Anda di halaman 1dari 5

UTS BAHASA INDONESIA

KELAS (F)

NAMA: RAYHAN HAFIZH


NIM : 2002112097

1. Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia
lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut
ilmu linguistik. Perkiraan jumlah bahasa di dunia beragam antara 6.000–7.000 bahasa.

Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang dalam perkembangannya mulai
digunakan sebagai bahasa resmi dari Bangsa Indonesia dan juga dikenal sebagai bentuk
bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia diresmikan setelah proses proklamasi dari
kemerdekaan republik Indonesia. Dalam hal ini satu hari setelahnya, hal ini juga
dilakukan secara bersamaan dengan dimulainya konstitusi . sedangkan di kawasan Timor
Leste bahasa Indonesia sendiri dikenal sebagai bahasa kerja. Sementara itu, jika dilihat
dari sisi linguistik, bahasa Indonesia merupakan bentuk ragam bahasa dari bahasa
melayu. Sedangkan dasar yang digunakan olehnya adalah bahasa Melayu Riau yang
tentunya diambil dari kepulauan Riau sejak abad ke 19.  Sebagai bahasa pemersatu
bangsa, tentunya bahasa Indonesia menjadi bahasa yang digunakan dalam aktivitas harian
dari masyarakat Indonesia yang juga menyatukan perbedaan dalam satu bahasa yang
sama dan dimengerti oleh semua penduduknya.

2. Bangsa Indonesia memiliki banyak variasi dalam berbahasa karena terdapat banyak suku


dan budaya. setiap suku memiliki bahasa dan logat yang berbeda. Setiap daerah ataupun
suku memiliki bahasa yang berbeda, Indonesia membutuhkan bahasa yang dapat
mempersatukan masyarakatnya agar dapat mempermudah berkomunikasi.
3. Syarat-syarat ketepatan dalam pemilihan diksi ialah:
 Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.
Denotasi ialah kata yang bermakna lugas atau tidak bermakna ganda. Sedangkan
konotasi ialah kata yang dapat menimbulkan bermacam-macam makna.
Contoh :
 Bunga eldeweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi. (Denotasi)
 Sinta adalah bunga desa di kampungnya. (Konotasi)

 Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.


Contoh :
 Siapa pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha?
 Pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu
adalah peubah peraturan yang selama ini memberatkan pengusaha.

 Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.


Contoh :
 Intensif – insensif                     
 Karton – kartun                         
 Korporasi – koperasi    
             
 Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat dipastikan.
Contoh :
 Modern : canggih    (secara subjektif)
 Modern : terbaru atau muktahir (menurut kamus)
 Canggih : banyak cakap, suka menggangu, banyak mengetahui, bergaya
intelektual

 Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing.


Contoh :
 Dilegalisir seharusnya dilegalisasi.
 Koordinir seharusnya koordinasi.

 Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat.


Contoh :
Pasangan yang salah:
 Antara….dengan….
 Tidak …..melainkan….
 Baik…….ataupun…..

Pasangan yang benar:


 Antara……dan….
 Tidak……..tetapi…
 Baik………maupun…
 Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat.
Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau kelompok
yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah kata yang mengacu
kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan kongkret.
Contoh :
 Kata umum : melihat
 Kata khusus: melotot, membelak, melirik, mengintai, mengamati,
mengawasi, menonton, memandang, menatap.
 
 Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
Contoh :
 Isu (berasal dari bahasa Inggris “issue”) berarti publikasi, perkara.
 Isu (dalam bahasa Indonesia) berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya,
kabar angin, desas-desus.

 Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi.


Sinonim adalah kata-kata yang memiliki arti sama.

Homofoni adalah kata yang mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan,


dan berbeda makna.

Homografi adalah kata yang memiliki kesamaan tulisan, berbeda bunyi, dan


berbeda makna.
Contoh :
 Sinonim : Hamil (manusia) – Bunting (hewan)
 Homofoni : Bank  (tempat menyimpan uang) – Bang (panggilan kakak
laki-laki)
 Homografi : Apel (buah) – Apel (upacara)

 Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.


Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata konkret
mempunyai referensi objek yang diamati.
Contoh :
Kata abstrak
 Kebaikkan seseorang kepada orang lain merupakan sifat terpuji.
Kata konkret
 APBN RI mengalami kenaikkan lima belas persen.
4. Alasan perubahan eyd menjadi ebi ialah zaman yang teus berubah, teknologi yang terus
berkembang, dan bahasa pun yang terus menyesuaikan perubahan. Karena bahasa terus
berkembang, kita tidak akan mungkin akan terus terpaku dengan aturan lama sehingga
aturan mengenai kebebasan juga menyesuaikan seperti halnya perubahan EYD menjadi
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Saya pun setuju dengan perubahan
tersebut karena dengan adanya perubahan ini membuat Bahasa Indonesia lebih baik dari
sebelumnya.

5. Kata benda
Kata benda atau nomina adalah kata yang menyatakan segala sesuatu yang dibendakan.
Contoh: meja, buku, pena

Kata kerja
kata kerja adalah semua kata yang menyatakan perbuatan atau kegiattan
contoh: menulis, menari, mewarnai

kata sifat
Kata sifat atau adjektiva (bahasa Latin: adjectivum) adalah kelas kata yang
mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya
menjadi lebih spesifik
Contoh: kaya, keras, jauh

Kata keterangan
Kata keterangan  atau Adverbia merupakan kelas kata yang
menunjukkan keterangan di kata lain, seperti kata kerja (verba), kata sifat
(adjektiva), kata bilangan dan tidak bisa menjelaskan kata benda (nomina) pada kalimat.
Contoh: sangat, amat, tidak

Kata bilangan
kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu
deretan
contoh: pertama, kedua, ketiga

kata sambung
kata sambung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang
sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat
dengan kalimat
contoh: dan, atau, serta

kata sandang
Kata sandang adalah kata yang tidak memiliki makna. Kata sandang sendiri hanya
dipakai sebagai penjelas kata-kata yang ada di depannya.
Contoh:  si, sang, dan kaum
Kata seru
Kata seru adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan perasaan yang ada di dalam
diri seseorang, seperti marah, kesal, sedih, gembira, dan lain sebagainya.
Contoh: wah, nah, idih, dan lain-lain

Kata depan
Kata depan adalah memiliki posisi di depan sebelum kata benda, kata kerja,
dan kata keterangan lainnya.
Contoh:  
 Dadang pulang kampung ke Tasikmalaya.
 Saya pergi ke sekolah dengan bersepeda.

Kata ganti
Kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada kata benda lain.
Contoh:
 kata ganti orang pertama tunggal, contohnya Saya dan Aku
 kata ganti orang pertama jamak, contohnya Kami dan Kita
 kata ganti orang kedua tunggal, contohnya Kamu, Anda, dan Kau
 kata ganti orang kedua jamak, contohnya Kalian
 kata ganti orang ketiga tunggal, contohnya Dia dan Beliau
 kata ganti orang ketiga jamak, contohnya Mereka

Anda mungkin juga menyukai