Teknologi berkembang sangat pesat di seluruh belahan dunia dan berdampak pada dunia
pendidikan. Pembelajaran abad 21 (21stcentury learning) merupakan konsep yang terbentuk
akibat pesatnya perkembangan teknologi digital. Salah satu unsur utama dari pembelajaran abad 21 yaitu ICT Literacy dimana hal ini dapat mempengaruhi cara berpikir dan cara belajar siswa dengan kevalidan informasi yang diperoleh. Pengajar/ guru harus berinovasi agar siswa dapat mencapai tuntutan pembelajaran abad 21 yang selalu berkaitan dengan teknologi. Untuk mendukung pembelajaran dengan teknologi, blended learning dirasa sesuai untuk proses pembelajaran. Blended learning dapat mengakomodasi perkembangan teknologi yang luas tanpa harus meninggalkan pembelajaran tatap muka (face-to face) di kelas dengan menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan e-learning. Blended Learning menjadi solusi untuk masalah umum pada sistem pendidikan jika digunakan dengan perencanaan yang baik, serta pengorganisasian yang tepat [ CITATION Lal17 \l 1057 ]. Selain faktor kebutuhan akan teknologi dalam pembelajaran, kebutuhan untuk kemampuan dan keterampilan siswa yang lebih tinggi dalam belajar juga menjadi kunci penting tercapainya tujuan pembelajaran di abad 21. Berbagai kemampuan dan keterampilan telah ditentukan sebagai kemampuan atau keterampilan krusial di abad 21. Salah satunya adalah keterampilan pemecahan masalah. Pada pembelajaran kimia, siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi-materi secara kognitif, namun lebih dari itu. Tidak hanya pengetahuan (knowledge) saja yang ditekankan pada pembelajaran, tetapi juga pemahaman, penerapan, analisis, sintesis serta evaluasi juga harus diperhatikan. Aktivivitas pemecahan masalah menyediakan situasi problematik yang menjadi pemicu (trigger) berkembangnya potensi berfikir kritis siswa [ CITATION Cah15 \l 1057 ]. Potensi pemecahan masalah siswa dapat ditingkatkan dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan multiple representatif. Multiple representasi memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai pelengkap, pembatas interpretasi, dan membangun pemahaman [ CITATION Ain08 \l 1057 ]. Perangkat pembelajaran seperti Subject Specific pedagogy (SSP) merupakan pengemasan materi bidang studi menjadi seperangkat pembelajaran yang komprehensif dan mendidik [ CITATION Dep08 \l 1057 ] . Mendidik mengisyaratkan bahwa pembelajaran perlu dirancang dengan baik, terencana, dan tidak hanya memprioritaskan pada aspek pengetahuan, tetapi juga memberikan porsi yang cukup untuk membentuk sikap dan karakter peserta didik.Selama ini belum ada SSP blended learning, sedangkan abad 21 menuntut siswa untuk melek teknologi (ICT literacy). Penelitian Alismail (2015) mengemukakan bahwa bahwa penelitian di masa depan harus mempertimbangkan implikasi kurikulum dan abad 21 untuk persiapan guru dengan cara yang tepat untuk menanamkan keterampilan abad 21 dalam pembelajaran dan mengintegrasikan teknologi multimedia. Meninjau akan hal ini,maka perlu dikembangkan SSP blended learning terutama pada pembelajaran kimia berbasis multple representative. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikemas dengan blended learning sesuai kebutuhan abad 21 dimana siswa dituntut ICT literacy dengan kombinasi basis multiple representative yang memudahkan siswa membangun pengetahuannya sendiri sehingga konsep dalam pembelajaran kimia dapat dipahami.