampak
kotor, active bleeding (+), corpal (-)

Feel : nyeri tekan (+)

A : Vulnus Appertum regio pedis dextra

KATEGORI PASIEN :

Bayi – Anak MEDIK

DATA DASAR PASIEN :

An.D; 2th; 10kg

DIAGNOSIS :

  J00 - Acute nasopharyngitis [common cold] -

  R56 - Convulsions, not elsewhere classified - CONVULSIONS, NOT ELSEWHERE CLA

TINDAKAN MEDIS :

Tidak ada tindakan medis


Oksigen dengan nasal kanul 2lpm

Paracetamol supp 1x 125mg (supp)

Observasi selama 30menit hingga 1 jam --> tidak ada kejang --> KIE pulang

Obat pulang : Paracetamol syrup 120mg/5ml 3x cth 1

Ambroxol syrup 3xcth 1

KIE : Apabila pasien kejang kembali segera bawa ke IGD

Apabila setelah diberikan obat paracetamol 4 jam kemudian panas >39C bisa di berikan ulang

Bantu menurunkan panas dengan kompres hangat seluruh tubuh

Cegah dehidrasi

S : Pasien datang ke IGD diantar oleh ibunya dengan keluhan kejang 5 menit yang lalu. Kejang kedua sisi
tubuh seperti kelojotan, mata melirik keatas, sekitar kurang lebih 1 menit setelah kejang anak menangis.
Setelah di IGD pasien tidak kejang. Demam (+) sejak 1 hari yang lalu. demam tinggi. Batuk (+) berdahak
sejak 2 hari yang lalu, pilek (-).

RPD : KDS (+) usia 1 tahun dan terakhir 6 bulan lalu kejang saat demam

RPO : paracetamol

O : Nadi:110x/menit, suhu : 39.7C RR:22x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas

A : Kejang Demam Sederhana + ISPA

KATEGORI PASIEN :

Bayi – Anak BEDAH

DATA DASAR PASIEN :

An.P; 5th; 20kg

DIAGNOSIS :

  S91 - Open wound of ankle and foot -

TINDAKAN MEDIS :

  BEDAH MINOR
Wound explore :

Persiapan : Menjelaskan kepada orangtua pasien tentang prosedur explorasi luka dan menjelaskan
alasan dilakukannya

Meminta inform consent

Teknik : Persiapan alat : Kasa steril, pinset anatomis, spuit 3cc, lidocain 2%, betadine , NaCl 0,9% dan
mess

- Cuci tangan

- Gunakan handscoen steril


- Bersihkan luka dengan NaCl 0,9% + Betadine

- Anestesi luka menggunakan lidocain 2%

- Membuat cross insisi dengan menggunakan mess diatas luka yang tertusuk paku

- DIkeluarkan darahnya dan bersihkan dengan campuran NaCl 0,9% + Betadine

- Tutup luka dengan kasa steril+ betadine

Obat Pulang :

Amoxicillin syrup 250mg/5ml 3xcth 1

Paracetamol syrup 120mg/5ml 3xcth 1 1/2

KIE : Kontrol poli 2 hari lagi

Hindari perban kontak dengan air

Tidak perlu vaksin tetanus karena status imunisasi lengkap

S : Pasien datang ke IGD Puskesmas diantar oleh bapaknya dengan keluhan kaki kiri tertusuk paku 2 jam
yang lalu saat bermain. Bapak pasien mengatakan pakunya berkarat. Status imunisasi pasien lengkap.

O : KU : Baik, GCS : 456

Nadi : 100x/menit, suhu: 36C, RR: 20x/menit

Status lokalis : Regio dorsum pedis sinistra

Look : vulnus ictum (Punctate +), luka bersih, active bleeding (-)

Feel : nyeri tekan (+)

A : Vulnus Ictum regio Pedis Sinistra

KATEGORI PASIEN :

Dewasa BEDAH

DATA DASAR PASIEN :

Tn.E; 26th; 172cm; 68kg

DIAGNOSIS :

  W54 - Bitten or struck by dog -


TINDAKAN MEDIS :

  BEDAH MINOR
Wound toilet :

- Cuci luka dengan sabun pada air mengalir selama 10 menit

- Bersihkan luka dengan NaCl 0,9% + Betadine

KIE pasien: tidak memerlukan vaksin anti rabies (VAR) karena lokasi luka berada pada betis kaki kanan
dan anjing yang menggigit anjing rumah

Lapor ke puskesmas hewan, observasi anjing selama 2 minggu (anjing jangan dibunuh) apabila
dalam 2 minggu anjing menunjukkan

tanda-tanda rabies dan meninggal mendadak, segera lapor ke IGD untuk mendapatkan VAR

S : Pasien datang dengan keluhan digigit anjing pada betis kaki kanan 10 menit yang lalu sebelum ke IGD.
perdarahan aktif (-). Pasien mengatakan anjing yang menggigit adalah anjing tetangganya (bukan anjing
liar) .

O : KU : baik, GCS: 456

TD : 120/80mmHg, Nadi : 80x/menit, suhu: 36C, RR: 18x/menit

Status lokalis : Regio cruris dextra:

Look : Vulnus morsum (+) tampak 2 gigitan ukuran 2cm dan 3cm, active bleeding (-) ,
hematom (+), edema (-)

Feel : nyeri tekan (+)

A : Vulnus morsum et cause dog bite

Dewasa BEDAH

DATA DASAR PASIEN :

sdr.R; 21th; 170cm; 70kg

DIAGNOSIS :

  K35 - Acute appendicitis -


TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
KIE Pasien untuk di Rujuk IGD RSUD KARANGASEM --> Keluarga pasien setuju

Pasang infus NaCl 0,9% :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

2. Cuci tangan

3. Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol
infuse

4. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem
slang hingga cairan memenuhi selang dan

udara selang keluar

5. Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung ) 10-12 cmdi atas tempat penusukan
dan anjurkan pasien untuk menggenggam

7. Gunakan sarung tangan (handscoen)

8. disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol

9. Lakukan penusukan pada vena metacarpalis dorsalis dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena
dan posisi jarum ( abocath ) mengarah

ke atas

10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik keluar bagian dalam ( jarum
) sambil meneruskan tusukan ke dalam

vena

11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan
menekan menggunakan jari tangan agar darah

tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infus

12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan

13. Lakukan fiksasi dengan kasa steril

14. Tulis tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum

15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan


S : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan sejak 1 hari yang lalu. Nyeri seperti ditusuk-
tusuk. Mual (+), muntah 2 kali berisi makanan. BAK dalam batas normal, BAB belum bisa sejak 1 hari
yang lalu. Penurunan Nafsu makan (+) Demam (-) .

O : KU : baik, GCS: 456

TD: 110/70mmHg, nadi: 100x/menit, suhu: 37,1C, RR: 20 kali/menit

Kepala/leher: a/i/c/d: -/-/-/-

Thorax : Cor : S1S2 tunggal reguler

Pulmo : ves +/+. ronkhi -/-. wheezing -/-

Abdomen : Soefl, nyeri tekan (+) regio Illiaca dextra, timpani , BU (+) normal

Extremitas: Akral hangat di ke-4 extremitas

Pemeriksaan tambahan: nyeri tekan mc. burney (+), Psoas sign (+), obturator sign (+)

Pemeriksaan DL : wbc : 18.000u/l, Hb: 12,1g/dl, trombosit 229.000/uL

Alvarado score : 7

A : Appendisitis Akut

KATEGORI PASIEN :

Lansia BEDAH

DATA DASAR PASIEN :

Tn.S; 67th; 165cm; 60kg

DIAGNOSIS :

  L03 - Cellulitis -

  L97 - Ulcer of lower limb, not elsewhere classified -

TINDAKAN MEDIS :

  BEDAH MINOR
Rawat luka :

Kompres dengan NaCl 0,9% selama 15 menit

Bersihkan ulcus dengan betadine dan tutup dengan sufratulle + kasa steril
obat pulang : Amoxicillin 3x500mg (p.o)

Paracetamol 3x500mg (p.o)

Methyl prednisolone 3x4mg (p.o)

KIE : Kontrol poli 2 hari lagi

Hindari luka kontak dengan air , jaga kebersihan luka.

S : Pasien datang dengan keluhan kaki kanan bengkak sejak 2 hari yang lalu. Awalnya terdapat luka pada
kaki kanan yang tidak kunjung sembuh, pasien mengatakan awalnya gatal kemudian digaruk menjadi
luka. Kaki kanan bengkak hingga ke betis. Nyeri (+) terutama saat berjalan. Demam (+). RPD : DM
disangkal

TD : 130/90mmHg Nadi:88x/menit, suhu : 37,8C RR:20x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas

Status lokalis : Regio Pedis Dextra:

Look : tampak ulkus ukuran 3cmx2cm , pus (+), edema (+) hingga tibia , hiperemis (+).

Feel : nyeri tekan (+)

A: Selulitis pedis + Ulkus pedis

KATEGORI PASIEN :

Dewasa MEDIK

DATA DASAR PASIEN :

Ny.Y; 25th; 155cm; 48kg

DIAGNOSIS :

  L50 - Urticaria -
TINDAKAN MEDIS :

Tidak ada tindakan medis


Penatalaksanaan di IGD :

- Injeksi Diphenhidramine 1 x 10mg (iv)

- Injeksi Dexamethasone 1x5mg (iv)

- Observasi diIGD 15 menit--> keluhan membaik--> rawat jalan

Obat Pulang :

Cetirizine 1x10mg (p.o)

Methyl prednisolone 3x4mg (p.o)

S : Pasien datang dengan keluhan gatal pada seluruh tubuh setelah makan ikan 2 jam yang lalu sebelum
keIGD. Gatal disertai kemerahan pada kulit terutama di badan dan sela-sela siku dan paha. Tidak ada
mata bengkak maupun sesak.

Riwayat alergi: disangkal

O : TD : 110/70mmHg Nadi:100x/menit, suhu : 36C RR:20x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-, edema palpebra -/-, konjungtiva hiperemis -/-

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas

Status lokalis : Multiple urtikaria generalisata

A : Urtikaria et causa Reaksi hipersensitivitas Akut

KATEGORI PASIEN :

Bayi – Anak MEDIK

DATA DASAR PASIEN :

An.K; 10th; 30kg


DIAGNOSIS :

  R55 - Syncope and collapse -

TINDAKAN MEDIS :

Tidak ada tindakan medis


Oksigen nasal 2 lpm --> Observasi 30 menit keluhan membaik--> pulang

Obat pulang :

Paracetamol syrup 120mg/5ml 3xcth 2 (k/p nyeri kepala)

KIE: Usahakan makan sebelum berolahraga

Minum minimal 1,5L untuk Cegah Dehidrasi

S: Pasien datang diantar oleh gurunya dengan keluhan pingsan saat berolahraga. Pingsan kurang lebih 5
menit. Pasien mengatakan pandangan matanya gelap. Pasien mengatakan tidak makan dan minum
sebelum berolahraga

O : Nadi:110x/menit, suhu : 36C RR:22x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas

A : Syncope

KATEGORI PASIEN :

Bayi – Anak MEDIK

DATA DASAR PASIEN :

An. N; 8th; 27kg


DIAGNOSIS :

  A90 - Dengue fever [classical dengue] -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
KIE keluarga pasien : menyarankan untuk rawat inap--> keluarga setuju

Pasang infus RL :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

2. Cuci tangan

3. Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol
infuse

4. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem
slang hingga cairan memenuhi selang dan

udara selang keluar

5. Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung ) 10-12 cmdi atas tempat penusukan
dan anjurkan pasien untuk menggenggam

7. Gunakan sarung tangan (handscoen)

8. disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol

9. Lakukan penusukan pada vena metacarpalis dorsalis dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena
dan posisi jarum ( abocath ) mengarah

ke atas

10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik keluar bagian dalam ( jarum
) sambil meneruskan tusukan ke dalam

vena

11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan
menekan menggunakan jari tangan agar darah

tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infus

12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan

13. Lakukan fiksasi dengan kasa steril

14. Tulis tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum

15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan


IVFD RL 20tpm

Paracetamol syrup 120mg 3xcth 2

Domperidone syrup 3x cth 1 ½

S : Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam terus-
menerus, hanya turun saat minum obat kemudian demam tinggi lagi. Batuk dan pilek disangkal. Mual
(+), muntah (+) 1 kali tadi malam. Mimisan (-), gusi berdarah (-) Anak tampak lemas.

RPO : Paracetamol

O : Nadi:100x/menit, suhu : 39,1C RR:20x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-, mata cowong +/+

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (+) epigastrium , hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas, ptekiae -/-

Pemeriksaan DL : wbc: 4400/uL, Hb: 12,1g/dL, Hct: 38%, plt:98.000/uL

A : Dengue Fever

KATEGORI PASIEN :

Lansia MEDIK

DATA DASAR PASIEN :

Ny.T; 61th; 155cm; 50kg

DIAGNOSIS :

  A09 - Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG INFUS
Pasang infus RL :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

2. Cuci tangan
3. Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol
infuse

4. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem
slang hingga cairan memenuhi selang dan

udara selang keluar

5. Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung ) 10-12 cmdi atas tempat penusukan
dan anjurkan pasien untuk menggenggam

7. Gunakan sarung tangan (handscoen)

8. disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol

9. Lakukan penusukan pada vena metacarpalis dorsalis dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena
dan posisi jarum ( abocath ) mengarah

ke atas

10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik keluar bagian dalam ( jarum
) sambil meneruskan tusukan ke dalam

vena

11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan
menekan menggunakan jari tangan agar darah

tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infus

12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan

13. Lakukan fiksasi dengan kasa steril

14. Tulis tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum

15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

KIE : Pasien disarankan untuk rawat inap di PKM karena tekanan darah yang rendah + dehidrasi ringan-
sedang --> Keluarga setuju

Penatalaksanaan IGD :

IVFD RL loading 500cc --> maintenace 30tpm

Injeksi ondansetron 3x4mg (iv)

Ciprofloxacin 2x500mg (p.o)

Attalpugite (1 tablet setiap diare ) (p.o)


Paracetamol 3x500mg (p.o) --> k/p demam

S: Pasien datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan keluhan diare sejak 2 hari yang lalu. Diare hari
ini kurang lebih 10 kali. Diare berisi ampas (+), lendir (+), darah (-). Nyeri perut (+) seperti melillit. Mual
(+), muntah (+) 2 kali berisi makanan. Demam (+) sejak tadi pagi. Pasien tampak lemas.

RPD: HT (-), DM (-), riw alergi obat (-)

O : TD : 100/60mmHg Nadi:100x/menit, suhu : 37,8C RR:20x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-, mata cowong +/+

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (+) umbilikus, hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal , turgor menurun

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas

A : Gastroenteritis Akut

KATEGORI PASIEN :

Dewasa OBGYN

DATA DASAR PASIEN :

Ny.S; 26th; 158cm; 70kg

DIAGNOSIS :

  O80 - Single spontaneous delivery -

TINDAKAN MEDIS :

  MENOLONG PARTUS NORMAL


Penatalaksanaan :

Observasi parturient, ketika pembukaan lengkap, penolong memakai alat pelindung diri mulai dari
kacamata, masker, apron, handscoen steril serta sepatu yang menutup punggung kaki, setelah itu
pimpin ibu untuk mengejan.KIE jika perut terasa sakit atau mengeras mulai mengejan, ketika perut
sudah lemas dan tidak sakit, suruh ibu beristirahat dan mengamkbil nafas untuk mengejan selanjutnya.
Ketika kepala bayi sudah terlihat dari introitus vagina, tangan kanan melindungi perineum sementara
tangan kiri menahan kepala agar tidak keluar terlalu cepat. Ketika kepala sudah terlihat penuh dan
sudah putar paksi luar, pegang kepala bayi dengan kedua tangan secara biparietal. Dengan lembut tarik
curam ke bawah untuk melahirkan bahu depan. Setelah itu tarik curam ke atas untuk melahirkan bahu
belakang. Setelah kepala lahir lahirkan dada, perut dan kaki secara berurutan. Klem 5cm dari pusat bayi,
kemudian taruh klem kedua sekitar 3cm dari klem pertama, potong tali pusat diantara kedua klem
tersebut. Kemudian bayi dibersihkan pada bagian muka dan lakukan suction pada area mulut dan
hidung bayi, nilai APGAR score dan tempatkan bayi pada tempat yang hangat. Kemudian ibu diberi
suntikan oksitosin 10 IU IM pada paha lateral 1/3 superior untuk memulai manajemen aktif kala III.
Lakukan masase ringan pada fundus sembari pasien merangsang puting susunya. Melahirkan plasenta
dengan tehnik peregangan tali pusat terkendali. Saat terjadi kontraksi plasenta diregangkan dengan
tangan kanan sembari tangan kiri mendorong fudus secara posterosuperior sampai plasenta lahir.
Setelah lahir nilai kelengkapan plasenta. Setelah itu bersihkan ibu dan mulai kela IV dengan observasi
ibu selama 2 jam.

ANAMNESA

Pasien datang jam 10:00 pagi ke IGD Puskesmas Kubu 1 dengan keluhan nyeri perut sejak jam 03:00. Ini
merupakan kehamilan pertama pasien. Sebelumnya ANC di bidan dengan teratur dengan HPHT tanggal
15-01-2019 dengan tafsiran persalinan tanggal 22-10-2019. Saat datang dilakukan pemeriksaan VT :
pembukaan 4cm, effacement 75%, presentasi kepala, hodge IV denominator UUK, ketuban +, upd dbn.
His 5x/10'45", DJJ 145x/menit.

Diagnosis G1P0A0 parturient UK 39-40mgg janin intrauterin tunggal/hidup + inpartu kala I fase aktif.

Observasi partus, 6 jam kemudian ibu merasa sangat sakit dan dilakukan VT dengan hasil pembukaan
lengkap. Kemudian bayi lahir jenis kelamin perempuan BB : 3100g, PB : 50cm.

Lansia MEDIK

DATA DASAR PASIEN :

Tn.T; 63th; 170cm; 70kg

DIAGNOSIS :

  M10 - Gout -

TINDAKAN MEDIS :

Tidak ada tindakan medis


Natrium diclofenac 2x50mg (p.o)

Allopurinol 3x100mg

KIE : Hindari makan makanan yang mengandung tinggi purin seperti kacang-kacangan, seafood, jeroan,
santan

S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pada jari-jari kaki sejak 3 hari yang lalu. Nyeri terutama saat
berjalan. Tidak ada keluhan bengkak, merah. Demam (-)
RPD : asam urat

O : TD : 130/90mmHg Nadi:88x/menit, suhu : 36C RR:20x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (-) , hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas

Pemeriksaan uric acid : 7,8g/dl

A : Gout Arthritis

KATEGORI PASIEN :

Lansia BEDAH

DATA DASAR PASIEN :

Tn.S; 72th; 160cm; 61kg

DIAGNOSIS :

  R33 - Retention of urine -

TINDAKAN MEDIS :

  MEMASANG KATETER
Melakukan pemasangan kateter:

Persiapan : Siapkan kateter ukuran 18, Gel, handscoen steril, kasa, betadine

Teknik :

1. Bersihkan daerah genital sebelum pemasangan kateter. Tutup daerah genitalia dengan duk sterile
setelah dilakukan desinfeksi pada daerah OUE dan sekitarnya.

2. Dilakukan pemberian xylocain jelly pada OUE atau lubrikasi dengan jelly pada kateter. Kemudian
dilakukan insersi kateter pada pasien dalam posisi berbaring terlentang . Apabila telah sampai ke vesica
urinaria (biasanya ditandai dengan mengalirnya urine ke luar), balon kateter dikembangkan dengan
spoit berisi air steril 20 ml, untuk menahan kateter agar tidak keluar, kemudian urine bag dipasang lalu
dilakukan fiksasi kateter pada pangkal paha

KIE : Untuk mengganti Kateter setiap 2 minggu

Minta Rujukan untuk ke Spesialis urologi untuk tindakan lebih lanjut

S : Pasien datang dengan keluhan tidak bisa kencing sejak tadi malam. Pasien mengatakan sebelum tidak
bisa kencing, awalnya kencing menetes dan mengejan apabila ingin BAK.Tidak ada riwayat kencing darah
atau berpasir. Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah

Pasien sudah pernah melakukan USG --> BPH.

O : TD : 120/70mmHg Nadi:80x/menit, suhu : 36C RR:22x/menit

Kepala/leher: a/i/c/d :-/-/-/-

Thorax : C : S1S2 tunggal reguler

P : ves +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen: soefl, nyeri tekan (+) Simfisis pubis , hepar dan lien tidak teraba,

Timpani , bising usus (+) normal

Vesica urinaria penuh (+)

Ekstremitas : akral hangat di ke-4 ektremitas

A : Retensio urine et causa BPH

Anda mungkin juga menyukai