PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Amenore ?
2. Bagaimana penyebab dari Amenore ?
3. Bagaimana cara pengobatan dari Amenore ?
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Amenorhea berasal dari kata Yunani yakni a ( tidak ada ) men (bulan) rhonia (aliran/
flow) yang artinya tidak ada aliran bulanan “ Definisi Amenorhea berdasrkan American
Society For Reprodustictive Medicine (ASRM) 2008 adalah tidak adanya atau berhenti
menstruasi secara abnormal. Amenorea merupakan kondisi dimana perempuan tidak
mengalami menstruasi pada usia subur. Amenore terbagi menjadi dua yaitu :
1. Amenore Primer adalah menstruasi yang tidak pernah terjadi
Amenora primer mengacu pada masalah ketika wanita muda yang berusia
lebih dari 16 tahun belum mengalami menstruasi tetapi telah menunjukkan
maturasi seksual, atau menstruasi mungkin tidak terjadi sampai usia 14 tahun
tanpa disertai adanya karakteristik seks sekunder.
2. Amenore sekunder adalah menstruasi pernah terjadi tetapi kemudian
berhenti selama 6 bulan atau lebih maka disebut amenore sekunder
Amenora sekunder tidak adanya haid selama 3 siklus atau 6 bulan setelah
menarke normal pada masa remaja, biasanya disebabkan oleh gangguan
emosional minor yang berhubungan dengan berada jauh dari rumah, masuk
ke perguruan tinggi, ketegangan akibat tugas-tugas. Penyebab kedua yang
paling umum adalah kehamilan, sehingga pemeriksaan kehamilan harus
dilakukan.
Amenore yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas,selama
kehamilan,selama menyusui dan setelah monopause.
Perbedaan antara amenore primer dan amenore sekunder sejak dahulu telah
ditekankan karena adanya pendarahan insidensi yang lebih tinggi terhadap kelainan genetik
dan anatomik pada wanita muda dengan amenore primer. Pembedaan kedua nya tetap
berguna karena beberapa kelainan unik hanya ditemukan pada pasien dengan salah satu
3
kelainan tersebut. Namun, asal. Dan patofisiologi kedua kelainan ini masih mengalami
tumpang tindih. Misalnya, sindrom Turner merupakan penyebab genetik yang sering pada
amenorea primer, namun beberapa pasien sindrom Turner mungkin memiliki simpanan
pada ovarium yang cukup untuk mengalami perkembangan seksual sekunder dan menarke
sebelum terjadi kegagalan ovarium komplet yang menyebabkan sekunder. Wanita muda
dengan anovulasi kronik yang disebabkan oleh kelainan-kelainan fungsional akan
dikelompokkan kedalam amonera primer jika onset kelainan terjadi saat pubertas. Pada
kasus itu, mungkin lebih berguna jika menilai apakah karakteristik seksual sekunder pada
anak perempuan telah berkembang tanpa adanya menstruasi. Kegagalan perkembangan
payudara dan rambut pubis merupakna suatu tanda pubertas terlambat atau tidak terjadi
yang menggmbarkan adanya sekelompok kelainan reproduksi yang spesifik. Penyebab
amenore sangat luas dan melibatkan semua tingkat aksis Hipotalamus-Hipofisis-Gonad-
Organ target. Untuk menghindari keracunan, amenora dapat di bagi menjadi dua kategori :
1. Kategori yang pertama
Dan yang paling luas ditandai oleh anovulasi kronik. Pada pasien ini, kegagalan
yang pertama ovarium untuk menghasilkan estrogen dan progesteron siklis
menimbulkan sangat tidak teraturnya atau tidak adanaya peluruhan endometrium
yang distimulasi tidak seperti biasanya. Anovulasi kronik disebabkan oleh empat
mekanisme patofisiologi umum :
a) Hipotalamus gagal membuat sinyal GnRH siklis terhadap kelenjar hipofisis
b) Hipofisis gagal untuk merespons sinyal dari hipotalamus
c) Mekanisme umpan balik steroid seks normal gagal untuk mengatur lonjakan
LH pada tengah siklus;dan
d) Pengaruh umpan balik steroid gonad oleh sistem endokrin lainnya
2. Kategori yang kedua
Yang lebih sempit meliputi kelainan organ target yang mempengaruhi
kemampuan organ ini untuk merespons produksi streroid ovarium siklis yang
normal dan menyebabkan perdarahan endometrial.
4
2.2 Etiologi Amenore
Penyebab Amenore secara umum adalah:
1. Amenore sekunder
2.Amenore Primer
5
2.3 Klasifikasi Amenore
Secara umum,amenore terbagi menjadi dua yaitu,
amenore primer dan amenore sekunder.
1. Amenore primer
merupakan amenore pada perempuan yang seharusnya sudah mengalami
menstruasi (Child,2010). Seseorang perempuan dapat di diagnosis mengalami
menstruasi apabila telah berusia 14 tahun dan belum mengalami menstruasi dan
tidak mengalami pertumbuhan karakteristik seksual sekunder lainnya seperti
perkembangan payudara dan pertumbuhan rambut pubis atau telah berusia 16
tahun namun tidak mengalami menstruasi meski pun karakteristik seksual
sekunder sudah berkembang.
2. Sedangkan amenore sekunder
merupakan amenore yang terjadi pada perempuan yang telah menstruasi
sebelumnya namun telah 3-6 bulan tidak mengalami menstruasi ( Child,2010).
Amenore sekunder pada perempuan yang mengalami siklus menstruasi yang
rutin atau teratur terjadi apabila perempuan tersebut telah 3bulan tidak
mengalami menstruasi. Sementara, pada perempuan dengan siklus menstruasi
yang tidak teratur. Disgnosis amenore di tegakkan apabila seorang perempuan
selama 6 bulan tidak mengalami menstruasi.
6
2.4 Penyebab dan gejala Amenore
Amenore bisa terjadi akibat kelainan di otak,kelnjar hipofisa, kelenjar tiroid,kelenjar
adrenal,ovarium ( indung telur ) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya. Dalam
keadaan normal,hopotalamus ( bagian drai otak yang terletak di atas kelenjar hipofisa )
mengirimkan sinyal kepada kelenjar hormon-hormon yang merangsang dilepaskan sel telur
oleh ovarium.
Pada penyakit tertentu pembentukan hormon hipofisa yang abnormal biosa
menyebabkanterhambatnya pelepasan sel telur dan terganggu serangkaian proses hormonal
yang terlibat dalam menstruasi.
7
Penyakit ovarium polikista
Hiperplasia adrenal kongenital
Gejala Amenore
Gejalanya bervariasi tergantung kepda penyebabnya. Jika penyebabnya adalah
kegagalan mengalami pubertas,maka tidak akan ditemukan tanda-tanda seperti pembesaran
payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak seperti perubahan bentuk
tubuh. Jika penybabnya adalah kehamilan,akan ditemukan morning sickness dan
pembesaran perut. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi gejalanya
adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan kulit yang hangat lembab. Sidroma Cushing
menyebabkan wajah bulat (moon face), perut buncit dan lengan tungkai kurus.
Gejala lainnya mungkin di temukan pada amenore :
Sakit kepala
Galaktore (pembentukan air susu pada wanitaa yang tidak hamil dan tidak
sedang menyusui
Gangguan pengelihatan ( pada tumor hipofisa )
Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
Vagina yang kering
8
Hirustisme ( perumbuhan rambut yang berlebihan yang mengikuti pola pria)
perubahan suara dan perubahan ukuran payudara.
2.5 Penatalaksanaan
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenore yang
dialami,apabila penyebabnya adalah obesitas maka diet dan olah raga adalah
terapinya,belajar untuk mengatasi stress dan menurunkan aktivitas fisik yang berlebihan
juga dapat membantu pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang mengalami
amenore primer. Sedangkan amenore tirorid disebabkan oleh gangguan hipofisis dapat
diobati dengan obat-obatan
9
2.7 Patofisiologi
Disfungsi hipofise. Terjadi gangguan pada hipofise anterior, gangguan dapat berupa
tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang membuat menjadi
terganggu. Kelainan kompartemen IV (lingkungan). Gangguan pada pasien ini disebabkan
oleh gangguan mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan
neurotransmitter seperti serotonin yang dapat menghambat pelepasan gonadrotropin.
Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekuder.
Amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium ( gonadal disgenesis ).
Kegagalan ovarium premature dapat disebabkan kelainan genetic dengan peningkatan
kematian folikel, dapat juga merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan.
Melakukan kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan amenorrhea dimana
dibutuhkan kalori yang banyaksehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk
pembentukan hormone steroid seksual ( estrogen dan progesterone ) tidak tercukupi. Pada
keadaaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan
bahan bakar dan terjadilah defisiensi estrogen dan progesterone yang memicu terjadinya
amenorrhea. Pada keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan endorphin yang merupakan
derifat morfin. Endorphin menyebabkan penurunan GnRH sehingga estrogen dan
progesterone menurun. Pada keadaan tress berlebih cortikotropin realizinghormone
dilepaskan. Pada peningkatan CRH terjadi opoid yang dapat menekan pembentukan GnRH
2.8 Pengobatan
10
diberikan estrogen. Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan Pembedahan untuk
mengangkat tumor tesebut. Tumor hipofisa yang terletak di dalam otak biasanya diobati
dengan bromokriptin untuk mencegah pelepasan prolaktin yang berlebihan oleh tumor ini.
Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru dilakukan
jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak berhasil.
1. Pengkajian
a. Anamnesis
Anamnesis yang akurat berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan sejak
kanak-kanak, termasuk tinggi badan dan usia saat pertama kali mengalami pertumbuhan
payudara dan pertumbuhan rambut kemaluan. Dapatkan pula informasi anggota keluarga
yang lain (ibu dan saudara wanita) mengenai usia mereka pada saat menstruasi pertama,
informasi tentang banyaknya perdarahan, lama menstruasi dan periode menstruasi terakhir,
juga perlu untuk ditanyakan. Riwayat penyakit kronis yang pernah diderita, trauma,
operasi, dan pengobatan juga penting untuk ditanyakan. Kebiasaan-kebiasaan dalam
kehidupan seksual, penggunaan narkoba, olahraga, diit, situasi dirumah & sekolah dan
kelainan psikisnya juga penting untuk dianyakan.
b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang pertama kali diperiksa adalah tanda-tanda vital dan juga
termasuk tinggi badan, berat badan dan perkembangan seksual. Pemeriksaan yang lain
adalah :
Keadaan payudara
Keadaan rambut kemaluan dan genetalia eksternal
Keadaan vagina
Uterus : bila uterus membesar kehamilan bisa diperhitungkan
11
Servik : periksa lubang vagina
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
12
Mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mengungkapkan tehnik mengontrol cemas
4. Implementasi
5. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien. Proses evaluasi dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan
sedangkan hasil evaluasi dilakukan dengan membandingkan respon klien pada tujuan yang
telah ditentukan
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Linda J, Heffer & Danny J.Schust. 2009. At a glace Sistem Reproduksi edisi kedua.: Erlangga
Maryanti, Dwi & Mjestika Septikasari. 2009. Kesehatan Reproduksi (Teori dan Praktikum).
Yogjakarta : Nuha Medika
15