Anda di halaman 1dari 16

‫‪KHUTBAH IDUL FITRI 1442 H.

‬‬
‫‪Oleh : KH. Asep M. Tohir SH.‬‬
‫‪(Baca dulu dengan teliti sebelum naik mimbar dan‬‬
‫)‪resapi ma’nanya‬‬
‫‪MENJAGA GENERASI‬‬
‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬
‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫‪x‬هللَا ُ أَ ْك َبرْ ‪9‬‬
‫ط ْو ِل ُعم ُْو ِر َنا ِل ِع َبا َد ِت ِه‪َ ,‬ف َنرْ ج ُْو‬‫هلل الَّ ِذيْ َنوَّ َر قُلُ ْو َب َنا ِب ِذ ْكر ِه‪َ ,‬وأَ َم َّد َنا ِب ُ‬‫اَ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫ِ‬
‫ار ِه‪ .‬أَ ْش َه ُد أَنْ اَّل إِ ٰل َه إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل‬ ‫َث َوا َب ُه َم َع َج َّن ِت ِه‪َ ،‬و َن َخافُ ِع َقا َب ُه َم َع َن ِ‬
‫ْك َلهُ‪َ ،‬ش َهادَ ًة ُت ْن ِجيْ َقا ِئ َل َها ِمنْ َو ِع ْي ِد ِه‪َ ,‬وأَ ْش َه ُد أَنَّ م َُح َّم ًدا رَّ س ُْو ُ‪6‬ل ِ‬
‫هللا‬ ‫َش ِري َ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد الَّ ِذيْ ُب ِع َ‬
‫ث‬ ‫َس ِّي ُد أَ ِنب َيا ِئ ِه َو َخي ِْر ُر ُسلِ ِه‪ .‬اَل ٰلّ ُه َّم َ‬
‫صحْ ِب ِه َو ُع ْت َر ِت ِ‪6‬ه َو َمنْ َت ِب َع ُه ِفيْ ِد ْي ِن ِه‪ .‬أَمَّا‬ ‫ِفيْ َم َق ِام َمحْ م ُْو ِد ِه‪َ ,‬و َع ٰلى ٰألِ ِه َو َ‬
‫‪َ .‬بعْ ُد‬
‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َت ُخ ْوض ُْوا ِفيْ َمعْ ِ‬
‫ص َي ِت ِه‬ ‫اضر ُْو َن إِ َّتقُوا َ‬ ‫‪َ .‬ف َيا أَ ُّي َها ْال َح ِ‬
‫هللا الرَّ حْ ٰم ِن الرَّ ِحي ِْم‬ ‫ان الرَّ ِجي ِْم‪ِ ,‬بسْ ِم ِ‬ ‫ْط ِ‬ ‫هلل ِم َن ال َّشي َ‬‫‪,‬أَع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫س َع ِن ْال َه ٰوى َفإِنَّ ْال َج َّن َة ِه َي ْال َمأْ ٰوى‬ ‫اف َم َقا َم َر ِّب ِه َو َن َهى ال َّن ْف َ‬‫َ‪.‬وأَمَّا َمنْ َخ َ‬
‫‪Hadirin Kaum Muslimin Muslimat yang berbahagia.‬‬
‫‪Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya, dengan‬‬
‫‪penuh perasaan gembira, kita sanjungkan kehadirat‬‬
‫‪Allah swt. Dialah Alloh yang telah memanjangkan usia‬‬
‫‪kita, sehingga di pagi yang ceria ini kita dapat‬‬
‫‪berkumpul bershaf-shaf memenuhi tempat yang berkah‬‬
‫‪ini.‬‬
Matahari pada tanggal 1 Syawal 1437 telah
menyingsing di ufuk timur, pada saat ini kita berada
pada hari yang agung, pada hari ini pula Allah Azza
Wa Jalla memperlihatkan kemulyaan dan
keagungannya, dimana seluruh umat Islam di segenap
penjuru dunia, bersedia untuk bangkit secara serentak
menggemakan dan mengumandangkan takbir, tahlil
dan tahmid
ِ ‫ هللَا ُ اَ ْك َبرْ َو‬. ْ‫الَ ِا ٰل َه إِال ّ هللاُ َوهللاُ أَ ْك َبر‬
3 ْ‫هللَا ُ اَ ْك َبر‬x‫هلل ْال َحمْ ُد‬
Pengumandangan tersebut merupakan realisasi rasa
syukur, sebagai ungkapan kesadaran, kalimat
keyakinan, serta merupakan slogan-slogan
kemenangan dan slogan kejayaan umat Islam.
Hadirin Sidang Idul Fitri yang mulia.
Dalam suasana hati yang penuh kegembiraan ini,
dengan segala kemewahan yang terasa di banggakan,
dengan segala kelebihan yang sukar dibayangkan,
dalam pesta semesta yang gegap gempita, oleh
gemuruh takbir kemenangan yang hingar bingar,
meliputi seluruh angkasa raya, menggelora ke dalam
jiwa, hingga mendirikan bulu-bulu roma. Marilah
manfaatkan hari yang mulia ini untuk bersilaturahim,
mengikat persaudaraan yang kemarin merenggang, kita
temui semua sahabat, keluarga dan handaitolan,
tetangga dekat dan tetangga jauh, agar dapat sama-
sama merasakan indahnya iedul fitri, merasakan
indahnya kebersamaan, persatuan dan kesatuan,
kerukunan dan kedamaian, silih asih silih asuh silih
wangian. Jangan ada lagi rasa benci, tidak suka,
apalagi rasa dendam, semoga sifat ini terbuang jauh
dari hati kita masing-masing.
Alloh berfirman :
{ ‫ت‬ ِ ‫ط َوا‬ ُ ‫ين آ َم ُنوا ْاد ُخلُوا ِفي الس ِّْلم َكا َّف ًةصلى َوال َت َّت ِبعُوا ُخ‬
ِ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّ ِذ‬
‫) َفإِنْ َز َل ْل ُت ْم ِمنْ َبعْ ِد َما َجا َء ْت ُك ُم‬208( ٌ‫ْطا ِنقلى إِ َّن ُه َل ُك ْم َع ُدوٌّ م ُِبين‬ َ ‫ال َّشي‬
)209( ‫ات َفاعْ َلمُوا أَنَّ هَّللا َ َع ِزي ٌز َح ِكي ٌم‬ ُ ‫} ْال َب ِّي َن‬
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke
dalam Islam secara menyeluruh, dan janganlah kamu
turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan
itu musuh yang nyata bagimu”. “Tetapi jika kamu
menyimpang dari jalan Allah padahal telah datang
kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah,
bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Al-Baqoroh 208-209)
Pahamilah Islam dengan menyeluruh, pahamilah isi
Al-Quran dengan seksama, pahamilah Al-Hadits
dengan meyakinkan kebenanrannya. Karena Hidup dan
kehidupan kita sudah terpola dalam Al-Quran, aturan
kehidupan di dunia dan di akhirat sudah termaktub
dalam Al-Quran dan Al-Hadits, pahamilah semuanya
jangan sepotong-sepotong, agar tahu mana yang benar
dan mana yang salah. Al-Quran dan Al-Hadits sangat
sempurna mengatur garis horizontal antar manusia,
dari mulai kehidupan bermasyarakat, bertetangga,
tatacara berniaga, aturan perbankan, bercocok tanam,
semua ada aturan secara Syar’i, diatur oleh Alloh dan
Rosul.
Apalagi garis vertikal, tatacara beribadah kepada
Alloh, semua harus sesuai dengan Al-Quran dan Al-
Hadits, juga sesuai dengan Ijma’ dan Qiyas para
Ulama.
Untuk itu semua yang terpenting bagi kita adalah
menjaga generasi setelah kita, para pemuda dan anak-
anak perlu lebih diperhatikan, karena masa depan
bangsa ada di tangan mereka.
Moralitas bangsa ini sangat menghawatirkan,
kenakalan remaja banyak yang tidak tertangani, dari
mulai Geng Motor, Pemabukan, Free Sex di aplod
(upload) di setiap media sosial tanpa rasa malu apalagi
menyesal.
Kembalikanlah suasana di daerah kita ini dengan
suasana yang damai, tentram, dengan mengajak para
Remaja untuk memperdalam ilmu agama. Pepatah para
sepuh dulu, urang sunda “mun magrib kudu ngarampih
bisi ku sanekala” itu sangat krusial, penting untuk
diperhatikan, agar anak-anak kita bisa mengaji setelah
magrib, tidak keluyuran, yang ditakutkan dibawa
syetan sanekala kejurang kenistaan dan kemaksiatan.
Madrasah Diniyyah pada sore hari, hidupkanlah
kembali, suruh anak-anak pergi ke madrasah, agar
berakhlak dengan akhlakul karimah, lebih berbudi,
diajarkan tatakrama dan sopan santun, di ajarkan
kebersamaan, diajarkan memahami agama secara
Kaffah, tahu tentang Islam sebagai rahmatan lil
‘alamin.
Para Kiai dan para Ulama dan para Ajengan, sudilah
kiranya untuk masuk ke sekolah-sekolah umum, SD,
SMP, SMK, taushiyah dan ceramah, isilah oleh para
Ajengan, agar keimanan dan keislaman anak-anak
sekolah lebih kuat, agar lebih tahu ma’na Iman dan
Islam, dan terutama agar akhlak budi pekerti, rasa
kebersamaan dan kerukunan dapat teraplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana Lukmanul Hakim mengajarkan putra-
putranya:
ُ ‫ك َل‬
{‫ظ ْل ٌم‬ ُ ‫و َي ِع‬6َُ ‫َوإِ ْذ َقا َل لُ ْق َمانُ اِل ْب ِن ِه َوه‬
ِ ‫ ِركْ ِبا‬6‫ا ُب َنيَّ اَل ُت ْش‬6‫ ُه َي‬6‫ظ‬
ِّ َّ‫هلل إِن‬
َ ْ‫ر‬6‫الش‬
‫} َع ِظي ٌم‬
"Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya,
di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-
benar kezaliman yang besar." "Dan Kami perintahkan
kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu-
bapaknya; karena ibunya telah mengandung dalam
keadaan lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang tuamu,
ibu bapakmu” “jika orang tuamu memaksa untuk
mempersekutukan Aku, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, tapi pergaulilah keduanya di
dunia dengan baik, ikutilah jalan orang-orang yang
kembali kepada-Ku” “Luqman berkata: "Hai anakku,
sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji
sawi, dan berada dalam batu, atau di langit atau di
dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkan
balasannya” “Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah
mereka dari perbuatan mungkar, dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu”. “Dan janganlah
kamu memalingkan mukamu dari manusia karena
sombong, dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”.
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan jangan
terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat dan
lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk
suara ialah suara keledai”.
ِ ‫ هللَا ُ اَ ْك َبرْ َو‬. ْ‫الَ ِا ٰل َه إِال ّ هللاُ َوهللاُ أَ ْك َبر‬
3 ْ‫هللَا ُ اَ ْك َبر‬x‫هلل ْال َحمْ ُد‬
Kekhawatiran selanjutnya adalah Orang Tua sekarang
banyak yang kalah dalam hal teknologi, anak-anak
pada pinter memainkan HaPe, TAB, Computer,
sementara Ibu Bapaknya banyak yang tidak tahu.
Padahal internetan atau Android itu perlu pengawasan
ketat, karena setiap membuka Web, membuka halaman
Gugel (geogle) ada saja sesuatu yang sangat
mengganggu akhlak anak, mengganggu konsentrasi
belajar, mengganggu keimanan dan keyakinan.
Bahkan banyak yang stress karena HP, banyak masuk
ke rumah sakit jiwa, kebablasan dengan daring sampai
tidak mau makan, tidak keluar kamar, tidak
menghiraukan lahi kehidupan sekelilingnya,
na’udzubillah….. jagalah anak kita baik-baik, bimbing
setiap saat..
Tingkatkanlah kewaspadaan kita untuk menjaga
generasi muda, untuk mengantarkan anak-anak kita
kepada generasi yang unggul, generasi yang
dibanggakan, generasi berilmu, berakhlak dan
berkualitas.
Pada hari lebaran ini, anak-anak kita telah di didik dan
dilatih selama satu bulan untuk beribadah, sholat,
puasa, disiplin waktu. Maka lanjutkanlah didikan ini
sampai hari-hari berikutnya, sampai bulan berikutnya,
Semoga kita semua senantiasa ada dalam lindungan
Alloh SWT, penuh berkah dalam kehidupan ini,
semoga generasi setelah kita mendapat hidayah dan
taufik untuk melanjutkan perjuangan para Nabi dan
para Rosul, semoga usaha kita, perniagaan kita,
pertanian dan bisnis kita diberkati oleh Alloh SWT,
ada dalam kemajuan, mendapat keuntungan besar,
mendapat hasil yang memuaskan, manfaat dan barokah
bagi semua, amin, amin, Ya Robbal ‘Alamin.
ِ ‫ا‬66‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم ِفي اآْل ٰ َي‬
‫ ُه‬6‫ َو َت َق َّب َل ِم ِّني َو ِم ْن ُك ْم ِتاَل َو َت‬,‫ذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬6ِّ 6‫ت َوال‬ َ ‫ار‬6
َ 6‫َب‬
‫ف رَّ ِح ْي ٌم‬ 6ٌ ‫إِ َّن ُه َج َوا ٌد َك ِر ْي ٌم َرؤُ ْو‬،
‫‪KHUTBAH KE DUA‬‬
‫هلل ْال َح ْم ُد‪ x7‬هللَا ُ اَ ْك َبرْ‬ ‫‪.‬الَ ِا ٰل َه إِال ّ هللاُ َوهللاُ أَ ْك َبرْ ‪ .‬هللَا ُ اَ ْك َبرْ َو ِ‬
‫هلل الَّ ِذى َخ َل َق ُك َّل َشيْ ٍء َف َق َّد َرهُ َت ْق ِديْرً ا‪ .‬اَ ْش َه ُد اَنْ الَّ ِا ٰل َه ِاالَّ هللاُ َوحْ َدهُ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫ار ِخ ْل َف ًة لِ َمنْ اَ َرادَ اَنْ ي ََّّذ َّك َر اَ ْو اَ َرادَ‬ ‫ْك َل ُه الَّ ِذى َج َع َل اللَّ ْي َل َوال َّن َه َ‬ ‫اَل َش ِري َ‬
‫ش ُك ْورً ا‪َ .‬واَ ْش َه ُد اَنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الَّ ِذى َل ُه اُسْ َوةٌ َح َس َن ٌة لِّ َمنْ َك َ‬
‫ان‬ ‫ُ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َس ِّي ِد َنا‬ ‫هللا َك ِثيْرً ا‪ .‬اَل ٰلّ ُه َّم َ‬‫هللا َو ْال َي ْو َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر َ‬ ‫َيرْ جُوا َ‬
‫اضر ُْو َن ا َّتقُو‬ ‫م َُح َّم ٍد َو َع ٰلى ٰالِ ِه َواَصْ َح ِاب ِه َل ْياًل َّو َن َهارً ا‪ .‬اَمَّا َبعْ ُد‪َ .‬ف َيا اَ ُّي َها ْال َح ِ‬
‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬ ‫اغ ِفرْ لِ ْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫هللا َو ْاذ ُكر ُْوهُ ِذ ْكرً ا َك ِثيْرً ا‪ .‬اَل ٰلّ ُه َّم ْ‬ ‫َ‬
‫ٰ‬
‫ت‪ .‬اَللّ ُه َّم َر َّب َنا َت َق َّب ْل ِم َّنا َ‬
‫صاَل َت َنا‬ ‫مْوا ِ‬ ‫ت ااْل َحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َوااْل َ َ‬ ‫َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬
‫ص َيا َم َنا‪َ ,‬و ِق َيا َم َنا‪َ ،‬و ِق َرا َئ َت َنا‪َ ,‬و ُر ُك ْو َع َنا‪َ 6،‬و ُسج ُْو َد َنا‪َ ,‬وقُع ُْو َد َنا‪َ ،‬و َتسْ ِبي َْح َنا‪,‬‬ ‫َو ِ‬
‫ش ْو َع َنا‪َ ،‬و َت َّخ ُّش َع َنا‪َ ,‬واَل َتضْ ِربْ ِب َها وُ ج ُْو َه َنا‪َ ,‬يا‬ ‫ضرُّ َع َنا‪َ ,‬و ُخ ُ‬ ‫َو َت ْهلِ ْي َل َنا‪َ ،‬و َت َ‬
‫صلَّى هللاُ‬ ‫ك َيااَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‪َ ,‬و َ‬ ‫اص ِري َْن‪ِ ,‬ب َرحْ َم ِت َ‬ ‫اخي َْر ال َّن ِ‬ ‫ِا ٰل َه ْال َعا َل ِمي َْن‪َ ,‬و َي َ‬
‫صحْ ِب ِه َو َسلَّ َم‬ ‫‪َ .‬ع ٰلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع ٰلى ٰالِ ِه َو َ‬
‫صفُ ْو َن َو َساَل ٌم َع َلى ْالمُرْ َسلِي َْن َو ْال َح ْم ُد ِ‬
‫هلل‬ ‫ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َعمَّا َي ِ‬ ‫ان َر ِّب َ‬ ‫ُسب َْح َ‬
‫‪.‬ربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬ ‫َ‬
‫‪KHUTBAH IEDUL FITRI 1428H‬‬
‫‪NGAHANCURKEUN AMAL HADE‬‬
‫)‪(KH. Asep M. Tohir SH.‬‬

‫‪ x .‬هللَا ُ اَ ْك َبرْ ‪9‬‬


‫ص‪ْ 6‬ياًل ‪ .‬اَل ِا َل‪َ 6‬ه ِاالَّهللاُ‬ ‫هللا ب ُْك‪َ 6‬‬
‫‪6‬ر ًة وَّ اَ ِ‬ ‫ان ِ‬ ‫هلل َك ِثيْرً ا َو ُسب َْح َ‬‫هللَا ُ اَ ْك َبرْ َك ِبيْرً ا َو ْال َحمْ ُد ِ‬
‫اب َوحْ‪َ 6‬د ْه ‪.‬‬ ‫‪6‬ز َم ْاالَحْ‪َ 6‬ز َ‬ ‫ص َر َعبْدَ هْ‪َ ،‬وأَ َع َّز ُج ْن‪َ 6‬دهُ َو َه َ‬ ‫صدَ َق َوعْ َدهْ‪َ ،‬و َن َ‬ ‫َوحْ َدهْ‪َ ،‬‬
‫صي َْن َل ُه ال ِّديْنُ َو َل ْو َك ِر َه ْال َك‪66‬ا ِفرُونْ ‪ .‬اَل ِا َل ‪َ 6‬ه‬ ‫اَل ِا َل َه ِاالّهللاُ َواَل َنعْ ُب ُد ِااَل ّ ِايَّاهُ‪ ،‬م ُْخلِ ِ‬
‫الس ‪ِ 6‬ك ْي َن َة ِفى‬ ‫‪6‬ز َل َّ‬ ‫هلل ْال َح ْم‪ُ 6‬د‪ .‬اَ ْل َح ْم‪ُ 6‬د ِ‬
‫هلل الَّ ِذىْ اَ ْن‪َ 6‬‬ ‫ِاالَّهللاُ َوهللاُ اَ ْك َب‪66‬رْ هللَا ُ اَ ْك َب‪66‬رْ َو ِ‬
‫ْن‪ .‬اَ ْش‪َ 6‬ه ُد اَنْ‬ ‫ت وَّ ِحي ٍ‬ ‫ت ِفى ُك‪ِّ 6‬ل َو ْق ٍ‬ ‫ب ْالم ُْؤ ِم ِني َْن َواَ َم َر َن‪66‬ا ِب ِفعْ‪ِ 6‬ل ْال َم‪66‬أْم ُْو َرا ِ‬ ‫قُلُ ْو ِ‬
‫ْن‪.‬‬ ‫ش ْال َم ِكي ِ‬ ‫ك ْال َح‪ُّ 6‬ق ْالم ُِبيْنُ اَ ْل َب‪66‬رُّ ال َّت َّوابُ ال‪66‬رَّ ِح ْي ُم‪ُ ،‬ذو ْال َع‪66‬رْ ِ‬ ‫الَّ ِا َل َه ِاالَّهللاُ ْال َملِ ُ‬
‫ص ِّل َو َس ‪6‬لِّ ْم‬ ‫َواَ ْش َه ُد اَنَّ مح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الصَّا ِد ُق ْال َوعْ ِد ْاالَ ِمينْ ‪ .‬اَللَّ ُه َّم َف َ‬
‫ب ال َّش َفا َع ِة َي‪6ْ 6‬و َم ال ‪ِّ 6‬دينْ ‪.‬‬ ‫صا ِح ِ‬‫ث َرحْ َم ًة لِّ ْل َعا َل ِمينْ ‪َ .‬‬ ‫َع َلى َس ِّي ِد َنا مح ّم ٍد ِال َم ْبع ُْو ِ‬
‫الذا ِك ِري َْن َو َسه ِْو ْال َغا ِفلِي َْن‪ .‬اَمَّا َبعْ ُد‪َ .‬ف َيا اَ ُّي َه‪66‬ا‬ ‫لى آلِ ِه َواَصْ َح ِاب ِه ُم َّد َة ِذ ْكر َّ‬ ‫َو َع َ‬
‫ِ‬
‫لس ‪6‬الِ ِمي َْن ِمنْ‬ ‫هللا َو َطا َع ِت ِه َو ُك ْو ُن ْوا ِم َن ْال َفا ِئ ِزينْ ‪ .‬اَ َّ‬
‫اضرُونْ َع َل ْي ُك ْم ِب َت َق َوى ِ‬ ‫ْال َح ِ‬
‫ان الرَّ ِجي ْم‪َ .‬ق ْد اَ ْف َل َح َمنْ َت َز ّكى ‪َ .‬و َذ َك َر‬ ‫ْط ِ‬ ‫هلل ِم َن ال َّشي َ‬ ‫َع َذ ِاب ِه ْالم ُِهينْ ‪ .‬اَع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫صلَّى ‪َ .‬ب ْل ُت ْؤ ِثر ُْو َ‪6‬ن ْال َح َيا َة ال ُّد ْن َيا َواال ِخ َرةُ َخ ْي ٌر َّواَ ْب َقى‬ ‫‪.‬اسْ َم َر ِّب ِه َف َ‬
‫‪Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Laa Ilaaha illalloohu‬‬
‫‪walloohu Akbar, Alloohu Akbar Walillaahil Hamdu.‬‬
‫‪Alloh Maha Agung, Alloh Maha Agung, Alloh Maha‬‬
‫‪Agung. kaagungannana moal luntur ku usum, moal‬‬
‫‪laas ku mangsa, agung lain kusabab dipunjung-‬‬
‫‪punjung, mulya lain pedah dipuja-puja, Tapi nu gaduh‬‬
‫‪kaagungan sajati, nu gaduh kamulyaan sajati, teu‬‬
‫‪ngadago kana di agungkeun ku manusa, teu butuh‬‬
‫‪dimulyakeun ku balarea.‬‬
manusa sok rajeun jadi pangagung, tapi
kaagungannana tara lana, kaagungannana keur sabot
jeung keur pedah, sabab teu saeutik jalma anu jadi
pangagung kalayan diangung-agung, tapi eta
kaagungan teu matak nimbulkeun katenangan, teu jadi
katentreman atawa kabagjaan dina dirina, sabab
hirupna pinuh ku kasieun jeung karempan.
Alloohu Akbar Walillaahil Hamdu. Hadirin
Rohimakumulloh.
Nalika Panonpoe akhir Romadon surup di belah kulon,
tuluy datang malem hiji syawal, maka ngadak-ngadak
perasaan urang barobah sadaya, nu keur duka digentos
ku suka, nu keur sedih sirna digentos ku kabungah, nu
layu jadi berag.
Teu karaos secara spontan, lambe urang
ngumandangkeun kabungah ku kalimah Takbir
Tahmid sareng tahlil. Patarema ti lambe ka lambe, ti
bumi ka bumi, ti masjid ka masjid bahkan ti hiji
kampung ka kampung anu sejena, Sadayana
nembongkeun rasa syukur ka Alloh Robbun Ghofur.
Dina salami Romadhon sasasih campleng urang
ngalaksanakeun hiji perjuangan anu teu kinten abotna,
langkung abot tinimbang ngangkat senjata merangan
musuh anu nyata, sabab berjuang merangan hawa
nafsu, nyangharepan musuh anu teu nampak dina
panon dohir, nyanghareupan musuh nu ngukuntit tiap
saat, mangrupa nafsu jeung syetan, nu tuluy-tuluy
ngagoda beurang peuting, upami teu aya pitulung ti
Alloh hamo urang bisa salamet.
Saba’da sabulan campleng, urang ngalatih diri,
ngabina Taqwa, sareng ngaharepken Ridho Alloh.
Urang kibarkeun panji sareng bendera kemenangan
ngalangkungan kalimah Takbir, Tahmid sareng Tahlil.
Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Laa Ilaaha illalloohu
walloohu Akbar, Alloohu Akbar Walillaahil Hamdu.
Tapi, urang kedah jujur mengakui, ternyata masih aya
diantara urang sadaya, anu ukur ngamiliki kulit luar
wungkul tina peranyaan idul fitri ieu, seueur diantara
urang anu ngukur idul fitri ku anggean anu serba baru
jeung tuangeun anu serba enak, padahal kabungah anu
hakeki tina perayaan idul fitri nyaeta kabingah
kabersihan diri, nu tos di cuci bersih dina Romadlon,
nu tos di tambah Voltase ibadah siang wengi, ayeuna
kabingah urang sadaya ku lulusna, ku lekasanana,
mugi pendak sareng rohmat miwah rido Alloh SWT..
Hadirin Rohimakumulloh.
Dina bulan Romadhon diangge kasempatan pikeun
nambih amal kahadean, sebagai salahsahiji proses
pembinaan kepribadian urang, anu aya patalina jeung
sadaya aspek kahirupan urang di dunya, sahingga
urang diharepkeun mampu nerapkeun nilai-nilai amal
kahadean dina kahirupan sadidinten, sanes ngan ukur
dilakukeun sabot bulan romadon wungkul, rengse
romadhon rengse sagala kagiatan amal ibadah.
Amal hade nu dilaksanakeun dina bulan romadon
kedah dipertahankeun bahkan ditingkatkeun, sebagai
bukti kelulusan urang tina pembelajaran anu diajarkan
dina bulan romadon.
Komo ulah dugikeun ka kabiasaan sae dina Romadon
dibatalkeun, dihancurkeun ku ngalaksankeun masiat
saba’dana. Sabab Saur Kangjeng Rosul, upama amal
hade tapi dibarengan ku perkara nu ngancurkeun kana
amal, maka amalna moal dugi ka langit, amalna moal
disetor ka payuneun Alloh, amalna bakal ditolak,
malah lebur teu aya tapakna.
Pidawuh Kangjeng Nabi Muhammad aya 6 rupi anu
matak ngaruksak kana amal diantawisna;
( ُّ‫ب َوحُب‬ ِ ‫ َوةُ ْال َق ْل‬6‫ق َو َق ْس‬6 ِ ‫و‬6ْ 6‫ اَاْل ِ ْش ِت َغا ُل ِب ُع ُي‬:‫ط اأْل َعْ َما َل‬
ِ 6‫ب ْال َخ ْل‬ ُ ‫ِس َّت ُة أَ ْش َيا َء ُتحْ ِب‬
ْ‫ط ْو ُل اأْل َ َم ِل َو َظالِ ٌم اَل َي ْن َت ِهي‬ ُ ‫)ال ُّد ْن َيا َو ِقلَّ ُة ْال َح َيا ِء َو‬
1. Sibuk nguruskeun ka aeban jeung kasalaha batur,
ngagosip jeung nyieun status nu nyudutkeun jalma
sejen, padahal kasalahan sorangan leuwih loba bari teu
karasa. Lebaran ayeuna mangrupikeun momen anu
tepat pikeun muhasabah, mawas diri, introspeksi kana
kalepatan diri.
2. ‫ب‬ ِ ‫ َقسْ َوةُ ْال َق ْل‬Teuas hate. Tara narima nasehat ti batur,
teu resep kana papatah, embung ngadenge tausiah tinu
sejen, sabab hatena geus pinuh ku asa, jauh tina
rumasa. Asa pang benerna, asa pang pinterna, asa pang
beungharna, asa pangkolotna, asa pang-pangna.
Aya opat rupi diantawis ciri anu teuas hate :
1). Tara nalangsa ku teu bisa amal, teu dipasihan taufik
pitulung pikeun laku amal.
2). Hate teu ngarasa terpanggil lamun aya panggero
sholat atawa adzan.
3). Hate teu ngarasa kabita mun batur ngabring ka
masjid pikeun sholat jeung nyuprih elmu.
4). Hate teu pernah kasengsrem mun nguping aya anu
nerangkeun kautamaan2 ibadah. Anggapana: ukur
dongeng, ngarerema, ngabibita, ajaran agama selalu
ngambang dina hatena, teu aya kayinan ngabenerkeun
janji-janji Alloh.
5). Teu nalangsa tisoledat kana ma’siat. Bahkan mun
dina sadarna oge langsung di rerema, bahwa perbuatan
dosana mangrupakeun ciri kamanusaan anu sok keuna
kasaha bae.
3. katilu, anu matak ngancurkeun amal manusa nyaeta;
Hubbudunya, ngumpul-ngumpul dunya, dibarengan ku
koret mereket jahe, bari ngayakinkeun yen nu mawa
kabagjaan hirupna ukur kadunyaan. Te emut kana
kawajiban ti Alloh, kudu infak kudu zakat, teu emut
yen harta ukur titipan, harta sakadar tatalang raga, anu
baris mayun ka Alloh wungkul diri pribadi nu
ngaligincing.
4. ‫ ِقلّ ُة ْال َح َيا ِء‬Saeutik kaera. Boro-boro isin ku Alloh, ku
papada manusa geus teu aya kaera. Cirina wani
ngalakukeun ma’siat dihareupeun umum,
Na’udzubillah.
5. Thulul Amal, asa rek hirup panjang umur, asa lila
keneh kana maot, asa can pantes umur urang ayeuna
make maot, asa batur wae nu rek maot teh. Hingga teu
aya saeutik oge persiapan pikeun ka akherat, nga-
engke-engke kana tobat, ngakhirkeun sholat, teu
mangpang-meungpeung keur jagjag jeung keur sehat.
6. ْ‫ الِ ٌم اَل َي ْن َت ِهي‬66‫ َو َظ‬Zholimun la yantahi, teu eureun-
eureun laku dolim, maksiat ngeureuyeuh, dosa di
tatabeuh, nipu jeung nipu dina hirupna, teu sadar yen
dirina ngadolim batur, betah dina kadudukan jeung
jabatan, bari teu paduli kana kahirupan baraya jeung
tatangga, malah wani nincak jeung ngahinakeun,
ngareken kekesed jeung tatapakan kanu sejen. Padahal
dibelakang eta aya Du’a orang-orang terdolimi, aya
du’a jalmi do’if, aya kasabaran fakir miskin anu matak
ngahalang kana meunangna rohmat jalma kaya jeung
kawasa.
Alloh Ta’ala berfirman :
َ ‫)و ِا َذ‬
( ٌ‫ اُو َﻟﺌِﻚَ َﻟ ُﻬﻢْ َﻋﺬَابٌ ﻣ ُِﻬﻴْﻦ‬.‫اﻋﻠِﻢَ ِﻣﻦْ آ َﻳﺎ ِﺗﻨَﺎ َﺷﻴْﺌًﺎ ِن ا َّﺗﺨَﺬَ َﻫﺎ ُﻫﺰ ًُوا‬ َ
Hartosna: “Lamun manehna ngan nyaho saeutik tina
ayat kami, maka eta ayat sok dijadikeun guguyon,
antukna maranehna nu bakal meunang siksa nu hina
pisan”
‫ َب َغ‬6‫ َمنْ أَ ْس‬: ِ ‫و ُل هَّللا‬6‫ا َل َر ُس‬66‫ا َل َق‬66‫ َق‬:ٍ‫ الِب‬6‫ْن أَ ِبي َط‬ ِ ‫ َنا ِد َعنْ َعلِيِّ ب‬6‫َو ِب َه َذا اإْل ِ ْس‬
‫ا َن ُه‬6‫ َج َن لِ َس‬6‫ض َب ُه َو َس‬ َ ‫صاَل َت ُه َو أَ َّدى َز َكا َة َمالِ ِه َو َكفَّ َغ‬ َ ‫وُ ضُو َءهُ َو أَحْ َس َن‬
‫ َت ْك َم َل‬6 ‫اس‬ْ ‫ ِد‬6‫ ِل َب ْي ِتي َف َق‬6 ْ‫يح َة أِل َه‬
َ ‫ص‬ ِ ‫َو َب َذ َل َمعْ رُو َف ُه َو اسْ َت ْغ َف َر لِ َذ ْن ِب ِه َو أَ َّدى ال َّن‬
‫ان َو أَب َْوابُ ْال َج َّن ِة َل ُه ُم َف َّت َح ٌة‬
ِ ‫َح َقا ِئ َق اإْل ِي َم‬
“Kasauran Sayidini Aly ti Kangjeng Rosulillallah saw:
“Saha jalma nu nyampurnakeun wuduna, ngaluskeun
sholatna, mayar zakat hartana, nahan ambek, ngajaga
letah, daek mere hade ka batur, tobat tina dosa-dosana
jeung ngahormat ka keluarga Kangjeng Rosul, maka
eta jalma geus sampurna imanna tur sakabeh lawang
surga dibuka pikeun manehna”.
Hadirin Rohimakumulloh,
Mudah-mudahan urang sadaya dipaparin hidayah
sareng taufik ku Alloh, dijagi tina hal-hal anu matak
ngaruksak kana amal. Sahingga lebaran ieu urang tiasa
leres-leres Iedil Fitri, mendak kabungah tur tiasa
nyucikeun diri dohir batin tina sagala bentuk dosa
hingga kembali sepertos murangkalih anu nembe
dilahirkeun. Copid19 jeung sakabeh panyakit nu
diturunkeun ku Alloh ulah matak ngahesekeun ibadah,
politik jeung kabjikanana ulah nepika ngahalangan
kana ibadah. Oge mudah-mudahan sagala rupi amal
ibadah urang ditampi sebagai amal soleh, tur dibales
kunu langkung sae ku Alloh nu Maha Rohman Maha
Rohim. Amin Ya Robbal Alamin.
‫ت ِا َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬ِ ‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم َولِ َج ِمي ِْع ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬ َ ‫ار‬
َ ‫َب‬
‫‪KHUTBAH KA DUA‬‬
‫هلل ْال َح ْم ُد ‪ x 7.‬هللا اكبر‬ ‫‪.‬اَل ِا َل َه ِاالَّهللاُ َوهللاُ اَ ْك َبرْ هللَا ُ اَ ْك َبرْ َو ِ‬
‫هلل الَّ ِذى َخ َل َق ُك َّل َشيْ ٍء َف َق‪َّ 6‬د َرهُ َت ْق‪ِ 6‬ديْرً ا‪ .‬اَ ْش‪َ 6‬ه ُد اَنْ الَّ ِا َل‪َ 6‬ه ِاالَّهللاُ َوحْ‪ 6‬دَ هُ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫‪6‬ة لِّ َمنْ اَ َرادَ اَنْ ي ََّّذ َّك َر اَ ْو اَ َرا َد‬ ‫‪6‬ار ِخ ْل َف‪ً 6‬‬
‫ك َل‪ْ 6‬ه‪ ،‬اَلَّ ِذى َج َع‪َ 6‬ل اللَّ ْي‪َ 6‬ل َوال َّن َه‪َ 6‬‬ ‫اَل َش‪ِ 6‬ر ْي َ‬
‫‪6‬ان‬ ‫ش ُك ْورً ا‪َ .‬واَ ْش َه ُد اَنَّ مح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الَّ ِذى َل ُه اُسْ َوةٌ َح َس ‪َ 6‬ن ٌة لِّ َمنْ َك‪َ 6‬‬ ‫ُ‬
‫ص‪ِّ 6‬ل َو َس‪6‬لِّ ْم َع َلى َس‪ِّ 6‬ي ِد َنا‬ ‫هللا َك ِث ْي‪66‬رً ا‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬‫‪6‬ر َ‬ ‫‪6‬ر َو َذ َك‪َ 6‬‬‫هللا َو ْال َي‪6ْ 6‬و َم ْاآل ِخ‪َ 6‬‬‫َيرْ جُو َ‬
‫اض‪6‬رُونْ ‪،‬‬ ‫ص‪َ 6‬ح ِاب ِه َل ْياًل َّو َن َه‪66‬ارً ا‪ .‬اَمَّا َبعْ‪ُ 6‬د‪َ .‬ف َي‪66‬ا اَ ُّي َه‪66‬ا ْال َح ِ‬ ‫لى آلِ ِه َواَ ْ‬ ‫مح ّم ٍد َو َع َ‬
‫هللا َو ْاذ ُكر ُْوهُ ِذ ْكرً ا َك ِثيْرً ا‬ ‫‪ِ .‬ا َّتقُوا َ‬
‫ت االحْ َي‪66‬ا ِء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ت َو ْالم ُْس ‪6‬لِ ِمي َْن َو ْالم ُْس ‪6‬لِما َ ِ‬ ‫اغ ِف‪66‬رْ لِ ْل ُم‪6ْ 6‬ؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َن‪66‬ا ِ‬‫اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫ص‪َ 66‬يا َم َنا‪َ ،‬و ِق َيا َم َن‪66‬ا َو ِق َرا َئ َت َن‪66‬ا‪،‬‬ ‫ص‪66‬اَل َت َنا ِو ِ‬ ‫ت‪ .‬اَللَّ ُه َّم َر َّب َن‪66‬ا َت َق َّب ْل ِم َّنا َ‬ ‫ْ‪66‬وا ِ‬ ‫َواالم َ‬
‫ش ‪ْ 6‬و َع َنا‬ ‫ض ‪6‬رُّ َع َنا َو ُخ ُ‬ ‫َور ُْك َو َع َنا َو ُسج ُْودَ َنا‪َ ،‬وقُع ُْودَ َن‪66‬ا َو َت ْس ‪ِ 6‬بي َْح َنا َو َت ْهلِ ْي َل َن‪66‬ا‪َ ،‬و َت َ‬
‫اص ‪ِ 6‬ري َْن‪،‬‬ ‫‪6‬اخي َْر ال َّن ِ‬ ‫َو َت َخ ُّش َع َنا‪َ ،‬واَل َتضْ ِربْ ِب َها وُ ج ُْو َهناَ‪َ ،‬يا ِا َل َه ْال َعا َل ِمي َْن‪َ ،‬و َي‪َ 6‬‬
‫مْر َنا‪َ ،‬وأَصْ لِحْ َل َن‪66‬ا ُد ْن َيا َن‪66‬ا الَّ ِتيْ ِف ْي َه‪66‬ا‬ ‫َ‬
‫اَللَّ ُه َّم أصْ لِحْ َل َنا ِد ْي َن َنا الَّ ِذيْ ه َُو ِعصْ َم ُة أ ِ‬
‫َ‬
‫ش َنا‪َ ،‬وأَصْ لِحْ َل َنا آ ِخ َر َت َنا الَّ ِتيْ إِ َل ْي َها َم َعا ُد َنا‪َ ،‬واجْ َع ِل ْال َح َيا َة ِز َيادَ ًة لَّ َن‪66‬ا ِفيْ‬ ‫َم َعا ُ‬
‫ك َي‪66‬ااَرْ َح َم‬ ‫اح‪ً 6‬ة َل َن‪66‬ا ِمنْ ُك ‪ِّ 6‬ل َش ‪6‬رٍّ ‪ِ .‬ب َرحْ َم ِت ‪َ 6‬‬ ‫ت َر َ‬ ‫‪6‬ل ْال َم‪6ْ 6‬و َ‬ ‫‪6‬ر‪َ ،‬واجْ َع‪ِ 6‬‬ ‫ُك ‪ِّ 6‬ل َخ ْي‪ٍ 6‬‬
‫ان‬ ‫صحْ ِب ِه َو َسلَّ َم‪ُ .‬سب َْح َ‬ ‫صلَّى هللاُ َع َلى َس ِّي ِد َنا مح ّم ٍد َّو َع َلى آلِ ِه َو َ‬ ‫الرَّ ا ِح ِميْن‪َ ،‬و َ‬
‫هلل َربِّ‬ ‫ص ‪6‬فُونْ ‪َ ،‬و َس ‪6‬اَل ٌم َع َلى ْالمُرْ َس ‪6‬لِي َْن‪َ ،‬و ْال َح ْم‪ُ 6‬د ِ‬ ‫‪6‬ز ِة َعمَّا َي ِ‬ ‫ِّك َربِّ ْال ِع‪َّ 6‬‬ ‫َرب َ‬
‫ْ‬
‫‪.‬ال َعا َل ِمينْ‬
‫‪Manonjaya, 10-05-2021.‬‬ ‫‪FB Cep Soleh.‬‬
‫‪aseptohir@yahoo.com‬‬

Anda mungkin juga menyukai