Anda di halaman 1dari 6

CRISIS: BETTER NOT BITTER

Salah satu krisis terbesar yang melanda banyak kehidupan individu dan perekonomian
banyak keluarga, di Indonesia bahkan dunia adalah merebaknya wabah dan pandemi dari
virus covid-19. Hal ini karena akan terjadi perubahan banyak aspek (gaya hidup, pekerjaan,
perekonomian) sebelum dan sesudah kita menghadapi pandemi virus ini. Misal, kuliah dan
pekerjaan secara online, sekarang tiap hari harus memakai masker, naik gojek harus bawa
helm sendiri dan ada pembatas duduk diantara penumpang, pengunjung ke mall atau pasar
hanya 50 -70 persen dll.

Masa masa ini juga masa sulit diperhadapkan pilihan jurusan kuliah, pekerjaan, karir,
pasangan hidup dll.

Salah satu natur yang dimiliki manusia dalam menghadapi kesulitan adalah perasaan
dan pemikiran yang menyimpulkan kalau masalah datang pasti kita akan menjadi
lebih buruk, lebih miskin, lebih susah, tidak memiliki masa depan lagi.

Kita seringkali memiliki naluri seperti itu. Hal ini sebenarnya sangat wajar dan natural
sekali. Bahkan, sebenarnya salah satu siklus yang membuat orang lain untuk meninggalkan
iman nya adalah karena merasa doanya tidak dijawab, merasa kasihan terhadap diri sendiri,
Tuhan tidak peduli lagi, sampai akhirnya meninggalkan iman.

Ada masa dalam hidup ini terkadang begitu terhimpit dan penuh pergumulan. Kita berseru "
Tuhan, saya ngga kuat. Saya ngga tahu harus berbuat apa"

Tetapi kita dapat percaya bahwa terkadang masalah itu ternyata masalah datang dan
diizinkan terjadi dalam hidup kita bukan sebagai lawan/musuh, tapi lewat masalah ini kita
bisa menuai hal yang lebih baik dari sebelum ada masalah.

Yang menarik, kalau kita melihat negara-negara Jepang yang telah terbiasa dengan gempa
bumi, negara Taiwan dan Hongkong yang sudah biasa dengan badai typhoon
(http://muntohar.wordpress.com/2007/10/07/taiwan-negara-typhoon/), negara Dubai pada
tahun 1980-an adalah padang pasir, saat ini telah berubah menjadi padang rumput dengan
bangunan-bangunan indah megah di atasnya. 

Apakah 4 negara itu menjadi negara yang lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa karena
kondisi geografis mereka? Tidak, mereka menjadi bangsa yang kuat dan maju dan siap
terlatih mengatasi badai masalah yang melanda.

Dalam hidup ini, pernah berpikir apa yang membuat kita berbeda dari orang-
orang lainnya? Mengapa orang Kristen ini bisa begitu istimewa?

Dalam kekristenan, kita hidup kekal dalam Kristus dan hal ini juga memberikan perspektif
baru dalam memandang kehidupan ini, yaitu sudut pandang Tuhan, suatu sudut pandang yang
berbeda dibanding sebelum kita menerima Yesus sebagai Tuhan kita
Ulangan 4:7 – Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai Allah yang
demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil
nama-Nya?

Cara pandang kita tentang Tuhan, diri kita, keluarga kita, masyarakat secara luas
akan berubah. Dan “hidup kekal” ini juga akan membawa perubahan kepada kita
orang Kristen tentang bagaimana kita memandang “krisis.”

Krisis adalah suatu hal yang biasa dalam hidup ini, tetapi bagaimana cara kita memandang
krisis tersebut akan memberikan dampak yang berbeda bagi hidup kita.

- Krisis terbesar dalam sejarah manusia adalah kematian Yesus di atas kayu salib. Itu
sebabnya bisa kita katakan, “Selalu ada Kristus di tengah krisis!”

Banyak contoh di Alkitab para tokoh yang mengalami masalah dan menjadi lebih kuat. Ada
banyak janji yang Tuhan berikan untuk terus menyatakan bahwa Tuhan tidak permah
sedikitpun tidak menolong kita.

Dalam Yesaya 41:10, dua kali berbicara tentang “tangan”. Setelah memperingatkan umat
Israel agar tidak takut dan bimbang, Tuhan berkata kepada mereka, “Aku akan memegang
engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yes. 41:10). Anak-anak
yang merasa takut dan cemas biasanya akan ditenangkan oleh kekuatan orangtuanya. Di
sinilah kita melihat kuasa Allah. Kata “tangan” disebutkan sekali lagi tentang Tuhan yang
bekerja untuk menjamin keselamatan umat kesayangan-Nya. “Sebab Aku ini, Tuhan,
Allahmu, memegang tangan kananmu” (ay.13). Walau situasi hidup dan zaman telah
berubah, Allah tidak pernah berubah. Kita tidak perlu putus asa karena Tuhan masih
meyakinkan kita dengan janji-Nya untuk menopang kita (ay.10) dan dengan firman yang
sangat kita rindukan, “Janganlah takut” (ay.10,13).

Hal menarik dari kitab Mazmur, sang pemazmur setiap kali dalam masalah dia selalu
mengatakan kalau Tuhan selalu menolong dengan tangan kanan-Nya.

Di mazmur 16:8, keyakinan utamanya kalau Dia senantiasa memandang kepada Tuhan
karena Tuhan berdiri di sebelah kanannya, Dia tidak goyah.

- Mazmur 20:7 - Sekarang aku tahu, bahwa Tuhan memberi kemenangan kepada orang


yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan
yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
- Mazmur 60:7 - Supaya terluput orang-orang yang Kaucintai, berikanlah keselamatan
dengan tangan kanan-Mu dan jawablah kami!
- Mazmur 108:7 Supaya terluput orang-orang yang Kaucintai, selamatkanlah dengan
tangan kanan-Mu dan jawablah aku!
- Mazmur 73:23 (TB) Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan
kananku.
- Mazmur 138:7 Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku;
terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu
menyelamatkan aku.
- Mazmur 139:10 (TB) juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-
Mu memegang aku.

Bacaan Kitab Suci hari ini Dalam kehidupan sehari hari tangan kanan bisa diartikan "orang
yang dipercaya".

- Kenapa firman Tuhan dalam Alkitab sering kita jumpai  kata tangan kanan, disini
Allah ingin menggambarkan tentang kuasaNya dan pertolonganNya kepada umatNya.

- Dia sumber penolong, Dia memberikan tangan kanan-Nya. Tangan kanan


menunjukkan kuasa dan otoritas Allah. Bangsa-bangsa lain akan mengenal pula siapa
Allah Israel.

Pengalaman itu menolong saya memahami janji Tuhan dalam kitab Yesaya. Ketika Tuhan
memegang tangan saya, saya belajar bahwa Dia adalah Tuhan yang menuntun langkah kita.
Ada saat-saat ketika kita begitu lelah untuk melewati persoalan hidup, tetapi Dia ingin agar
kita taat untuk terus hidup dalam tuntunan-Nya dan memberi kita kemenangan.

- Kita dapat percaya “Aku aman, karena tangan Allah selalu memegang
tanganku!”

- Iman yang sejati saat kita mempertahankan mata kita untuk memandang Allah
sekalipun dunia disekitar kita jatuh dan hancur berantakan.

- Saat kita seringkali tidak mengerti apa yang terjadi dalam kehidupan kita,
ambil nafas dan katakan “ Tuhan, aku tahu semua ini adalah rencanamu.
Tolong aku untuk melalui semuanya”

Dalam menghadapi krisis kita harus percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28). “....Setiap
ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah (Yoh.15:2) - krisis
justru memurnikan kita sehingga kita bisa lebih produktif dalam hidup ini.

Amsal 24:10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

Kita tidak tahu kekuatan kita sampai ada “masa kesesakan.” Jadi sebagai orang Kristen kita
memandang krisis yang datang dalam hidup kita adalah untuk memperkuat area-area dalam
kehidupan kita. Jadi respons kita sangat penting, tidak boleh negatif tetapi harus positif. 

- Krisis membawa kita dari satu level ke level lain. We live life on level and we arrive
in stages.
- Krisis juga membawa kita dari yang sementara (attitudes/sikap, values/nilai-nilai,
things/hal-hal) mengarah pada yang permanen.

- Krisis membawa kita dari hal kecil ke hal besar. Banyak kisah sukses terjadi karena
adanya krisis yang dialami oleh seseorang.

- Krisis mengubah cara berpikir kita.

- Krisis mengekspos keterbatasan kita. Waktu kita meregangkan diri untuk menangani
krisis, kita tidak akan pernah sama lagi.

- Krisis menjadi titik keputusan untuk berubah. Putuskan untuk berubah menjadi better
not bitter.

- Krisis menciptakan masalah untuk dipecahkan. Dan dunia ini membayar mahal para
problem solver!

Yunus adalah satu dari 12 “Nabi Kecil” dalam Alkitab. Kitab kecil yang berisi kisahnya
hanya berisi 48 ayat, lebih sedikit dari Lukas 1 atau pun Yohanes 6.

Dalam Kitab Yunus ini kita melihat serangkaian “penetapan Tuhan” yang membuat
Yunus berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

1. Tuhan Mempersiapkan Ikan Besar

Yunus 1:17 Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan
Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya

Ikan besar di sini adalah gambaran suatu krisis besar yang menelan Saudara: krisis
finansial, penyakit, masalah pernikahan, masalah hubungan. Biasanya di tengah krisis,
tendensi kita adalah mengeluh. Tetapi kalau kita memutuskan memberikan KORBAN
ucapan syukur (Yunus 2:9), maka Tuhan berkuasa mengubah situasi kita (Yunus 2:10)!

2. Tuhan Mempersiapkan Sebatang Pohon

Yunus 4:6 Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak
melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan
hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu

Sebatang pohon ini adalah cara Tuhan untuk “cooling down” emosi Yunus. Pencobaan
yang kita alami tidak melampaui kekuatan kita, waktu kita dicobai Tuhan menyediakan
jalan keluar sehingga kita sanggup menanggungnya!

3. Tuhan Mempersiapkan Seekor Ulat


Yunus 4:7 Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah
datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu

Ini berbicara tentang hal-hal kecil yang memunculkan perkara-perkara tersembunyi di


dalam diri kita. Untuk bisa mengalami perubahan kita perlu jujur dan mengungkapkan
segala sesuatunya di hadapan Tuhan.

4. Tuhan Mempersiapkan Angin Timur

Yunus 4:8-10 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin
timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia
lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." Tetapi
berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?"
Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati." Lalu Allah berfirman: "Engkau
sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah
dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu
malam pula. Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang
berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu
membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

Angin Timur ini pada akhirnya menjadi caranya Tuhan memberi “pencerahan” kepada
Yunus tentang isi hati-Nya. Bagaimana kasih sayang-Nya yang begitu besar atas orang
berdosa!

Tuhan mempersiapkan segala sesuatu untuk membuat kita menjadi “better person” not
“bitter”.

Kita dapat belajar untuk Stronger Than Struggles (Lebih Kuat dari Masalah)

Membenci persoalan (tantangan) = Memusuhi kehidupan. Masalah tidak bisa


dipisahkan dari kehidupan.

Dibanding membenci, mengeluh, menyalahkan Tuhan atas masalah, lebih baik kita
berpikir bagaimana agar lewat masalah ini saya lebih kuat (hubungan rumah tangga,
ekonomi, dsb.nya)

"LET YOUR BATTLE MAKES YOU BETTER, NOT BITTER" (Lewat


peperangan/pergumulanmu, jadilah lebih baik, bukan menjadi pahit dan hancur) =
respon kitalah yang menentukan hasil ini, mau breakdown (hancur berantakan) atau
breakthrough (mengalami kemenangan, terobosan) lewat masalah yang ada.

Semua keadaan itu netral, respon / sikap kitalah yang menjadikan itu positif atau negatif. 

Ubahlah paradigma lama kita dan perkatakan Yakobus 1:2-5, "Saudara-saudaraku,


anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai
pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna
dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."

KRISIS TIDAK BISA MENCURI BAGIAN TERBAIK YANG TUHAN SUDAH


SIAPKAN BUAT KITA.

Tuhan menantang 2 hal kepada kita saat ini:

 Beranikah engkau merubah paradigma bahwa krisis adalah berkat?

 Beranikah engkau tetap melakukan kebenaran-kebenaranKu saat engkau


sedang diserang dan dirugikan oleh orang lain?

Studi pribadi:

1. Tulislah setiap pergumulan yang menyesakkan dalam hidup

2. Ambilah waktu pribadi berdoa dan bawalah semua pergumulan kepada Tuhan dan
meminta pertolonganNya untuk menuntun, menguatkan, dan memegang kita dengan tangan
kananNya yang teguh

Pokok Doa

Doakan jemaat yang sedang sakit. Penyakit yang sering membutakan dan mengaburkan
tentang pengharapan. Doakanlah agar sinar kasih Tuhan menembus kekelaman dan mereka
menemukan pengharapan dalamNya

Anda mungkin juga menyukai