Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN INTRAPARTUM PADA NY. R.

N DENGAN PERSALINAN
NORMAL DI RS TK.III BHYAYANGKARA MANADO

CT : Ns. Maria Lupita Meo, M.Kep

Di Susun Oleh :

MILITIA SUNDALANGI S.KEP 20014104027

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

MANADO 2021
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP DASAR PERSALINAN INTRAPARTUM
A. Defenisi
Menurut Sarwono (2006) Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2006).
B. Etiologi atau Faktor Resiko
Sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Agaknya banyak faktor
yang memegang peranan dan bekerjasama sehingga terjadi persalinan. Beberapa teori
yang dikemukakan adalah: penurunan kadar progesteron, teori oxitosin, keregangan
otot-otot, pengaruh janin, dan teori prostaglandin. Beberapa teori yang menyebabkan
mulainya persalinan adalah sebagai berikut :
1. Penurunan Kadar Progesteron
Progesterone menimbulkan relaxasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen
meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan
antara kadar progesterone dan estrogen dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan
kadar progesteron menurun sehingga timbul his.
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana terjadi
penimbunan jaringan ikat, dan pembuluh darah mengalami penyempitan dan
buntu. Produksi pro
gesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitive terhadap
oxitosin. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat
penurunan progesterone tertentu.
2. Teori Oxitosin
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior. Perubahan
keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitivitas otot rahim,
sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks. Di akhir kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga oxytocin bertambah dan meningkatkan aktivitas
otot-otot rahim yang memicu terjadinya kontraksi sehingga terdapat tanda-tanda
persalinan.
3. Keregangan Otot-otot.
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah
melewati batas tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
Seperti halnya dengan Bladder dan Lambung, bila dindingnya teregang oleh isi
yang bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian
pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot
dan otot-otot rahim makin rentan. Contoh, pada kehamilan ganda sering terjadi
kontraksi setelah keregangan tertentu sehingga menimbulkan proses persalinan.
4. Pengaruh Janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan
karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa, karena tidak
terbentuk hipotalamus. Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturasi
janin, dan induksi (mulainya ) persalinan.
5. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang
dikeluarkan oleh desidua. Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua diduga
menjadi salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan
menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara intravena,
intra dan extra amnial menimbulkan kontraksi miometrium pada setiap umur
kehamilan. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi
otot rahim sehingga hasil konsepsi dapat keluar. Prostaglandin dapat dianggap
sebagai pemicu terjadinya persalinan. Hal ini juga didukung dengan adanya kadar
prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun daerah perifer pada ibu
hamil, sebelum melahirkan atau selama persalinan.
C. Patofisiologi

Kehamilan (37-42 Minggu)

Tanda-Tanda Inpartu

Proses persalinan

Kala I Kala II Kala III Kala IV

Kontraksi Uterus Partus Pelepasan Plasenta Post Partum

Nyeri Partus Resiko Perdarahan Resiko Perdarahan

Kerja Jantung Devisit Volume Cairan Resiko Infeksi

Kelelahan (O2 )

Gangguan Respirasi

1. Kala I
Dimulai dari saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini berlangsung
antara 18-24 jam ,terbagi dalam 2 fase yaitu:
a. Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai
mencapai ukuran diameter 3cm.
b. Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu :
1) Fase akselerasi: dalam waktu 3 jam pembukaan 3cm tersebut menjadi 4cm
2) Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat
dari 4cm menjadi 9cm
3) Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9cm menjadi lengkap
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multi gravid pun terjadi
demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih pendek
Mekanisme membukanya seviks berbeda antara pada primigravida dan multigravida,
pada yang pertama ostium uteri internum akan membuka terlebih dahulu, sehingga
serviks akan mendatar dan menipis. Baru kemudian osteum uteri eksternum membuka.
Pada multigrvida osteum uteri internum sudah sedikit terbuka. Osteum uteri internum dan
eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang sama.Ketuban
akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir atau sudah lengkap. Tidak jarang
ketuban harus dipecahkan ketika pembukaan hampir lengkap atau telah lengkap. Bila
ketuban telah pecah sebelum pembukaan mencapai 5 cm, disebut ketuban pecah dini.
Kala I selesai apabila pembukaan seviks uteri telah lengkap. Pada primigravida kala I
berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam.
2. Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali.
Karena biasanya dalam hal ini janin sudah masuk ruang panggul, maka pada his
dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan
rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan pada rectum dan hendak buang air besar.
Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka, labia
mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu
his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala tidak masuk lagi di luar his,
dengan his dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput
di bawah simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat
sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primi gravida
kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.
3. Kala III
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa
menit kemudian uterus kontraksi lagi untuk melepas plasenta dari dindingnya. Biasanya
plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan
tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah.
4. Kala IV
Dimulai saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama post partum. Keduanya baru saja
mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Rata-rata perdarahan normal adalah 250 cc.
Perdarahan persalinan yang lebih dari 500cc adalah perdarahan abnormal.
(Prawirohardjo,2007)

D. Tanda dan Gejala


Untuk mendukung deskripsi tentang tanda dan gejala persalinan, akan dibahas materi
sebagai berikut:
1. Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat
a. Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa keadaannya
menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia merasa
bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh perasaan nyeri
pada anggota bawah.
b. Pollikasuria
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan epigastrium kendor,
fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya dan kepala janin sudah
mulai masuk ke dalam pintu atas panggul. Keadaan ini menyebabkan kandung
kencing tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering kencing yang disebut
Pollakisuria.
c. False labor
Tiga (3) atau empat (4) minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh
his pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi
Braxton Hicks.
His pendahuluan ini bersifat:
1) Nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah
2) Tidak teratur
3) Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu dan
bila dibawa jalan malah sering berkurang
4) Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix
d. Perubahan cervix
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix menunjukkan bahwa cervix
yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak, kemudian menjadi lebih
lembut, dan beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan.
Perubahan ini berbeda untuk masing-masing ibu, misalnya pada multipara
sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar masih
dalam keadaan tertutup.
e. Energy Sport
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28 jam
sebelum persalinan mulai. Setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan
fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari sebelum
persalinan dengan energi yang penuh.
Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktifitas yang dilakukannya seperti
membersihkan rumah, mengepel, mencuci perabot rumah, dan pekerjaan
rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi,
sehingga persalinan menjadi panjang dan sulit.
f. Gastrointestinal Upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti diare, obstipasi,
mual dan muntah karena efek penurunan hormon terhadap sistem pencernaan.
Yang merupakan tanda pasti dari persalinan adalah :
a. Timbulnya kontraksi uterus
Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his pembukaan yang
mempunyai sifat sebagai berikut :
1. Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan.
2. Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan
3. Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan kekuatannya
makin besar
4. Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix.
5. Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan kontraksi. Kontraksi
uterus yang mengakibatkan perubahan pada servix (frekuensi minimal 2
kali dalam 10 menit). Kontraksi yang terjadi dapat menyebabkan
pendataran, penipisan dan pembukaan serviks.
b. Penipisan dan pembukaan servix
Penipisan dan pembukaan servix ditandai dengan adanya pengeluaran lendir
dan darah sebagai tanda pemula.
c. Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar
disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena
lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga
beberapa capillair darah terputus.
d. Premature Rupture of Membrane
Adalah keluarnya cairan banyak dengan sekonyong-konyong dari jalan lahir.
Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek. Ketuban
biasanya pecah kalua pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan dalam hal
ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat sekali. Tetapi kadang-
kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil, malahan kadang-kadang selaput
janin robek sebelum persalinan. Walaupun demikian persalinan diharapkan
akan mulai dalam 24 jam setelah air ketuban keluar.

E. Pemeriksaan Penunjang
a. USG
b. Pemeriksaan Hb

F. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas umum
2. Pemeriksaan TTV (TD, suhu, respirasi),
Tanda vital. Tekanan darah : Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi dan
hipotensi. Batas normalnya 120/80 mmHg (Saifuddin, 2010), Nadi : Untuk
mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam menit (Saifuddin, 2010). Batas
normalnya 69-100x/ menit , Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan
pasien yang dihitung dalam 1 menit (Saifuddin, 2010). Batas normalnya 12- 22x/
menit, Suhu : Untuk mengetahui suhu tubuh klien, memungkinkan febris/ infeksi
dengan menggunakan skala derajat celcius. Suhu wanita 37 saat bersalin tidak
lebih dari 38°C (Wiknjosastro, 2009). Suhu tubuh pada ibu bersalin dengan
persalinan normal  38°C (Taufan, 2014).
tanda-tanda persalinan kala II dimulai sejak pukul berapa, evaluasi terhadap
tanda-tanda persalinan kala II ( dorongan, meneran, tekanan ke anus perineum
menonjol, dan vulva membuka).
3. DJJ, vesika urinaria (penuh/kosong) DJJ < 120x/ menit atau > 160x/ menit
4. Respon prilaku (tingkat kecemasan, skala nyeri, kelelahan, keinginan mengedan,
sikap ibu saat masuk kala II, intensitas nyeri).

G. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan Dilatasi Serviks, pengeluaran janin (D.
0079)
2. Kesiapan Persalinan (D. 0070)
3. Risiko Infeksi (D. 0142)
4. Risiko Hipovolemia(D.0034)
5. Risiko Cedera Pada Janin (D. 0138)
6. Risiko Cedera Pada Ibu (D. 0137)

H. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
1. (D. 0079) Setelah dilkukan tindakan Menejemen Nyeri (08238)
Nyeri Melahirkan keperawata 1 x 1 jam Observasi
b.d dilatasi diharapkan nyeri  Identifikasi respons nyeri
serviks,Pengeluara terkontrol dengan kriteria non verbal
n Janin hasil : Terapeutik
Tingkat nyeri menurun  Berikan teknik
(L.08066) nonfarmakologi untuk
 Gelisah menurun mengurangi rasa nyeri
 Frekuensi nadi (teknik relaksasi nafas
membaik dalam)
 Pola napas Edukasi
membaik  Ajarkan teknik
Control nyeri meningkat nonfarmakologi untuk
(L. 08063) mengurangi rasa nyeri
 Kempuan (terapi nafas dalam)
menggunakan
teknink non-
farmakologi
 Dukungan orang
terdekat meningkat

2 (D. 0070) Setelah dilakukan Edukasi Persalinan (I.12437)


Kesiapan tindakan keperawatan … Observasi
Persalinan x .. jam diharapkan status  Identifikasi tingkat
antepartum membaik, pengetahuan
dengan kriteria hasil :  Identifikasi pemahaman ibu
Status Antepartum tentang persalinan
(L.07059) Terpeutik
 Kelekatan emosional  Sediakan materi dan media
dengan janin Pendidikan Kesehatan
meningkat (5)  Berikan kesempatan untuk
Koping dengan bertanya
ketidaknyamanan Edukasi
kehamilan meningkat (5)  Jelaskan metode persalinan
yang ibu inginkan
 Jelaskan persiapan dan
tempat persalinan
 Ajarkan Teknik relaksasi
untuk meredakan
kecemasan dan
ketidaknyamanan persalinan
 Ajarkan ibu cara mengenali
tanda-tanda persalinan
 Ajarkan ibu mnegenali
tanda bahaya persalinan

Perawatan Pra Seksio Sesaria


(I.07229)
Observasi
 Identifikasi Riwayat
kehamilan dan persalinan
 Lakukan pemeriksaan
laboratorium
 Monitor tanda-tanda vital
ibu
 Monitor denyut jantung
janin selama 1 menit
Terapeutik
 Diskusikan perasaan,
pertanyaan dan perhatian
terkait pembedahan
 Siapkan Tindakan
pembedahan (mis. Persiapan
fisik, persiapan psikologis)
 Pasang IV line (termasuk
persiapan transfuse)
 Pasang kateter urin
Edukasi
 Jelaskan alasan perlunya
pembedahan
 Jelaskan proses persalinan
seksio sesaria
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
premedikasi

Promosi Laktasi (I.03138)


Observasi
 Identifikasi kebutuhan
laktasi bagi ibu dan bayi
Terapeutik
 Fasilitasi ibu saat
melakukan IMD (Inisiasi
menyusui dini)
 Fasilitasi ibu untuk rawat
gabung atau rooming in
Edukasi
 Jelaskan pentingnya
menyusui sampai 2 tahun
 Anjurkan ibu menjaga
produksi ASI dengan
memerah ASI
 Anjurkan ibu untuk
memberikan nutrisi kepada
bayi hanya dengan ASI
ekslusif selama 6 bulan dan
dilanjutkan sampai 2 tahun
Anjurkan ibu menyusui sesering
mungkin segera setelah lahir sesuai
kebutuhan bayi
3 (D. 0142) Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi (I.14539)
tindakan keperawatan … Observasi
Risiko Infeksi
x .. jam diharapkan tingkat  Monitor tanda dan gejala
ditandai dengan infeksi menurun, dengan infeksi
kriteria hasil : Terapeutik
Faktor risiko :
Tingkat Infeksi  Brikan perawatan kulit pada
Efek prosedur infasif
(L.14137) area edema
Seksio Sesaria  Kemerahan menurun  Cuci tangan sebelum dan
(5) sesdudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
 Bengkak menurun pasien
(5)  Pertahankan Teknik aseptik
Nyeri menurun (5) pada pasien
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
 Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
 Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka operasi
 Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan
asupan cairan

4 Kode : D.0034 Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia


Risiko Hipovolemia intervensi selama 1 x 30 (I.03116)
menit maka status cairan Observasi
membaik dengan kriteria - Periksa tanda dan gejala
hasil : Hipovolemia ( frekuendi
- Tekanan Darah nadi, Tekanan darah, merasa
membaik haus, lemas)
- Perasaan lemah - Monitor Output cairan
menurun Terapeutik
Intake cairan membaik - Berikan asupan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
Kolaborasi
- Kolaborasi dalam
pemberian cairan IV
isotonis (mis. NaCl, RL)
5 (D. 0137) Risiko Setelah dilakukan Perawatan Persalinan (I.07227)
Cedera Pada Ibu tindakan keperawatan … Observasi
x .. jam diharapkan tingkat  Identifikasi kondisi proses
ditandai dengan
cedera menurun, dengan persalinan
Faktor risiko : kriteria hasil :  Monitor kondisi fisik dan
Tingkat Cedera
malposisi janin, usia psikologis pasien
(L.14136)
ibu (<15 tahun atau  Luka seksio saesar  Monitor kesejahtraan ibu
menurun (5) (mis tanda vital, kontraksi,
>35 tahun), efek
 Perdarahan menurun lama, frekuensi dan
metode/intervensi kekuatan
(5)
bedah selama Toleransi aktivitas Terapeutik
 Berikan metode alternative
persalinan meningkat (5) penghilang rasa sakit
Edukasi
 Jelaskan prosedur
pertolongan persalinan
 Anjurkan ibu cukup nurisi
 Anjurkan ibu mengenali
tanda bahaya persalinan

Perawatan Pascapersalinan
(I.07225)
Observasi
 Monitor tanda-tanda vital
 Periksa robekan
(kemerahan, edema,
ekomosis, pengeluaran,
penyatuan jahitan)
 Monitor nyeri
Terapeutik
 Dukung ibu untuk
melakukan ambulasi dini
 Berikan kenyamanan pada
ibu
 Diskusikan kebutuhan
aktivitas dan istirahat
Edukasi
 Jelaskan pemeriksaan pada
ibu secara rutin

6 (D. 0138) Risiko Setelah dilakukan Pemantauan Denyut Jantung


tindakan keperawatan … Janin (I.02055)
Cedera Pada Janin
ditandai dengan x .. jam diharapkan status Observasi
pertumbuhan membaik,  Identifikasi status obstetric
Faktor risiko :
dengan kriteria hasil :  Periksa denyut jantung janin
malposisi janin, efek Status Pertumbuhan
selama 1 menit
(L.10102)
metode/intervensi  Monitor denyut jantung
 Berat badan sesuai
bedah selama janin
usia meningkat (5) Terapeutik
persalinan,
 Panjang/tinggi  Atur posisi pasien
Edukasi
badan sesuai usia
 Jelaskan tujan dan prosedur
meningkat (5) pemantauan
 Informasikan hasil
pemantauan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan dokter
obstetric dan dokter
spesialis kandungan

Promosi ASI Eksklusif ( I. 03135)


Observasi
 Identfikasi kebutuhan
laktasi
Terapeutik
 Fasilitasi ibu melakukan
IMD (Inisiasi menyusui
dini)
 Dukung ibu menyusui
dengan mendapingi ibu
 Diskusikan dengan keluarga
tentang ASI eksklusif
Edukasi
 Jelaskan manfaat menyusui
bagi ibu dan bayi
 Jelaskan pentingnya
menyusui untuk
mempertahankan dan
meningkatkan produksi ASI
 Jelaskan tanda-tanda bayi
cukup ASI (mis berat badan
meningkat, BAK lebih dari
10 kali/hari, warna urine
tidak pekat)
 Anjurkan ibu menyusui
sesegera mungkin setelah
melahirkan
 Anjurkan ibu memberi
nutrisi kepada bayi hanya
dengan ASI
 Anjurkan ibu menyusui
sesering mungkin setelah
lahir sesuai kebutuhan bayi
BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN INTRAPARTUM PADA NY.R

Tanggal MRS : Minggu, 16 Mei 2021 Pukul : 23.30

Tanggal Pengkajian : Senin, 17 Mei 2021 Jam : 10.00


Ruang : VK RS Bhayangkara Tk.III Manado
Diagnosa masuk : Partus Pervaginam
A. ANAMNESA
1. Identitas
Nama : Ny.R.N Nama suami : Tn.N.M
Umur : 36 Tahun Umur : 41 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : SWASTA
Agama :Kristen Agama : Kristen
Suku bangsa : Indonesia/Minahasa Suku Bangsa : Indonesia/Minahasa
Alamat :Tikala Alamat : Tikala
Status perkawinan : Kawin

2. Keluhan Utama : Nyeri

a) Riwayat Penyakit yang pernah di derita


Pasien mengatakan ini adala persalinan yang ketiga. Dengan riwayat
persalinan normal pada kedua anak. Pasien mengatakan tidak pernah memiliki
riwayat penyakit kronis seperti diabetes mellitus, Hipertensi, goutharthritis
dan penyakit-penyakit lainnya.
b) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
Hipertensi dan atau penyakit kronis serta menular lainnya.
c) Riwayat kontrasepsi
Pasien mengatakan menggunakan kontrasepsi Suntik per 1 bulan
d) Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I :
Pasien mengatakan untuk trismester I (Usia 1 minggu – 13 minggu) di
lakukan pada saat pasien mengetahui pasien Hamil dan melakukan
pengontrolan di Puskesmas Tikala Manado setiap 1 bulan sekali, dilakukann
pemeriksaan USG rutin setiap kali pengontrolan

Trimester II :
Pasien mengatakan untuk trismester II (Usia 14 minggu – 27 minggu) ibu
melakukan pengontrolan di Puskesmas Tikala Manado setiap 1 bulan sekali,
dilakukann pemeriksaan USG rutin setiap kali pengontrolan dan menjaga pola
makan dengan baik dengan cara rajin mengonsumsi makanan- makana yang
berserat tinggi, karbohidrat yang cukup serta minum-minum air putih yang
banya dan rajin melakukan kegiatan olahraga ringan seperti jalan pagi dan
aktivitas- aktivitas yang membantu selama proses kehamilan serta dilakukan
suntikan tetanus pada saat melakukan pengontrolan kehamilan untuk
mencegah terjadinya penyakit pada bayi, serta komplikasi kehamilan.

Trimester III :
Pasien mengatakan untuk trismester III (28 minggu – 40 minggu) ibu
melakukan pengontrolan di Puskesmas Tikala Manado setiap 2 minggu sekali
dan menjaga pola makan dengan baik dengan cara rajin mengonsumsi
makanan- makana yang berserat tinggi, karbohidrat yang cukup serta minum-
minum air putih yang banya dan rajin melakukan kegiatan olahraga ringan
seperti jalan pagi dan aktivitas- aktivitas yang membantu selama proses
kehamilan.
e) Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1) Istirahat dan aktivitas saat inpartu:
Pasien beristirahat di tempat tidur sesekali melakukan aktivitas seperti
berjalan-jalan di sekitar area Ruangan bersalin untuk dapat mempercepat
proses pembukaan dan selama kontraksi berpakaian dibantu keluarga dan
tenaga medis untuk membantu aktivitas.
2) Nutrisi saat inpartu:
Pasien diberikan makanan seperti bubur dan minum air hangat yang
dicampuri gula 1 gelas (1000 ml) untuk dapat memberikan energy pada
saat proses persalinan dan pasien menerima setiap makanan dan minuman
yang diberikan dan dianjrkan selama proses intrapartum
3) Personal hyegine saat inpartu:
Pasien mandi 2 kali sehari menggunakan sabun dan shampoo dan saat
diruangan saat menahan kontraksi pasien kebersihan diri pasien dibantu
keluarga (suami) dan tenaga medis (bidan dan perawat) untuk melakukan
personal hygiene.
4) Psikososial dan spiritual saat inpartu:
Pasien mengatakan menerima kehamilan dengan baik dan pastinya
bahagia. Ibu mengatakan ingin bayinya lahir dalam keadaan sehat dan
kuat serta menginginkan persalinan yang normal dan dimampukan saat
melakukan persalinan, ibu mengatakan suamin dan keluarga sangat
menerima kehamilan ini dengan baik dan akan selalu siap menjaga dan
mendidik anaknya nanti, ibu mengatakan selalu berdoa kepada Tuhan
untuk demi kelancaran persalinan yang akan dilakukan.

5) Eliminasi:
 BAK saat inpartu :
 BAB saat inpartu :
6) Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

B. PEMERIKSAAN FISIK
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : CM E : 4 V : 5 M:6 = 15
c) Riwayat Status Obstetri : G3 P2 A0
d) HPHT : 5 Agustus 2020
e) HPL : 12 Mei 2021
f) TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 36,9
R : 20x/m
N : 90x/m
Pengkajian Nyeri persalinan :
P : Nyeri karena adanya kontraksi uterus
Q : Nyeri seperti di remas-remas dan tegang
R : nyeri terjadi di daerah abdomen menjalar ke pinggang
S : Skala nyeri 10
T : nyeri hilang timbul setiap 1 menit sekali.
g) Kepala
Wajah : Bentuk wajah simetris, tidak ada pembengkakan pada wajah
Mata : kelopak mata simetris, gerakan mata nrmal, konjungtiva anemis,
sclera putih, pupil isokor, tidak ada kelainan dan masalah yang
bermakna.
Mulut dan bibir : Mulut lembab, mukosa bibir lembab tidak ada kesulitan
menelan
Gigi dan gusi : gigi tidak ada caries
h) Dada dan axial : Mammae membesar karena produksi asi, areola mammae
warna hitam kecoklatan, papilla mammae menonjol,colostrum ada.
i) Abdomen

1) Kontraksi uterus : Terdapat kontraksi uterus His 1 x 1’ x 30”


2) Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU 31 cm, Presentase Kepala
Leopold II: Punggung Sebelah kiri
Leopold III : Presentase Kepala
Leopold IV : Kepala Janin Sudah Masuk PAP
3) DJJ : 161 x/m
j) Genitalia:
1) Keadaan vulva dan perineum:
Pada saat persalinan tidak ada robekan perineum, tidak ada episiotomi
perineum, tampak pada vagina mengeluarkan cairan amnion dan darah,
tidak adanya luka atau lesi.
2) Pembukaan serviks :
Pukul 10.30 : Pembukaan Serviks 6 cm
Pukul 11.30 : Pemnukaam Serviks 8 cm
Pukul 12.10 : Pembukaan Serviks 10 cm (Lengkap)
3) selaput Amnion : Selaput amnion pecah sesuai dengan waktunya
k) Anus : Tidak adanya robekan pada anus
l) Ekstremitas : Ekstremitas atas dan bawah normal. Tidak adanya nyeri pada
kedua ektremitas atas dan bawah, tidak terdapat edema.

2. Pengkajian Khusus
 Kala I
Pada Kala I Pasien mengatakan merasa nyeri akibat kontraksi uterus, nyeri pada
bagian perut menjalar sampai ke belakang, nyeri tak tertahankan dan ingin segera
melahirkan, pembukaan serviks Pukul 10.30 : Pembukaan Serviks 6 cm, Pukul
11.30 : Pemnukaam Serviks 8 cm, Pukul 12.10 : Pembukaan Serviks 10 cm
(Lengkap). Kontraksi uterus dirasakan saat pukul 00.30 sampai pembukaan
lengkap 12.10 sekitar kurang lebih kala I 12,5 jam. Ibu mengatakan ingin
menerapkan gaya persalinan yang tepat saat persalinan

 Kala II
Pembukaan Serviks lengkap pada pukul 12.10. pada kala II ibu mengalami
kontraksi uterus yang kuat ibu merasakan nyeri pada bagian perut akibat kontraksi,
nyeri yang dirasakan menjalar sampai ke bagian belakang. Pada kala II ini Ibu
mulai mengejan, menarik nafas dan mengedan bersamaan dengan kontraksi uterus
sesuai dengan instruksi bidan dan perawat yang menolong. Pada pengkajian nyeri
Menurus VAS didapar=tkan skala nyeri 10. Pada kala II ini berlangsung selama 10
menit hingga bayi lahir dan mengeluarkan cairan dari vagina (cairan amnion dan
darah ) kurang lebih 700 ml/cc. tidak adanya episiotomy, dan idak adanya rupture
perineum, ibu tampak lemas setelah fase Kala II. TD : 100/40 mmHg
 Kala III :
Pada Kala III ini setelah bayi lahir 5 menit kemudian diikuti dengan keluarnya
plasenta. Pada kala II terjadi selama 15 menit dan plasenta keluar lengkap, tidak ada
yang tersisa di dalam. Diikuti dengan keluarnya darah pervaginam 150 cc/ml. Ibu
mengatakan lemas dan mules pada bagian perut Tampak tali pusat didepan vulva
serta adanya tanda pelepasan plasenta, Ibu tampak meringis , Skala nyeri VAS 8,
TTV : TD : 11 0/80, S: 36.9, R: 20x/m, N : 90x/m
 Kala IV :
Pada Kala IV plasenta telah berhasil dikeluarkan, dan melakukan observasi kembali
TD : 110/80 mmHg, R : 20x/m, S: 36,7, N : 92x/m. Ibu tampak sudah makan dan
minum untuk memulihkan energy.
C. PEMERIKSAAN PENUJANG:

Manado, 17 Mei 2021


Mahasiswa
( Militia Sundalangi, S.Kep. )
ANALISA DATA
Analisa Data Kala I
N Data Etiologi Masalah
o
1 DS : Dilatasi Serviks Nyeri Melahirkan
- Ibu mengatakan nyeri karena kontraksi,
nyeris yang dirasakan seperti diremas-
remas dan tegang, nyeri pada bagian
perut menjalar sampai ke pinggang, skala
nyeri 10 nyeri tak tertahankan hilang
timbul setiap 1 menit sekali dengan
durasi 20-30 detik
- Ibu mengatakan semakin lama semakin
kuat kontraksi uterus
DO:
- Ibu tampak meringis dan gelisah
- His 1 x 1’ x 30”
- DJJ : 161 x/m
- TTV : TD : 120/80, S: 36.9, R:
20x/m, N : 90x/m

DS : Kesiapan Persalinan
- Ibu mengatakan ingin menerapkan
gaya persalinan yang tepat saat
persalinan
DO:
- Ibu tampak antusias menerapkan
perilaku proaktif selama persiapan
persalinan
- Mencoba merileksasikan dan
mengontrol nyeri dengan teknik
relaksasi nafas dalam

Analisa Data Kala II


N Data Etiologi Masalah
o
1 DS : Pengeluaran Janin Nyeri Melahirkan
-
DO:
- Ibu tampak berusaha mengedan untuk
mengeluarkan bayi
- Ibu tampak meringis
- Skala nyeri VAS 10
- DJJ : 156 x/m
- TTV : TD : 130/80, S: 36.9, R:
20x/m, N : 90x/m

2 Faktor Risiko: Trauma perdarahan Risiko Syok


- Cairan amnion dan darah yang keluar
850 cc/ml
- Pasien tampak lemas
- Pasien mengalami perdarahan aktif
setelah kala II
- TD: 110/70 mmHg
- N : 92x/m
- R:20x/m
- S: 36,9

Analisa Data Kala III


N Data Etiologi Masalah
o
DS : Kontraksi uterus Nyeri
- Ibu mengatakan lemas dan mules (mengeluarkan plasenta)
pada bagian perut
DO:
- Tampak tali pusat didepan vulva serta
adanya tanda pelepasan plasenta
- Ibu tampak meringis
- Skala nyeri VAS 8
- TTV : TD : 11 0/80, S: 36.9, R:
20x/m, N : 90x/m

2 Faktor Risiko: Trauma perdarahan Risiko Syok


- Cairan amnion dan darah yang keluar
dari jalan lahir 350 cc/ml
- Pasien tampak lemas
- Pasien mengalami perdarahan aktif
setelah kala II dan setelah plasenta
lahir
- TD: 110/70 mmHg
- N : 92x/m
- R:20x/m
- S: 36,9

Analisa Data Kala IV


N Data Etiologi Masalah
o
1 Faktor Risiko: Trauma perdarahan Risiko Syok
- Cairan amnion dan darah yang keluar
selama persalinan dari jalan lahir 850
cc/ml
- Pasien tampak lemas
- Pasien mengalami perdarahan aktif
setelah kala II dan setelah plasenta
lahir
- TD: 110/70 mmHg
- N : 92x/m
- R:20x/m
- S: 36,9

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kode : D0079 Nyeri Melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks, di tandai dengan
DS :
- Ibu mengatakan nyeri karena kontraksi, nyeris yang dirasakan seperti diremas-remas dan
tegang, nyeri pada bagian perut menjalar sampai ke pinggang, skala nyeri 10 nyeri tak
tertahankan hilang timbul setiap 1 menit sekali dengan durasi 20-30 detik
- Ibu mengatakan semakin lama semakin kuat kontraksi uterus
DO:

- Ibu tampak meringis dan gelisah


- His 1 x 1’ x 30”
- DJJ : 161 x/m
- TTV : TD : 120/80, S: 36.9, R: 20x/m, N : 90x/m
2. Nyeri berhubungan dengan kontraksi Uterus (Pengeluaran Plasenta)
DS :

- Ibu mengatakan lemas dan mules pada bagian perut

DO:
- Tampak tali pusat didepan vulva serta adanya tanda pelepasan plasenta
- Ibu tampak meringis
- Skala nyeri VAS 8
- TTV : TD : 11 0/80, S: 36.9, R: 20x/m, N : 90x/m

3. (D. 0070) Kesiapan Persalinan ditandai dengan


DS :
- Ibu mengatakan ingin menerapkan gaya persalinan yang tepat saat persalinan
DO:
- Ibu tampak antusias menerapkan perilaku proaktif selama persiapan persalinan
- Mencoba merileksasikan dan mengontrol nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam

4. Kode : D0079 Nyeri Melahirkan berhubungan dengan Pengluaran Janin ditandai dengan
DS :
-
DO:
- Ibu tampak berusaha mengedan untuk mengeluarkan bayi
- Ibu tampak meringis
- Skala nyeri VAS 10
- DJJ : 156 x/m
- TTV : TD : 130/80, S: 36.9, R: 20x/m, N : 90x/m
5. Kode : D.0034 Risiko syok ditandai dengan
Faktor Risiko:

- Cairan amnion dan darah yang keluar 850 cc/ml


- Pasien tampak lemas
- Pasien mengalami perdarahan aktif setelah kala II
- TD: 110/70 mmHg
- N : 92x/m
- R:20x/m
- S: 36,9
INTERVENSI KEPERAWATAN

INTERVENSI KALA I
No SDKI SLKI SIKI
1 Kode : D0079 Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri (1.08238)
Nyeri Melahirkan selama 1 x 30 menit maka tingkat Observasi
berhubungan dengan
nyeri menurun dengan kriteria - Identifikasi skala nyeri
dilatasi serviks di
tandai dengan hasil : - Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan
DS :
- Keluhan nyeri menurun nyeri
- Ibu mengatakan
nyeri karena - Nyeri terkontrol - Monitor keberhasilan terapi komplementor yang sudah
kontraksi, nyeris
yang dirasakan diberikan
seperti diremas- - Monitor efek samping penggunaan analgetik
remas dan tegang,
nyeri pada bagian Terapeutik
perut menjalar
sampai ke - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
pinggang, skala nyeri
nyeri 10 nyeri tak
tertahankan hilang Edukasi
timbul setiap 1
menit sekali
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
dengan durasi 20- - Jelaskan strategi meredakan nyeri
30 detik
- Ibu mengatakan - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
semakin lama nyeri
semakin kuat
kontraksi uterus Kolaborasi
DO:
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
- Ibu tampak
meringis dan
gelisah
- His 1 x 1’ x 30”
- DJJ : 161 x/m
- TTV : TD :
120/80, S: 36.9,
R: 20x/m, N :
90x/m

2 (D. 0070) Setelah dilakukan tindakan Edukasi Persalinan (I.12437)


Kesiapan Persalinan keperawatan 1x30 Observasi
ditandai dengan
DS :
menirdiharapkan status  Identifikasi tingkat pengetahuan
- Ibu mengatakan antepartum membaik, dengan  Identifikasi pemahaman ibu tentang persalinan
ingin
menerapkan kriteria hasil : Terpeutik
gaya persalinan Status Antepartum (L.07059)
yang tepat saat  Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
persalinan  Kelekatan emosional  Berikan kesempatan untuk bertanya
DO:
dengan janin meningkat (5) Edukasi
- Ibu tampak
antusias  Koping dengan  Jelaskan metode persalinan yang ibu inginkan
menerapkan
perilaku ketidaknyamanan kehamilan  Jelaskan persiapan dan tempat persalinan
proaktif selama
meningkat (5)
persiapan  Ajarkan Teknik relaksasi untuk meredakan kecemasan
persalinan
- Mencoba
dan ketidaknyamanan persalinan
merileksasikan  Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan
dan mengontrol
nyeri dengan  Ajarkan ibu mnegenali tanda bahaya persalinan
teknik relaksasi
nafas dalam Promosi Laktasi (I.03138)
Observasi
 Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu dan bayi
Terapeutik
 Fasilitasi ibu saat melakukan IMD (Inisiasi menyusui
dini)
 Fasilitasi ibu untuk rawat gabung atau rooming in
Edukasi
 Jelaskan pentingnya menyusui sampai 2 tahun
 Anjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan memerah
ASI
 Anjurkan ibu untuk memberikan nutrisi kepada bayi
hanya dengan ASI ekslusif selama 6 bulan dan dilanjutkan
sampai 2 tahun
 Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin segera setelah
lahir sesuai kebutuhan bayi

INTERVENSI KALA II
No Diagnosa SLKI SIKI
1 Kode : D0079 Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri (1.08238)
Nyeri Melahirkan selama 1 x 30 menit maka tingkat Observasi
berhubungan dengan
nyeri menurun dengan kriteria - Identifikasi skala nyeri
Pengluaran Janin
ditandai dengan hasil : - Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan
DS :
- Keluhan nyeri menurun nyeri
-
DO: - Frekuensi nadi membaik - Monitor keberhasilan terapi komplementor yang sudah
- Ibu tampak diberikan
berusaha
mengedan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
untuk Terapeutik
mengeluarkan
bayi - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
- Ibu tampak nyeri
meringis
- Skala nyeri Edukasi
VAS 10 - Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- DJJ : 156 x/m
- TTV : TD : - Jelaskan strategi meredakan nyeri
130/80, S: 36.9, - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
R: 20x/m, N :
90x/m nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
3 Kode : D.0034 Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Risiko Hipovolemia selama 1 x 30 menit maka status Observasi
ditandai dengan cairan membaik dengan kriteria - Periksa tanda dan gejala Hipovolemia ( frekuendi nadi,
Faktor Risiko: hasil : Tekanan darah, merasa haus, lemas)
- Cairan amnion
dan darah yang
- Tekanan Darah membaik - Monitor Output cairan
keluar 850 - Perasaan lemah menurun Terapeutik
cc/ml
- Pasien tampak - Intake cairan membaik - Berikan asupan cairan oral
lemas Edukasi
- Pasien
mengalami - Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
perdarahan aktif Kolaborasi
setelah kala II
- TD: 110/70 - Kolaborasi dalam pemberian cairan IV isotonis (mis.
mmHg NaCl, RL)
- N : 92x/m
- R:20x/m
- S: 36,9

INTERVENSI KALA III


No Diagnosa SLKI SIKI
1 Kode : D0079 Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri (1.08238)
Nyeri berhubungan dengan selama 1 x 30 menit maka Observasi
Kontraksi Uterus (Pengeluaran
tingkat nyeri menurun dengan - Identifikasi skala nyeri
Plasenta) ditandai dengan
DS : kriteria hasil : - Identifikasi factor yang memperberat dan
- Ibu mengatakan lemas
dan mules pada bagian
- Keluhan nyeri menurun memperingan nyeri
perut - Frekuensi nadi - Monitor keberhasilan terapi komplementor yang
DO: membaik sudah diberikan
- Tampak tali pusat - Monitor efek samping penggunaan analgetik
didepan vulva serta
adanya tanda Terapeutik
pelepasan plasenta
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
- Ibu tampak
meringis mengurangi rasa nyeri
- Skala nyeri VAS 8
Edukasi
- TTV : TD : 11 0/80,
S: 36.9, R: 20x/m, - Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
N : 90x/m
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
3 Kode : D.0034 Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Risiko Hipovolemia ditandai selama 1 x 30 menit maka Observasi
dengan status cairan membaik dengan - Periksa tanda dan gejala Hipovolemia ( frekuendi
Faktor Risiko: kriteria hasil : nadi, Tekanan darah, merasa haus, lemas)
- Cairan amnion dan darah
yang keluar 350 cc/ml
- Tekanan Darah - Monitor Output cairan
- Pasien tampak lemas membaik Terapeutik
- Pasien mengalami
- Perasaan lemah - Berikan asupan cairan oral
perdarahan aktif setelah
kala II dan pengeluaran menurun Edukasi
plasenta
- TD: 110/70 mmHg - Intake cairan membaik - Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- N : 92x/m Kolaborasi
- R:20x/m
- Kolaborasi dalam pemberian cairan IV isotonis
- S: 36,9
(mis. NaCl, RL)

INTERVENSI KALA IV
No Diagnosa SLKI SIKI
1 Kode : D.0034 Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Risiko Hipovolemia ditandai selama 1 x 30 menit maka Observasi
dengan status cairan membaik dengan - Periksa tanda dan gejala Hipovolemia ( frekuendi
Faktor Risiko: kriteria hasil : nadi, Tekanan darah, merasa haus, lemas)
- Cairan amnion dan darah
yang keluar 350 cc/ml
- Tekanan Darah - Monitor Output cairan
- Pasien tampak lemas membaik Terapeutik
- Pasien mengalami
- Perasaan lemah - Berikan asupan cairan oral
perdarahan aktif setelah menurun Edukasi
kala II dan pengeluaran
plasenta - Intake cairan membaik - Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- TD: 110/70 mmHg Kolaborasi
- N : 92x/m
- R:20x/m
- Kolaborasi dalam pemberian cairan IV isotonis
- S: 36,9 (mis. NaCl, RL)
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN KALA I


N DIAGNOSA TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
1 Kode : D0079 17 Mei 2021 Senin, 17 Mei 2021
Nyeri Melahirkan - Mengidentifikasi skala nyeri 12.10
08.45
berhubungan dengan H: Nyeri karena kontraksi uterus, S:
dilatasi Serviks nyeri yang dirasakan seperti - Ibu mengatakan Nyeri karena
diremas-remas nyeri pada bagian kontraksi uterus, nyeri yang
abdomen menjalar sampai ke dirasakan seperti diremas-
belakang, nyeri hilang timbul 1 remas nyeri pada bagian
menit sekali dengan durasi 20-30 abdomen menjalar sampai ke
detik skala nyeri 10 belakang, nyeri hilang timbul

10.30 - Memantau dilatasi serviks 1 menit sekali dengan durasi


H : Pembukaan serviks 6 cm 20-30 detik skala nyeri 10
O:

10.35 - Mengajarkan teknik relaksasi - Pukul 12.10 pembukaan


nafas dalam pada pasien dengan lengkap 10 cm
cara menarik nafas dengan - Tampak ibu melakukan
hidung kemudian dihembuskan teknik mengejan secara
perlahan lewat mulut mandiri
H: ibu mengikuti segala anjuran - Tampak persalinan masuk
dan tindakan yang diberikan pada kala II
11.30 - Memantau dilatasi serviks - Ibu tampak meringis
H : pembukaan serviks 8 cm menahan nyeri
- Ibu tampak melakukan teknik
11.40 - Melakukan kolaborasi pemberian relaksasi nafas dalam
oksitosin 10 ml A: Nyeri belum teratasi
H : Ibu menerima injeksi - Nyeri persalinan meningkat
oksitosin melalui IV - Kontraksi uterus meningkat
- Ibu dapat mengontrol nyeri
- Memantau dilatasi serviks P : Lanjutkan Intervensi Kala II
12.10
H: pembukaan serviks lengkap - Anjurkan teknik relaksasi
(10 cm) nafas dalam
- Monitor DJJ
- Berikan posisi dorsal
recumbent
- Anjurkan teknik mengejan
dengan benar
2 (D. 0070) 17 Mei 2021 Senin, 17 Mei 2021
Kesiapan Persalinan - Mengidentifikasi pemahaman ibu 12.10
08.45
tentang persalinan S:
- Ibu dan keluarga
H: ibu mengatakan ini sudah kali
mengatakan mengerti dengan
ke tiga selama proses kehamilan, setiap anjuran yang diberikan
- Ibu dan keluarga mengatakan
ibu sering mengontrolkan
siap dengan proses persalinan
kehamilan di puskesmas, ibu yang akan dilakukan
dapat mengerti dengan teknik - Ibu mengatakan ingin
persalinan yang lancer dan
teknik dalam persalinan normal
normal
sepeerti mengejan lewat perut O:
- Tampak ibu mengejan
- Tampak ibu mengerti dengan
- Mengajarkan teknik relaksasi setiap anjuran dan edukasi
yang diberikan pada saat
nafas dalam pada pasien dengan
10.35 diajarkan teknik mengejan
cara menarik nafas dengan dan anjuran laksatasi pada
bayi
hidung kemudian dihembuskan
- Tampak keluarga dan ibu
perlahan lewat mulut menunjukkan sikap yang
koperatif dalam
H: ibu mengikuti segala anjuran
A:
dan tindakan yang diberikan - Kelekatan emosional dengan
janin meningkat
- mengajarkan ibu mnegenali tanda - Koping dengan
bahaya persalinan ketidaknyamanan proses
10.45
H : tanda tanda bahaya persalinan meningkat
persalinan, keluarnya darah dari P : hentikan Intervensi
jalan lahir sebelum melahirkan,
ibu tidak kuat mengejan,
persalinan yang lama
- Memberikan edukasi pentingnya
pemberian ASI pada anak dan
11.00
selalu memerah ASI dan selalu
memberikan ASI pada anak
sampai usia 2 tahun
H : Ibu mengerti dan memahami
dengan setiap anjuran yang
diberikan

CATATAN PERKEMBANGAN KALA II


1 Kode : D0079 17 Mei 2021 Senin, 17 Mei 2021
12.10 - Memonitor DJJ
Nyeri Melahirkan 13.00
H : DJJ 161 x/m
berhubungan dengan S:
12.12 - Mengatur posisi pasien dengan
Pengeluaran Janin - Imengatakan merasa lebih
dengan posisi dorsal recumbent
baik setelah bayi lahir
H : Pasien mengikuti segala
perintah yang diberikan dengan - Ibu mengatakan dapat
mengatur posisi dorsal recumbent mengontro nyeri lewat teknik
relaksasi nafas dalam
12.15 - Menganjurkan pasien untuk
mengejan secara benar - Ibu mengatakan masih
H : Ibu melakukan teknik merasa nyeri di bagian
mengejan dengan benar menarik vagina, nyeri seperti ditusuk-
nafas panjang lewat hidung dan
tusuk, nyeri pada bagian
hembuskan sekalia mengejan
lewat panggul vagina nyeri hilang timbul 5
menit sekali durasi 2-3 detik,
- Mengajarkan teknik relaksasi
12.17 skala nyeri 6
nafas dalam pada pasien dengan
cara menarik nafas dengan O :
hidung kemudian dihembuskan - Tampak tidak meringis
perlahan lewat mulut
- Ibu tampak relaks
H: ibu mengikuti segala anjuran
dan tindakan yang diberikan - Skala nyeri 6
- TD : 100/70 mmHg,
A : Masalah teratasi
- Nyeri menurun dari 10
menjadi 6
- Ibu dapat mengontrol nyeri
P : Lanjutkan Intervensi
- Menganjurkan teknik
relaksasi nafas dalam dalam
mengontrol nyeri
- Kolaborasi dalam pemberian
antibiotic dan analgetik
2 Kode : D.0034 17 Mei 2021 Senin, 17 Mei 2021
12.30 - Mengidentifikasi anda dan gejala 13.00
Risiko Hipovolemia
risiko Hipovolemia ( frekuendi
nadi, Tekanan darah, merasa S:
haus, lemas) - Ibu mengatakan mengerti
dengan setiap anjuran yang
H : TD : 110/70, N:90x/m,
diberikan
Merasa lemas dan haus. O:
- Ibu tampak makan dan
12.35 - Monitor Output cairan minum air larutan gula untuk
H : pengeluaran Cairan kala II membantu emmulihkan
850 cc/ml energy
- Ibu mengerti dan memahami
dalam setiap anjuran yang
- Memberikan Asupan Oral
12.55 diberikan untuk
Larutan air gula untuk membantu menggantikan cairan dan
emmenuhi asupan cairan oral dan energy saar persalinan
memulihkan energy - TD : 100/70, N: 90x/m,
H : Ibu menerima Larutan air - Tampak terpasang IVFD
gula dan meminumnya NaCl 0,9% 20tpm untuk
mengganti cairan
A: Masalah teratasi
- Menganjurkan memperbanyak - keluhan Tekanan Darah
13.00 asupan cairan oral seperti banyak
minum air putih belum membaik masih dalam
H : Ibu mengerti dan menerima rentang 11/70%
dengan setiap anjuran yang - Perasaan lemah menurun
diberikan
- Intake cairan membaik
- Melakukan Kolaborasi dalam pasien minum air dan makan
13.00 pemberian cairan IV NaCl untuk memulihkan energy
H : Ibu menerima cairan Nacl
P : lanjutkan Intervensi
melalui IV
- Monitor TTV
- Berikan Asupan Oral yang
memadai
- Anjurkan untuk banyak
minum air putih dna makan
makanan yang seimbang

CATATAN PERKEMBANGAN KALA III


1 Kode : D0079 17 Mei 2021 Senin, 17 Mei 2021
13.05 Monotor TTV
Nyeri berhubungan 13.15
H : TD :110/70 mmHg, R:24x/m,
dengan Kontraksi N:92x/m, S:36,9 S:
Uterus (Pengeluaran - Ibu mengatakan dapat
Plasenta) mengontro nyeri lewat teknik
13.07 - Mengatur posisi pasien dengan
relaksasi nafas dalam
dengan posisi dorsal recumbent
H : Pasien mengikuti segala - Ibu mengatakan masih
perintah yang diberikan dengan merasa nyeri di bagian
mengatur posisi dorsal recumbent
vagina, nyeri seperti ditusuk-
13.07 - Menganjurkan pasien untuk tusuk, nyeri pada bagian
relaks dan santai selama proses vagina nyeri hilang timbul 1
pengeluaran plasenta
menit sekali durasi 2-3 detik,
H : Ibu melakukan dan mengikuti
segala instruksi yang diberikan skala nyeri 6
dan dianjurkan. O:
- Tampak tidak meringis
13.10 - Mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam pada pasien dengan - Ibu tampak relaks
cara menarik nafas dengan - Skala nyeri 6
hidung kemudian dihembuskan - TD : 100/70 mmHg,
perlahan lewat mulut
A : Masalah teratasi
H: ibu mengikuti segala anjuran
dan tindakan yang diberikan - Nyeri menurun dari 8
menjadi 6
- Ibu dapat mengontrol nyeri
P : Lanjutkan Intervensi
- Menganjurkan teknik
relaksasi nafas dalam dalam
mengontrol nyeri
- Kolaborasi dalam pemberian
antibiotic dan analgetik

2 Kode : D.0034 17 Mei 2021 Senin, 17 Mei 2021


13.05 - Mengidentifikasi anda dan gejala 13.15.
Risiko Hipovolemia
risiko Hipovolemia ( frekuendi
nadi, Tekanan darah, merasa S:
haus, lemas) - Ibu mengatakan mengerti
dengan setiap anjuran yang
H : TD : 110/70, N:90x/m,
diberikan
Merasa lemas dan haus. O:
-Ibu tampak makan dan
13.13 - Monitor Output cairan minum air larutan gula untuk
H : pengeluaran Cairan kala III membantu memulihkan
350 cc/ml pada saat pengeluaran energy
plasenta - Ibu mengerti dan memahami
dalam setiap anjuran yang
diberikan untuk
13.15 - Memberikan Asupan Oral menggantikan cairan dan
Larutan air gula untuk membantu energy saar persalinan
emmenuhi asupan cairan oral dan - TD : 100/70, N: 90x/m,
memulihkan energy - Tampak terpasang IVFD
H : Ibu menerima Larutan air NaCl 0,9% 20tpm untuk
mengganti cairan
gula dan meminumnya
A: Masalah teratasi
- keluhan Tekanan Darah
- Menganjurkan memperbanyak
asupan cairan oral seperti banyak belum membaik masih dalam
13.15
minum air putih rentang 11/70%
H : Ibu mengerti dan menerima - Perasaan lemah menurun
dengan setiap anjuran yang - Intake cairan membaik
diberikan pasien minum air dan makan
untuk memulihkan energy
- Melakukan Kolaborasi dalam
pemberian cairan IV NaCl P : lanjutkan Intervensi
13.15
H : Ibu menerima cairan Nacl - Monitor TTV
melalui IV
- Berikan Asupan Oral yang
memadai
- Anjurkan untuk banyak
minum air putih dna makan
makanan yang seimbang

CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV


2 Kode : D.0034 17 Mei 2021 Senin, 17 Mei 2021
13.25 - Mengidentifikasi anda dan gejala 14.20
Risiko Hipovolemia
risiko Hipovolemia ( frekuendi
nadi, Tekanan darah, merasa S:
haus, lemas) - Ibu mengatakan mengerti
dengan setiap anjuran yang
H : TD : 100/70, N:90x/m,
diberikan
Merasa lemas dan haus. O:
- Ibu mengerti dan memahami
13.29 - Monitor Output cairan dalam setiap anjuran yang
H : pengeluaran Cairan kala I-III diberikan untuk
850 cc/ml menggantikan cairan dan
energy saar persalinan
- TD : 110/80, N: 86x/m,
- Memberikan Asupan Oral
- Tampak terpasang IVFD
13.40 Larutan air gula dan makan nasi NaCl 0,9% 20tpm untuk
ikan dan sayur untuk membantu mengganti cairan
emmenuhi asupan cairan oral dan A: Masalah teratasi
memulihkan energy - keluhan Tekanan Darah
H : Ibu menerima Larutan air mulai mmebaik 110/80
gula dan meminumnya serta
mmHg
makan makanan yang telah
diberikan - Perasaan lemah menurun
- Intake cairan membaik
- Menganjurkan memperbanyak
pasien minum air dan makan
13.46 asupan cairan oral seperti banyak
minum air putih untuk memulihkan energy
H : Ibu mengerti dan menerima P : lanjutkan Intervensi
dengan setiap anjuran yang - Monitor TTV
diberikan
- Berikan Asupan Oral yang
- Melakukan Kolaborasi dalam memadai
13.55 pemberian cairan IV NaCl - Anjurkan untuk banyak
H : Ibu menerima cairan Nacl
minum air putih dna makan
melalui IV
makanan yang seimbang
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization (2015). Maternal Mortality in 1990-2015. Dalam


doi:http://www.who.int/gho/maternal_health/countries/sle.pdf. diakses pada tanggal
17 Mei 2021

Kemenentrian Kesehatan Republik Indonesia.(2018). Profil Kesehatan Indonesia: Jakarta.

Prawirohardjo S (2016). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Cunningham FG (2006). Obstetri William Vol.1. Jakarta: EGC

Mochtar (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Prawirohardjo S (2014). Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka; dalam
www.who.int/gho/maternal_health/mortality/maternal_mortality_text.201 dakses
pada tanggal 17 Mei 2021

Moorhead et all.(2018). NANDA NIC NOC. Elsevier

Varney. Varney (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC 

Anda mungkin juga menyukai