Anda di halaman 1dari 10

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.

Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak


melalui Aku” (Yohanes 14:6).

Dia adalah jalan kita, karena kita masuk melalui Dia. Melalui pengajaran dan teladan-Nya, Ia
mengajar kita perihal kewajiban-kewajiban kita. Melalui kebaikan dan perantaraan-Nya, Ia
menghasilkan kebahagiaan kita. Dengan demikian, Dia adalah jalan. Di dalam Dia, Allah dan manusia
bertemu dan dipersatukan. Kita tidak mampu mencapai pohon kehidupan melalui keadaan tanpa
dosa, tetapi Kristus merupakan jalan menuju ke situ. Melalui Kristus sebagai jalan, hubungan pun
terjalin dan terpelihara di antara sorga dan bumi. Malaikat-malaikat Allah naik dan turun. Doa-doa
kita sampai kepada Allah, dan berkat-berkat-Nya datang kepada kita melalui Kristus. Inilah jalan
lama yang membawa kepada perhentian. Murid-murid mengikut Dia, dan Kristus mengatakan
bahwa dengan demikian mereka telah mengikuti jalan itu, dan selama mereka tetap mengikut Dia,
mereka tidak akan pernah tersesat dari jalan itu.

 Dia adalah kebenaran.


 (1) Sebagai kebenaran yang bertolak
belakang dengan gambaran dan bayang-
bayang. Kristus adalah hakikat dari
semua gambaran dalam Perjanjian Lama.
Oleh sebab itu gambaran-gambaran
dalam Perjanjian Lama itu disebut
gambaran saja dari yang sebenarnya
(Ibr. 9:24). Kristus adalah roti yang
benar (6:32), kemah sejati (Ibr. 8:2).
 (2) Sebagai kebenaran yang bertolak
belakang dengan kepalsuan dan
kekeliruan. Ajaran Kristus merupakan
ajaran yang sejati. Bila kita mencari
kebenaran, kita hanya perlu belajar
tentang kebenaran seperti yang ada di
dalam Yesus.
 (3) Sebagai kebenaran yang bertolak
belakang dengan pikiran yang keliru dan
kebohongan. Dia bersikap tulus pada
semua orang yang percaya kepada-Nya,
setulus kebenaran itu sendiri (2Kor.
1:20).
 . Dia adalah hidup, karena kita dikatakan hidup
bagi Allah bila kita hidup hanya di dalam dan
melalui Yesus Kristus (Rm. 6:11). Kristus ada
di dalam diri kita untuk jiwa kita, seperti halnya
jiwa bagi tubuh kita. Kristus adalah
kebangkitan dan hidup.
 Kedua, marilah kita memikirkan ketiga hal ini bersama-
sama dan mengaitkannya satu sama lain. Kristus adalah
jalan dan kebenaran dan hidup.

 Artinya:
 . Dia adalah awal, pertengahan, dan akhir. Di
dalam Dia kita harus berangkat, melanjutkan
perjalanan, dan menyelesaikannya. Sebagai
kebenaran, Dia adalah penuntun jalan kita.
Sebagai hidup, Dia adalah akhir atau ujung
jalan itu.
 . Dia adalah jalan yang baru dan yang hidup
(Ibr. 10:20). Di dalam jalan itu terdapat
kebenaran dan hidup, begitu pula di akhir
jalan itu.
 . Dia adalah jalan yang benar menuju
kehidupan, satu-satunya jalan yang benar.
Jalan-jalan yang lain mungkin saja tampak
benar, tetapi ujungnya adalah jalan kematian.

 Perlunya Kristus sebagai Pengantara: Tidak ada seorang pun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku. Manusia yang telah jatuh harus datang kepada Allah
sebagai Hakim, tetapi tidak dapat datang kepada-Nya sebagai Bapa, kecuali melalui
Kristus sebagai Pengantara. Kita tidak dapat memenuhi kewajiban datang kepada
Allah melalui pertobatan dan tindakan ibadah tanpa Roh dan anugerah Kristus. Kita
juga tidak dapat memperoleh kebahagiaan datang kepada Allah sebagai Bapa kita
tanpa kebaikan dan kebenaran-Nya. Dia adalah Imam Besar yang kita akui,
Pembela kita.

 (2) Ia berbicara mengenai Bapa-Nya sebagai ujung dari jalan itu (ay. 7): "Sekiranya
kamu mengenal Aku dengan benar, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini,
melalui kemuliaan yang telah kamu lihat di dalam diri-Ku dan pengajaran yang telah kamu
dengar dari Aku, kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."

Yohanes 14 (disingkat Yoh 14) adalah pasal keempat belas Injil Yohanes pada Perjanjian Baru dalam
Alkitab Kristen, menurut kesaksian Yohanes, seorang dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.
[1][2] Pasal 14 ini merupakan kelanjutan tanpa dari pasal 13, tanpa interupsi, yang memuat
percakapan Yesus Kristus dengan para murid-Nya pada waktu Perjamuan Malam Terakhir untuk
mengantisipasi kematian-Nya serta mencatat janji pengiriman Roh Kudus.[3] Yesus menjawab
pertanyaan-pertanyaan pribadi yang diajukan oleh Tomas, Filipus dan Yudas (bukan Yudas Iskariot).

Tempat

Peristiwa dan pengajaran di dalam pasal ini (dan seluruh pasal 13 sampai 17) terjadi di wilayah kota
Yerusalem. Letak tepatnya tidak diberikan, tetapi Yohanes 18:1 menyatakan bahwa, "Setelah Yesus
mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka
pergi ke seberang sungai Kidron."
Struktur

Terjemahan Baru membagi isi pasal sebagai berikut:

Yohanes 14:1-3 = Yesus berjanji akan kembali; Rumah Bapa

Yohanes 14:4-14 = Yesus: jalan kepada Bapa

Yohanes 14:15-31 = Yesus menjanjikan Penghibur

Ayat 6 catatan

Yesus Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya menjadi satu-satunya jalan kepada Allah Bapa.
Sebagai kebenaran, Ia menyatakan Allah Bapa. Sebagai hidup (kekal, bukan fana), Ia menyatukan
Bapa dengan manusia

Dialah jalan...kepada Bapa. Sesuai dengan ajaran dan bukti yang disampaikan dalam pasal 1-12, Dia
adalah Juru Selamat satu-satunya. Dia tidak hanya menyatakan jalan pada keselamatan, Dia sendiri
adalah jalan itu.

Dialah kebenaran. Untuk mengikuti jalan pada keselamatan tersebut kita percaya Dia. Dialah
kebenaran. Kita tidak hanya percaya bahwa pernyataan-pernyataan-Nya benar, kita percaya pada
Yesus.

Dialah hidup. Dia tidak hanya menyediakan hidup, Dia adalah hidup yang sesunguhnya. Apa yang
dulu kita ketahui sebagai hidup sebelum kita mengenal Dia, tidak berarti.

Morris1006 mengamati bahwa ayat ini menuntut iman, baik bagi Tuhan Yesus sendiri, maupun bagi
murid-murid-Nya, karena sebentar lagi Dia yang adalah jalan terpaku pada salib Romawi. Dia yang
adalah kebenaran tampaknya dihancurkan oleh mereka yang mengasihi dusta. Dia yang adalah
hidup ternyata mati.

Lagipula ayat ini tidak berkata bahwa Dia hanya salah satu jalan kepada Allah. Ungkapan Tidak ada
seorangpun ditekankan dalam tata bahasa kalimat ini. Tidak ada cara yang lain, tidak ada agama
ataupun kepercayaan yang lain yang membawa orang kepada Allah. Tidak ada ajaran atau peraturan
atau disiplin yang berfaedah menyelamatkan orang dari murka Allah karena dosa manusia. Selain
Yesus Kristus tidak ada jalan kepada Allah.

Ayat ini meringkaskan banyak ajaran mengenai Tuhan Yesus yang telah disampaikan dalam Injil
Yohanes. Bandingkan pasal 1:4, 14, 18; 3:15; 5:19, 26; 8:29; 11:25 dan 20:28
legei {berkata} autô {kepadanya} ho iêsous {Yesus} egô {AKU} eimi {ADALAH} hê
hodos {JALAN} kai {dan} hê alêtheia {KEBENARAN} kai {dan} hê zôê {HIDUP} oudeis
{tidak seorangpun} erkhetai {datang} pros {kepada} ton patera {BAPA} ei {jika} mê
{tidak} di {melalui} emou {AKU}

I. AKULAH JALAN (EGÔ EIMI HÊ HODOS - 'ANOKI


HADEREKH)

Orang-orang Yahudi telah banyak membicarakan soal "jalan" ( ‫ דֶּ ֶרְך‬- DEREKH), yang
harus dijalani oleh manusia dan jalan-jalan Tuhan.

* Ulangan 5:32-33
5:32 LAI TB, Maka lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti yang diperintahkan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri.

5:33 LAI TB, Segenap jalan (DEREKH), yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN,
Allahmu, haruslah kamu jalani, supaya kamu hidup, dan baik keadaanmu serta lanjut
umurmu di negeri yang akan kamu duduki."

Ulangan 31:29
LAI TB, Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan
menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari
malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan
menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu.

Mazmur 27:11
LAI TB, Tunjukkanlah jalan-Mu (DAR'KEKHA) kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku
di jalan yang rata oleh sebab seteruku.
KJV, Teach me thy way, O LORD, and lead me in a plain path, because of mine enemies.

Meskipun tidak ditujukan khusus kepada kalangan Yahudi, Al~Qur'an pun banyak
membicarakan "jalan" yang sebagian dihubungkan dengan kalangan Yahudi.

* Q.S. 1:6-7,
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri
ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat."
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM, SHIRAATHAL LADZIINA AN'AMTA
'ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI 'ALAIHIM WA LADH DHAALIIN

* Q.S. 2:108,
"Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil
meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar iman
dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus."

Orang Yahudi mengetahui banyak tentang jalan Tuhan, yang di atasnya manusia harus
berjalan. Dan Yesus Kristus berkata, "Akulah jalan."
Apakah yang Dia maksudkan? Seandainya kita berada dalam kota yang asing dan
menanyakan jurusan. Seandainya orang yang ditanyai itu menjawab, "Ambillah jalan yang
pertama ke kanan, dan jalan yang kedua ke kiri. Lintasilah taman, kemudian lewati sebuah
gedung gereja, ambillan jalan ketiga ke kanan, dan jalan yang Saudara cari adalah yang
keempat di sebelah kiri." Kemungkinan besar kita sudah tersesat sebelum separoh jalan.
Tetapi seandainya orang yang ditanyai itu berkata, "Marilah, saya akan menunjukkan jalan
itu." Dalam hal yang demikian itu, orang itu sendiri yang menjadi jalan, dan kita tidak
mungkin lagi tersesat.

Itulah yang Yesus Kristus lakukan. Dia tidak hanya memberi nasehat dan pengarahan. Dia
menuntun dan memimpin secara pribadi setiap hari. Dia tidak mengatakan tentang jalan itu,
tetapi Dia adalah JALAN itu.

II. AKULAH KEBENARAN (EGÔ EIMI HÊ ALÊTHEIA -


ANOKI HA'EMET)

Yesus Kristus mengatakan, "Akulah kebenaran" (Yohanes 14:6)

* Mazmur 26:3
LAI TB, Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-
Mu ('EMET).

Translit interlinear, KÏ-KHAS'DEKHA {sebab kasih-setia-Mu} LENEGED 'ÊYNÂI {di


depan mataku} VEHITHALAKHTÏ {dan aku akan berjalan (walking around)}
BA'AMITEKHA {di dalam kebenaran-Mu}

* Mazmur 86:11
LAI TB, Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut
kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.

HORÊNÏ {tunjukkanlah kepadaku} YEHOVÂH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} DAR'KEKHA


{jalan-Mu} 'AHALÊKH {dan aku akan berjalan} BA'AMITEKHA {di dalam kebenaran-
Mu} YAKHÊD LEVÂVÏ {bulatkanlah pada hatiku} LEYIR'ÂH {untuk takut akan}
SHEMEKHA {nama-Mu}

Banyak orang, bahkan nabi-nabi telah menceritakan tentang kebenaran, tetapi tidak ada orang
yang pernah mengatakan seperti yang Tuhan Yesus katakan "Akulah Kebenaran" . Ada
satu yang penting mengenai kebenaran moral. Moral seseorang sebenarnya tidak
mempengaruhi ajaran orang itu di bidang geometri atau astronomi atau bahasa Latin.

Akan tetapi kalau seorang ingin mengajarkan kebenaran moral, bagaimana watak orang itu
akan amat penting. Seorang yang suka berzinah tapi mengajarkan hal pentingnya kesucian,
seorang yang suka mencuri barang orang lain, tapi mengajarkan soal nilai kedermawanan,
seorang yang bernafsu untuk menguasai tapi mengajarkan tentang keindahan kerendahan
hati, seorang pemarah tapi mengajarkan tentang keindahan penguasaan diri, seorang yang
mendendam tapi mengajarkan tentang keindahan kasih, bagaimanapun juga semua yang
diajarkan itu tidak akan berhasil.
Kebenaran-kebenaran moral tidak bisa disampaikan hanya dengan kata-kata, tapi harus
dengan contoh. Justru itulah yang tidak dapat dilakukan oleh guru manusia yang terbesar
sekalipun. Tidak ada guru pernah menghayati dan mendarahdagingi kebenaran sepenuhnya
apa yang ia ajarkan. Banyak orang dapat mengatakan, "Aku telah mengajarkan kebenaran
kepadamu", tetapi tidak ada yang dapat berkata, "Akulah Kebenaran".

Kata "kebenaran" (Yunani, αληθεια – alêtheia) dalam Yohanes 14:6 adalah kata yang sangat
spesifik, bukan kebenaran biasa tetapi kebenaran yang hakini, benarnya benar.

αληθεια – alêtheia, adalah kebenaran secara budi, αληθεια – alêtheia juga merupakan bahasa
hukum yang bermakna "duduk perkara yang nyata" yang masih harus dibuktikan dengan
kenyataan dan pernyataan-pernyataan yang dipakai oleh para pihak dalam sebuah pengadilan.

Dalam ilmu tentang sejarah, kata αληθεια – alêtheia bermakna 'duduk perkara yang nyata
yang dikontraskan dengan dongeng'

Dalam ilmu filsafat αληθεια – alêtheia bermakna, hal yang sungguh-sungguh nyata, dalam
arti yang mutlak.

Hal yang hebat sekali mengenai Yesus ialah bahwa tidak hanya "pernyataan" mengenai
kesempurnaan moral mencapai puncaknya di dalam Dia, tetapi juga "kenyataan" mengenai
kesempurnaan moral mendapatkan realisasinya dalam Dia. Dan Ia telah berkata dengan jelas
kepada kita : Akulah Kebenaran!.

III. AKULAH HIDUP (EGÔ EIMI HÊ ZÔÊ - 'ANOKI


HAKHAYIM)

Tuhan Yesus Kristus mengatakan, "Akulah Hidup" ( Yohanes 14:6).

* Mazmur 16:11
LAI TB, Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada
sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Amsal 6:23
LAI TB, Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu
jalan kehidupan,

Amsal 10:17
LAI TB, Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan
teguran, tersesat.

Pada akhirnya apa yang selalu dicari oleh manusia ialah kehidupan. Yang dicarinya bukanlah
pengetahuan untuk hanya mengetahui, melainkan apa yang membuat kehidupan itu berharga
untuk dihidupi. Seorang novelis membuat seorang tokoh yang jatuh cinta berkata, "Aku tidak
pernah mengetahui apakah kehidupan itu sampai aku melihatnya di dalam matamu."

Kasih membawa kehidupan. Itulah yang dilakukan oleh Yesus Kristus.


* Yohanes 3:16
LAI TB, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Band:

* Yohanes 11:25
LAI TB, Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
Tuhan kita Yesus Kristus berkata dengan tegas "Akulah hidup", menyatakan jelas bahwa Dia
adalah sumber kehidupan, Ia mempunyai kuasa memberikan makanan kepada umat percaya
dari Pohon Kehidupan. Pohon Kehidupan ditengah-tengah taman Firdaus Allah:

* Wahyu 2:7
LAI TB, Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh
kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon
kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.

Sabda Tuhan Yesus: "Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku," . Hanya di dalam Dia-lah ketiga-tiganya itu: Jalan, Kebenaran, dan
Hidup. Orang lain hanya dapat menunjukkan ketiga hal itu tanpa dapat mengatakan
"Akulah itu".

Yang juga penting kita pahami adalah bahwa Yohanes 14:6 adalah ayat pernyataan Ke-
Ilahian-Nya. Tuhan Yesus kristus menggunakan ungkapan Ilahi "EGÔ EIMI" yang
menyatakan Diri-Nya adalah Allah :

* Yohanes 14:6
LAI TB, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
KJV, Jesus saith unto him, I am the way, the truth, and the life: no man cometh unto
the Father, but by me.
TR, λεγει αυτω ο ιησους εγω ειμι η οδος και η αληθεια και η ζωη ουδεις ερχεται προς
τον πατερα ει μη δι εμου
Translit Interlinear, legei {berkata} autô {kepadanya} ho iêsous {Yesus} egô {AKU}
eimi {ADALAH} hê hodos {JALAN} kai {dan} hê alêtheia {KEBENARAN} kai
{dan} hê zôê {HIDUP} oudeis {tidak seorangpun} erkhetai {datang} pros {kepada}
ton patera {BAPA} ei {jika} mê {tidak} di {melalui} emou {AKU}

Saat Yesus Kristus bersabda: "AKULAH" (Yunani "εγω ειμι - egô eimi" atau Ibrani "
‫ אֲ נִי־הּוא‬- ANI HU", Aku ada, Akulah Dia, I am). Adalah perkataan super PD yang
diucapkan seorang "manusia" Yesus Kristus. Karena kata tsb dalam TANAKH Ibrani hanya
lazim diucapkan oleh YHVH, Allah Israel. Maka, Yesus Kristus di Yohanes 14:6 ini
menyatakan diriNya adalah YHVH, Allah Israel

Dan dalam Alkitab Perjanjian Lama sudah dinyatakan bahwa Sang Juruselamat itu hanya
YHVH saja :
* Yesaya 43:11
LAI TB, Aku, Akulah TUHAN (YHVH) dan tidak ada juruselamat selain dari pada-
Ku.

Tidak ada Juruselamat lain kecuali YHVH! Dan YHVH telah turun ke dunia untuk misi
keselamatan bagi Anda dan saya. Yesus Kristus adalah Allah yang inkarnasi yang turun ke
dunia. Nama "Yesus" yang berarti 'YHVH Juruselamat'; jelas suatu nama keilahian yang
berperan bagi penyelamatan manusia. Jadi, nama itu menunjukkan peran Tuhan Yesus akan
kedatangan-Nya di dunia untuk misi keselamatan.

I. Pertama, Kristus adalah jalan kepada Allah.

Yesus sendiri adalah jalan ke Sorga. Artikel ini adalah kata sifat, “Akulah jalan itu.” Yesus
tidak hanya menunjukkan kepada kita jalan kepada Allah - Dia adalah jalan kepada Allah itu
sendiri. Tidak ada jalan lain! Hanya Yesus yang dapat membawa Anda kepada Allah!

Kita semua akan berada di jalan yang salah sampai Yesus datang kepada kita. Di dunia kuno orang
berkata, “Semua jalan menuju Roma.” Dalam dunia sekarang ini kita bisa mengatakan, “Semua jalan
menuju ke Neraka.” Yesus sendiri adalah “jalan itu” menuju kepada Allah!

Robert McCheyne berkata, “Yesus mengasihi anak-anak celaka dari Adam yang dengan sia-sia
berjuang untuk menemukan jalan ke Sorganya Allah, dan Dia meninggalkan Sorga dan turun untuk
membuka jalan kepada Bapa di Sorga. Bagaimana Dia melakukannya?... Ia menjadi seorang manusia
mengambil tempat kita. Dia menanggung dosa-dosa kita di kayu salib. Sekarang orang-orang yang
paling berdosa pun dapat masuk oleh karena darah yang tercurah dari tubuh-Nya, dan menemukan
Sorganya Allah, dan hidup selamanya. Mari cepatlah datang kepada Yesus, jangan ragu; karena Dia
berkata, ‘Akulah jalan itu’.”

Robert McCheyne berkata, “Dan sekarang, saudara-saudaraku, apakah jalan Anda datang
kepada Bapa? Kristus berkata, ‘Akulah jalan itu... Tidak ada seorangpun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Kemudian, jika Anda terus mencoba untuk datang dengan
cara Anda sendiri - entah itu jalan melalui memperbaiki diri, atau dengan berharap bahwa
Allah tidak akan keras - jika Anda tidak mau diperingatkan, Anda akan menemukan di hari
penghakiman bahwa Anda akan jatuh ke dalam api Neraka.”.

Anda harus datang kepada Bapa dengan datang kepada Kristus. Tidak ada jalan lain untuk
diselamatkan, karena hanya ada “satu pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia
Kristus Yesus” (I Timotius 2:5).

II. Kedua, Kristus adalah kebenaran itu.


“Tidak bisa dikatakan bahwa seseorang yang belum bertobat mengetahui kebenaran. Tidak
diragukan lagi ada banyak kebenaran yang seorang yang belum bertobat ketahui. Dia
mungkin tahu kebenaran matematika - ia mungkin tahu banyak kebenaran umum; tetapi tetap
saja tidak bisa dikatakan bahwa seorang yang belum bertobat mengetahui kebenaran itu,
karena Kristus adalah kebenaran itu” - kata Robert Murray McCheyne.

III. Ketiga, Kristus adalah hidup itu.

Robert McCheyne berkata, “Baik Kitab Suci maupun pengalaman sama-sama bersaksi bahwa
kita secara alami mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa... Benar, mereka yang
mati di dalam dosa tidak tahu bahwa mereka mati. Namun jika Roh Kudus menginsafkan
Anda dari dosa, natur yang telah mati, Anda akan tahu itu ... Jika Anda pernah mencoba
untuk memelihara semua perintah-perintah Allah, jika Anda pernah mencoba untuk tidak
memikirkan pikiran-pikiran yang penuh dosa, jika Anda pernah mencoba untuk menjaga hati
Anda dari ketamakan dan dosa - jika Anda pernah mencoba ini, bukankah Anda menyadari
bahwa itu tidaklah mungkin? Itu seperti mencoba untuk membangkitkan orang mati! Oh,
betapa jelasnya itu bahwa Anda mati – belum dilahirkan kembali! Anda harus dilahirkan
kembali. Anda harus bergabung dengan Kristus, karena Kristus adalah hidup itu.”

Apakah jiwa Anda seperti cabang layu - kering, tak berbuah dan mati? Datanglah kepada
Yesus! Percayalah kepada-Nya. Berilah diri Anda disucikan oleh Darah-Nya. Jadilah hidup
oleh kebangkitan-Nya. Kemudian Anda akan menemukan bahwa Anda memiliki kehidupan
di dalam Kristus! Anda akan dapat berkata bersama dengan Rasul Paulus, “Aku hidup oleh
iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”
(Galatia 2:20 NKJV). Yesus berkata,

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).

Bagaimana Dia bisa mengatakan itu? Karena itu benar. Kristus adalah Anak Tunggal Allah.
Dia adalah satu-satunya pribadi yang dapat mati untuk membayar hukuman atas dosa-dosa
kita di kayu Salib. Dia adalah satu-satunya pribadi yang bangkit dari kematian secara
jasamani. Oleh karena itu “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui [Dia].

KESIMPULAN

Yesus Kristus adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup karena Dia mati untuk dosa-dosa kita.
Manusia berdosa karena melanggar hukum Tuhan (Roma 3:23; 1 Yohanes 3:4). Dan Kitab
Suci mengatakan bahwa Upah dosa ialah maut(Roma 6:23). Maut adalah kematian yang
kedua di neraka (Wahyu 21:8; Matius 10:28). Karena dosa, kita layak mendapat hukuman
yang kekal di neraka. Namun Allah tidak menghendaki satu orang pun binasa (Kisah
Rasul17:31), sehingga dalam kasih anugrah-Nya yang Agung, Ia mengutus Putra-Nya yang
Tunggal mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia (Yohanes 3:16-17; Roma 5:6-
10; 6:17-23)
Yesus Kristus adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup karena Dia telah bangkit dari kematian.
Sebelum Kristus datang, kita hidup di dunia kekelaman tanpa pengharapan. Tapi sekarang
Kristus telah datang dan menaklukkan kematian, bangkit dari kubur. Karena Yesus telah
menaklukkan kematian, maka Dia mampu memberi kita kemenangan dan menaklukkan
kematian (1 Korintus 15:20-23; Wahyu 1:17-18). Dalam Yohanes 11:25, Yesus berfirman,
Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia
sudah mati.

Yesus Kristus adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup karena Dia akan menghakimi semua
manusia pada akhir zaman (Kisah Rasul 17:31). Semua akan berdiri di hadapan Kristus dan
mempertanggung-jawabkan kehidupannya di bumi. Paulus, rasul yang di-ilhami menulis,
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang
memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya
ini, baik ataupun jahat.(2 Korintus 5:10).

Yesus Kristus satu-satunya jalan menuju hidup yang kekal. Ia adalah Kebenaran. Tak seorang
pun sampai kepada Bapa memperoleh hidup kekal kecuali melalui Dia. Supaya kita
memperoleh berkat dari Kristus, kita harus percaya bahwa Ia adalah Anak Allah yang hidup,
sebab Yesus sendiri bersabda, Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati
dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam
dosamu.(Yohanes 8:24)

Kita juga harus bertobat dari dosa (Lukas 13:3) serta mengakui Kristus di hadapan manusia.
Seseorang tidak akan menerima berkat rohani dari Kristus kalau ia sendiri tidak mengakui-
Nya di hadapan manusia. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan
mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan
manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.(Matius 10:32-33).

Setelah itu harus dibaptiskan ke dalam Kristus agar memperoleh pengampunan dari dosa
(Kisah Rasul 2:38). Yesus berfirman, Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.(Markus 16:16). Yesus Kristus adalah Jalan
dan Kebenaran dan Hidup yang sesungguhnya. Seseorang tidak akan selamat, sampai kepada
Bapa kecuali melalui Dia (Kis. 4:12).

Anda mungkin juga menyukai